Hari ini Mike berkesempatan menemui Acel untuk memberikan berkas yang diminta oleh tuan mudanya itu.
"Kau yakin sudah menyelidiki semuanya, Mike?"
"Sangat yakin, Tuan muda. Tidak ada satupun daerah yang terlewatkan."
Acel tampak serius menatap kertas yang ada didepannya. Berapa kali pun dia membolak balikkan kertas kertas itu, tetap tidak membantunya menemukan apapun tentang keberadaan Zea.
Sejak dia mengetahui tentang bisnis hitam Dandi, dia memerintahkan Mike untuk mencari keberadaan Zea, bukan karena ingin bersama lagi, justru dia hanya ingin mengetahui bagaimana kehidupan wanita itu selama ini. Jika dia bahagia, maka Acel akan menghancurkan kebahagiaan itu, jika hidupnya menderita maka dia akan menambahkan penderitaan itu lagi. Begitulah rencana pembalasan dendam sakit hatinya.
Mike yang sudah mengetahui keberadaan Zea, terlihat ragu untuk mengatakan pada Acel atau tetap diam seperti yang diperintahkan Lui.
"Tuan muda..."
"Ada apa, Mike."
"Eee... aaa..."
"Katakan, Mike!"
"Nona Zea ada di Jakarta." ucapnya dengan cepat dan sambil memejamkan matanya.
Suasana jadi sunyi, tidak ada suara apapun sehingga membuat Mike penasaran dan segera membuka matanya kembali.
"Tuan muda..."
"Dimana dia?!"
Mike pun langsung menceritakan semuanya tentang dia dan Lui yang tidak sengaja bertemu dengan Zea di Cafe beberapa hari yang lalu. Mike juga mengatakan bahwa Lui yang memintanya untuk tidak mengatakan tentang keberadaan Zea.
"Maafkan aku, Tuan muda." Mike merasa bersalah karena baru bisa memberitahu sekarang.
"Antar aku ke tempat itu sekarang!"
"Baik, Tuan muda."
Mereka bergegas menuju Cafe milik Zea. Kebetulan sekali siang ini Cafe begitu ramai, sehingga Acel bisa melihat Zea yang terus bolak balik mengantarkan pesanan ke meja meja.
"Sunset!" Seru Acel pelan membaca tulisan nama Cafe itu.
Mike memperhatikan raut wajah Acel yang tampak datar dan tidak terlihat emosi atau pun sedih melihat kembali sosok yang pernah menjadi pemilik hatinya. Keadaan seperti ini justru membuat Mike merasa khawatir dan merasa bersalah karena telah memberitahu keberadaan Zea.
"Mike, kembali ke kantor sekarang juga!"
"Baik, Tuan muda."
Mike langsung melajukan mobil menuju kantor, setelah parkir hampir setengah jam di depan cafe hanya untuk menatap Zea dari kejauhan. Ada rasa ingin tahu yang membuat Mike sangat penasaran tentang tujuan tuan mudanya itu hanya menatap dari kejauhan, tanpa berniat menyapa.
"Mengapa Tuan muda tidak menemui nona Zea..."
"Cari informasi tentang perempuan itu. Seperti, apakah dia terikat pernikahan atau tidak."
"Baik, Tuan muda."
.
.
.
Makan malam keluarga besar Sandrio di rumah utama, untuk memperingati hari keseratus kepergian Burhan Sandrio.
"Bagaimana, Cel. Apalah kamu sudah menemukan calon pengantinmu?"
Dandi bertanya sekaligus menyelidiki keponakannya itu. Dandi terlihat ramah dan perhatin seperti biasa karena dia belum mengetahui bahwa Acel telah mengetahui tentang bisnis gelapnya.
"Ya, aku sudah menemukannya."
Jawaban itu membuat semua orang yang ada di meja makan terperangah kaget, terlebih Alia dan Amel. Sebagai Ibu dan Adiknya, mereka sangat terkejut karena Acel tidak pernah memberitahu perihal ini sebelumnya.
"Benarkah?" Tanya Dandi mencoba tersenyum, padahal kedua tangannya mengepal erat dibawah meja.
"Iya, Om. Pernikahanku akan berlangsung empat hari lagi. Mike sedang mengurus berkas berkas pernikahanku ke kantor KUA."
"Siapa wanita yang akan menjadi bagian dari keluarga besar Sandrio? Tante sangat penasaran seperti apa wanita itu. Mbak Alia pasti sudah tahu, kan? Siapa wanita itu, Mbak?" tanya Dania pada Alia yang membalasnya dengan senyuman saja, karena dia sendiri tidak tahu siapa wanita yang akan dinikahi putranya.
"Hah?! Mbak Alia gak mungkin gak tau, kan?" selidik Dania terkejut dengan reaksi Alia.
"Belum ada yang tahu siapa dia selain aku, Tante."
"Wah, luar biasa mengejutkan..."
Semua orang penasaran, terlebih Raka. Dia sangat penasaran sekarang dan bertanya tanya, bahkan sempat menebak Zea, mengingat dirinya pernah melihat Zea beberapa hari yang lalu. Tapi, Raka meragukan tebakannya, sebab dia tahu Acel tipe manusia yang tidak akan pernah memungut kembali apapun yang sudah dia buang.
.
.
.
Sembilan hari yang lalu.
Acel menemui Zea di kafe tepat setelah jam kerja berakhir. Kedatangan Acel yang tiba tiba membuat Zea tidak tahu harus melakukan apa. Jika saja, dia tahu pria itu akan datang ke kafe, sudah pasti dia akan bersembunyi. Tapi, Acel muncul tepat saat dia membuka pintu kafe untuk segera pulang.
Kini keduanya berada di dalam mobil Acel yang masih parkir di depan kafe. Zea tidak punya pilihan lain saat Acel mengajak untuk bicara di mobilnya.
"Tidak adakah yang ingin kamu katakan padaku?" tanya Acel memulai pembicaraan.
Sejujurnya, Zea ketakutan saat ini. Takut jika Acel menanyakan tentang kepergiannya delapan tahun yang lalu. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan itu, tidak untuk saat ini. Terlebih dia tahu, Acel sedang menghadapi masalah di perusahaannya. Dia tidak ingin memberikan beban pikiran yang baru untuk pria itu.
"Maafkan aku, kak..."
"Maaf untuk apa? Untuk perselingkuhan dengan lelaki yang kamu bilang sudah seperti kakak kandungmu itu?!"
Ingin rasanya Zea membantah tudingan itu, tapi mengingat masalah yang akan terjadi kemudian hari jika dia membuka mulutnya, membuat mulut itu terkunci rapat.
"Aku tidak ingin berlama lama dengan wanita bekas pria lain di mobilku. Jadi, aku akan mengatakan tujuanku menemui kamu."
Kata kata itu sangat menyakiti hati Zea, tapi dia bisa memaklumi karena Acel tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi selama ini. Bodoh?! Ya, Zea bodoh karena rasa cintanya yang teramat dalam untuk Acel, membuatnya rela menggantikan Acel merasakan rasa sakit itu sendirian.
"Menikahlah denganku!"
Kalimat itu membuat Zea terkejut bingung. Dia tidak mengerti mengapa Acel mengajaknya menikah setelah dia mengungkapkan betapa dia membenci wanita bekas sepertinya. Sebenarnya apa yang Acel inginkan darinya?!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
martina melati
oh mike... justru kau yg berbaik hati
2024-12-01
1
martina melati
lho??? koq ngajak nikah?
2024-12-01
1