Saxon terus berlari masuk ke dalam rerimbunan hutan di pedalaman Semenanjung Sundaland Timur. hingga tanpa menyadari. Jika di depannya, ada sebuah anak panah yang melesat ke arahnya, dengan kecepatan tinggi. Sehingga hampir saja anak panah itu mengenai dirinya. Jika saja ia tidak cepat menghindarinya, dengan cara melompat setinggi mungkin ke udara. Yang membuat anak panah itu pun mengenai batang pohon besar, yang langsung meledak dengan dahsyatnya. Akibat dari hantaman anak panah itu.
Saxon tahu, siapa pemilik anak panahnya itu. Yang merupakan salah satu rekannya, di dalam kelompok biru Gura-Gura Baru.
"Abel!, kau itu membuatku terkejut saja. Hampir saja anak panahmu mengenai diriku. Keluar kau, Abel!" ucap Saxon dengan kerasnya, lalu mendarat kembali ke lantai hutan, dan menghentikan larinya. Dengan napas yang memburu. Karena kelelahan, dan ditambah lagi rasa terkejutnya. Atas ulah rekan satu teamnya yang bernama Abel.
Terlihat dari dalam sebuah batang pohon besar di hutan itu. Tiba-tiba saja keluarlah 3 sosok lelaki seusia Saxon. Dengan baju selengan berwarna biru. Dengan celana satu jengkal di atas lutut, berwarna biru. Sebagai pakaian resmi dari kelompok Gura-Gura Baru. Yang seluruh pakaian resmi anggotanya seperti itu, hanya warnanya saja yang berbeda. Sesuai dengan level kelompok mereka, dan biru adalah level terendah di dalam kelompok Gura-Gura Baru. Kecuali 2 Raja Robot Mars dan Bulan, yang tak berpakaian resmi seperti itu.
"Saxon, kau tampaknya panik sekali?. Sepertinya penyusupanmu sudah terbongkar. Hingga kau melarikan diri seperti ini. Saxon, Saxon kau ini bisanya hanya mencari aman saja...," ujar Abel, yang membawa busur dan anak panah di pundaknya. Dan di dahinya terdapat tato bernomor 15, sebagai ketua kelompok biru Gura-Gura Baru.
"Daripada aku mati konyol dikeroyok mereka, lebih baik aku cari aman saja. Dengan cara melarikan diri. Ini juga salah kalian juga, yang datang terlambat," sahut Saxon, dengan setengah berteriak.
"Kau itu hanya mencari alasan saja, dengan menyalahkan keterlambatan kami bertiga. Sudahlah Saxon, jangan banyak bicara lagi dan mencari alasan lagi. Sekarang di mana Clark, dan dengan siapa saja ia sekarang?" ucap Axel, yang membawa jaring di belakang pundaknya. Dengan nomor keanggotaan 16 pada dahinya.
"Kau juga, cerewet Axel. Biarkan aku menenangkan diri terlebih dahulu, atas ulah Abel tadi," sahut Saxon, lalu menyandarkan tubuhnya di pohon besar yang banyak tumbuh di dalam hutan itu. Sedangkan ketiga temannya tetap berdiri di depannya.
"Kau itu terlalu banyak membuang waktu!" ujar Adel, dengan nomor keanggotaan 17 pada dahinya, yang segera menarik kerah baju Saxon. Yang berpakaian lain dari mereka bertiga.
"Cepat jelaskan, siapa saja yang bersama Clark. Atau kau ingin seperti ini!" ancam Adel, lalu menunjukan jari kirinya.
Tampak dari jari kiri Adel, keluarlah seutas benang baja, yang segera menghantam pohon besar yang ada di belakang Saxon. Dan langsung membuat pohon besar itu, hancur berkeping-keping terkena serangan dari Adel.
"Kau itu, anggota paling lemah di kelompok kita. Jika saja Gura-Gura Baru, tidak memerlukan seorang penyusup sepertimu. Pasti kau tidak akan pernah menjadi anggota Gura-Gura Baru. Sekarang cepat jelaskan!"
Melihat sikap Adel yang keras. Saxon pun akhirnya bicara. Setelah Adel melepaskan cengkraman tangannya terlebih dahulu.
"Baiklah, akan kujelaskan," Saxon pun menarik napasnya dalam-dalam, lalu melanjutkan ucapannya kembali.
"Clark, sedang bersama Nack, anak buah kesayangannya. Mark Well, anak angkat Er Well. Franco Bres, anak angkat Jhon Swett, Gubernur Kota Angkasa Khatulistiwa. Dan robot kecil bernama Jean Kecil, yang merupakan kloningan dari Jean. Si peramal dengan ketepatan 100%," jelas Saxon, sambil mengatur napasnya.
"Sepertinya, ini kemujuran bagi kita. Orang-Orang yang diperintahkan oleh Pimpinan untuk kita tangkap ada di sini, dan sedang berkumpul di sini. Jadi kita tidak harus mencarinya satu persatu, tugas kita pun akan menjadi lebih mudah," ucap Abel, lalu tersenyum tipis entah kepada siapa.
"Bukannya kita hanya diperintahkan oleh Pimpinan untuk menangkap Clark saja, untuk mengisi nomor 13. Sedangkan nomor 12 akan di isi oleh Er Well?" tutur Saxon dengan tanda tanyanya itu.
"Bermimpi saja kau, bisa menangkap Er Well. Kau itu kelamaan berada di dunia samudera, jadi tidak tahu perkembangan dunia luar terkini. 2 Raja Robot Mars dan Bulan telah mati, jadi harus ada yang mengisi tempat mereka. Mencari pengganti robot yang mendekati kekuatan mereka di Bulan maupun Mars, tidak ada. Jadi Pimpinan memutuskan untuk mengisi posisi mereka dengan manusia, sama seperti sebelum mereka masuk kelompok Gura-Gura Baru 20 tahun yang lalu," timpal Abel. Menjelaskan perkembangan terkini tentang keadaan Gura-Gura Baru.
"Ternyata kematian mereka, bukan hanya sekedar rumor saja. Tapi seharusnya tidak secepat ini mencari pengganti mereka?" ucap Saxon, lalu tersenyum sinis.
"Itu urusan Pimpinan, bukan urusan kita. Kita hanya tinggal menjalankan perintahnya saja. Kata Pimpinan mereka mewarisi kemampuan teman-teman lamanya. Yang merupakan anggota awal dari Gura-Gura. Mark Well, sudah tentu mewarisi kemampuan Or Well. Franco, satu-satunya pewaris kemampuan si tampan Pusia. Clark mewarisi kemampuan Kakeknya, Clerk. Yang melatih Nack juga. Dan Jean, cucu dari si peramal legendaris kasandra, yang sangat dicintai oleh Pimpinan kita" Jelas Abel, dengan panjang lebarnya.
"Ditambah Jean, semuanya menjadi 5 orang. Tapi yang dibutuhkan, bukannya hanya 4 orang. Apa kelompok Gura-Gura Baru, akan bertambah menjadi 19 orang?" tanya Saxon, dengan tanda tanya besar di kepalanya.
"Tidak, 18 adalah angka mistik bagi Gura-Gura Baru. Tidak mungkin akan berganti menjadi 19 orang. Kemungkinan besar kau dan Nack akan diadu untuk menentukan siapa yang lebih pantas untuk menjadi anggota Gura-Gura baru nomor 18. Jadi bersiap-siaplah kau untuk tidak lagi menjadi bagian dari Gura-Gura Baru. Dan aku sarankan, lebih baik kau bekerja lebih baik daripada ini," kata Abel, seakan mengancam Saxon dengan ucapannya itu.
"Tapi Jean tidak ada di sekitar sini, yang ada hanyalah kloningan robot kecilnya saja. Aku pikir lebih baik dia saja yang tidak direkrut menjadi anggota Gura-Gura Baru. Diakan wanita, masa peristiwa bubarnya Gura-Gura Lama, karena wanita akan terulang lagi," timpal Saxon.
"Jangan menyamakan kondisi dulu dengan kondisi sekarang. Gura-Gura Lama dan Gura-Gura Baru sangatlah berbeda, dilihat dari segi apapun. Lagi pula kau itu tidak lebih baik dari seorang wanita. Kau tahu, untuk menangkap Jean. Pimpinan sampai mengutus Nel dari kelompok hijau, dengan nomor 14 untuk melaksanakan tugas itu. Sepertinya Pimpinan benar-benar menginginkan dirinya," ucap Abel, Saxon tampak terdiam. Tatapannya pun melayang jauh ke depan.
"Saxon, lebih baik kau pancing mereka sekarang ke sini. Aku akan membuat perangkap untuk mereka," kata Axel, lalu mengambil jaringnya yang ada di belakang punggungnya. Ia lalu menaruh jaringnya di permukaan tanah hutan itu. Dengan kedua ujungnya di ikatkan pada dua pohon besar, yang ia beri tanda 'X'.
"Jaring ini telah aku salurkan shenku. Siapapun yang terperangkap dengan shenku, maksimal memiliki shen selevel dengan diriku. Aku jamin ia tidak mungkin dapat lepas dari jaringku. Ingat Saxon, aku telah memberi tanda 'X' , pada kedua pohon ini. Sebagai tanda di mana jebakanku berada. Jika kau terperangkap juga, aku tidak mungkin melepaskan dirimu. Karena itu adalah kebodohanmu sendiri...," jelas Axel, sambil menatap Saxon dengan tajamnya. Yang membuat Saxon harus cepat pergi dari tempat itu. Karena ia takut dengan tatapan Axel, yang seakan ingin membunuh dirinya.
"Baiklah, aku akan pancing mereka. Tapi bukan untuk kalian, tapi untuk Gura\-Gura Baru," Saxon lalu berlari menuju ke tempat semula. Di mana Clark berada bersama Nack, Mark, Franco dan Jean Kecil. Dengan berlari lebih cepat dari yang tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments