Bab 3 Menunggu Di Depan Altar

Glory memperhatikan sekali lagi data yang diberikan oleh sang Kakak, dan Kakaknya memang sudah memperingatkan Glory bila wanita itu sangatlah licik dan sulit dihadapi. 

“Baiklah, aku ini adalah rubah dan dia adalah ular. Sekarang wanita rubah atau wanita ular yang akan menang? Menang untuk apa? Aku bahkan tak tertarik dengan Kaisar gila itu!” Gertak Glory lagi saking kesalnya.

Pria dengan rambut pirang dan mata merah itu, sayang sekali hal itu tak membuat Glory tertarik sedikitpun. Meskipun wajahnya cukup lumayan dan kulit putih yang seperti kulit idol, namun hal itu belum membuat Glory tertarik sedikitpun. Yang ada Glory merasa mual melihat pria yang bisa diperdaya oleh wanita seperti itu.

Meskipun Ayah Glory juga seorang bucin tingkat dewa, namun dia tidak sampai kehilangan akal sehatnya begitu. Dia akan tetap membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah, Glory menghela nafas panjang. 

1 Minggu kemudian 

Setelah kejadian itu, tak ada lagi yang datang menemui Glory. Glory sendiri tak mencari masalah dan memilih memperbanyak pengetahuannya tentang Kekaisaran yang saat ini tengah ditempatinya.

“Yang mulia, besok adalah hari pernikahan anda. Gaun sudah disiapkan oleh pihak Istana dan mungkin ini dipilih oleh Kekasih Kaisar.” Ucap Pelayan Glory, Glory menyipitkan matanya melihat tingkah Pelayan itu yang tampak tidak begitu suka dengan para wanita sang Kaisar.

“Kau sangat sensitif dengan para wanita Kaisar? Apa kau ingin menjadi selirnya juga?” Tanya Glory to the point, Pelayan itu tampak bergidik mendengarnya.

“Lihatlah Yang Mulia, saya sampai merinding mendengarnya.” Ucap pelayan itu memperlihatkan tangannya yang tampak merinding, Glory terkekeh dan menatap Pelayan itu sekali lagi yang tampak masih bergidik ngeri.

“Aku tak tahu dengan identitas mu, namun Kakak ku cukup tahu. Apa kau berasal dari wilayah Altair?” Tanya Glory, Pelayan itu menggelengkan kepalanya cepat.

“Lalu?” Pelayan bernama Nana itu menunduk dan menggigit bibir bawahnya.

“Yang mulia mungkin belum tahu tentang jasa yang diberikan oleh Yang Mulia Mythic,” Glory terdiam sejenak, dia memang belum tahu apa-apa mengenai apa yang dilakukan sang Kakak.

“Sebenarnya yang mulia Mythic membawa 3 adik saya untuk keluar dari Kekaisaran ini, dan saya juga sudah mendapatkan surat pamitan dari ketiga adik saya yang mengatakan sudah sampai di Kekaisaran Lattish.” Glory tersenyum mendengarnya, berada di bawah tekanan Kaisar jahannam memang tak ada baiknya untuk orang kecil, pergi dari tempat ini memanglah pilihan terbaik dan itu cukup membuat Nana merasa sangat beruntung.

“Jadi, kau berencana menjadi pelayanku disini?” Tambah Glory, wanita itu mengangguk pasti dengan senyuman yang merekah indah.

“Hem, aku ingin tahu tentang Pelayan senior yang mungkin bisa menjadi asistenku di masa depan. Apa kau punya rekomendasi?” Tanya Glory, Pelayan itu tampak sejenak berpikir.

“Saya kurang tahu, namun saya pernah dengar bila Nyonya Silva adalah pilihan yang dapat diperhitungkan.” Ucap.Pelayan itu mengambil kesimpulan dari renungannya.

“Apa dia Pengasuh Kaelus?” Tanya Glory, sontak Pelayan itu tertegun dan mengangguk.

“Betul Yang Mulia, dia adalah pelayan setia dari Yang Mulai Permaisuri sebelumnya, pemilik istana ini sebelum anda.” Glory mengangguk dan memang sedikit banyaknya tahu mengenai Nyonya Silva.

“Baiklah, saya sudah membuat surat di atas meja yang memang saya siapkan untuk beliau. Kirimkan itu setelah upacara pernikahan.” Glory meregangkan tubuhnya dan menuju ke atas ranjang.

“Kau bisa pergi, dan istirahatlah dengan cukup.” Glory pura-pura tertidur malam itu, Pelayan itu mengangguk dan pergi dari kamar Glory. Glory tentu saja tak langsung tidur, setelah Pelayan itu keluar Glory kembali membuka sebuah buku, buku sihir yang memang sengaja disiapkan oleh Glory untuk dia pelajari.

Pagii hari akhirnya tiba, sebuah gaun pernikahan yang cukup sederhana dan mahkota yang sedikit kurang disukai Glory tampak berada di ruang pakaian. Glory dibantu pelayannya menggunakan Gaun itu, Gaun berwarna merah menyala dan warna hitam yang begitu gelap.

Dari kesan pertama saja sudah jelas, bila orang yang memberikan ini, ingin membuat Glory menjadi sosok yang terkesan sebagai antagonis. Glory sampai tak sanggup berkata-kata lagi saking spiclesnya dengan persiapan si Kekasih Kaisar itu.

Meski begitu, Glory tetap tegak berjalan menuju altar pernikahan. Pendeta tampak sudah menunggunya dengan sangat rapi, para Bangsawan juga tampak ikut hadir disana dan menyaksikan Glory yang ternyata jauh dari rumor yang disebarkan.

Saat masih kecil sampai remaja, Glory memang gadis gendut dengan pipi tembem. Namun akibat tidur panjangnya selama 5 tahun, membuat lemak dalam tubuhnya menyusut dan kini penampilannya jelas berbeda dari remaja.

Glory berjalan dengan sangat percaya diri, semua orang tertegun dan merasa bila penampilan Glory yang memukau itu mampu membuat seluruh Bangsawan merasa terpukau.

Glory menanti di hadapan pendeta untuk pernikahan yang harus dia lakukan, namun mempelai pria alias Kaisar Riyue tak kunjung datang, 5 menit, 10 menit, 30 menit dan 1 jam kemudian masih belum datang juga. Para tamu bahkan sudah tampak lelah menunggu, apalagi Glory yang harus menunggu sambil berdiri.

“Astaga, kasihan sekali Permaisuri. Dia justru menunggu dalam pernikahannya sendiri,” Ucap seorang Bangsawan yang merasa cukup terenyuh dengan Glory.

“Kasihan sekali Permaisuri, apakah Kaisar masih bersama dengan Kekasihnya?” Tanya lagi para Bangsawan lainnya, Glory merasa bila ruangan itu mulai riuh berbalik.

“Apa kalian pernah melihat sulap?” Tanya Glory, dia akan menjadi batu dalam pernikahannya sendiri saking kesalnya.

Glory membuat labirin sihir yang dipadukan dengan lingkaran sihir tingkat tinggi, dia mengangkat jarinya dan membuat bunga-bunga berterbangan dan membentuk jalur bunga yang indah. Hal itu dibuat Glory untuk membungkam mulut para Bangsawan, dan menegaskan bila dirinya bukan wanita yang pantas dikasihani.

“Pendeta, apa bisa bila pernikahan ini diwakilkan saja?” Tanya Glory, para Bangsawan semakin syok mendengarnya.

“Tak perlu,” Kaisar akhirnya datang dengan wajah masamnya, Glory mengangkat bahunya. Pria itu bahkan tak mau menggandeng tangan Glory sama sekali, Glory mengepalkan tangannya dan tetap tersenyum pada seluruh hadirin.

Kekasih Kaisar juga tampak hadir, Glory menatap Alfaso dan ingin sekali membantingnya saat itu karena kesal. Namun semuanya ternyata berjalan cukup lancar, dan pernikahan itu hampir semuanya di skip kecuali tanda tangan di tas batu suci sebagai bentuk dari sahnya pernikahan mereka.

Glory bahkan sampai terkejut saat nama Kaisar bersinar dengan sangat terang setelahnya, namun namanya menghilang saat baru saja ditulis. Glory tak tahu apa penyebabnya, namun sepertinya akan terjadi sesuatu yang menarik di masa depan.

Namun tak semua ekspektasi sesuai dengan realita, itulah fakta dunia. Setelah pernikahan itu usai, Kaisar langsung kembali ke Istananya untuk bertemu dengan sang Kekasih. Dan drama percintaan romantis terjadi antara Kaisar dan Kekasihnya, namun Glory justru mendapatkan kesulitan yang sungguh luar biasa, berkat siasat licik sang Kekasih Kaisar.

Terpopuler

Comments

Ayu Septiani

Ayu Septiani

wualaah wanita ular memang selalu licik

2024-11-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!