penjahat laki laki

 

Tak terasa malam kembali datang laki laki pilihan ayah itu kurasa telah tertidur pulas mungkin dia lelah setelah merawat ku dan membersihkan rumah sendirian. sudah beberapa hari ini aku tidak pernah keluar rumah rasanya jenuh dengan mengendap endap ku beranikan diri untuk pergi keluar kemanapun yang intinya menjauh dari nya.

 

akhirnya aku bisa menghirup udara kebebasan yang ku ingin kan melihat keramaian dan lampu lampu kendaran yang lalu lalang di sekitaran taman.

"astaga kurasa kesialan ku bukan hanya berakhir di pernikahan itu saja tapi malam ini juga, aku harus segera pergi." ucapku dengan segera meninggalkan tempat itu setelah ku sadari dua pria laki laki yang mengikuti langkahku.

"handphone ku mana, astaga ayah masih menahan handphone ku oh tuhan " ucapkan sambil berlari kecil.

mereka terus mengejar ku sedangkan aku terlalu jauh dari keramaian kaki ku mulai lelah aku mulai melambat. dan terasa tangan salah satu lelaki itu telah berhasil menyentuh pundak ku aku brusaha melawan dan berteriak meminta tolong namun tidak ada seorangpun yang mendengar suaraku andaikan rio masih bersamaku tentu kedua penjahat ini sudah habis karenanya pikirku.

Namun tiba tiba ..

tonny datang ingin menolongku bagaimana mungkin dia bisa melawan penjahat ini justru akan membuatnya habis karena kemarahan mereka.

"pergilah segera cari pertolongan " ucapnya sambil dikeroyok kedua penjahat ini

"kumohon cepatlah" lanjutnya.

akupun menurut saja tanpa mengucapkan sepatah katapun aku langsung berlari dan terus berlari hingga menemukan sekelompok warga dan meminta bantuan pada mereka.

"sin kamu gk di apa apain mereka kan, apa ada yang sakit.." ujarnya sambil memegang bahuku dan terasa dalam tatapannya.

"tidak apa apa aku baik baik saja, wajahmu berdarah" ucapku.

*tersenyum* "tidak apa apa hanya sedikit.. kok kamu keluar kamu jenuh yah maafkan aku tidak menemanimu" ujarnya lagi..

dia mengambil tanganku lalu menggenggamnya erat seraya membawaku ke pusat kota untuk mengajakku melihat keindahan keindahan yang ada disana.

aku menatap langit yang cerah dan bintang bintang yang begitu indah..

"kau sudah makan??" tanya nya.

aku hanya menggelengkan kepalaku bertanda belum.

"yasudah sebelum kita pulang kita cari makan dulu yaa ayahmu sudah berpesan padaku untuk selalu menjagamu dan perutmu" ucapnya.

aku pun tertawa mendengar itu..

kami makan disebuah restoran yang cukup mewah kukira dia laki laki yang sangat dingin bahkan mungkin pikirku dulu dia tidak akan pernah memiliki kebaikan apapun.

"Tonny.." panggilku.

"iyaa ada apa sin" jawabnya sambil menatapku.

"maafkan aku karena tadi keluar tanpa memberi tahumu" ucapku

"iya tidak apa apa aku paham.." jawabnya sambil mengusap kepalaku .

tak cukup lama kami menghabiskan makan malam itu langsung pergi kembali pulang aku yang tiba langsung saja berbaring dan dia terlihat seperti sedang membersihkan bekas luka karena pukulan tadi..

"besok aku ingin kerumah ayahku biarkan aku tinggal disana beberapa hari.." ucapku

"baiklah kalo itu mau mu kita sama sama ya ke sana" ujarnya kembali

aku diam apa lagi yang harus ku katakan karena sebenarnya aku hanya ingin jauh darinya hanya itu saja jadi percuma saja bila dia ikut bersamaku.

"mmm ..tidak aku tau kau ada urusan jadi kau tidak perlu ikut denganku. dan aku ingin kesana ini sendirian" ucapku sedikit memaksa.

"aku sebenarnya tidak mengapa dengan urusanku namun jika ini keinginanmu baiklah asal kau tidak berlama lama meninggalkanku aku akan segera menyusul mu.." ujarnya.

"baiklah". ucapku singkat*.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!