Kuliah

Flint dan Julie sudah berbaikan di berantem pertama mereka. Julie sudah tidak salah paham lagi dengan Flint. Kini hari hari mereka diisi dengan berbincang bincang di perpustakaan dan pulang bersama setelah pulang sekolah. Sesekali mereka mampir ke toko buku atau makan. Karena selama di sekolah Flint dan Julie sama sama membagi waktunya dengan teman mereka masing masing.

Bahkan sesekali Flint mengunjungi rumah Julie dan bertemu dengan orang tuanya. Julie memperkenalkan Flint memang sebagai pacarnya namun Flint datang kerumah untuk mengajari mata pelajaran yang Julie tidak mengerti. Flint disambut hangat oleh kedua orang tua Julie. Dari dulu mereka ingin mempunyai anak lagi yaitu berjenis kelamin laki laki namun mereka berdua sangat sibuk sehingga niat itu dibatalkan dan mereka menganggap Flint sebagai anaknya sendiri.

Begitu juga dengan Julie. Saat mereka berencana pergi keluar, Flint membawa Julie kerumahnya sambil menunggu Flint bersiap siap. Julie juga disambut hangat oleh kedua orang tua Flint. Tidak ada pertentangan di hubungan mereka oleh orang tuanya. Selama 1 tahun, mereka berpacaran jauh dari pertentangan orang tua. Namun bukan berarti hubungan mereka mulus mulus saja.

Sampai suatu hari dimana Flint naik ke kelas 12 dan Julie naik ke kelas 11. Karena sudah menduduki bangku kelas 12, Flint sudah mulai mencari perguruan tinggi yang akan menjadi pendidikan selanjutnya yang dia tempuh. Flint banyak mengincar perguruan tinggi di luar negeri seperti Harvard, Oxford, Stanford, Cambridge. Menurut Flint ke 4 perguruan tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi terbaik di jurusan akuntansi dan keuangan.

Flint memilih untuk bergelut di bidang keuangan karena pada akhirnya dia ingin sekali membantu Key di perusahaannya. Bukan berarti dia ingin meninggalkan Julie, tapi memang dia sangat ingin bisa memasukin 1 diantara 4 perguruan tinggi tersebut.

Ditengah pembicaraan mereka di perpustakaan. Julie penasaran.

"Flint, setelah ini kamu mau kuliah dimana?"

"Oh ya aku hampir lupa bilang ke kamu. Ada 4 universitas yang aku incar."

"Oh ya??? Apa aja?"

"Harvard, Oxford, Stanford, Cambridge."

"Wahhh semua orang juga ingin kuliah disana."

"Iya. Tapi aku ini bukan sekedar mimpi. Aku akan mengikuti tes masuk nya setelah pendaftarannya dibuka."

"Kapan pendaftarannya dibuka? Kamu masuk ke jurusan akuntansi kan?"

"Iya akuntansi. Mungkin sekitar 2 bulan lagi. Aku belum mendapat info yang pasti."

"Kalau kamu keterima tesnya. Kamu ingin kuliah disana?"

"Iyalah Julie hahaha. Masa aku iseng tes doang gitu."

"Bagaimana dengan hubungan kita?"

"Aku tidak bermaksud meninggalkanmu."

"Aku tau."

"Bukannya kamu juga tertarik dibidang keuangan? Kamu bisa menyusulku."

"Apakah aku sehebat dirimu?"

"Heyy. Jangan ngomong gitu. Jujur aku juga takut ga keterima di ke 4 universitas itu. Tapi percayalah Julie, kalo kita belajar dengan giat pasti kita bisa masuk."

"Aku juga mau masuk ke universitas yang kamu sebutkan tadi. Karena itu universitas dengan jurusan akuntansi terbaik di dunia kan."

"Iya Julie. Kalo kita sama sama berhasil masuk, kita akan LDR an sampai kamu selesai kelas 12."

"Iya Flint. Aku harus 1 universitas denganmu. Karena aku juga pewaris perusahaan papaku. Oh yaa Mamamu lulusan Oxford kan? Dia pasti bisa membantu kita nanti."