-Emerald-

Ketika aku memasuki ruangan besar tersebut, di sana aku langsung melihat banyaknya orang. Lumayan banyak pasang mata yang mengarah padaku ketika aku masuk bersama Ms. Gloria. Bahkan aku sempat melihat ada orang yang berbisik-bisik ketika melihat kedatanganku. Dan aku langsung mengambil kesimpulan jika ruangan ini adalah aula. Sangat megah.

"Murid baru tambahan, cepat masuk ke aula kedua!" ucap Pria tua asing yang sedang berbincang pada Ms. Gloria. Wanita itu mendekat padaku dengan senyumannya.

"Ini kunci kamarmu, nomornya tertera dikunci itu. Mohon maaf sepertinya kamu bisa mencari kamarmu sendiri, masuklah lebih dulu ke aula kedua. Pintunya ada di sebelah sana."

Aku kebingungan dengan penuturan yang diberikan Ms. Gloria. Hei, apa-apaan ia langsung ingin pergi meninggalkanku sedangkan aku baru pertama kali menginjakkan kaki ke tempat asing ini?

Tapi tadi Ms. Gloria menunjukkan pintunya di sebelah kiri, dan benar di sana aku dapat melihat pintu yang sangat besar! Sepertinya tiga kali lipat dari ukuran tubuhku.

Baru pertama kali aku melihat pintu yang sebesar ini. Lalu aku tersadar dengan masih banyaknya orang-orang yang memperhatikanku. Berdiri di tengah-tengah aula seperti orang bodoh. Aku yakin orang-orang yang ada di aula ini pasti sudah lama menempati bangunan ini.

Aku melangkahkan kakiku sedikit ragu, kemudian aku merasa ada yang mendorong tubuhku hingga membuatku langsung tersungkur jatuh ke lantai.

"Maaf, maaf!"

Ugh, lumayan sakit. Tapi aku yakin jika sakit ini paling-paling hanya sebentar aku rasakan. Yang tadi ternyata aku menabrak seorang gadis, yang sepertinya dia adalah ... seniorku?

Gadis itu memberi tangannya padaku dan meminta maaf berulang kali. Aku menerima uluran tangannya itu, dan aku bangkit untuk berdiri.

"Tidak apa-apa, kak," ucapku.

"Ah, kau murid baru ya? Mari kuantar ke aula kedua. Di sana banyak murid baru dan kau bisa berkenalan dengan mereka."

Baik sekali kakak senior ini. Akhirnya ada juga yang mau menolongku mengantarkan ke aula kedua.

Ada sekitar 5 meter untuk mencapai ke pintu aula itu. Jika ini memang benar sekolah, bayangkan betapa luasnya bangunan ini yang seumur-umur baru aku lihat sekarang!

"Namaku Emerald, siapa namamu?"

Oh, Emerald rupanya. Aku menatap wajahnya, ternyata warna matanya juga berwarna Emerald!

"Aku ... Veronica."

"Pasti kau mempunyai kemampuan spesial."

"Maksudnya?" jujurlah, aku memang sedang dalam keadaan bingung.

"Setiap orang yang mempunyai kemampuan spesial pasti selalu dikirim ke sini, untuk belajar mengendalikan diri. Lalu ada sekolah lain yang mengecoh sekolah kami, sekolah itu hanya diisi oleh bangsa Vampire. Beruntung kau masuk di sini, Veronica."

Vampire katanya? Manusia jadi-jadian setengah kelelawar yang mempunyai taring tajam dan suka menggigit manusia lain mau pun hewan yang suka mengambil darahnya? Mengerikan.

"Logikaku tak menerima kata 'vampire'," ucapku berusaha terlihat anggun. Maksudku, yang aku tahu selama ini Vampire itu hanyalah dongeng belaka.

Emerald mengacak-acak rambutku. "Lucu. Tapi kau akan mengerti nanti."

Kami berbicara sampai tak sadar jika sudah sampai di pintu aula kedua. Kenapa harus menggunakan aula kedua untuk para murid baru? Sedangkan ada aula yang pertama di sini.

"Sudah dibagikan nomor kunci kamarmu?" tanya Emerald sambil menatapku.

"Y-ya."

"Berdoalah agar kita dapat sekamar, sampai jumpa!" Emerald pergi dengan senyuman manisnya ketika aku sudah dihadapkan pada pintu aula yang besar ini.

Baiklah, aku harus menerima konsekuensi apa pun yang akan terjadi. Kutarik napasku dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan perlahan. kukerahkan seluruh tenagaku untuk membuka pintu aula ini. Mula-mula ada sebuah sinar yang sangat terang, hingga aku dapat melihat jelas dan begitu terkejut ketika melihat ke dalamnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***