Bab 18 (Akhir Dari Saxon)

Sementara itu di tempat lainnya, tampak Clark masih terbelenggu oleh cambuk Franco. Clark terlihat merasa sangat bersalah kepada Nack. Wajahnya menunduk ke tanah. Tak berani menatap Nack. Kukunya pun telah berubah kembali ke warna semula, yang tak berwarna hitam lagi. Pertanda kukunya telah tak mengandung racun lagi.

"Nack, maafkan aku. Telah menuduhmu sebagai pengkhianat, dan hampir saja membunuh dirimu. Aku memang Pimpinan yang tidak berguna, dan mungkin tidak pantas untuk menjadi seorang Pimpinan...," ucap Clark lirih tapi tegas.

Dan Nack lalu menghampiri Clark.

"Fran, lepaskan dia," ucap Nack.

Mendengar akan hal itu, Franco segera melepaskan belenggu cambuknya dari diri Clark.

"Jangan bicara seperti itu, Pimpinan. Kita sebagai manusia wajar saja berbuat kesalahan. Yang penting bagiku, kau percaya kepada diriku, Pimpinan," kata Nack, yang kini telah berada di hadapan Clark.

"Mulai sekarang jangan panggil aku Pimpinan, kelompok kita telah aku bubarkan. Biar 5 anggota yang tersisa, aku bebaskan untuk memilih jalan hidupnya masing-masing. Nack mulai sekarang, panggil aku Clark saja," kata Clark, lalu memeluk erat-erat tubuh Nack.

"Baiklah Clark," jawab Nack.

Dan tanpa disadari oleh mereka semua, Saxon telah berada 10 meter di belakang mereka semua. Ia tersenyum siap menjalankan rencananya untuk menyebak mereka semua.

"Wah, wah...!, rupanya kalian sudah rujuk kembali ya?. Ternyata rencana terakhirku gagal juga, aku harus bagaimana lagi ya?" ucap Saxon, berusaha memancing emosi Clark.

"KAU!. PENGKHIANAT!, SAXON!" teriak Clark, dengan penuh emosinya.

"Dia bukan hanya seorang pengkhianat, Clark. Tapi dia juga anggota Gura-Gura Baru nomor 18 dari kelompok biru," jelas Nack, yang membuat Clark semakin emosi.

"Sepertinya aku sudah tidak harus menyembunyikan indetitasku yang sebenarnya. Ya, akulah anggota Gura-Gura Baru nomor 18 dari kelompok biru," ucap Saxon, sambil melepas perban hitam yang melekat di dahinya selama ini. Hingga terlihatlah rajah huruf 'G' yang bertuliskan angka 18 di dalam lingkaran yang berwarna biru.

Melihat akan hal itu, Clark sudah tak mampu lagi menahan emosinya. Ia lalu lepaskan pelukannya kepada Nack, lalu berlari untuk menghampiri Saxon.

"KAU AKAN AKU BUNUH..., SAXON!" teriak Clark, dengan sangat kerasnya.

"Buktikan, jangan hanya bicara saja. Jika kalian semua merasa hebat, kejar dan tanggaplah aku," Saxon lalu berlari menuju ke tempat, di mana perangkap telah dipasang oleh Axel.

Clark lalu mengejar Saxon, yang diikui oleh Nack, Franco dan Mark. Sedangkan Jean Kecil tampak ragu, firasatnya mengatakan hal buruk akan terjadi pada mereka berempat.

"Mark, jangan-jangan ini hanya sebuah jebakan," ucap Jean kecil, berusaha mengejar Mark.

"Kalaupun ini sebuah jebakan, memang apa hebatnya si sampah pecundang itu. Aku rasa Nack pun dapat mengalahkannya. Jadi kau jangan Khawatir, lebih baik kau tunggu saja kami di sini," jawab Mark, Lalu benar-benar meninggalkan Jean Kecil sendirian di tempat itu.

"Firasat ini begitu kuat. Apapun risikonya, aku akan mengikuti mereka dari jauh," Jean Kecil, lalu berlari kembali mengikuti larinya Mark, yang sudah sangat jauh berada di depannya.

Saxon yang terus berlari seakan tak mengenal lelah itu. Akhirnya tiba juga, 1 meter di belakang jebakan yang dibuat oleh Axel. Ia lihat tanda 'X' pada 2 pohon besar itu. Dan ia pun lalu berhenti sejenak.

"Di depanku, itu adalah jebakan yang dibuat oleh Axel. Sebaiknya aku berhenti di depan jebakan itu. Aku akan berpura-pura kelelahan saja. Agar mereka berempat berhenti tepat di atas jebakan itu. Wah, Clark mulai terlihat sekarang. Sebaiknya aku lakukan hal itu sekarang," ucap Saxon di dalam hatinya, lalu melompati jebakan itu. Dan berhenti 2 meter di depan jebakan itu.

"Rupanya kau sudah kelelahan ya?. Pengkhianat plus penyusup dari Gura-Gura! Baru?" ujar Clark ikut berhenti, tapi tepat di atas jebakan itu. Yang diikuti oleh Nack, Franco dan Mark.

"Sebenarnya dan sejujurnya, aku tidak kelelahan. Tapi aku malah bahagia. Karena kalian sudah kena...!!" kata Saxon, beriringin dengan munculnya jaring dari dalam tanah. Yang segera mengurung mereka berempat.

"KENA DALAM JEBAKANKU. Ha...!" Saxon lalu tertawa lepas.

"DASAR LICIK!. LEPASKAN KAMI!" teriak Clark, sembari meronta di dalam jaring itu.

"Aku bukannya licik, Clark. Tapi ini perintah dari Pimpinan Gura-Gura Baru kelompok biru," sahut Saxon, dengan senyum penuh kemenangan.

"Ya, akulah yang memerintahkan pecundang ini untuk membawa dan menjebak kalian di sini. Perkenalkan aku Abel, Gura-Gura Baru nomor 15," ucap Abel, yang tiba-tiba muncul dari dalam pohon besar yang bertanda 'X' di kanan.

"Aku Axel, Gur-Gura Baru nomor 16, pemilik jebakan itu," kata Axel, yang muncul dari dalam pohon bertanda 'X' sebelah kiri.

"Dan aku Adel, Gura-Gura Baru nomor 17," ucap Adel, yang muncul dari atas rerimbunan pohon. Dengan Shennya, Axel lalu mengikat mati jaringnya. Lalu menyeretnya di atas permukaan tanah hutan itu.

"Kalian kelompok Gura-Gura Baru, beraninya hanya memakai cara licik seperti ini," ucap Mark berusaha melepaskan diri dari belenggu jaring, yang membuat mereka berempat terkurung di dalamnya. Tetapi usaha Mark itu, malah membuat mereka berempat semakin erat terkurung di dalam jaring milik Axel.

"Ya, kami akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan kami. Termasuk dengan cara seperti ini. Tuan Well Junior, sebaiknya kau itu jangan memberontak. Karena semakin keras kau lakukan hal itu. Maka akan semakin erat jaring ini membelenggu kalian. Jadi tenang saja, saat kalian tiba di markas kami dan telah kami hadapkan kepada Pimpinan kami, baru aku akan melepaskan kalian. Jadi nikmatilah saat-saat terakhir kalian, sebelum kalian resmi menjadi anggota Gura-Gura Baru dan menjadi rekan kami," sahut Axel, terus berjalan menyeretnya keempat tawanannya itu. Yang diikuti oleh Adel dan Abel, di kiri dan kanan dirinya itu. Sedangkan Saxon berada di belakang mereka.

"Kira-kira Pimpinan akan memberiku hadiah apa ya?" tanya Saxon bicara sendiri. Yang ditanggapi oleh Adel.

"Kau benar Saxon, aku sampai lupa menyampaikan akan hal itu," timpal Adel.

Mendengar ucapan Adel yang berbalik arah, dan menghentikan langkahnya di hadapan Saxon. Saxon pun terpaksa menghentikan langkahnya juga. Yang membuat ia ditinggalkan oleh 2 temannya. Yang terus berjalan ke depan, tanpa mempedulikan apa yang akan dilakukan oleh mereka berdua.

Tampak jari telunjuk kanan Adel, lalu menunjuk ke arah Saxon yang berjarak 1 meteran dari dirinya.

"Kata Pimpinan, Jika kau sudah menjalankan tugas terakhirmu," ucapan Adel itu terhenti sejenak. Karena tiba-tiba saja dari jari telunjuk tangan kirinya. Keluarlah benang baja. Yang langsung melesat dan mengikat leher Saxon dengan kuatnya, secara cepatnya. Hingga ia sulit untuk bernapas.

 

Saxon tak menyangka Adel akan melakukan hal itu kepadanya, jadinya ia tak sempat untuk menghindar.

"Maka kau pun harus diakhiri juga, itu perintah resmi dari Pimpinan tertinggi Gura-Gura Baru," lanjut Adel lalu tersenyum.

"Kenapa kalian mengkhianatiku?" tanya Saxon, berusaha melepaskan lilitan benang baja milik Adel dengan kedua tangannya.

"Bukannya kau juga seorang pengkhianat?. Jadi rasakanlah, apa itu arti pengkhianatan yang sebenarnya. Lagipula kata pimpinan tertinggi Gura-Gura Baru, nomor 18 sudah diberikan untuk Nack. Sedangkan yang lainnya akan masuk kelompok hijau. Jadi dirimu itu sudah tidak berguna lagi di kelompok Gura-Gura Baru. Maka pergilah kau ke neraka!!" tutur Adel, lalu menyalurkan shennya, ke arah benang bajanya. Dan lalu menariknya kuat-kuat hingga leher Saxon pun putus dan jatuh ke tanah. Beberapa detik kemudian tubuhnya pun menyusul, jatuh ke tanah.

"Selesai juga dirimu, pecundang!. Aku ucapkan selamat jalan ke neraka...," ucap Adel, lalu menarik benang bajanya kembali masuk ke dalam jari telunjuknya.

Setelah membunuh Saxon, Adel lalu menyusul kedua temannya di depan langkahnya. Mark, Franco, Nack dan Clark yang menyaksikan hal itu dari kejauhan, hanya terdiam. Tidak menyangka, bila mereka dapat membunuh temannya sendiri, dengan sangat kejam.

Matahari yang meninggi tak terasa panas di dalam hutan itu. Seakan hutan itu ingin menjadi mantel bagi Clark, Nack, Mark dan Franco yang tengah tertawan di dalam jaring milik Axel. Akibat dari kecerobohan mereka, yang terpancing oleh pancingan dari Saxo

 

Terpopuler

Comments

Agus Sugiarto

Agus Sugiarto

seru

2021-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Negosiasi yang Alot) Arc : Misteri Patung Budha Giok
2 Bab 2 (Jean, Peramal Dengan Ketepatan 100%)
3 Bab 3 (Nack, Anggota Pembunuh Bayaran Kota Air Pasifik)
4 Bab 4 (Jean Kecil, Gabungan Robot dan Kloning)
5 Bab 5 (Saxon Sang Penghasut)
6 Bab 6 (Jasad Jeni Dicuri)
7 Bab 7 (Kuil Tempat Patung Budha Giok)
8 Bab 8 (Bentrokan Dengan Pasukan Robot Bulan-Mars)
9 Bab 9 (Kepedihan Nack)
10 Bab 10 (Kematian Komandan Merah dan Perak)
11 Bab 11 (Mengejar Pencuri Patung Budha Giok)
12 Bab 12 (Pertaruhan 2 Sahabat)
13 Bab 13 (Kemunculan 2 Raja Robot)
14 Bab 14 (Master Waktu Yang Misterius)
15 Bab 15 (Hasutan Saxon, Anggota Gura-Gura Baru nomor 18)
16 Bab 16 (Terbongkarnya Kedok Saxon)
17 Bab 17 (Jebakan Axel, Gura-Gura Baru Nomor 16)
18 Bab 18 (Akhir Dari Saxon)
19 Bab 19 (Pengejaran Jean Kecil)
20 Bab 20 (Clark Menjadi Wasit)
21 Bab 21 (Jean Tertangkap)
22 Bab 22 (Kasandra, Dewi Peramal dari Gura-Gura Lama)
23 BAB 23 (Kesadaran Jean)
24 Bab 24 (Pertemuan Kasandra dan Pusia di Bulan)
25 Bab 25 (Suku Bulan Sabit Merah Murni)
26 Bab 26 ( Jeni yang Hidup Kembali)
27 Bab 27 (Rasa Khawatir Er Well)
28 Bab 28 (Akhirnya Patung Budha Giok Didapatkan)
29 Bab 29 (Permintaan Nack)
30 Bab 30 (Kebangkitan Leluhur Robot Mars dan Bulan) Arc : Teror dari Masa Lalu
31 Bab 31 (Cahaya-Cahaya Merah dan Putih Yang Menuju ke Bulan)
32 Bab 32 (Pertanyaan-Pertanyaan Besar, Hingga Dran Pergi ke Bulan)
33 Bab 33 (Dibangkitkan Untuk Mati Kembali)
34 Bab 34 (Kekuatan Jeni Ditingkatkan Oleh Marandra)
35 Bab 35 (Pertarungan Hingga Mati)
36 Bab 36 (Kenangan dan Kekuatan)
37 Bab 37 (Berkumpulnya 5 Legenda Gura-Gura Lama)
38 Bab 38 (Terkurung di Dalam Kubah Pengurung Raga)
39 Penggambaran Karakter #1
40 Bab 39 (Pencarian Kenia-Keneo di Bulan)
41 Bab 40 ( Kemenangan Para Manusia Masa Lalu)
42 Bab 41. (Warisan Untuk Para Murid)
43 Bab 42 ( 3 Setan Racun Gurun Iblis)
44 Bab 43 (Pertarungan Para Ahli Racun)
45 Bab 44. (Jurus Fusion Terlarang)
46 Bab 45 (Kematian 3 Setan Racun Gurun Iblis)
47 Bab 46 (Kemunculan Mosa)
48 Bab 47 (Mosa yang Salah Tujuan)
49 Bab 48 (Tujuan Sebenarnya Mosa)
50 Bab 49 (Mencari Manusia-Manusia Terkuat)
51 Bab 50 (Dewi Api dan Dewi Angin)
52 Bab 51 (Pil Api Neraka)
53 Bab 52 (Kemarahan Dewi Angin)
54 Bab 53 (Amukan yang Sia-Sia)
55 Bab 54 (Serangan keputus-asaan)
56 Bab 55 (Tidurlah Angin-Api)
57 Bab 56 (Penyerang Gelap)
58 Bab 57 (Mengatur Siasat)
59 Bab 58 (Aksi Para Duplikat)
60 Bab 59 (Akhir dari 5 Orang Terkuat di Bumi)
61 Bab 60 (Lahirnya Gura-Gura)
62 Bab 61 (Gunung Hayded)
63 Bab 62. (Kompromi Rahasia)
64 Bab 63. (Pertarungan Pura-Pura)
65 Bab 64 (Kemunculan Gadis Bertopeng Emas)
66 Bab 65. (Lahirnya Gunung Well)
67 Bab 66. (Pongkha-Pongkhi)
68 Bab 67. (Pertarungan yang Seimbang)
69 Bab 68. (Jurus Naga Kembar)
70 Bab 69. (Lahirnya Pulau Gura-Gura)
71 Bab 70. (Hancurnya Pulau Gura-Gura)
72 Bab 71. (Amukan Pongkha-Pongkhi)
73 Bab 72. (Pertemuan Tak Terduga Jean dan Clark)
74 Bab 73. (Tapak Pongkha dan Pongkhi)
75 Bab 74. (Kekuatan Pongkhakhi)
76 Bab 75. (Kekalahan Pongkhakhi)
77 Bab 76. (Hancurnya Duplikat Chen)
78 Bab 77. (Kekacauan di Gunung Well)
79 Bab 78. (14 Formasi Kematian Gunung Well)
80 Bab 79. (Kematian 15 Kloningan Or Well)
81 Bab 80. (Chen Tiba di Puncak Gunung Well)
82 Bab 81. (Musnahnya Kloningan Or Well Murni)
83 Bab 82. (Kehancuran Gunung Well)
84 Bab 83. (Kepedihan Dalam Pencarian)
85 Bab 84. (Kemarahan Hay dan Ded)
86 Bab 85. (Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
87 Bab 86. (Saling Mengejar)
88 Bab 87. (Pancaran-Pancaran Shen Pertarungan Chen)
89 Bab 88 (Kekuatan Gadis Bertopeng Emas)
90 Bab 89. (Chen VS Duplikat Gadis Bertopeng Emas)
91 Bab 90. (Pasukan Khusus Humsha)
92 Bab 91. (Kekalahan 3 Kepang Bersaudara)
93 Bab 92. (Pelepasan Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
94 Bab 93. (Pertemuan Jeni dan Syam)
95 Bab 94. (Chan Si Kepang Dua)
96 Bab 95. (Aksi Chan)
97 Bab 96. (Pertarungan Cambuk)
98 Bab 97. (Telepati 3 Kepang Bersaudara)
99 Bab 98. (Menunggu Ramalan dan Takdir)
100 Bab 99. (Perintah dari Masa Lalu)
101 Bab 100. (Pencegatan Chan)
102 Bab 101. (Hancurnya Bumi)
103 Bab 102. (Mata Semesta Pengendali Waktu)
104 Bab 103. (Mata Semesta Penghilang Ingatan Mata Langit Super)
105 Bab 104. (Pertemuan Para Anak Muda)
106 Bab 105. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama Vs Chen)
107 Bab 106. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #2)
108 Bab 107. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #3)
109 Bab 108. (Jarum Sejuta Tubuh)
110 Bab 109. (5 Kekuatan Dalam Satu Tubuh)
111 Bab 110. (Tertipu)
112 Bab 111. (Sebuah Pertolongan)
113 Bab 112. (Pertarungan Keneo dan Chen)
114 Bab 113. (Kematian Chen Si Kepang Tiga)
115 Bab 114. (Kemenangan dan Ancaman)
116 Bab 115. ( Kekhawatiran Anak Terhadap Ayahnya)
117 Bab 116. (Jelmaan Patung Budha Giok)
118 Bab 117. (Kebimbangan)
119 Bab 118. (Rahasia Jean Kecil)
120 Bab 119. (Jean Kecil, Sang Pusaka Jean)
121 Bab 120. (Harapan yang Telah Musnah)
122 Bab 121. (Jebakan Para Mantan Anggota Gura-Gura Baru Biru)
123 Bab 122. ( Kematian dan Perjuangan Untuk Hidup)
124 Bab 123. (Pertolongan Kenia-Keneo)
125 Bab 124. (Pergi Menembus Jarak)
126 Bab 125. (Kembali Ke Tubuh Chin)
127 Bab 126. (Permainan Takdir)
128 Bab 127. (Pertemuan Chan dan Chin)
129 Bab 128. (Sang Pencuri Kitab Penyerap Raga)
130 Bab 129. (Panglima Hoa)
131 Bab 130. (Jurus Portal Waktu)
132 Bab 131. (Menuju Tujuan Terakhir)
133 Bab 132. (Perbincangan Antar Masa)
134 Bab 133. (Kedatangan Humsha Ke Masa Depan)
135 Bab 134. (Warisan dari Guru)
136 Bab 135. (Pertarungan Terakhir)
137 Bab 136. (Pengorbanan Chan)
138 Bab 137. (Transaksi Dewi Kipas Ungu)
139 Bab 138. (Perjuangan Hidup Manusia Masa Depan) ~ Tamat
140 Manusia Masa Depan 2 Bab 1. (Era Baru)
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 (Negosiasi yang Alot) Arc : Misteri Patung Budha Giok
2
Bab 2 (Jean, Peramal Dengan Ketepatan 100%)
3
Bab 3 (Nack, Anggota Pembunuh Bayaran Kota Air Pasifik)
4
Bab 4 (Jean Kecil, Gabungan Robot dan Kloning)
5
Bab 5 (Saxon Sang Penghasut)
6
Bab 6 (Jasad Jeni Dicuri)
7
Bab 7 (Kuil Tempat Patung Budha Giok)
8
Bab 8 (Bentrokan Dengan Pasukan Robot Bulan-Mars)
9
Bab 9 (Kepedihan Nack)
10
Bab 10 (Kematian Komandan Merah dan Perak)
11
Bab 11 (Mengejar Pencuri Patung Budha Giok)
12
Bab 12 (Pertaruhan 2 Sahabat)
13
Bab 13 (Kemunculan 2 Raja Robot)
14
Bab 14 (Master Waktu Yang Misterius)
15
Bab 15 (Hasutan Saxon, Anggota Gura-Gura Baru nomor 18)
16
Bab 16 (Terbongkarnya Kedok Saxon)
17
Bab 17 (Jebakan Axel, Gura-Gura Baru Nomor 16)
18
Bab 18 (Akhir Dari Saxon)
19
Bab 19 (Pengejaran Jean Kecil)
20
Bab 20 (Clark Menjadi Wasit)
21
Bab 21 (Jean Tertangkap)
22
Bab 22 (Kasandra, Dewi Peramal dari Gura-Gura Lama)
23
BAB 23 (Kesadaran Jean)
24
Bab 24 (Pertemuan Kasandra dan Pusia di Bulan)
25
Bab 25 (Suku Bulan Sabit Merah Murni)
26
Bab 26 ( Jeni yang Hidup Kembali)
27
Bab 27 (Rasa Khawatir Er Well)
28
Bab 28 (Akhirnya Patung Budha Giok Didapatkan)
29
Bab 29 (Permintaan Nack)
30
Bab 30 (Kebangkitan Leluhur Robot Mars dan Bulan) Arc : Teror dari Masa Lalu
31
Bab 31 (Cahaya-Cahaya Merah dan Putih Yang Menuju ke Bulan)
32
Bab 32 (Pertanyaan-Pertanyaan Besar, Hingga Dran Pergi ke Bulan)
33
Bab 33 (Dibangkitkan Untuk Mati Kembali)
34
Bab 34 (Kekuatan Jeni Ditingkatkan Oleh Marandra)
35
Bab 35 (Pertarungan Hingga Mati)
36
Bab 36 (Kenangan dan Kekuatan)
37
Bab 37 (Berkumpulnya 5 Legenda Gura-Gura Lama)
38
Bab 38 (Terkurung di Dalam Kubah Pengurung Raga)
39
Penggambaran Karakter #1
40
Bab 39 (Pencarian Kenia-Keneo di Bulan)
41
Bab 40 ( Kemenangan Para Manusia Masa Lalu)
42
Bab 41. (Warisan Untuk Para Murid)
43
Bab 42 ( 3 Setan Racun Gurun Iblis)
44
Bab 43 (Pertarungan Para Ahli Racun)
45
Bab 44. (Jurus Fusion Terlarang)
46
Bab 45 (Kematian 3 Setan Racun Gurun Iblis)
47
Bab 46 (Kemunculan Mosa)
48
Bab 47 (Mosa yang Salah Tujuan)
49
Bab 48 (Tujuan Sebenarnya Mosa)
50
Bab 49 (Mencari Manusia-Manusia Terkuat)
51
Bab 50 (Dewi Api dan Dewi Angin)
52
Bab 51 (Pil Api Neraka)
53
Bab 52 (Kemarahan Dewi Angin)
54
Bab 53 (Amukan yang Sia-Sia)
55
Bab 54 (Serangan keputus-asaan)
56
Bab 55 (Tidurlah Angin-Api)
57
Bab 56 (Penyerang Gelap)
58
Bab 57 (Mengatur Siasat)
59
Bab 58 (Aksi Para Duplikat)
60
Bab 59 (Akhir dari 5 Orang Terkuat di Bumi)
61
Bab 60 (Lahirnya Gura-Gura)
62
Bab 61 (Gunung Hayded)
63
Bab 62. (Kompromi Rahasia)
64
Bab 63. (Pertarungan Pura-Pura)
65
Bab 64 (Kemunculan Gadis Bertopeng Emas)
66
Bab 65. (Lahirnya Gunung Well)
67
Bab 66. (Pongkha-Pongkhi)
68
Bab 67. (Pertarungan yang Seimbang)
69
Bab 68. (Jurus Naga Kembar)
70
Bab 69. (Lahirnya Pulau Gura-Gura)
71
Bab 70. (Hancurnya Pulau Gura-Gura)
72
Bab 71. (Amukan Pongkha-Pongkhi)
73
Bab 72. (Pertemuan Tak Terduga Jean dan Clark)
74
Bab 73. (Tapak Pongkha dan Pongkhi)
75
Bab 74. (Kekuatan Pongkhakhi)
76
Bab 75. (Kekalahan Pongkhakhi)
77
Bab 76. (Hancurnya Duplikat Chen)
78
Bab 77. (Kekacauan di Gunung Well)
79
Bab 78. (14 Formasi Kematian Gunung Well)
80
Bab 79. (Kematian 15 Kloningan Or Well)
81
Bab 80. (Chen Tiba di Puncak Gunung Well)
82
Bab 81. (Musnahnya Kloningan Or Well Murni)
83
Bab 82. (Kehancuran Gunung Well)
84
Bab 83. (Kepedihan Dalam Pencarian)
85
Bab 84. (Kemarahan Hay dan Ded)
86
Bab 85. (Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
87
Bab 86. (Saling Mengejar)
88
Bab 87. (Pancaran-Pancaran Shen Pertarungan Chen)
89
Bab 88 (Kekuatan Gadis Bertopeng Emas)
90
Bab 89. (Chen VS Duplikat Gadis Bertopeng Emas)
91
Bab 90. (Pasukan Khusus Humsha)
92
Bab 91. (Kekalahan 3 Kepang Bersaudara)
93
Bab 92. (Pelepasan Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
94
Bab 93. (Pertemuan Jeni dan Syam)
95
Bab 94. (Chan Si Kepang Dua)
96
Bab 95. (Aksi Chan)
97
Bab 96. (Pertarungan Cambuk)
98
Bab 97. (Telepati 3 Kepang Bersaudara)
99
Bab 98. (Menunggu Ramalan dan Takdir)
100
Bab 99. (Perintah dari Masa Lalu)
101
Bab 100. (Pencegatan Chan)
102
Bab 101. (Hancurnya Bumi)
103
Bab 102. (Mata Semesta Pengendali Waktu)
104
Bab 103. (Mata Semesta Penghilang Ingatan Mata Langit Super)
105
Bab 104. (Pertemuan Para Anak Muda)
106
Bab 105. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama Vs Chen)
107
Bab 106. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #2)
108
Bab 107. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #3)
109
Bab 108. (Jarum Sejuta Tubuh)
110
Bab 109. (5 Kekuatan Dalam Satu Tubuh)
111
Bab 110. (Tertipu)
112
Bab 111. (Sebuah Pertolongan)
113
Bab 112. (Pertarungan Keneo dan Chen)
114
Bab 113. (Kematian Chen Si Kepang Tiga)
115
Bab 114. (Kemenangan dan Ancaman)
116
Bab 115. ( Kekhawatiran Anak Terhadap Ayahnya)
117
Bab 116. (Jelmaan Patung Budha Giok)
118
Bab 117. (Kebimbangan)
119
Bab 118. (Rahasia Jean Kecil)
120
Bab 119. (Jean Kecil, Sang Pusaka Jean)
121
Bab 120. (Harapan yang Telah Musnah)
122
Bab 121. (Jebakan Para Mantan Anggota Gura-Gura Baru Biru)
123
Bab 122. ( Kematian dan Perjuangan Untuk Hidup)
124
Bab 123. (Pertolongan Kenia-Keneo)
125
Bab 124. (Pergi Menembus Jarak)
126
Bab 125. (Kembali Ke Tubuh Chin)
127
Bab 126. (Permainan Takdir)
128
Bab 127. (Pertemuan Chan dan Chin)
129
Bab 128. (Sang Pencuri Kitab Penyerap Raga)
130
Bab 129. (Panglima Hoa)
131
Bab 130. (Jurus Portal Waktu)
132
Bab 131. (Menuju Tujuan Terakhir)
133
Bab 132. (Perbincangan Antar Masa)
134
Bab 133. (Kedatangan Humsha Ke Masa Depan)
135
Bab 134. (Warisan dari Guru)
136
Bab 135. (Pertarungan Terakhir)
137
Bab 136. (Pengorbanan Chan)
138
Bab 137. (Transaksi Dewi Kipas Ungu)
139
Bab 138. (Perjuangan Hidup Manusia Masa Depan) ~ Tamat
140
Manusia Masa Depan 2 Bab 1. (Era Baru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!