Sekarang aku dan Sophie sedang duduk-duduk diteras rumah Nenek. Bukan tanpa alasan kami di sini, menunggu Mom and Dad menjemput kami tentunya. Hampir masuk setengah jam kami menunggu, Sophie kelihatan sudah mengantuk. Kemudian aku mendengar adanya suara pintu yang di buka, Nenek muncul dari sana
"Dad belum menjemputmu dan Sophie?" tanya Nenek yang aku gelengi dengan lesu. "Kalau begitu, mau dibuatkan cemilan?"
"Tidak perlu, Nek. Mungkin sebentar lagi Mom and Dad akan menjemput."
Tak lama aku melihat adanya mobil sedan hitam melaju cepat mendekati rumah Nenek. Dari jendela mobil tersebut aku melihat tangan Mom yang melayang-layang di udara. Melambaikan tangannya pada kami. Sophie langsung terbangun dengan gembira. Nenek pun ikut tersenyum melihatnya.
Mobil tersebut berhenti tepat di halaman depan rumah Nenek. Lalu aku melihat Mom keluar dari mobil, kurapikan kuncir kudaku dan membenarkan tata letak jepitan rambut bungaku yang kemarin diberikan Nenek.
"Bagaimana liburan akhir tahunnya? Menyenangkan?" tanya Mom bersamaan dengan turunnya Dad dari mobil.
"Ayo masuk, biar Nenek berikan dulu kalian minum," ucap Nenek sembari tersenyum.
"Mom, apakah kau sudah menemukan sekolah baru untukku?" tanyaku kemudian dengan wajah yang senang. Aku benar-benar sangat berharap sekarang. Semoga saja Mom memasukkanku ke sekolah High School terbaik yang sebulan lalu pernah aku minta dari Mom menjelang kenaikanku dari Junior School ke High School.
"Ya, Mom sudah mendapatkan sekolah terbaik dan cocok untukmu." Mom berkata sembari menangkup kedua pipiku dan tersenyum. Di umurku yang memasuki lima belas tahun ini, aku berharap akan mendapatkan kisah yang menarik dalam hidupku.
"Sepertinya minum-minumnya tidak perlu, Bu. Aku akan segera pergi mengantar Veronica ke sekolah barunya," ucap Mom yang membuatku terkejut tak percaya.
Secepat itu?
"Ah, apa harus sekarang, Mom?" tanyaku. Mom mengangguk antusias. Yang ada di benakku sekarang adalah, bagaimana sekolahnya? Apakah sama dengan yang aku impikan?
Jika ya, aku akan sangat-sangat senang!
Dad menyalami Nenek, begitupun dengan Mom. Sophie sudah berjingkrak di depan mobil, sepertinya dia ingin segera menaikinya, tapi Sophie belum tahu cara membuka pintu mobilnya. Maka aku mendekati dan membantunya membuka pintu mobil, kemudian ia langsung masuk ke dalamnya.
Dari sini aku bisa lihat Mom dan Dad yang bercakap-cakap sebentar, kemudian kembali lagi berjalan ke mobil.
"Ayo, cepat masuk, sayang," ucap Mom sembari menggiringku masuk. Aku mengambil posisi tempat duduk di samping Sophie. Sophie menatapku beberapa detik.
"Kak, bisa kuncirkan rambutku sepertimu?" tanya Sophie.
"Ya, bisa."
Kemudian aku membantu Sophie menguncir rambutnya. Dad memasuki mobil dan menyalakan mesinnya, kemudian disusul oleh Mom yang juga memasuki mobil.
"Ucapkan salam perpisahan pada Nenek."
Aku mengikuti perintah Mama, begitu pun Sophie. Aku melongok dari jendela mobil sebelah kanan, sedangkan Sophie sebelah kiri. Aku dan Sophie melambai bersamaan pada Nenek yang juga melambaikan tangan pada kami sembari tersenyum.
"Sampai jumpa lagi, Nek!" teriakku bersamaan dengan Sophie.
Setelah itu aku menyelundupkan kembali kepalaku ke dalam mobil, menutup kaca jendelanya begitu pun dengan Sophie. Di perjalanan, Sophie terlihat asyik bermain dengan boneka barbie-nya yang memang sudah disimpan dalam mobil. Sedangkan aku lebih memilih untuk menyumpal telingaku menggunakan headset. Mendengarkan beberapa irama lagu sepertinya menyenangkan dalam perjalanan ini.
"Veronica."
Lantunan musik klasik berdengung dalam telingaku.
"Veronica!"
"Ah, iya!" buru-buru aku membuka kembali headset yang tadi aku pakai. Aku sampai tak sadar jika Mom sedari tadi memanggilku dari depan. Dad masih sibuk menyetir.
"Dengarkan baik-baik pesan Mom, lepaskan headset-mu yang sebelah itu dulu."
Aku mengikuti perintah Mom, meletakkan headset tersebut di pangkuanku.
"Sudah."
"Di sekolah yang Mom pilihkan padamu, jangan berbuat macam-macam di sana. Ikuti peraturan yang ada, jangan mencoba-coba untuk melanggarnya atau kau akan berada dalam masalah," ucapan panjang lebar Mom membuatku bingung tak mengerti.
"Memangnya aku akan bersekolah di mana nanti?"
"Kau akan lihat sendiri nanti. Butuh minum?"
Ah, ya. Aku memang sedikit haus sekarang. Sebaiknya aku terima tawaran Mom.
"Ya, boleh."
Mom memberikanku sebuah air dalam botol. Tunggu, tapi aku melihat ada kandungan aneh di dalamnya. Apa Mom ingin meracuniku? Tapi ... mana ada seorang Ibu yang jahat mau meracuni anaknya?
Kuenyahkan pikiran buruk itu yang tadi aku sangkut pautkan pada Mom. Itu tidak mungkin terjadi, aku percaya pada Mom-ku sendiri.
Lalu aku meminum air tersebut hingga habis. Sophie yang tadinya asik bermain barbie langsung melihat kearahku dengan pandangan yang terkejut. Aku berkata dalam hati, Ada apa?
Tapi yang terakhir aku dengar sebelum mataku tertutup sempurna adalah Sophie yang meneriakkiku.
"Kak Vero!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Kotoba-kun (Sasori Aki)
Ciluk Bah~!!!
2020-09-11
0