Tes

Setelah menutup handphonenya, Flint membuka buku yang dia bawa. Ada secarik kertas yang menempel di halaman buku. Di kertas itu tertulis kalimat seperti ini :

Semangat!!

Kamu pasti bisa

Aku mencintaimu💙

Mulut Flint tersenyum lebar saat membaca tulisan di kertas itu. Flint melanjutkan belajarnya, namun saat dia membalikkan halaman, ada secarik kertas lagi dengan warna dan tulisan yang berbeda. Tertulis kalimat :

Jaga kesehatanmu.

Jangan lupa makan tepat waktu💙

Dibalik lagi halaman bukunya.

Tunggu aku.

Aku akan segera menyusulmu💙

Julie. Bagaimana bisa aku menahan rindu denganmu jika kamu seperti ini? gumam Flint dalam hati. Secara tidak langsung Julie sudah menjadi penyemangatnya walaupun berada di benua yang berbeda.

Flint.

Nona manis sepertinya kamu sudah menganggu belajarku.

Julie.

Hahaha, aku akan diapakan tuan muda?

Flint.

Aku akan memikirkannya saat kamu sudah menyusulku kesini.

Julie.

💙💙💙💙💙💙

Much love for you, Goodluck!

Flint.

🥰🥰. Aku akan mengabarimu lagi nanti.

Flint segera melanjutkan belajarnya lagi. Setelah itu dia bergegas mandi dan siap siap ke Harvard University. Sesampainya disana, Flint sudah melihat puluhan bahkan ratusan orang yang hadir disana dengan maksud dan tujuan yang sama dengan Flint.

Flint.

Aku sudah di Harvard University. Beberapa menit lagi aku akan tes. Doakan aku.

Flint mengirimi chat itu kepada keluarga, pacar dan teman temannya. Setelah itu Flint memasukkan handphone nya dan memasuki ruangan tempat dia harus mengikuti tesnya. Kertas soal tes nya pun dibagikan. Flint hendak mengeluarkan pensil dari kotak pensilnya. Namun ada secarik kertas lagi dari Julie.

Kamu pasti bisa.

Kertas itu hanya berisi tulisan 3 kata dari Julie. 3 kata yang mampu membangkitkan semangat Flint dalam mengerjakan soal. Flint mengerjakan soal dengan sungguh sungguh. Soal demi soal, Flint menjawab dengan sangat yakin sampai waktu mengerjakan sudah habis.

Dari soal yang sudah dia jawab, Flint merasa yakin dengan jawabannya dan dia yakin akan keterima. Namun keyakinan Flint akan sia sia jika tidak dibarengi dengan doa. Tidak hanya belajar, Flint juga rajin berdoa. Sudah tidak ada yang dipikirkannya lagi selain hasil dari tesnya tersebut. Hasil tesnya keluar 7 hari setelah tes, keluarganya datang 10 hari lagi. Atas dasar suruhan Sara, Flint benar menghabiskan waktu luangnya dengan berjalan mengelilingi kota, menikmati masa nganggurnya

Flint.

Aku sudah selesai tes. Hasilnya keluar 7 hari lagi. Jangan berhenti mendoakan aku.

Begitulah isi chat Flint setelah beranjak keluar dari Harvard Univeristy kepada keluarga, pacar, dan teman temannya.

Bukannya berlibur menghabiskan uang, Flint justru menambah uang. Dia pernah dengar dari Sara bahwa kerja part time disini sangat lumayan gajinya dan Flint tertarik untuk kerja part time disini.

Sambil berkeliling, Flint sambil mencari kafe/tempat tongkrongan yang bisa menampung dia kerja part time. Akhirnya setelah mengunjungi banyak tempat makan dan mengikuti wawancara singkat, diterimanya lah 1 tempat berupa coffee shop yang tidak jauh dari rumahnya dengan upah 2 poundsterling yang kira kira setara dengan 37 ribu rupiah per jam nya.

Yang Flint butuhkan disini bukan seberapa besar uangnya namun dia perlu mengambil pekerjaan ini untuk mengisi waktu nganggurnya sambil menunggu hasil tes keluar dan keluarganya datang menyusul.

Apa aku tidak perlu kerja part time? Bagaimana kalau aku kerja full time. Kalau aku kerja mulai jam 9 pagi lalu pulang jam 7 malam, terhitung sudah 10 jam aku bekerja. 10 dikali 2 , aku dapat 20 poundsterling dalam sehari. Kalau aku bekerja sampai 8 hari kedepan, aku dapat 160 poundsterling. Kalau dirupiahkan aku bisa dapat 5juta 920 ribu. Wahh lumayan banget pantes Mama masih bisa hidup tentram selama disini. Kalo gitu aku kerja full time aja. Toh aku juga gaada kerjaan. pikir Flint sambil berjalan menuju kerumah. Flint bisa mulai bekerja besok jadi hari ini merupakan hari terakhirnya berjalan jalan.