Suatu pagi di tahun 1980-an, suasana desa masih tenang dengan embun yang menempel di dedaunan. Heri, seorang pemuda desa yang sederhana, sedang membantu ayahnya di sawah. Kehidupan Heri penuh dengan kerja keras, namun dia dikenal sebagai pemuda yang ramah dan ringan tangan di desanya.
Saat istirahat siang, Heri memutuskan untuk pergi ke pasar desa. Di sana, untuk pertama kalinya, dia melihat seorang gadis cantik yang sedang membeli bunga di salah satu kios. Gadis itu adalah Rina, putri dari keluarga saudagar kaya di desa, yang selama ini jarang terlihat bergaul dengan warga desa lainnya. Penampilannya sederhana namun anggun, mengenakan baju tradisional desa.
Herry
Berbicara dalam hati 🤔"Siapa dia? Rasanya aku belum pernah melihatnya di desa."
Rina tersenyum lembut kepada penjual bunga, lalu beranjak pergi. Saat itulah Heri tanpa sengaja menabraknya, menjatuhkan keranjang belanja yang dibawa Rina.
Herry
"Maaf, maaf! Saya nggak sengaja."🙏
Rinna
Tersenyum sambil membungkuk mengambil keranjang 😊"Tidak apa-apa, aku juga tidak lihat-lihat."
Mata mereka bertemu sejenak, dan ada getaran aneh yang dirasakan Heri. Rina, yang biasanya jarang terlihat berinteraksi dengan pemuda desa biasa, tampak tersipu.
Herry
"Biar saya bantu. Keranjangnya agak berat, ya?"
Rinna
Tertawa kecil ☺️"Terima kasih, tapi aku bisa membawanya."
Heri berusaha menahan diri, tapi hatinya berkata bahwa gadis ini berbeda dari yang lain. Ada sesuatu yang menarik dari kesederhanaan Rina meski berasal dari keluarga kaya.
Ketika Heri membantu mengangkat beberapa barang yang terjatuh, mereka mulai berbincang.
Herry
"Aku Heri, tinggal di desa ini. Kamu baru pindah ke sini ya?"🤔
Rinna
"Rina. Aku memang tinggal di sini sejak kecil, tapi jarang ke pasar. Biasanya orang rumah yang belanja."
Herry
"Oh, begitu. Senang bertemu denganmu. Kalau ada yang bisa kubantu lagi, jangan ragu bilang."
Rina tersenyum sambil mengucapkan terima kasih, lalu melanjutkan perjalanannya pulang. Meski pertemuan mereka singkat, ada sesuatu dalam hati Heri yang terus teringat akan senyum dan tatapan lembut Rina.
Herry
Berbisik pada dirinya sendiri "Gadis itu... Dia berbeda."
Heri melanjutkan harinya dengan pikiran yang penuh tentang Rina. Di sisi lain, Rina yang pulang ke rumah juga merasa bahwa pertemuannya dengan Heri bukanlah kebetulan biasa. Hatinya terasa hangat, dan tanpa disadari, dia tersenyum memikirkan pemuda sederhana yang baru saja ditemuinya.
Akhir Episode 1
Episode pertama ini memperkenalkan pertemuan pertama antara Heri dan Rina, dua karakter utama yang berasal dari latar belakang sosial yang berbeda. Meski sederhana, interaksi ini menumbuhkan rasa penasaran dalam diri mereka, yang akan berkembang menjadi kisah cinta penuh tantangan.
Comments
Modal madul
bagusss cerita nya
2024-10-25
0