12. Mau Jahat Sama Mama.

Jantung Abimanyu berdetak dengan kencang saat laju mobil yang dikendarai oleh Ayubi malah memelan ketika akan melewati mobilnya.

Abimanyu ingin segera kabur pergi dari sana saat mobil Ayubi benar-benar berhenti di depan nya, namun wanita berhijab itu sudah keluar dan berjalan ke arah mobilnya.

Tok

Tok

Ayubi mengetuk jendela mobil di bagian kemudi.

“Permisi, bisa saya bicara sebentar? Tolong turunkan jendela nya...“ meski Ayubi curiga namun wanita itu masih bersikap sopan tanpa membentak-bentak dan tidak meninggikan suara.

Bagaimana ini? Apa Ayu akan mengenali suaraku? Mudah-mudahan enggak! Batin Abimanyu.

Laki-laki itu pun menurunkan jendela mobil dengan perlahan, dia memakai kacamata nya.

“Salam, Tuan. Bisakah saya bicara?“ Ayubi menurunkan tubuhnya sedikit agar bisa melihat wajah orang di dalam mobil.

“Bicaralah, Nona.“

Bulu mata lentik Ayubi bergetar saat matanya terbelalak karena wanita itu mengenali suara pria di dalam mobil.

“Bang Abi?“

“Ka-kamu mengenal saya?“ Abimanyu mulai panik.

“Abang Abimanyu?“

“Oh, Anda salah Nona. Saya memang sering dipanggil Abi, tapi nama saya adalah Abidzar.“

Wajah Ayubi tampak masih belum percaya, dia masih menatap Abimanyu dengan intens.

“Ini Kartu pengenal saya,“ Abimanyu mengeluarkan kartu tanda penduduknya dan tertulis nama Abidzar, namun ada yang aneh yang membuat Ayubi sekali lagi menatap wajah Abimanyu.

“Abidzar Wijayanto?“

“Hm,“ Abimanyu mengangguk, mungkin Ayubi penasaran dengan nama belakang nya karena Wijayanto adalah nama belakang dari Ayahnya.

“Maaf, saya sempat mengira yang tidak-tidak. Tapi saya beberapa kali melihat mobil ini parkir disini, sementara disini hanya ada beberapa rumah dan sepertinya Anda bukan orang sini.“

“Benarkah? Padahal saya tadi baru mengganti ban yang pecah dan baru mau pergi lagi saat kamu datang. Saya baru pertama kali lewat jalur ini, karena baru saja menemui teman.“

Ayubi akhirnya percaya, “Kalau begitu maafkan saya sekali lagi, Tuan. Saya tidak menganggu Anda lagi, permisi.“

Ayubi menyerahkan kartu pengenal Abimanyu, dia akan kembali berjalan ke mobilnya sendiri. Namun langkahnya terhenti saat Azka keluar dari dalam mobil bersama Azkia.

“Kenapa lama, Mah? Apa terjadi sesuatu? Dia orang jahat? Dia mau jahat sama Mama, iya? Sini, biar Azka yang hadepin!“ Bocah 6 tahun itu menampakkan wajah galak, bukannya terlihat menakutkan malah nampak menggemaskan.

Abimanyu tak kuat menahan kerinduan nya lagi, saat Azka menggandeng tangan adiknya mendekati mobil Abimanyu secara sadar laki-laki dewasa itu membuka pintu mobil.

“Mama sini, berlindung di belakang Azka! Biar Azka lawan penjahatnya!“

Ayubi terperangah, dia menatap putranya kemudian menatap Abimanyu yang tiba-tiba membuka mobil dan turun.

“Halo, Nak. Saya bukan orang jahat, nama Paman adalah Abidzar. Panggil Paman Abi.“

Degh

Jantung Ayubi berdesir aneh saat laki-laki itu memanggil sendiri namanya dengan kependekatan nama suaminya. Meksipun tadi sudah dijelaskan jika panggilan nya pun adalah Abi, tetap saja Ayubi merasa aneh.

“Wah kakak... nama Paman nya milip nama Papa Abi. hihihi..." Azkia terkikik.

Azka menatap lekat wajah Abimanyu, wajah yang berbeda dari foto Abimanyu yang ditunjukkan sang Ibu yaitu foto di buku pernikahan.

“Paman ini bukan Papa kita, adek. Beda wajahnya, Papa kita lebih ganteng. Paman ini jelek."

Heh? Abimanyu kicep dibilang jelek oleh anaknya!

“Kakak benel, Papa Abi emang yang teltampan cedunia.“ Azkia mengiyakan.

Wajah Abimanyu sontak salah tingkah, dia akhirnya hanya tersenyum tipis.

“Nama kalian berdua siapa kalau boleh tau?“ tanya Abimanyu.

“Kata Mama nggak boleh jawab orang yang nggak dikenal.“ Jawab Azka dengan wajah menggemaskan layaknya anak 6 tahun meksipun anak itu bersikap sok dewasa.

“Paman bukan orang lain, tadi Paman udah ngenalin nama Paman loh.“

Kakak beradik itu malah menoleh pada ibunya, bertanya lewat pandangan mata apa boleh menjawab pertanyaan Abimanyu.

Ayubi menganggukkan kepalanya, entah kenapa ia merasa laki-laki itu bukan orang jahat.

“Nama adek saya Azkia, saya Azka. Nama saya pemberian dari Papa Abi loh Paman, keren kan. Azka Abimanyu Hakim.“ Ucap Azka dengan bangga.

Mata Abimanyu sudah berkaca-kaca, dia berjongkok menyamai tinggi nya dengan anak-anaknya. “Dimana Papa kalian, boleh nanti Paman ketemu dengan Papa kalian?"

“Paman enggak bisa ketemu, kami aja nggak pernah bisa ketemu.“ Tiba-tiba wajah Azka berubah sendu.

“Kenapa?" Abimanyu hanya ingin mengobrol dan menghabiskan waktu lebih lama lagi bersama anak-anaknya, dia sengaja bertanya hal yang tentu saja dia sangat tahu.

“Papa udah di surga, Paman.“

Setetes airmata jatuh dari mata Abimanyu, dia mengusapnya kasar.

“Kalian rindu Papa kalian?“

“Lindu lah Paman, Kia lindu cekali tapi kata Mama ndak boleh nangis kayak Paman loh... kami hayus kuat. Kenapa Paman nangis, cengeng cekali."

“Eh!" Abimanyu mengusap air matanya dengan kasar, “Paman juga udah kehilangan Ibu Paman, jadi keinget beliau.“

“Jangan nangis, Paman. Banyakin doa aja kata Mama.“ Azka maju dan menepuk-nepuk pelan pundak Abimanyu berusaha menguatkan.

“Boleh nggak Paman peluk kalian berdua?“

Sekali lagi kedua anak itu menatap ibunya dan Ayubi akhirnya mengangguk.

Grep!

Dengan penuh kerinduan, Abimanyu memeluk tubuh kedua anaknya dengan erat.

Ayubi mulai gelisah, karena setiap Abimanyu bicara jantungnya terus berdenyut sakit dan sekarang dia merasa ingin menangis saat lelaki itu memeluk anak-anaknya.

“Nak, ayo pergi. Kalian bakal telat, Bu Guru nanti marah. Yuk!“

Abimanyu pun mengurai pelukan pada kedua anaknya.

Ayubi menggandeng tangan kedua anaknya, dia menoleh sekilas pada Abimanyu tak ingin terpengaruh lagi oleh wajah laki-laki itu. “Permisi, Tuan.“

Tak ada lagi sahutan dari Abimanyu, dia hanya menatap kepergian mobil Ayubi dengan perasan nelangsa. Dia dekat dengan keluarganya sendiri tapi terasa begitu sangat jauh.

Tanpa Abimanyu ketahui, sejak dia pergi dari rumah semalam ada yang mengikutinya. Orang itu sejak tadi mendokumentasikan kebersamaan Abimanyu bersama Ayubi dan anak-anak.

.

.

Wanita itu baru saja selesai mengantarkan anaknya ke sekolah, dia masih berada di jalan saat foto-foto kebersamaan Abimanyu dan keluarga masuk pada ponselnya.

“Siapa mereka Abimanyu? Sebentar lagi aku akan mengetahui seluruh kehidupan mu sebelum kau berpura-pura menjadi suamiku selama enam tahun ini!“

Wajah Kezia sarat akan kemarahan tapi tiba wanita itu mulai menangis tersedu-sedu saat mengingat kebersamaan nya bersama Abidzar yang penuh dengan kebahagiaan. Dia dan Abidzar saling mencintai sejak kuliah dulu, dia sangat mencintai mendiang suaminya.

“Kenapa kamu ninggalin aku, Abi... aku sangat mencintaimu. Aku benci kamu! Aku benci saudara mu yang menyamar menjadi kamu! Dia mempermainkan perasaan ku, mempermainkan hidupku! Aku bersabar selam enam tahun ini karena mengira dia adalah kamu, aku menerima semua penolakan nya karena aku kira dia adalah kamu. Aku mencintaimu sampai-sampai masih bertahan meski aku tidak disentuh bertahun-tahun, itu demi kamu! Tapi kini apa? Aku ternyata ditipu! Arghttttt!!!“

Wanita itu memukul-mukul setir, bahkan ia membenturkan keningnya berkali-kali. Dia masih berusaha bertahan selama enam tahun ini dalam kesakitan dan kesedihan karena perubahan dari suaminya hanya demi cintanya. Namun... saat tahu suaminya yang sebenarnya sudah meninggal. Hidupnya terasa hancur, sudah hancur semuanya!

Terpopuler

Comments

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

yang jahat bapaknya para abi ini. tega banget

2024-11-11

0

Zenun

Zenun

gara-gara bapake mempertahankan perusahaan, banyak orang menderita

2024-10-13

1

Dewi Kasinji

Dewi Kasinji

nah kan ... ini yg kadang bikin orang baik jadi jahat. sekarang tergantung Keysa mau jadi jahat ato tetep baik

2024-10-13

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tragedi dan Buta.
2 2. Mencari Kebenaran.
3 3. Apa Yang Terjadi?
4 4. Talak.
5 5. Bertanggung Jawab.
6 6. Tidak Akan Ada Akhir Bahagia.
7 7. Selamanya Hanya Kamu Istriku.
8 8. Selamat Tinggal Sayang.
9 9. Lindu Papa.
10 10. Saudara Kembar.
11 11. Nikahi Aku!
12 12. Mau Jahat Sama Mama.
13 13. Abidzar Selingkuh.
14 14. Dia Bukan Seorang Janda.
15 15. Tidak Bisa Menggunakan Identitas Abimanyu Lagi.
16 16. Apa Dia Sadar Aku Abimanyu?
17 Iklan Karya Baru
18 17. Minta Papa Balu.
19 18. Kau Boleh Menangis.
20 19. Aku Ingin Menyusul Suamiku.
21 20. Menjebak Abimanyu.
22 21. Menemui Pemilik Hatinya.
23 22. Dua Tujuan, Satu Tindakan.
24 23. Darahku Mengalir Dalam Tubuhnya.
25 24. Rencana Bram.
26 25. Justru Kau Yang Akan Menyerah.
27 26. Ini Papa Key!
28 27. Bukan Lagi Tempatnya.
29 28. Terjebak Perkataan Sendiri.
30 29. Aku Nggak Sudi Mengakuinya Kakak.
31 30. Obsesi Gila Zainal.
32 31. Cobalah Buka Hatimu Untuk Candra.
33 32. Trauma Ditolak Olehmu.
34 33. Mau Main Pacar-Pacaran Dulu.
35 34. Ceraikan Ayubi Sekarang Juga.
36 35. Hancur Bersama-sama.
37 36. Mengambil Keputusan.
38 37. Dalang Sebenarnya.
39 38. Dilindungi.
40 39. Kita Hanya Tamu Di Dunia Ini (END)
41 Bonchap 1 - Perasaan Azka Sebenarnya.
42 Bonchap 2 - Kau Terlalu Berharga.
43 Bonchap 3 - Berdamai Dengan Masa Lalu.
44 Bonchap Akhir - Semuanya Terasa Indah.
Episodes

Updated 44 Episodes

1
1. Tragedi dan Buta.
2
2. Mencari Kebenaran.
3
3. Apa Yang Terjadi?
4
4. Talak.
5
5. Bertanggung Jawab.
6
6. Tidak Akan Ada Akhir Bahagia.
7
7. Selamanya Hanya Kamu Istriku.
8
8. Selamat Tinggal Sayang.
9
9. Lindu Papa.
10
10. Saudara Kembar.
11
11. Nikahi Aku!
12
12. Mau Jahat Sama Mama.
13
13. Abidzar Selingkuh.
14
14. Dia Bukan Seorang Janda.
15
15. Tidak Bisa Menggunakan Identitas Abimanyu Lagi.
16
16. Apa Dia Sadar Aku Abimanyu?
17
Iklan Karya Baru
18
17. Minta Papa Balu.
19
18. Kau Boleh Menangis.
20
19. Aku Ingin Menyusul Suamiku.
21
20. Menjebak Abimanyu.
22
21. Menemui Pemilik Hatinya.
23
22. Dua Tujuan, Satu Tindakan.
24
23. Darahku Mengalir Dalam Tubuhnya.
25
24. Rencana Bram.
26
25. Justru Kau Yang Akan Menyerah.
27
26. Ini Papa Key!
28
27. Bukan Lagi Tempatnya.
29
28. Terjebak Perkataan Sendiri.
30
29. Aku Nggak Sudi Mengakuinya Kakak.
31
30. Obsesi Gila Zainal.
32
31. Cobalah Buka Hatimu Untuk Candra.
33
32. Trauma Ditolak Olehmu.
34
33. Mau Main Pacar-Pacaran Dulu.
35
34. Ceraikan Ayubi Sekarang Juga.
36
35. Hancur Bersama-sama.
37
36. Mengambil Keputusan.
38
37. Dalang Sebenarnya.
39
38. Dilindungi.
40
39. Kita Hanya Tamu Di Dunia Ini (END)
41
Bonchap 1 - Perasaan Azka Sebenarnya.
42
Bonchap 2 - Kau Terlalu Berharga.
43
Bonchap 3 - Berdamai Dengan Masa Lalu.
44
Bonchap Akhir - Semuanya Terasa Indah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!