Athala masuk ke rumahnya, rumah itu terlihat hampa seperti perasaannya, Athala lalu berjalan menuju ke dalam kamarnya dan merebahkan diri di tempat tidurnya dia menangis tanpa bersuara sedikitpun,
'tidak ada yang akan faham denganku, walau itu dia sekalipun' Athala mengusap air matanya dan pergi mandi.
Di kamar Azkar, Azkar keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk, dia lalu duduk di pinggir tempat tidurnya,
'apa salah gue karena tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, emang gue harus menjelajahi masa lalu gitu untuk mencari tahu, dasar Athala gadis bodoh' Azkar lalu melempar bantalnya ke lantai.
Jerman,
"Pa, apa aku perlu menyusulnya ke sana, aku kan nggak mau!" seorang laki - laki itu sambil menatap sebal Papanya,
"kalau dia kenapa - napa gimana, siapa yang jagain? Papa sudah siapin tiket pesawat kamu terbang setengah jam lagi!" kata laki - laki paruh baya itu pada anaknya Edward Freude.
" Papaku tersayang August Freude, aku nggak mau" kata Edward sambil memalingkan mukanya. Suara Papanya menjentikkan jari terdengar, begitu Edward menoleh dia langsung disekap oleh anak buah Papanya.
Beberapa jam kemudian,
Edward melangkahkan kakinya keluar dari pintu bandara, dia sudah sampai di Indonesia,
"Hah, menyebalkan sekali" Edward melambaikan tangannya untuk memanggil takxi, setelah masuk Edward memberitahukan tempat yang dituju pada sopir taksi.
Tak lama kemudian Edward sampai di depan rumah Athala, dia hanya berdiri tanpa mengetuk pintunya.
Dari balkon rumah Azkar, Azkar memperhatikan orang yang berdiri diam dan memandang rumah Athala,
"jangan - jangan maling!!" Azkar langsung turun dengan terburu - buru dan langsung menuju rumah Athala, Azkar langsung menarik jaket laki - laki itu,
"maling ya?" kata Azkar,
"hey, I'm not a thief, I'm Athala's brother" kata Edward panik,
Athala yang mendengar keributan dari dalam rumahnya, langsung keluar dan melihat apa yang terjadi, Athala terkejut dengan apa yang dia lihat,
"kakak!! ngapain kakak disini" Azkar dan Edward menoleh bersamaan ketika mendengar suara Athala,
"hey, Athala help me please!!" kata Azkar yang masih menggunakan bahasa Inggris padahal dia bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan lancar.
"Azkar dia kakakku lepasin dia, dan kakak nggak usah pakek bahasa Inggris di sini" kata Athala sewot pada mereka berdia, Azkar tertawa melihat wajah sebal Athala.
Athala menyuruh Edward dan Azkar untuk masuk, mereka bertiga duduk bersama di ruang tamu,
"dia kakak kamu? kok nggak mirip ya?" kata Azkar mengejek Athala,
"kamu Azkar ya? kamu pasti sering ngganguin Athala ya, kok Athala sampek ngliat kamu kayak gitu" Edward bertanya pada Azkar,
"nggak kok kak, dia emang nyebelin kayak giru, nggak usah diurusin. Azkar kamu pulang sana!" Athala menjelaskan pada kakaknya, dan menyuruh Azkar untuk pulang.
Setelah Azkar pulang Athala membantu kakaknya merapikan barangnya dikamar yang sudah disiapkan untuk kakaknya. Setelah selesai membantu kakaknya, Athala langsung menuju ke kamarnya untuk tidur.
Keesokan paginya Athala pergi berangkat sekolah, dia melihat kakaknya juga memakai seragam SMA dari sekolahnya,
"Papa ndaftarin kamu sekolah juga disini dan kamu satu sekolah denganku, menyebalkan sekali" kata Athala pada kakaknya,
"Haaah, ayo berangkat bateng! Papa juga kirim mobil untuk kita, mobilnya sudah didepan rumah ayo!" kata Edward sambil menarik tangan Athala,
"Papa yang baik" Athala tersenyum dan mengikuti jalannya ke depan rumah,
Mobil Sport bewarna putih dan terlihat masih baru, mobil ini jadi terlihat mewak, Athala menyukai mobil yang diberikan Papanya,
"ayo berangkat kak" ajak Athala yang sudah masuk kedalam mobil,
'akhirnya sifat cerianya mulai muncul lagi' Edward masuk dia yang menyetir mobilnya dan pergi menuju ke sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
noname
kepo masa lalunya athala gimana
2020-05-23
13
Queen Ly
lanjut thor
2019-12-14
4