Bab 16 (Terbongkarnya Kedok Saxon)

Mereka berempat terus berjalan meninggalkan tempat itu. Hingga tiba-tiba saja terdengarlah suara Clark dengan kerasnya.

"KECUALI NACK, YANG LAIN BOLEH PERGI KE GUNUNG WELL!" ucap Clark dengan kerasnya.

 

Hingga membuat mereka berempat terkejut terutama Nack. Yang langsung menoleh ke arah belakang dan berbalik arah yang diikuti oleh Mark, Franco dan Jean kecil.

"PIMPINAN!" seru Nack.

"Jangan panggil aku Pimpinan, pengkhianat!. Aku bukan Pimpinanmu lagi," sahut Clark dingin. Lalu berlari menyerang Nack. Yang hanya terdiam saja, seakan tak ingin menghindari serangan itu.

Melihat akan hal itu Mark dan Franco turun tangan, untuk menolong Nack. Mereka berdua lalu menghadang serangan Clark. Dan menendang Clark secara bersamaan. Hingga ia pun harus mundur beberapa langkah ke belakang, tanpa terjatuh.

"KAU INI MAIN SERANG SAJA!. TANPA MENDENGARKAN PENJELASAN DARI NACK TERLEBIH DAHULU. KAU INI SEORANG PIMPINAN, ATAU HANYA SEEKOR BANTENG!?" ucap Mark dengan kerasnya.

"SEMUANYA SUDAH JELAS. JADI UNTUK APA, AKU MEMINTA PENJELASAN DARINYA LAGI!" jawab Clark, dengan penuh emosinya.

"KADANG APA YANG KITA DENGAR DARI ORANG LAIN, SEBENARNYA BUKANLAH HAL YANG BENAR. JIKA KITA MENDENGARNYA SECARA LANGSUNG DARI SUMBERNYA. APAKAH KAU ITU SUDAH MENDENGAR PENJELASN DARI NACK!?" timpal Franco dengan kerasnya pula.

"Sebaiknya kalian berdua jangan ikut campur dalam urusan internal kelompok kami," ucap Clark, dengan tegasnya.

"Urusan Nack, sekarang akan menjadi urusan kami juga. Sebenarnya apa maumu dengan Nack?" tanya Franco, dengan tegasnya.

"AKU INGIN MEMBUNUHNYA...!" teriak Clark tegas, dengan tatapan yang tajam ke arah Nack. Tatapan yang seakan benar-benar ingin membunuh Nack.

"Jika begitu, kau harus membunuh kami berdua. Karena kami bertiga adalah satu. Tapi tentu saja kami tidak akan tinggal diam begitu saja. Menyerahkan nyawa kami kepada dirimu tanpa perlawanan," ucap Franco, yang telah siap dengan cambuknya, yang telah memanjang dari tangan kirinya. Yang berdiri, seperti ular kobra yang siap menyerang musuh yang mengancamnya.

"JIKA BEGITU, MAJU SAJA KALIAN SEMUA. BIAR CEPAT SELESAI!" tantang Clark, dengan penuh amarahnya itu.

Clark lalu menyerang Franco dan Mark. Entah apa yang terjadi pada Clark, kukunya terlihat menjadi hitam. Dengan kedua tangannya yang telah berkuku hitam itu. Clark menyerang Mark dan Franco, tanpa melupakan sasaran utamanya, yaitu Nack.

Mark tampak terdesak, hingga ia pun terpojok pada sebuah pohon besar. Nyaris saja tangan Clark mengenai tubuhnya, bila saja ia tidak cepat menghindar. Hingga tangan Clark yang berkuku hitam, hanya mengenai pohon besar itu, yang langsung meleleh dengan cepatnya, dan lalu menjadi pasir yang luruh ke tanah. Rupanya kuku hitam itu beracun, yang membuat Mark merasa ngeri dengan kuku hitam Clark. Mark lalu menghampiri Franco, dan menjauhi Clark.

"Untung saja aku dapat menghindari serangannya itu. Jika tidak, mungkin nasibku, akan sama seperti pohon itu, meleleh menjadi pasir. Entah racun apa yang dipakainya itu?. Kemampuannya itu sangat mengerikan...," ucap Mark berbicara sendiri, lalu melihat ke arah Clark. Yang sedang menyerang Nack.

"Fran!, lihat ia menyerang Nack. Celakanya Nack hanya diam saja. Ayo kita selamatkan dirinya!" ujar Mark dengan penuh kepanikannya, lalu berlari bersama Franco untuk menyelamatkan Nack. Yang hanya diam saja, seakan telah pasrah dengan keadaan itu.

Terlihat Clark semakin mendekati Nack. Dan ia pun bersiap menghujani tubuh Nack dengan cakar kuku hitam beracunnya.

"MATILAH KAU, PENGKHIANAT...!" teriak Clark. Hampir saja kuku hitam beracunnya itu mengenai tubuh Nack. Bila saja cambuk Franco tidak membelenggu kedua tangan Clark dari belakang, dengan kecepatan kilat.

"LEPASKAN AKU!" teriak Clark, berusaha untuk melepaskan diri dari belenggu cambuk Franco.

"Aku membelenggumu itu sulit, jika tidak di saat kau lengah dan dari belakang seperti ini. Menggunakan seluruh shenku pun, aku tidak mungkin dapat membelenggumu di saat kau waspada. Masa aku lepaskan belenggu cambukku ini, itu tidak mungkin. Pimpinan pembunuh bayaran Kota Air Pasifik, kau itu terlalu berbahaya untuk dilepaskan saat ini...," ucap Franco di belakang Clark. Berusaha menahan Clark tetap dalam belenggu cambuknya itu.

"Fran, lepaskan dia. Biar ia membunuhku, Jika itu memang inginnya," ucap Nack.

"Tapi Nack kau itu tidak salah dan bukanlah seorang pengkhianat!" sahut Franco.

"Tidak peduli salah atau tidak, dia itu Pimpinanku. Biarkan aku mati di tangannya!" Nack lalu maju mendekati tangan Clark, yang siap mencakar sasarannya.

Nack bersiap untuk menyentuh tangan berkuku hitam milik Clark ke arah perutnya. Tapi Mark bertindak cepat, ia dorong dada Nack, hingga Nack jatuh tersungkur di tanah. Dan menjauh sejauh 2 meter dari hadapan Clark, yang tengah terbelenggu oleh cambuk Franco.

"Kau sudah gila ya?, Nack!. Sama seperti Pimpinanmu itu. Jika dia itu Pimpinanmu, kami adalah sahabatmu. Mungkin kau mengenalnya sudah 15 tahun. Tapi kami mengenalmu sejak bayi. Kita ini anak-anak yang tidak pernah mengenal kasih sayang dari orang tua kita. Kita tumbuh dan besar di panti asuhan, hingga 15 tahun yang lalu kita berpisah karena takdir. Dan baru dipertemukan kembali oleh takdir, sejak beberapa hari yang lalu. Apa kau tidak menghargai persahabatan kita selama ini, dan lebih mementingkan hubunganmu dengan Pimpinanmu yang gila itu. Jika itu yang ada di dalam pikiranmu, kami berdua sangat kecewa dengan dirimu, Nack!" ucap Mark keras.

Nack lalu bangkit dari jatuhnya, dan berdiri di hadapan Mark dengan tegak.

"Pikiranku tidak seperti itu, Mark. Aku hanya berpikir tidak ingin melibatkan kalian dalam urusan ini. Biar aku yang menanggung semua risiko ini...," timpal Nack.

Mark lalu membalikan tubuhnya, dan berhadapan dengan Clark dan Franco di belakangnya.

"Kau tahu, kenapa Nack hanya diam dan tidak melayani seranganmu itu?" Mark pun menatap mata Clark dengan tajamnya.

"Karena ia menghargai dan menghormati dirimu sebagai seorang Pimpinannya. Mungkin kau itu dianggapnya sebagai kakaknya. Tapi memberi dia waktu, untuk membela diri dan memberi penjelasan kepadamu saja. Kau tidak memberinya sedikit pun kesempatan. Baik Jika kau tidak ingin mendengar penjelasannya. Lihatlah percakapan hologram yang aku rekam beberapa waktu lalu. Saat Nack berbincang dengan salah satu anak buahmu," kata Mark, dengan nada suara menahan emosinya.

Mark lalu menekan tombol pada Jim Wellnya. Sesaat kemudian muncullah cahaya yang keluar dari Jim Wellnya. Yang lalu memperlihatkan rekaman percakapan hologram antara Nack dan Saxon.

"Lihat dan dengarkan dengan baik rekaman percakapan hologram itu. Aku sebagai anggota keluarga Well. Menjadikan ini sebagai bukti untuk laporan tugasku kepada Kakekku. Ini bukan rekayasa, Pimpinan pembunuh bayaran Kota Air Pasifik," ucap Nack tegas.

Clark memperhatikan hasil rekaman itu, ia tampak menyesal. Telah menuduh Nack sebagai seorang pengkhianat.

"Jika kau belum yakin, salah satu anak buahmu itu seorang pengkhianat. Baiklah akan kuperlihatkan hasil rekaman ayahku, saat ia bentrok dengan kelompokmu 1 tahun yang lalu. Saat memperebutkan samurai emas. Pasti kau akan sangat terkejut dengan rekaman, yang akan aku ambil dari data base di Gunung Well," Mark lalu menekan tombol pada Jim Wellnya kembali. Sesaat kemudian muncullah rekaman hologram lainnya, yang menggantikan rekaman hologram sebelumnya.

Rekaman hologram itu memperlihatkan bagaimana dengan kejamnya Saxon, membantai teman-temannya sendiri, yang tengah sekarat. Yang notabene adalah anak buah Clark, yang tampak sangat murka melihat semua rekaman itu.

"SAXON...!, TERNYATA KAULAH PENGKHIANATNYA!!" teriak Clark dengan kerasnya.

Teriakan yang keras itu menggema ke segala arah, hingga terdengar oleh Saxon. Yang mengamati pertarungan itu dari jauh. Dibalik rerimbuhan pohon di hutan itu.

"Ternyata sudah ketahuan..., sebaiknya aku pergi saja. Menghadapi Clark sendirian, aku tidak mampu. Apalagi Jika ditambah Nack dan kawan-kawannya itu. Sepertinya aku harus menggunakan opsi terakhir, mengeroyok Clark dan mereka, bersama teman-temanku. Tapi kenapa hingga saat ini mereka belum juga muncul?" ucap dan tanya Saxon di dalam hatinya.

Saxon lalu berlari ke dalam hutan dengan cepatnya. Yang dilihat oleh Matahari yang semakin meninggi di langit akhir abad ke 30. Yang seakan ingin menyaksikan kejadian selanjutnya, yang akan terjadi di Semenanjung Sundaland Timur.

 

 

 

Episodes
1 Bab 1 (Negosiasi yang Alot) Arc : Misteri Patung Budha Giok
2 Bab 2 (Jean, Peramal Dengan Ketepatan 100%)
3 Bab 3 (Nack, Anggota Pembunuh Bayaran Kota Air Pasifik)
4 Bab 4 (Jean Kecil, Gabungan Robot dan Kloning)
5 Bab 5 (Saxon Sang Penghasut)
6 Bab 6 (Jasad Jeni Dicuri)
7 Bab 7 (Kuil Tempat Patung Budha Giok)
8 Bab 8 (Bentrokan Dengan Pasukan Robot Bulan-Mars)
9 Bab 9 (Kepedihan Nack)
10 Bab 10 (Kematian Komandan Merah dan Perak)
11 Bab 11 (Mengejar Pencuri Patung Budha Giok)
12 Bab 12 (Pertaruhan 2 Sahabat)
13 Bab 13 (Kemunculan 2 Raja Robot)
14 Bab 14 (Master Waktu Yang Misterius)
15 Bab 15 (Hasutan Saxon, Anggota Gura-Gura Baru nomor 18)
16 Bab 16 (Terbongkarnya Kedok Saxon)
17 Bab 17 (Jebakan Axel, Gura-Gura Baru Nomor 16)
18 Bab 18 (Akhir Dari Saxon)
19 Bab 19 (Pengejaran Jean Kecil)
20 Bab 20 (Clark Menjadi Wasit)
21 Bab 21 (Jean Tertangkap)
22 Bab 22 (Kasandra, Dewi Peramal dari Gura-Gura Lama)
23 BAB 23 (Kesadaran Jean)
24 Bab 24 (Pertemuan Kasandra dan Pusia di Bulan)
25 Bab 25 (Suku Bulan Sabit Merah Murni)
26 Bab 26 ( Jeni yang Hidup Kembali)
27 Bab 27 (Rasa Khawatir Er Well)
28 Bab 28 (Akhirnya Patung Budha Giok Didapatkan)
29 Bab 29 (Permintaan Nack)
30 Bab 30 (Kebangkitan Leluhur Robot Mars dan Bulan) Arc : Teror dari Masa Lalu
31 Bab 31 (Cahaya-Cahaya Merah dan Putih Yang Menuju ke Bulan)
32 Bab 32 (Pertanyaan-Pertanyaan Besar, Hingga Dran Pergi ke Bulan)
33 Bab 33 (Dibangkitkan Untuk Mati Kembali)
34 Bab 34 (Kekuatan Jeni Ditingkatkan Oleh Marandra)
35 Bab 35 (Pertarungan Hingga Mati)
36 Bab 36 (Kenangan dan Kekuatan)
37 Bab 37 (Berkumpulnya 5 Legenda Gura-Gura Lama)
38 Bab 38 (Terkurung di Dalam Kubah Pengurung Raga)
39 Penggambaran Karakter #1
40 Bab 39 (Pencarian Kenia-Keneo di Bulan)
41 Bab 40 ( Kemenangan Para Manusia Masa Lalu)
42 Bab 41. (Warisan Untuk Para Murid)
43 Bab 42 ( 3 Setan Racun Gurun Iblis)
44 Bab 43 (Pertarungan Para Ahli Racun)
45 Bab 44. (Jurus Fusion Terlarang)
46 Bab 45 (Kematian 3 Setan Racun Gurun Iblis)
47 Bab 46 (Kemunculan Mosa)
48 Bab 47 (Mosa yang Salah Tujuan)
49 Bab 48 (Tujuan Sebenarnya Mosa)
50 Bab 49 (Mencari Manusia-Manusia Terkuat)
51 Bab 50 (Dewi Api dan Dewi Angin)
52 Bab 51 (Pil Api Neraka)
53 Bab 52 (Kemarahan Dewi Angin)
54 Bab 53 (Amukan yang Sia-Sia)
55 Bab 54 (Serangan keputus-asaan)
56 Bab 55 (Tidurlah Angin-Api)
57 Bab 56 (Penyerang Gelap)
58 Bab 57 (Mengatur Siasat)
59 Bab 58 (Aksi Para Duplikat)
60 Bab 59 (Akhir dari 5 Orang Terkuat di Bumi)
61 Bab 60 (Lahirnya Gura-Gura)
62 Bab 61 (Gunung Hayded)
63 Bab 62. (Kompromi Rahasia)
64 Bab 63. (Pertarungan Pura-Pura)
65 Bab 64 (Kemunculan Gadis Bertopeng Emas)
66 Bab 65. (Lahirnya Gunung Well)
67 Bab 66. (Pongkha-Pongkhi)
68 Bab 67. (Pertarungan yang Seimbang)
69 Bab 68. (Jurus Naga Kembar)
70 Bab 69. (Lahirnya Pulau Gura-Gura)
71 Bab 70. (Hancurnya Pulau Gura-Gura)
72 Bab 71. (Amukan Pongkha-Pongkhi)
73 Bab 72. (Pertemuan Tak Terduga Jean dan Clark)
74 Bab 73. (Tapak Pongkha dan Pongkhi)
75 Bab 74. (Kekuatan Pongkhakhi)
76 Bab 75. (Kekalahan Pongkhakhi)
77 Bab 76. (Hancurnya Duplikat Chen)
78 Bab 77. (Kekacauan di Gunung Well)
79 Bab 78. (14 Formasi Kematian Gunung Well)
80 Bab 79. (Kematian 15 Kloningan Or Well)
81 Bab 80. (Chen Tiba di Puncak Gunung Well)
82 Bab 81. (Musnahnya Kloningan Or Well Murni)
83 Bab 82. (Kehancuran Gunung Well)
84 Bab 83. (Kepedihan Dalam Pencarian)
85 Bab 84. (Kemarahan Hay dan Ded)
86 Bab 85. (Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
87 Bab 86. (Saling Mengejar)
88 Bab 87. (Pancaran-Pancaran Shen Pertarungan Chen)
89 Bab 88 (Kekuatan Gadis Bertopeng Emas)
90 Bab 89. (Chen VS Duplikat Gadis Bertopeng Emas)
91 Bab 90. (Pasukan Khusus Humsha)
92 Bab 91. (Kekalahan 3 Kepang Bersaudara)
93 Bab 92. (Pelepasan Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
94 Bab 93. (Pertemuan Jeni dan Syam)
95 Bab 94. (Chan Si Kepang Dua)
96 Bab 95. (Aksi Chan)
97 Bab 96. (Pertarungan Cambuk)
98 Bab 97. (Telepati 3 Kepang Bersaudara)
99 Bab 98. (Menunggu Ramalan dan Takdir)
100 Bab 99. (Perintah dari Masa Lalu)
101 Bab 100. (Pencegatan Chan)
102 Bab 101. (Hancurnya Bumi)
103 Bab 102. (Mata Semesta Pengendali Waktu)
104 Bab 103. (Mata Semesta Penghilang Ingatan Mata Langit Super)
105 Bab 104. (Pertemuan Para Anak Muda)
106 Bab 105. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama Vs Chen)
107 Bab 106. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #2)
108 Bab 107. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #3)
109 Bab 108. (Jarum Sejuta Tubuh)
110 Bab 109. (5 Kekuatan Dalam Satu Tubuh)
111 Bab 110. (Tertipu)
112 Bab 111. (Sebuah Pertolongan)
113 Bab 112. (Pertarungan Keneo dan Chen)
114 Bab 113. (Kematian Chen Si Kepang Tiga)
115 Bab 114. (Kemenangan dan Ancaman)
116 Bab 115. ( Kekhawatiran Anak Terhadap Ayahnya)
117 Bab 116. (Jelmaan Patung Budha Giok)
118 Bab 117. (Kebimbangan)
119 Bab 118. (Rahasia Jean Kecil)
120 Bab 119. (Jean Kecil, Sang Pusaka Jean)
121 Bab 120. (Harapan yang Telah Musnah)
122 Bab 121. (Jebakan Para Mantan Anggota Gura-Gura Baru Biru)
123 Bab 122. ( Kematian dan Perjuangan Untuk Hidup)
124 Bab 123. (Pertolongan Kenia-Keneo)
125 Bab 124. (Pergi Menembus Jarak)
126 Bab 125. (Kembali Ke Tubuh Chin)
127 Bab 126. (Permainan Takdir)
128 Bab 127. (Pertemuan Chan dan Chin)
129 Bab 128. (Sang Pencuri Kitab Penyerap Raga)
130 Bab 129. (Panglima Hoa)
131 Bab 130. (Jurus Portal Waktu)
132 Bab 131. (Menuju Tujuan Terakhir)
133 Bab 132. (Perbincangan Antar Masa)
134 Bab 133. (Kedatangan Humsha Ke Masa Depan)
135 Bab 134. (Warisan dari Guru)
136 Bab 135. (Pertarungan Terakhir)
137 Bab 136. (Pengorbanan Chan)
138 Bab 137. (Transaksi Dewi Kipas Ungu)
139 Bab 138. (Perjuangan Hidup Manusia Masa Depan) ~ Tamat
140 Manusia Masa Depan 2 Bab 1. (Era Baru)
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 (Negosiasi yang Alot) Arc : Misteri Patung Budha Giok
2
Bab 2 (Jean, Peramal Dengan Ketepatan 100%)
3
Bab 3 (Nack, Anggota Pembunuh Bayaran Kota Air Pasifik)
4
Bab 4 (Jean Kecil, Gabungan Robot dan Kloning)
5
Bab 5 (Saxon Sang Penghasut)
6
Bab 6 (Jasad Jeni Dicuri)
7
Bab 7 (Kuil Tempat Patung Budha Giok)
8
Bab 8 (Bentrokan Dengan Pasukan Robot Bulan-Mars)
9
Bab 9 (Kepedihan Nack)
10
Bab 10 (Kematian Komandan Merah dan Perak)
11
Bab 11 (Mengejar Pencuri Patung Budha Giok)
12
Bab 12 (Pertaruhan 2 Sahabat)
13
Bab 13 (Kemunculan 2 Raja Robot)
14
Bab 14 (Master Waktu Yang Misterius)
15
Bab 15 (Hasutan Saxon, Anggota Gura-Gura Baru nomor 18)
16
Bab 16 (Terbongkarnya Kedok Saxon)
17
Bab 17 (Jebakan Axel, Gura-Gura Baru Nomor 16)
18
Bab 18 (Akhir Dari Saxon)
19
Bab 19 (Pengejaran Jean Kecil)
20
Bab 20 (Clark Menjadi Wasit)
21
Bab 21 (Jean Tertangkap)
22
Bab 22 (Kasandra, Dewi Peramal dari Gura-Gura Lama)
23
BAB 23 (Kesadaran Jean)
24
Bab 24 (Pertemuan Kasandra dan Pusia di Bulan)
25
Bab 25 (Suku Bulan Sabit Merah Murni)
26
Bab 26 ( Jeni yang Hidup Kembali)
27
Bab 27 (Rasa Khawatir Er Well)
28
Bab 28 (Akhirnya Patung Budha Giok Didapatkan)
29
Bab 29 (Permintaan Nack)
30
Bab 30 (Kebangkitan Leluhur Robot Mars dan Bulan) Arc : Teror dari Masa Lalu
31
Bab 31 (Cahaya-Cahaya Merah dan Putih Yang Menuju ke Bulan)
32
Bab 32 (Pertanyaan-Pertanyaan Besar, Hingga Dran Pergi ke Bulan)
33
Bab 33 (Dibangkitkan Untuk Mati Kembali)
34
Bab 34 (Kekuatan Jeni Ditingkatkan Oleh Marandra)
35
Bab 35 (Pertarungan Hingga Mati)
36
Bab 36 (Kenangan dan Kekuatan)
37
Bab 37 (Berkumpulnya 5 Legenda Gura-Gura Lama)
38
Bab 38 (Terkurung di Dalam Kubah Pengurung Raga)
39
Penggambaran Karakter #1
40
Bab 39 (Pencarian Kenia-Keneo di Bulan)
41
Bab 40 ( Kemenangan Para Manusia Masa Lalu)
42
Bab 41. (Warisan Untuk Para Murid)
43
Bab 42 ( 3 Setan Racun Gurun Iblis)
44
Bab 43 (Pertarungan Para Ahli Racun)
45
Bab 44. (Jurus Fusion Terlarang)
46
Bab 45 (Kematian 3 Setan Racun Gurun Iblis)
47
Bab 46 (Kemunculan Mosa)
48
Bab 47 (Mosa yang Salah Tujuan)
49
Bab 48 (Tujuan Sebenarnya Mosa)
50
Bab 49 (Mencari Manusia-Manusia Terkuat)
51
Bab 50 (Dewi Api dan Dewi Angin)
52
Bab 51 (Pil Api Neraka)
53
Bab 52 (Kemarahan Dewi Angin)
54
Bab 53 (Amukan yang Sia-Sia)
55
Bab 54 (Serangan keputus-asaan)
56
Bab 55 (Tidurlah Angin-Api)
57
Bab 56 (Penyerang Gelap)
58
Bab 57 (Mengatur Siasat)
59
Bab 58 (Aksi Para Duplikat)
60
Bab 59 (Akhir dari 5 Orang Terkuat di Bumi)
61
Bab 60 (Lahirnya Gura-Gura)
62
Bab 61 (Gunung Hayded)
63
Bab 62. (Kompromi Rahasia)
64
Bab 63. (Pertarungan Pura-Pura)
65
Bab 64 (Kemunculan Gadis Bertopeng Emas)
66
Bab 65. (Lahirnya Gunung Well)
67
Bab 66. (Pongkha-Pongkhi)
68
Bab 67. (Pertarungan yang Seimbang)
69
Bab 68. (Jurus Naga Kembar)
70
Bab 69. (Lahirnya Pulau Gura-Gura)
71
Bab 70. (Hancurnya Pulau Gura-Gura)
72
Bab 71. (Amukan Pongkha-Pongkhi)
73
Bab 72. (Pertemuan Tak Terduga Jean dan Clark)
74
Bab 73. (Tapak Pongkha dan Pongkhi)
75
Bab 74. (Kekuatan Pongkhakhi)
76
Bab 75. (Kekalahan Pongkhakhi)
77
Bab 76. (Hancurnya Duplikat Chen)
78
Bab 77. (Kekacauan di Gunung Well)
79
Bab 78. (14 Formasi Kematian Gunung Well)
80
Bab 79. (Kematian 15 Kloningan Or Well)
81
Bab 80. (Chen Tiba di Puncak Gunung Well)
82
Bab 81. (Musnahnya Kloningan Or Well Murni)
83
Bab 82. (Kehancuran Gunung Well)
84
Bab 83. (Kepedihan Dalam Pencarian)
85
Bab 84. (Kemarahan Hay dan Ded)
86
Bab 85. (Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
87
Bab 86. (Saling Mengejar)
88
Bab 87. (Pancaran-Pancaran Shen Pertarungan Chen)
89
Bab 88 (Kekuatan Gadis Bertopeng Emas)
90
Bab 89. (Chen VS Duplikat Gadis Bertopeng Emas)
91
Bab 90. (Pasukan Khusus Humsha)
92
Bab 91. (Kekalahan 3 Kepang Bersaudara)
93
Bab 92. (Pelepasan Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
94
Bab 93. (Pertemuan Jeni dan Syam)
95
Bab 94. (Chan Si Kepang Dua)
96
Bab 95. (Aksi Chan)
97
Bab 96. (Pertarungan Cambuk)
98
Bab 97. (Telepati 3 Kepang Bersaudara)
99
Bab 98. (Menunggu Ramalan dan Takdir)
100
Bab 99. (Perintah dari Masa Lalu)
101
Bab 100. (Pencegatan Chan)
102
Bab 101. (Hancurnya Bumi)
103
Bab 102. (Mata Semesta Pengendali Waktu)
104
Bab 103. (Mata Semesta Penghilang Ingatan Mata Langit Super)
105
Bab 104. (Pertemuan Para Anak Muda)
106
Bab 105. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama Vs Chen)
107
Bab 106. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #2)
108
Bab 107. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #3)
109
Bab 108. (Jarum Sejuta Tubuh)
110
Bab 109. (5 Kekuatan Dalam Satu Tubuh)
111
Bab 110. (Tertipu)
112
Bab 111. (Sebuah Pertolongan)
113
Bab 112. (Pertarungan Keneo dan Chen)
114
Bab 113. (Kematian Chen Si Kepang Tiga)
115
Bab 114. (Kemenangan dan Ancaman)
116
Bab 115. ( Kekhawatiran Anak Terhadap Ayahnya)
117
Bab 116. (Jelmaan Patung Budha Giok)
118
Bab 117. (Kebimbangan)
119
Bab 118. (Rahasia Jean Kecil)
120
Bab 119. (Jean Kecil, Sang Pusaka Jean)
121
Bab 120. (Harapan yang Telah Musnah)
122
Bab 121. (Jebakan Para Mantan Anggota Gura-Gura Baru Biru)
123
Bab 122. ( Kematian dan Perjuangan Untuk Hidup)
124
Bab 123. (Pertolongan Kenia-Keneo)
125
Bab 124. (Pergi Menembus Jarak)
126
Bab 125. (Kembali Ke Tubuh Chin)
127
Bab 126. (Permainan Takdir)
128
Bab 127. (Pertemuan Chan dan Chin)
129
Bab 128. (Sang Pencuri Kitab Penyerap Raga)
130
Bab 129. (Panglima Hoa)
131
Bab 130. (Jurus Portal Waktu)
132
Bab 131. (Menuju Tujuan Terakhir)
133
Bab 132. (Perbincangan Antar Masa)
134
Bab 133. (Kedatangan Humsha Ke Masa Depan)
135
Bab 134. (Warisan dari Guru)
136
Bab 135. (Pertarungan Terakhir)
137
Bab 136. (Pengorbanan Chan)
138
Bab 137. (Transaksi Dewi Kipas Ungu)
139
Bab 138. (Perjuangan Hidup Manusia Masa Depan) ~ Tamat
140
Manusia Masa Depan 2 Bab 1. (Era Baru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!