Isekai No Game : Life-Loner
Awal
Kini seorang gadis penyendiri akut sedang menikmati tontonan favoritnya, Ya, seperti biasa. Dia menonton anime sambil makan mie instan.
saat sedang makan, dia terganggu dengan suara ketukan pintu yang terdengar berulang
Okay, sekarang ia muak, dan turun dari kasur untuk membuka pintu kamar.
Elena ((Sebelum Isekai))
Ada apa sih,kak? Ketok ketok mulu?!
(arogan+melipat tangan didepan dada)
Dia kesal karna sedari tadi kakak nya lah yang mengetuk dan berteriak di depan pintu kamarnya.
Devan
(Memukul dahi sang adik)
Devan
Tidur, udah tengah malem.
Devan
Oh ya jangan lupa makan, padahal kakak sudah meninggalkannya di depan pintu kamarmu tapi kau malah makan mie instan.
Elena ((Sebelum Isekai))
Awhh*
Sudahlah kak!! gue sudah 18 tahun bukan anak kecil !
(erangan memegang dahi)
Sang kakak tiba-tiba masuk ke dalam kamar adiknya dan menaruh nampan berisi makanan lengkap 4 sehat 5 sempurna di atas meja belajar.
Elena ((Sebelum Isekai))
Cih. Kakak mah gitu,suka banget ga mau dengerin Elen ngomong ಠ_ಠ
(batin+menatap kesal ke arah kakaknya)
Devan
(menatap sekilas)
Tapi dimata kakak, kau tetap terlihat anak kecil.
(datar)
Elena ((Sebelum Isekai))
Ckck
Elena ((Sebelum Isekai))
Terserah. (acuh)
Kakaknya hanya menghela napas lalu pergi, sebelum pergi ia sempat menoleh sebentar
Devan
Kalau ada apa-apa, kau bisa cerita pada kakak. Apa saja. Tolong jangan pernah memendamnya sendirian, Elen.
Kata-kata terakhir yang barusan terlontarkan membuat Gadis yang di panggil Elen tak menanggapi dan acuh saat menutup pintu kamarnya.
Elena ((Sebelum Isekai))
Penipu. Ga usah sok peduli dah -_-
(batin)
Elena usia 18 tahun, sementara kakak nya-- Devan berusia 21 tahun, Elena sempat benci dengan kakaknya karna saat sifat kakaknya yang buruk saat itu. Ketika seluruh dunia rasanya membenci kehadiran Elana, dia berharap Devan adalah kakak yang baik nyatanya harapan yang Elena buat sungguh dangkal.
Devan orang munafik yang membuat Elena berhenti berharap disaat itu, dan memulai hidup barunya sebagai penyendiri akut.
Disisi lain, Devan masih berdiri di depan pintu kamar Elena.
Ia sempat bergumam sesaat dengan mata penuh penyesalan.
Devan
Maaf , jika selama ini kakak telah salah paham kepadamu.
Lalu pergi, usai berbalik badan.
Elena mengacuhkan ucapan Devan, dia tak memakan makanan pemberian kakaknya dan sibuk bermain game favoritnya.baru kemarin ia download karna penasaran dengan game itu, temannya--Ivy merekomendasikan game tersebut padanya.
Elena ((Sebelum Isekai))
Yes, naik level 2
(serunya berbinar)
[ Ingin melanjutkan Misi ]
Elena ((Sebelum Isekai))
Ya!
Sambil menekan tombol di laptop pc miliknya.
Elena begadang seharian penuh untuk bermain game yang menjadi kesukaannya itu
Ia tersenyum antusias, dan melanjutkan untuk naik level.
Nama permainan itu ialah ((Genshin Impact))
Permainan itu yang sudah sangat terkenal di dunia per-wibuan dan juga Otaku.
Sinar matahari menguar dari celah-celah jendela
Gadis itu bangun, namun sesuatu terjadinya padanya. Ia merasakan isi perut ingin tumpah.
Ia terkejut usai melihat darah di kedua tangannya.
Elena ((Sebelum Isekai))
Ah...Apa aku tidak pernah istirahat?
(pandangan kosong)
Memang benar, wajah gadis itu selalu tampak lesu. Hanya karna pernah bermimpi buruk tentang labirin mimpi, membuatnya trauma dan enggan untuk tidur
Ia bahkan belum tidur selama lima hari berturut-turut.
lagi, ia memuntahkan isi perutnya hanya saja warna nya merah kental.
Kepalanya berdenyut hebat
Nafasnya semakin tersengal-sengal
Elena ((Sebelum Isekai))
Ukh...Konyol sekali. Apa ini yang dinamakan mati konyol?!
(lirih)
Seseorang masuk mendobrak pintu kamar karna merasakan firasat buruk yang luar biasa
Sang kakak yang cemas ,terkejut melihat adiknya berlumuran darah di atas kasur
Devan
(memucat)
Elen !! (teriak dalam hati)
Elena ((Sebelum Isekai))
(melihat sekilas)
Ka...kakak..... (nafas memburu)
Reflek sang kakak berlari ke arah Elena, namun apalah daya Elena sudah tak bernyawa didepan sang kakak membuat kakaknya berada di tengah-tengah paku. Merasakan penyesalan yang sungguh berat.
Devan
Elena.... Maaf jika kakak tak bisa menebus kesalahan kakak sendiri....
(lirih pelan memeluk erat tubuh Elena yang tak bernyawa)
Buliran air mata milik sang kakak menetes perlahan di wajah pucat Elena. Kenapa ia tak menyadari saat bertemu nya kemarin. Jika wajahnya semakin pucat.
Sang kakak menangis sesengguk mungkin. Ah ini pertama kalinya menangis hanya karna adiknya tiada. Padahal dulu ia tak peduli pada adik nya sendiri yang selalu mendapat kan banyak hinaan dari semua orang termasuk ayah dan ibu.
[ Pemain dengan ID : 0914******* terkonfirmasi! ]
[ World Of Genshin Impact mengidentifikasi pendatang khusus sebagai pemain telah terkonfirmasi ! ]
[ Sistem sedang menyiapkan Dunia pendatang khusus Pemain !! ]
Comments