Semua orang melihat mobil Sport putih yang berhenti di parkiran, mereka juga melihat Edward membukakan pintu untuk Athala,
"siapa laki - laki yang bersama murid baru itu" seorang gadis berbisik pada temannya,
"liat, kayaknya laki - laki itu sedikit mirip Athala, dia juga pakai seragam sekolahkan" jawab temannya,
Edward berjalan sambil memegang tangan Athala, semua orang melihat ke arah mereka. Athala masuk kedalam kelasnya, tapi Edward tetap mengikuti Athala masuk kelas,
"sana pergi! emang kelas kamu disinai?" kata Athala pada kakaknya itu dengan nada ketus,
"aku hanya mastiian aja nggak ada yang ngganguin kamu, soalnya aku liat semua gadis yang ada disini menatap kamu penuh rasa cemburu gitu" jelas Edward pada Athala,
"nggak akan ada yang berani ngganguin aku, kalau berani orangnya pasti sudah babak belur aku pukulin" Athala bicara sambil membaca novelnya,
Azkar berjalan santai masuk ke dalam kelasnya, semua orang terkejut ketika melihat Azkar yang sudah sampai sekarang. Azkar melihat Edward sedang berdiri disamping tempat duduknya dan Athala,
"Lo nggak pergi ke kelas Lo? ngapain lo masih disini?" Azkar duduk di tenpanya,
"kamu satu bangku dengan Athala, tolong jagain dia ya! jangan sapek ada yang nggaguin, kalau nggak nanti bakal ada masalah besar" Edward bicara dengan Azkar dengan nada memohin,
"udah buruan dan pergi" Athala bicara dengan nada dinginnya sambil memukul kaki Edward dengan novel yang dibawanya,
Edward pergi menuju kekelasnya, kelas XI IPA 3, dia memang tidak sepintar Athala tapi dia sebenarnya sanggup jika disuruh ke kelas yang lebih bagus, karena sebenarnya Edward hanya malas.
Ketika Edward masuk kelas semua gadis menatapnya penuh kagum, laki - laki tinggi dengan tampang ganteng ramput pirang dan mata birunya yang indah,
"hei lo murid baru ya, kenalin gue Indra lo siapa?" tanya orang itu sambil tersenyum,
"oh hey, aku Edward Freude dalam kenal" balas Edward sambil tersenyum,
"ngomong - ngomong, apa hubungan lo sama adik kelas baru itu? kok lo keliatan perhatian banget gitu sama dia?" tanya Indra pada Edward,
"sepertinya semua orang slah faham, dia itu adikku?" jelas Edward santai,
"oh gitu ya, hati - hati soalnya anak cewek pada cemburu sama dia soalnya banyak cowok yang tertarik sama adik lo" jelas Indra,
"oh, tapi aku sudah suruh Azkar untuk jagain Athala supaya nggak ada yang ngganguin dia" Edward berjalan mencari tempat duduk yang nyaman menurutnya,
"kamu satu bangku aja sama gue aja sini" Indra menunjukkan tempat duduk mereka,
"thanks" sahut Edward singkat,
Di kelas Azkar suasana tenang karena guru sudah masuk kelas dan mulai menerangkan pelajarannya, seperti biasa Azkar tidur didalam kelas, Athala hanya menghembuskan nafasnya melihat tingkah laku Azkar.
Bel istirahat berbunyi semua anak berlarian menuju ke kantin sekolah, Azkar mulai beranjak dari tempat duduknya lau dia melihat Athala yang masih duduk sambil membaca novelnya,
"kamu nggak pergi ke kantin?" tanya Azkar pada Athala,
"nggak" jawab Athala singkat,
Riko berlari dari meja belakang menghampiri Azkar dan Athala yang sedang berbicara, sepertinya Riko tau apa masalah mereka,
"udah ayo!" Riko menarik Athala dari tempat duduknya,
Akhirnya Athala pasrah dan ikut dengan dua orang temannya itu. Begitu sampai di kantin Athala langsung pusing melihat keramaian suara - suara berisik, ingatan masa lalunya muncul kembali.
"*Mama, bangun!" Athala kecil menggoyang - nggoyangkan tubuh mamanya yang sudah kaku, mamanya bunuh diri dengan melompat dari tempat tinggi, banyak orang yang mengelilingi mayat mamanya itu.
Tak lama polisi datang mengurus mayat mamanya, Athala kecil menangis meraung-raung, seorang polisi perempuan menggendong Athala kecil menjauh*.
Athala merasakan pusing di kepalanya dan pingsan, Azkar panik melihat Athala pingsan begitu juga Riko. Tak jauh dari tempat mereka berdua Edward memandang Athala yang pingsan, dia segera menghampiri Athala dan mendorong Azkar untuk menjauh. Edward menggendong Athala menuju ke UKS diikuti oleh temanya Indra serta Azkar dan Riko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments