Episode 5

Jam menunjukkan pukul lima sore jam kerja kantor sudah berakhir Naira memutuskan untuk langsung pulang kerumahnya,

" waktunya pulang juga " ujar Naira dia langsung berdiri dan mengambil tas nya

Naira langsung pergi dari ruangannya,saat menunggu didepan lift dia bertemu Evelyn

" sudah selesai semua pekerjaan mu? " tanya Naira

" sudah dong, makanya aku pulang." jawab Evelyn

" baguslah kalo begitu,aku pikir akan molor soalnya kamu suka sekali menghalu." sindir Naira

Evelyn terkekeh geli

" jangan begitu, dikira aku gak tau kamu aja ngidolain si Mark N-C-T " Evelyn tertawa sampai memegang perutnya

Naira hanya mengerucutkan bibirnya kesal

suara dentingan lift membuat tawa Evelyn langsung berhenti,mereka berdua masuk dan Naira memencet tombol menuju lantai dasar alias basement.

Ting

lift terbuka di lantai basement Naira dan Evelyn menuju tempat mobil mereka terparkir

" Naira tentang perjodohan yang di ucapin tuan muda, apa kamu sudah memutuskannya?" tanya Evelyn kepada Naira sembari berjalan kecil menuju mobil mereka

" kita lihat saja nanti Evelyn. Entahlah aku saja belum memutuskannya. yasudah aku pulang duluan ya " Naira menepuk pundak sang asisten langsung menuju mobilnya begitu juga Evelyn.

Mobil Naira yang pertama keluar dari area kantor dia langsung meluncur pulang ke rumah.

*******

dikediaman goenka erland dan juga Jenar sedangkan bersantai di taman ditemani kedua anaknya

" akhirnya kita bisa menikmati hal seperti lagi setelah sekian lama ya pa, walaupun kurang satu personil si xavier, Anak itu gila kerja bahkan untuk meninggalkan sebentar perusahaan saja tidak mau." ujar Jenar kepada suaminya

kedua anaknya hanya mengangguk kepalanya

" kau benar ma, saat di negara K bahkan untuk berkumpul seperti ini saja bisa dihitung jari. " jawab erland lalu menghelai napas panjang memikirkan sesuatu

jenar yang tau apa yang membuat suaminya begitu langsung menggenggam tangan nya

" aku sekarang mengerti, tenyata aku sangat egois dulu. Andai saja aku sedikit mengalah mungkin kita bahkan tidak merasa kesepian seperti ini. " ucap erland dengan sedihnya

" percayalah pa, suatu saat kita pasti bisa berkumpul kembali." ucap kartik menenangkan ayahnya

" apa yang dikatakan kartik benar pa " ucap Jenar sembari mengelus punggung tangan erland

erland mengangguk kepalanya

" kalian benar,tapi aku sangat berharap keluarga kita utuh seperti dulu lagi. kita memiliki keluarga yang penuh dengan canda tawa dan pasti sangat ramai jika berkumpul bersama." ujar erland menundukkan kepalanya.

" papa tenang saja biar jeseline yang akan menyatukan keluarga kita. " seloroh jeseline membuat buyar kesedihan Erland.

kartik dan Jenar melirik kearah jeseline

" kenapa kalian melihat ku begitu, aku mengatakan yang sebenarnya. " ujar jeseline dengan tatapan polos nya

" aku tahu kamu melakukan ini pasti ada maunya? " ucap kartik dengan memutar bola matanya

" nah itu tau.." ujar jeselin tidak merasa bersalah

jenar langsung memukul bahu jeseline

Plakkkk

" auww ma Kok aku dipukul? " teriak jeseline memegang bahunya

" kamu bisa gak serius sedikit?!! " jenar mengelus dadanya

jeseline hanya cengengesan, kartik menggelengkan kepalanya untung saja tidak ada Kakak tertua mereka Xavier kalo tidak habis lah jeseline ternistakan

" alasan mengapa aku meminta kita pindah kesini juga bukan serta Merta tentang perjodohan saja,tapi aku ingin sekali bertemu dengan ayah dan ibu sekarang mereka sudah tua.

aku saja sudah 45 tahun ibu pasti sudah tua sekarang. Aku tidak ingin menjadi anak durhaka, tapi apa mereka mau memaafkanku? Terutama ibu aku merasa bersalah telah meninggalkannya," ucap erland kedua matanya sudah penuh dengan air mata yang dia tahan agar tidak menetes

" sungguh dulu aku begitu egois hanya karena ayah lebih mengutamakan aland daripada diriku,hingga rasa iri mempengaruhi hatiku." erland sudah tidak bisa menahan air matanya

melihat suaminya menitikkan air mata Jenar pun ikut menangis dia tau kejadian itu bahkan dia tau bagaimana suaminya dulu selalu merasa mertuanya lebih mementingkan Aland daripada erland hingga membuat akhirnya keributan besar membawa keluarga erland diusir dari rumah,bahkan sampai 17 taun mereka pergi meninggalkan tanah airnya.

kartik dan jeseline saling berpandangan mereka ikut bersedih mendengar ucapan ayahnya. mereka juga ingat dulu masih 7 taun dan 5 tahun bahkan Xavier baru 8 tahun ikut diseret keluar dari rumah goenka

kartik ingat dulu selalu bermain dengan para sepupunya dan juga sahabatnya yaitu abhimanyu begitu juga jeseline dengan Naira.

Dulu begitu menyenangkan penuh kebahagiaan keceriaan hingga tanpa sadar kartik juga menitikan airmatanya

" percayalah pa, dalam waktu dekat keluarga kita akan bersama kembali seperti dahulu. "

Erland,Jenar,dan jeseline kompak mengucapkan Aamiin ....

Bersambung

Terpopuler

Comments

Satiyem Dua

Satiyem Dua

semangat 💪🥰💪

2024-12-17

1

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

semangat teruss 💪

2024-11-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!