Sungguh

Seperti biasa, Flint menemui Julie di perpustakaan. Saat sudah melihat batang hidung Julie, Flint memanggilnya.

"Julie!" panggil Flint sambil menunjuk kursi dihadapannya dengan maksud agar Julie duduk di depan Flint.

Julie mengambil buku yang ingin dia baca lalu menghampiri Flint.

"Hey kenapa kamu tidak bilang kamu anaknya Keystern Young?" tanya Julie.

"Woah sehebat itukah papaku? Sampai sampai semua takjub padanya."

"Bukan begitu maksudku. Aku hanya kaget saat tau bahwa kamu anaknya."

"Hari ini kamu baca buku apa?" jawab Flint mengalihkan pembicaraan.

"Jadi namamu Flint Young?" jawab Julie mengalihkan pembicaraan juga.

"Flintstern Young. Astaga Julie kamu tidak mengetahui nama pacarmu sendiri?"

"Memangnya kamu tau namaku?"

"Tau."

"Apa?"

"Julie."

"Nama lengkapku maksudnya!!!"

"Maafkan aku pacarku yang cantik. Sikapmu yang begitu dingin membuat aku takut menanyakan nama lengkapmu. Jadi apa nama lengkapmu pacarku?"

"Cihh. Julie Scarlette Gray."

"Panjang sekali namamu. Ujung ujungnya juga diganti jadi Mrs. Young."

"Heyy" jawab Julie dengan malu.

"Tidak mau? Kamu menolak anak dari Keystern Young?"

"Bagaimana mungkin aku bisa menolakmu pacarku."

"Kamu belum menjawab pertanyaanku."

"Aku tidak menolakmu."

"Bukan itu."

"Lalu?"

"Buku apa yang kamu baca hari ini?"

Gosh, betapa malunya Julie. "Ohh.. ini.. buku biologi."

"Hmm benar. Belajar tidak harus dari guru. Seberapa besar keinginanmu menjadi dokter?"

"Sudah tidak begitu besar. Setelah masuk kelas ekonomi, aku jadi lumayan tertarik dengan ekonomi."

"Benarkah? Wah, aku dengan pacarku memiliki persamaan. Beri tahu aku mana yang kamu kurang mengerti, aku siap membantu."

"Terimakasih pacarku."

"Julie."

"Teman temanku sudah tau kalau kita berpacaran."

"Kurasa 1 sekolah ini juga sudah tau kita pacaran. Apa sebentar lagi masyarakat publik juga akan mengetahuinya?"

"Kita tidak seserius itu untuk memperkenalkan hubungan kita ke publik."

"Aku juga minder karena perusahaan papaku tidak sebesar perusahaan papamu."

"Baguslah itu. Aku jauh lebih minder kalau perusahaan papamu lebih besar dari papaku."

"Flint sepertinya aku harus ke toilet. Baliklah kamu ke kelas. Sampai ketemu nanti. Bye." kata Julie lalu bergegas pergi.

Hmm padahal kalau dia balik dari toilet kesini masih cukup waktunya. Baiklah sampai ketemu nanti. gumam Flint.

Flint akhirnya kembali ke kelasnya dan belajar. Flint tidak pernah sekalipun bolos kelas ataupun kabur. Dia mengikuti kelas sampai jam nya berakhir.

Ketika jam kelasnya berakhir, Flint kembali ke perpustakaan. Tidak ada. Kemana dia? gumam Flint. Julie tidak ada di perpustakaan. Apakah Julie masih di toilet? Tapi udah hampir 2 jam. Masa dia belom balik juga. Coba deh ke kelasnya. gumam Flint.

Flint berjalan ke kelas Julie. Didapatinya pacarnya itu sedang tiduran dengan menaruh kepala diatas meja. Tangannya memeluk erat perutnya. "Julie! Kamu kenapa?" tanya Flint.

"Tidak. Hanya sakit biasa." jawab Julie.

"Perutmu sakit?"

"Iya?"

"Coba ke toilet sana."

"Flint."

"Apa?"

"Aku sedang datang bulan."

"Ohh datang bulan rupanya. Tunggu sebentar." Flint bergegas pergi dari kelasnya Julie. Flint pergi ke minimarket di belakang sekolahnya. Dia membeli roti dan susu untuk Julie. Entah kenapa dia tergerak ingin melakukan itu.

"Nih" kata Flint sambil menyodorkan roti dan susu yang dia beli tadi.

"Terima kasih. Kamu seperti pacar sungguhan." jawab Julie.

"Memangnya kita pacaran tidak sungguhan?"

Glek. Mulut Julie seketika sulit mencerna roti yang dia makan. "Bukan bukan. Bukan itu maksudku. Walaupun kita sekarang hanya coba coba, tapi kamu tidak terlihat seperti itu."