Bab 14 (Master Waktu Yang Misterius)

Kekacauan masih terus terjadi di Kota Angkasa Khatulistiwa. Raja Robot Mars. Benar-Benar lawan yang sangat merepotkan bagi Mark, Franco dan Nack. Hingga seluruh kekuatan yang mereka miliki sebagai para anak muda terkuat di Bumi, Mars dan Bulan. Tak ada artinya sama sekali di hadapannya.

 

Satu Raja Robot saja, sudah membuat mereka bertiga kesulitan setengah mati. Apalagi kalau dua sejoli raja robot itu menyerang secara bersamaan. Bisa-bisa mereka tinggal nama saja.

Akan tetapi walaupun keadaannya sudah seperti itu. Mereka tetap berjuang untuk mengalahkan Raja Robot Mars. Tanpa mengenal lelah sedikitpun. Kombinasi serangan sudah mereka lakukan. Tetapi hasilnya tetap saja nihil.

Sementara itu Tuan Jhon merasa sangat khawatir, dengan Kota Angkasa Khatulistiwa yang ia Pimpinnya itu, akan jatuh ke daratan Bumi. Bila bola anti gravitasi yang tertanam di bawah Kota Angkasa itu diambil, maka tamatlah semuanya.

Tuan Jhon lalu menghentinkan langkahnya, yang di ikuti oleh Cray dan Jean Kecil.

Gempa semakin terasa di Kota Angkasa Khatulistiwa, di saat Tuan Jhon menghentikan langkahnya itu.

"Cray, coba kau kumpulkan seluruh pasukan elit yang kita miliki, perintahkan mereka untuk menyerang 2 Raja Robot pengacau itu. Aku lihat mereka bertiga, tidak akan mampu menghadapi 2 Raja Robot itu," perintah Tuan Jhon kepada Cray.

Tetapi sebelum Cray pergi. Tiba-tiba saja Er Well muncul di belakang Tuan Jhon.

"Percuma kau lakukan itu, Jhon Swett. Lebih baik kau bayar aku untuk membereskan 2 Raja Robot itu," ucap Er Well, yang tampak masih berusia 30 tahunan. Padahal usinya telah 50 tahun.Wajahnya tirus dengan tatapan tajam. Dengan rambut hitam meruncing hingga sepundak.

Tuan Jhon tampak terkejut dengan kehadirannya itu, tak terkecuali dengan Jean Kecil dan Cray yang tak jadi pergi, untuk menjalankan perintah dari Tuan Jhon.

"Sejak kapan kau berada di belakangku, Er?" tanya Tuan Jhon melepaskan keterkejutannya itu.

Er Well lalu berjalan dan berhenti di samping Tuan Jhon kini.

"Sejak tadi...," jawab Er Well, lalu melanjutkan ucapannya kembali.

"Sudah lama kita tidak berjumpa Jhon. Mungkin 20 tahun, mungkin lebih. Tapi yang pasti kau kini sudah berubah dratis secara fisik. Di mana rambutmu telah botak, dan kini perutmu pun semakin membesar dan membuncit. Mungkin hanya sifat kikir dan tamakmu, yang aku rasa tidak akan pernah berubah oleh waktu," ujar Er Well, dengan tatapan fokus, pada pertarungan yang sedang terjadi, jauh di depannya.

"Kau selalu saja menyindirku dari dulu. Tapi aku kagum dengan dirimu yang masih terlihat muda. Sebenarnya apa resep rahasiamu itu, Er?" tanya Tuan Jhon.

Mendengar pertanyaan dari Tuan Jhon. Er Well pun tertawa lepas, tanpa melepaskan pandangannya ke arah pertarungan yang sedang terjadi antara Raja Robot Mars dengan Mark, Nack dan Franco.

"Orang sepertimu, mana mungkin bisa hidup seperti aku. Makanya kau memerlukan patung Budha Giok itu. Untuk meminta permintaan, agar dirimu dapat muda kembali dan hidup abadi, Jhon Swett. Sudah lupakan saja obsesimu itu, Jhon Swett...," ujar Er Well, seakan mengejek Tuan Jhon.

"Sekarang bagaimana dengan bisnis baru kita, apakah kau ingin memakai tenagaku untuk membereskan 2 Raja Robot raksasa itu. Atau mungkin kau ingin Kota Angkasa ini jatuh ke permukaan Bumi. Dan seluruh harta kekayaanmu, akan lenyap bersama nyawamu. Aku jamin Kota Angkasa ini akan selamat dari kehancuran, jika aku yang turun tangan sendiri."

Tuan Jhon tampak berpikir dengan ucapan Er Well itu.

"Benar juga katanya, bisa rugi besar dan mati aku. Jika Kota Angkasa ini benar-benar jatuh ke Bumi. Lebih baik aku terima saja tawarannya itu. Tapi berapa ya, bayarannya?. Ah, aku pasang saja harga 10 miliar Asiral," ucap Tuan Jhon di dalam hatinya.

"Baiklah Er, aku terima tawaranmu itu. Aku akan membayarmu 10 miliar Asiral," mendengar harga yang ditawarkan oleh Tuan Jhon itu, Er Well pun tertawa lepas.

"Kau bayar aku serendah itu?, kau itu benar-benar kikir Jhon swett. Padahal aku taksir, kekayaanmu itu ratusan triliun Asiral. Aku hanya minta 10 triliun Asiral untuk bayaranku. Jika kau tidak mau, selamat mati bersama Kota Angkasamu ini!" Er Well lalu berjalan meninggalkan Tuan Jhon, yang segera mengejarnya.

"Er, bagaimana jika 1 triliun Asiral," tawar Tuan Jhon.

Tetapi Er Well tak menanggapinya, Ia masih tetap berjalan dengan penuh keangkuhannya itu.

"Aku mohon Er, selamatkan Kota Angkasa Khatulistiwa ini dari kehancuran," Tuan Jhon pun mengejar Er Well, lalu berlutut di hadapan Er Well, yang segera menghentikan langkahnya itu.

"Kata-kata itu jauh lebih baik Jhon, daripada hanya bicara soal uang belaka. Aku ke sini bukan sedang ingin berbisnis denganmu Jhon Swett. Aku ke sini hanya ingin menolong Anakku, dan demi kemanusian. Jika soal uang, tadi aku hanya bercanda saja. Aku juga ingin menetapi janjiku 30 tahun yang lalu kepada mereka berdua, jika mereka masih berani membuat kekacauan di Bumi, maka akan kujadikan mereka rongsokan. Sekarang bangunlah Jhon, aku ingin mengambil 2 benda yang ada di tangan Raja Robot Bulan," jelas Er Well, dan Tuan Jhon pun lalu bangkit, memberi jalan kepada Er Well.

"Walaupun kami ini, keluarga Well yang terkenal kejam. Tapi kami hanya kejam kepada musuh kami. Kami ini masih memiliki hati nurani, tidak seburuk yang orang lain pikirkan tentang kami...," ucap Er Well.

Setelah mengucapkan hal itu. Er Well lalu melesat bagai anak panah yang lepas dari busurnya. Dan tanpa dirasa dan terasa oleh Raja Robot Bulan. Tiba\-tiba saja 2 benda yang ada di tangannya, telah terampas oleh Er Well. Yang sekarang telah ada di depannya. Er Well lalu menghancurkan benda seperti magnet itu dengan tangan kirinya. Sedangkan patung Budha Giok, ia simpan di dalam bajunya, yang hanya berlengan pendek, dengan model seperti piyama.

Raja Robot Bulan tampak terkejut melihat kehadiran Er Well di depannya, yang langsung merebut 2 benda yang ada di tangannya secara tiba-tiba. Yang menyebabkan Kota Angkasa Khatulistiwa, menjadi stabil kembali keadaannya. Setelah benda seperti magnet itu dihancurkan. Dan getaran yang seperti gempa Bumi itu pun mereda sama sekali.

"Er Well!, ingin apa kau kemari?" tanya Raja Robot Bulan, dengan penuh keterkejutannya.

"Tentu saja ingin menepati janjiku, ingin menjadikan kalian rongsokan!" jawab Er Well, lalu berbalik arah dan menatap Raja Robot Bulan, yang segera memanggil saudaranya.

"Mars!, kemarilah. Er Well datang!" mendengar ucapan itu, Raja Robot Mars menghentikan pertarungannya itu.

Raja Robot Mars lalu berlari menghampiri saudaranya. Yang dikejar oleh Mark, Nack dan Franco di belakangnya.

"Oh!, rupanya Tuan muda Er Well tertarik juga dengan patung Budha Giok itu!?" ucap Raja Robot Bulan.

"Bukannya aku tertarik dengan patung Budha Giok ini. Tapi Jika kalian ikut campur dalam urusan ini, aku pun pasti akan ikut campur. Karena aku telah mengukur, seberapa besar kemampuan anak\-anak muda itu. Melawan kalian berdua sekaligus, mereka tidak akan menang," timpal Er Well, dengan nada yang datar.

"Ayah, ingin apa kau kemari?" tanya Mark, lalu berdiri di belakang Er Well yang diikuti oleh Nack dan Franco.

"Untuk membereskan masa laluku, aku ingin menjadikan mereka rongsokan," sahut Er Well, sambil menunjuk ke arah 2 Raja Robot, yang ada di hadapannya itu.

"Itu tidak mudah kau lakukan, semudah dengan apa yang kau ucapkan itu. Kami telah berbeda dari 30 tahun yang lalu" ujar Raja Robot Bulan.

"Berbeda?, tapi bagiku kalian berdua itu, tetap saja sampah. Atau kalian pikir, karena kalian sekarang ini adalah anggota kelompok Gura-Gura Baru, sejak 20 tahun yang lalu. Yang membuat kalian merasa hebat sekarang ini?" Er Well pun menatap tanda Gura-Gura Baru pada dahi 2 Raja Robot itu.

"Aku ini tahu semua siapa saja anggota kelompok Gura-Gura Baru, dari level paling rendah hingga level tertinggi. Bagi kalian, mungkin menjadi anggota kelompok Gura-Gura Baru, itu adalah sebuah kebanggaan. Tapi bagiku, itu adalah sebuah penghinaan," Er Well tersenyum mengejek ke arah mereka berdua. Lalu melanjutkan perkataannya kembali.

"Aku telah membunuh 2 dari kalian, dan sekarang 2 lagi akan kuhabisi. Jadi anggota Gura-Gura Baru tinggal 14 orang, setelah kalian kujadikan rongsokan..."

Mendengar ocehan dari ayah angkat Mark Well itu. Raja Robot Mars, lalu melepaskan tembakannya ke arah Er Well. Tapi hanya dengan tangan kirinya, ia pun menangkis tembakan itu ke udara tanpa terluka sedikit pun. Hingga terjadi ledakan cahaya merah di udara di dalam kubah pelindung Kota Angkasa Khatulistiwa.

"Hanya seperti inikah kemampuan kalian?. Sungguh mengecewakan, selama 30 tahun ini, tidak ada perubahan sama sekali. Mana perubahan yang kalian banggakan itu?. Sekarang giliran aku, yang akan menyerang kalian," ucap Er Well, bersiap untuk menyerang. Tetapi Mark ikut berbicara, sebelum Er Well melakukannya.

"Ayah, apakah kami perlu membantumu?" tanya Mark, menawarkan bantuannya kepada Er Well.

"Tidak perlu, ini urusan senior. Mark Sebaiknya kalian semua jangan ikut campur dalam urusan ini," sahutnya, lalu menyerang kedua raja robot itu dengan kecepatan tinggi.

Kedua Raja Robot itu tampak terkejut dengan serangan mendadak dari Er Well. Kedua tangan Er Well dengan cepatnya memukul tubuh kedua Raja Robot itu, hingga mereka pun terjatuh, tersungkur di lantai. Yang menyebabkan getaran yang cukup hebat di lantai kota Angkasa khatulistiwa.

"Er Well, kau semakin hebat saja. Tapi kami tidak mungkin kalah, hanya dengan serangan seperti itu. Kami jauh lebih kuat daripada 30 tahun yang lalu, saat kami menyerang Gunung Well. Dan kini pasukan kami pun bertambah kuat dan banyak. Dan jika kami sampai mati di Bumi. Maka secara otomatis, pasukan kami akan menyerang Bumi. Mungkin saat itu, kalian pun akan kewalahan menghadapinya. Apalagi jika ditambah dengan kelompok Gura-Gura Baru, pasti akan semakin kacau keadaannya dan semakin sulit untuk dikendalikan," jelas Raja Robot Bulan, lalu bangkit bersama saudaranya dari jatuhnya.

"Tidak peduli dengan yang akan terjadi setelah ini. Tidak takut dengan ancaman kalian. Aku hanya ingin menetapi janjiku, untuk menjadikan kalian rongsokan. Jika berani membuat kekacauan di Bumi kembali," timpal Er Well, dengan penuh keangkuhannya.

Sesudah mengatakan hal itu, Er Well lalu menyerang kembali kedua Raja Robot Mars dan Bulan, yang kini telah lebih siap menerima serangan dari Er Well. Kaki kanan Er Well menendang dada Raja Robot Bulan, tapi kali ini tidak jatuh. Er Well malah yang sedikit tampak goyah. Yang membuat dirinya harus mundur beberapa langkah, untuk menjaga jarak dengan kedua Raja Robot Mars dan Bulan.

Melihat keadaan itu, kedua Raja Robot Mars dan Bulan menyerang balik Er Well. Yang telah siap menerima serangan balik itu. Er Well tampak fokus dengan pertarungan itu. Tanpa menyadari tiba-tiba saja, ada bayangan abu-abu yang merogoh bajunya untuk mengambil patung Budha Giok, yang ada di dalam bajunya. Tetapi dengan sigapnya Er Well segera menyadarinya. Ia pun berusaha mempertahankan patung itu, agar tetap ada di dalam genggamannya. Walaupun harus membagi perhatiannya. Dengan kedua Raja Robot yang terus menyerangnya secara agresif. Walaupun pada kenyataannya, ia gagal mempertahankan patung Budha Giok. Tetap berada di tangannya.

"SIAPA KAU!?" tanya Er Well, menghentikan pertarungan itu, dengan kedua Raja Robot Mars dan Bulan, yang tampak kelelahan. Padahal mereka berdua itu hanyalah robot, bukan manusia. Ternyata bayangan berjubah abu-abu itu adalah lelaki dengan keadaan berfisik berusia 40 tahunan, berjubah abu-abu, berkulit kuning dan bermata sipit. Dengan jenggot hitam jelas di dagunya. Ia melayang di udara, kira-kira 5 meter di atas lantai Kota Angkasa Khatulistiwa.

"Aku Master Waktu, yang telah hidup selama 2000 tahun. Akulah pemilik patung Budha Giok ini," ucapnya yang tak dipercaya oleh siapa pun.

"Jangan bergurau, 2000 tahun bukanlah waktu yang singkat. Lebih baik aku deteksi kekuatanmu dengan Jim Wellku ini. Jangan-jangan kau itu, hanyalah orang gila yang mengaku-ngaku sebagai pemilik patung Budha Giok itu. Dan tidak mungkin kau itu anggota Gura-Gura Baru?" ucap Er Well, lalu menekan tombol pada Jim Wellnya itu.

Terlihat huruf S++ pada layar Jim Wellnya, yang membuat Er Well tak percaya dengan hasil dari Jim Wellnya itu.

"Tidak mungkin, kekuatannya sebesar itu?, ia memiliki kekuatan S++, kekuatannya di atas ayahku dan 4 kawan lamanya. Apa Jim Well ini rusak?" tanya Er Well di dalam hatinya. Lalu ia pun memanggil Mark, untuk memastikan hasil dari Jim Well milik Mark.

"Mark, kemarilah," Mark pun menghampiri Ayahnya. Yang di ikuti oleh Nack dan Franco.

"Ada apa Ayah?" tanya Mark, menghentikan langkahnya saat berada di samping Er Well.

"Coba kau deteksi kekuatannya dengan Jim Well milikmu?" Mark lalu menekan tombol Jim Well miliknya, dan tampak hasil yang sama pada layar Jim Well milik Mark.

"Apa!, kekuatannya ada pada level S++, bergabung dengan Kakek pun kita tidak mungkin dapat mengalahkannya, Ayah" timpal Mark, dengan keterkejutannya itu.

"Berarti Jim Wellku tidak rusak," ucap Er Well.

"Ada apa Er, kau tampaknya terkejut dengan kekuatanku, ya...?" ucapnya, seakan sedang mengejek Er Well.

"Aku tidak tahu siapa dirimu, dan darimana dirimu berasal?. Tapi aku akui kekuatanmu itu sangat luar biasa sekali. Bahkan bisa dibilang, Ayahku pun akan kalah telak, jika bertarung dengan dirimu. Lalu ingin apa kau dengan patung itu?" tutur Er Well.

"Itu urusanku, tapi yang pasti patung ini tidak bisa digunakan oleh orang yang tidak berjodoh dengannya. Aku ini telah berpetualang waktu, dari 2000 tahun yang lalu. Hanya untuk mengejar keberadaan patung ini," jelas orang yang mengaku Master Waktu.

"Termasuk dirimu, yang tidak berjodoh dengan patung itu, lebih baik kembalikan saja patung itu kepadaku!" sahut Er Well, lalu melesat, berusaha untuk mengambil patung itu dari tangan Master Waktu. Tetapi hanya dengan satu pukulan tangan kosong. Er Well pun terpental, tapi masih dengan keadaan berdiri.

"Ia jauh lebih sulit dihadapi daripada ayah. Untuk menghadapinya sendiri, itu tidak mungkin," ucap Er Well di dalam hatinya, lalu melihat ke arah 2 Raja Robot Mars dan Bulan.

"Hay!, kalian 2 Raja Robot, apakah kalian ingin bekerjasama dengan diriku, untuk menghadapi dirinya?" tanya Er Well, kepada Raja Robot Bulan dan Mars.

"Tidak sudi kami bekerjasa dengan dirimu, Er Well. Kami memiliki cara sendiri untuk menghadapinya," timpal Raja Robot Bulan, ia pun lalu berbicara kepada saudaranya.

"Mars, ayo kita tunjukan kekuatan gabungan kita!" ajak Raja Robot Bulan kepada saudaranya.

Mereka berdua lalu melesat, dan terbang setinggi 10 meter di atas Master Waktu. Tangan kanan mereka berdua lalu saling menyentuh, begitu juga dengan tangan kiri mereka. Dari tangan kiri Raja Robot Bulan, keluarlah cahaya putih. Sedangkan dari tangan kiri Raja Robot Mars, keluarlah cahaya merah. Tidak ada seorang pun yang tahu. Apa yang ingin dilakukan oleh mereka berdua, kecuali mereka berdua.

"Jika kami tidak bisa memiliki apa yang kami inginkan, maka orang lain juga tidak boleh ada yang memiliki. Ini adalah tembakan gabungan, yang daya ledaknya lebih hebat daripada 10 kali bom atom. Dengan ini, kalian semua akan mati bersama Kota Angkasa ini!!" ancam Raja Robot Mars. Yang ditanggapi oleh Master Waktu.

"Masalahnya..., apakah kalian sempat melepaskan tembakan itu. Sepertinya hanya dengan ini kalian akan berakhir, bersama tembakan yang kalian banggakan itu," ucap Master Waktu. Lalu mengeluarkan cahaya abu-abu sebesar telur ayam dari dalam mulutnya. Yang segera membesar dan menghantam kedua Raja Robot itu. Hingga terpental jauh, memecahkan kubah pelindung di atasnya. Lalu meledak dengan dahsyatnya. Dengan cahaya putih, merah dan abu-abu, yang begitu terang. Yang menerangi langit hingga 1 menit kemudian.

"Mereka bukan saja menjadi rongsokan, tapi debu. Sungguh sangat mengerikan kekuatannya. Aku seperti bayi saja, jika dibandingkan dengan dirinya itu," ucap Er Well di dalam hatinya.

"Gila!, kekuatan yang seperti imanijasi saja. Ayah pun sepertinya merasa shock. Melihat kekuatannya itu. Apalagi Nack dan Franco yang hanya diam saja. Tapi sepertinya mereka sama seperti aku. Mencoba terlihat tenang, walaupun sesungguhnya panik," kata Mark di dalam hatinya.

Master Waktu lalu turun dari terbangnya, dan berdiri di hadapan Er Well. Tangan kanannya masih memegang patung Budha Giok dengan eratnya.

"Bagaimana Er, apakah kau masih berminat merebut patung ini dari tanganku, setelah melihat kejadian tadi?" tanya Master Waktu, dengan penuh keangkuhannya.

Er Well hanya diam, tapi di saat Master Waktu lengah. Tangannya pun bergerak dengan cepatnya, dan mengambil patung Budha Giok dari tangan Master Waktu. Lalu berlari menjauhinya.

"Tentu saja aku masih berminat dengan patung itu. Mark bantu aku menghadapinya," ucap Er Well, sambil berlari.

"Baik Ayah. Nack, Fran, ikuti aku. Bantu aku dan ayahku, untuk menghadapi dirinya...," ujar Mark, sambil berlari pula yang di ikuti oleh Nack dan Franco.

"Baiklah!!" jawab mereka berdua, sambil berlari mengikuti Mark.

Master Waktu hanya terdiam menyaksikan mereka berempat berlari menjauhi dirinya. Ia seakan tak peduli dengan mereka berempat, yang telah jauh dari hadapannya.

"Naif!, kalian bisa berlari dariku. Aku cukup menghilang, untuk mengejar kalian semua," Master Waktu lalu menghilang dari tempat itu.

Melihat Er Well, Mark, Nack dan Franco berlari. Jean Kecil pun mengajak Tuan Jhon dan Cray untuk mengejar mereka berempat yang telah jauh dari tempat itu.

"Tuan Jhon, Cray. Ayo kita kejar mereka berempat!" ucap Jean Kecil.

"Tidak, kau saja yang menyusul mereka. Aku dan Cray akan kembali ke rumah. Aku ingin menenangkan warga Kota Angkasa Khatulistiwa ini," jawab Tuan Jhon, lalu berniat untuk meninggalkan tempat itu.

"Baiklah jika itu keinginanmu," timpal Jean Kecil, lalu melayang terbang menyusul mereka berempat, yang terus berlari menghindari Master Waktu.

"Mark, apakah ia mengejar kita?" tanya Er Well.

Mark lalu menoleh ke arah belakang. Ia tidak melihat Master Waktu mengejar mereka.

"Tidak Ayah, aku tidak melihatnya," jawab Mark.

Dan tiba-tiba saja Master Waktu muncul di hadapan mereka.

"Aku tidak mengejar kalian, tapi aku menghadang kalian. Er, kembalikan patungku itu!" ucapnya, yang membuat mereka berempat menghentikan larinya.

"Wah!, kita terkejar dan terhalang juga. Jadi percuma kita lari. Para junior, sebaiknya kita serang dia," kata Er Well, memberi komando. Lalu menyerang Master Waktu yang diikuti oleh Mark, Nack dan Franco. Tapi usaha mereka itu sia-sia saja. Master Waktu masih terlalu kuat bagi mereka. Hingga akhirnya patung Budha Giok yang ada di tangan Er Well dapat diambilnya kembali. Lalu ia pun melayang kembali setinggi 5 meter di atas mereka berempat.

"Aku tidak ada waktu untuk bermain-main dengan kalian lagi. Er, kau hebat. Tapi masih saja tetap payah, bila dibandingkan dengan ayahmu. Kau sepertinya harus lebih giat berlatih lagi. Agar 5 tahun lagi, kau tidak akan dikalahkan oleh para juniormu itu. Sampai jumpa dilain waktu, Er...," ucapnya, lalu menghilang dari pandangan mereka berempat.

"Ia benar, aku masih terlalu payah bila dibandingkan dengan Ayah," ucap Er Well di dalam hatinya itu.

"Mark, aku akan pulang ke Gunung Well, aku akan melaporkan kemunculan Master Waktu kepada Kakek. Siapa tahu, ia tahu siapa sebenarnya Master Waktu itu," Er Well lalu berjalan menjauhi mereka bertiga.

Mark mengerti dengan perasaan ayahnya itu, ia tahu ayahnya sangat terpukul dengan ucapan Master Waktu. Apalagi dibandingkan di depan orang yang lebih rendah kekuatannya seperti dirinya dan 2 temannya itu.

"Aku tahu perasaanmu ayah, keangkuhanmu runtuh karena dirinya itu...," ucap Mark di dalam hatinya.

"Mark apa kau akan pulang ke Gunung Well juga?" tanya Nack.

"Tidak, Nack. Aku akan tetap mencari keberadaan patung Budha Giok itu. jika kalian ingin ikut dengan diriku silakan. jika tidak, tidak apa-apa. Aku akan mencarinya bersama Jean Kecil saja," timpal Mark.

Jean kecil pun muncul dari kejauhan. Dan langsung duduk di pundak Mark.

"Apapun yang terjadi, kita akan tetap selalu bertiga. Susah dan senang kita akan selalu bersama," ucap Nack, yang diiyakan oleh Franco.

"Ya Mark, kita bertiga ini satu," ucap Franco.

"Kita ini berempat kawan. Kan sekarang aku bersama kalian," ucap Jean Kecil.

Mendengar perkataan Jean Kecil. Mereka bertiga tertawa lepas. Melupakan sedikit masalah mereka dalam pencarian patung Budha Giok kembali.

Malam pun semakin melarut mengiringi langkah mereka untuk pergi dari Kota Angkasa Khatulistiwa yang sedikit rusak, tapi tak jadi hancur. Karena pertolongan dari Er Well, yang merupakan ayah angkat dari Mark.

 

Episodes
1 Bab 1 (Negosiasi yang Alot) Arc : Misteri Patung Budha Giok
2 Bab 2 (Jean, Peramal Dengan Ketepatan 100%)
3 Bab 3 (Nack, Anggota Pembunuh Bayaran Kota Air Pasifik)
4 Bab 4 (Jean Kecil, Gabungan Robot dan Kloning)
5 Bab 5 (Saxon Sang Penghasut)
6 Bab 6 (Jasad Jeni Dicuri)
7 Bab 7 (Kuil Tempat Patung Budha Giok)
8 Bab 8 (Bentrokan Dengan Pasukan Robot Bulan-Mars)
9 Bab 9 (Kepedihan Nack)
10 Bab 10 (Kematian Komandan Merah dan Perak)
11 Bab 11 (Mengejar Pencuri Patung Budha Giok)
12 Bab 12 (Pertaruhan 2 Sahabat)
13 Bab 13 (Kemunculan 2 Raja Robot)
14 Bab 14 (Master Waktu Yang Misterius)
15 Bab 15 (Hasutan Saxon, Anggota Gura-Gura Baru nomor 18)
16 Bab 16 (Terbongkarnya Kedok Saxon)
17 Bab 17 (Jebakan Axel, Gura-Gura Baru Nomor 16)
18 Bab 18 (Akhir Dari Saxon)
19 Bab 19 (Pengejaran Jean Kecil)
20 Bab 20 (Clark Menjadi Wasit)
21 Bab 21 (Jean Tertangkap)
22 Bab 22 (Kasandra, Dewi Peramal dari Gura-Gura Lama)
23 BAB 23 (Kesadaran Jean)
24 Bab 24 (Pertemuan Kasandra dan Pusia di Bulan)
25 Bab 25 (Suku Bulan Sabit Merah Murni)
26 Bab 26 ( Jeni yang Hidup Kembali)
27 Bab 27 (Rasa Khawatir Er Well)
28 Bab 28 (Akhirnya Patung Budha Giok Didapatkan)
29 Bab 29 (Permintaan Nack)
30 Bab 30 (Kebangkitan Leluhur Robot Mars dan Bulan) Arc : Teror dari Masa Lalu
31 Bab 31 (Cahaya-Cahaya Merah dan Putih Yang Menuju ke Bulan)
32 Bab 32 (Pertanyaan-Pertanyaan Besar, Hingga Dran Pergi ke Bulan)
33 Bab 33 (Dibangkitkan Untuk Mati Kembali)
34 Bab 34 (Kekuatan Jeni Ditingkatkan Oleh Marandra)
35 Bab 35 (Pertarungan Hingga Mati)
36 Bab 36 (Kenangan dan Kekuatan)
37 Bab 37 (Berkumpulnya 5 Legenda Gura-Gura Lama)
38 Bab 38 (Terkurung di Dalam Kubah Pengurung Raga)
39 Penggambaran Karakter #1
40 Bab 39 (Pencarian Kenia-Keneo di Bulan)
41 Bab 40 ( Kemenangan Para Manusia Masa Lalu)
42 Bab 41. (Warisan Untuk Para Murid)
43 Bab 42 ( 3 Setan Racun Gurun Iblis)
44 Bab 43 (Pertarungan Para Ahli Racun)
45 Bab 44. (Jurus Fusion Terlarang)
46 Bab 45 (Kematian 3 Setan Racun Gurun Iblis)
47 Bab 46 (Kemunculan Mosa)
48 Bab 47 (Mosa yang Salah Tujuan)
49 Bab 48 (Tujuan Sebenarnya Mosa)
50 Bab 49 (Mencari Manusia-Manusia Terkuat)
51 Bab 50 (Dewi Api dan Dewi Angin)
52 Bab 51 (Pil Api Neraka)
53 Bab 52 (Kemarahan Dewi Angin)
54 Bab 53 (Amukan yang Sia-Sia)
55 Bab 54 (Serangan keputus-asaan)
56 Bab 55 (Tidurlah Angin-Api)
57 Bab 56 (Penyerang Gelap)
58 Bab 57 (Mengatur Siasat)
59 Bab 58 (Aksi Para Duplikat)
60 Bab 59 (Akhir dari 5 Orang Terkuat di Bumi)
61 Bab 60 (Lahirnya Gura-Gura)
62 Bab 61 (Gunung Hayded)
63 Bab 62. (Kompromi Rahasia)
64 Bab 63. (Pertarungan Pura-Pura)
65 Bab 64 (Kemunculan Gadis Bertopeng Emas)
66 Bab 65. (Lahirnya Gunung Well)
67 Bab 66. (Pongkha-Pongkhi)
68 Bab 67. (Pertarungan yang Seimbang)
69 Bab 68. (Jurus Naga Kembar)
70 Bab 69. (Lahirnya Pulau Gura-Gura)
71 Bab 70. (Hancurnya Pulau Gura-Gura)
72 Bab 71. (Amukan Pongkha-Pongkhi)
73 Bab 72. (Pertemuan Tak Terduga Jean dan Clark)
74 Bab 73. (Tapak Pongkha dan Pongkhi)
75 Bab 74. (Kekuatan Pongkhakhi)
76 Bab 75. (Kekalahan Pongkhakhi)
77 Bab 76. (Hancurnya Duplikat Chen)
78 Bab 77. (Kekacauan di Gunung Well)
79 Bab 78. (14 Formasi Kematian Gunung Well)
80 Bab 79. (Kematian 15 Kloningan Or Well)
81 Bab 80. (Chen Tiba di Puncak Gunung Well)
82 Bab 81. (Musnahnya Kloningan Or Well Murni)
83 Bab 82. (Kehancuran Gunung Well)
84 Bab 83. (Kepedihan Dalam Pencarian)
85 Bab 84. (Kemarahan Hay dan Ded)
86 Bab 85. (Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
87 Bab 86. (Saling Mengejar)
88 Bab 87. (Pancaran-Pancaran Shen Pertarungan Chen)
89 Bab 88 (Kekuatan Gadis Bertopeng Emas)
90 Bab 89. (Chen VS Duplikat Gadis Bertopeng Emas)
91 Bab 90. (Pasukan Khusus Humsha)
92 Bab 91. (Kekalahan 3 Kepang Bersaudara)
93 Bab 92. (Pelepasan Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
94 Bab 93. (Pertemuan Jeni dan Syam)
95 Bab 94. (Chan Si Kepang Dua)
96 Bab 95. (Aksi Chan)
97 Bab 96. (Pertarungan Cambuk)
98 Bab 97. (Telepati 3 Kepang Bersaudara)
99 Bab 98. (Menunggu Ramalan dan Takdir)
100 Bab 99. (Perintah dari Masa Lalu)
101 Bab 100. (Pencegatan Chan)
102 Bab 101. (Hancurnya Bumi)
103 Bab 102. (Mata Semesta Pengendali Waktu)
104 Bab 103. (Mata Semesta Penghilang Ingatan Mata Langit Super)
105 Bab 104. (Pertemuan Para Anak Muda)
106 Bab 105. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama Vs Chen)
107 Bab 106. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #2)
108 Bab 107. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #3)
109 Bab 108. (Jarum Sejuta Tubuh)
110 Bab 109. (5 Kekuatan Dalam Satu Tubuh)
111 Bab 110. (Tertipu)
112 Bab 111. (Sebuah Pertolongan)
113 Bab 112. (Pertarungan Keneo dan Chen)
114 Bab 113. (Kematian Chen Si Kepang Tiga)
115 Bab 114. (Kemenangan dan Ancaman)
116 Bab 115. ( Kekhawatiran Anak Terhadap Ayahnya)
117 Bab 116. (Jelmaan Patung Budha Giok)
118 Bab 117. (Kebimbangan)
119 Bab 118. (Rahasia Jean Kecil)
120 Bab 119. (Jean Kecil, Sang Pusaka Jean)
121 Bab 120. (Harapan yang Telah Musnah)
122 Bab 121. (Jebakan Para Mantan Anggota Gura-Gura Baru Biru)
123 Bab 122. ( Kematian dan Perjuangan Untuk Hidup)
124 Bab 123. (Pertolongan Kenia-Keneo)
125 Bab 124. (Pergi Menembus Jarak)
126 Bab 125. (Kembali Ke Tubuh Chin)
127 Bab 126. (Permainan Takdir)
128 Bab 127. (Pertemuan Chan dan Chin)
129 Bab 128. (Sang Pencuri Kitab Penyerap Raga)
130 Bab 129. (Panglima Hoa)
131 Bab 130. (Jurus Portal Waktu)
132 Bab 131. (Menuju Tujuan Terakhir)
133 Bab 132. (Perbincangan Antar Masa)
134 Bab 133. (Kedatangan Humsha Ke Masa Depan)
135 Bab 134. (Warisan dari Guru)
136 Bab 135. (Pertarungan Terakhir)
137 Bab 136. (Pengorbanan Chan)
138 Bab 137. (Transaksi Dewi Kipas Ungu)
139 Bab 138. (Perjuangan Hidup Manusia Masa Depan) ~ Tamat
140 Manusia Masa Depan 2 Bab 1. (Era Baru)
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 (Negosiasi yang Alot) Arc : Misteri Patung Budha Giok
2
Bab 2 (Jean, Peramal Dengan Ketepatan 100%)
3
Bab 3 (Nack, Anggota Pembunuh Bayaran Kota Air Pasifik)
4
Bab 4 (Jean Kecil, Gabungan Robot dan Kloning)
5
Bab 5 (Saxon Sang Penghasut)
6
Bab 6 (Jasad Jeni Dicuri)
7
Bab 7 (Kuil Tempat Patung Budha Giok)
8
Bab 8 (Bentrokan Dengan Pasukan Robot Bulan-Mars)
9
Bab 9 (Kepedihan Nack)
10
Bab 10 (Kematian Komandan Merah dan Perak)
11
Bab 11 (Mengejar Pencuri Patung Budha Giok)
12
Bab 12 (Pertaruhan 2 Sahabat)
13
Bab 13 (Kemunculan 2 Raja Robot)
14
Bab 14 (Master Waktu Yang Misterius)
15
Bab 15 (Hasutan Saxon, Anggota Gura-Gura Baru nomor 18)
16
Bab 16 (Terbongkarnya Kedok Saxon)
17
Bab 17 (Jebakan Axel, Gura-Gura Baru Nomor 16)
18
Bab 18 (Akhir Dari Saxon)
19
Bab 19 (Pengejaran Jean Kecil)
20
Bab 20 (Clark Menjadi Wasit)
21
Bab 21 (Jean Tertangkap)
22
Bab 22 (Kasandra, Dewi Peramal dari Gura-Gura Lama)
23
BAB 23 (Kesadaran Jean)
24
Bab 24 (Pertemuan Kasandra dan Pusia di Bulan)
25
Bab 25 (Suku Bulan Sabit Merah Murni)
26
Bab 26 ( Jeni yang Hidup Kembali)
27
Bab 27 (Rasa Khawatir Er Well)
28
Bab 28 (Akhirnya Patung Budha Giok Didapatkan)
29
Bab 29 (Permintaan Nack)
30
Bab 30 (Kebangkitan Leluhur Robot Mars dan Bulan) Arc : Teror dari Masa Lalu
31
Bab 31 (Cahaya-Cahaya Merah dan Putih Yang Menuju ke Bulan)
32
Bab 32 (Pertanyaan-Pertanyaan Besar, Hingga Dran Pergi ke Bulan)
33
Bab 33 (Dibangkitkan Untuk Mati Kembali)
34
Bab 34 (Kekuatan Jeni Ditingkatkan Oleh Marandra)
35
Bab 35 (Pertarungan Hingga Mati)
36
Bab 36 (Kenangan dan Kekuatan)
37
Bab 37 (Berkumpulnya 5 Legenda Gura-Gura Lama)
38
Bab 38 (Terkurung di Dalam Kubah Pengurung Raga)
39
Penggambaran Karakter #1
40
Bab 39 (Pencarian Kenia-Keneo di Bulan)
41
Bab 40 ( Kemenangan Para Manusia Masa Lalu)
42
Bab 41. (Warisan Untuk Para Murid)
43
Bab 42 ( 3 Setan Racun Gurun Iblis)
44
Bab 43 (Pertarungan Para Ahli Racun)
45
Bab 44. (Jurus Fusion Terlarang)
46
Bab 45 (Kematian 3 Setan Racun Gurun Iblis)
47
Bab 46 (Kemunculan Mosa)
48
Bab 47 (Mosa yang Salah Tujuan)
49
Bab 48 (Tujuan Sebenarnya Mosa)
50
Bab 49 (Mencari Manusia-Manusia Terkuat)
51
Bab 50 (Dewi Api dan Dewi Angin)
52
Bab 51 (Pil Api Neraka)
53
Bab 52 (Kemarahan Dewi Angin)
54
Bab 53 (Amukan yang Sia-Sia)
55
Bab 54 (Serangan keputus-asaan)
56
Bab 55 (Tidurlah Angin-Api)
57
Bab 56 (Penyerang Gelap)
58
Bab 57 (Mengatur Siasat)
59
Bab 58 (Aksi Para Duplikat)
60
Bab 59 (Akhir dari 5 Orang Terkuat di Bumi)
61
Bab 60 (Lahirnya Gura-Gura)
62
Bab 61 (Gunung Hayded)
63
Bab 62. (Kompromi Rahasia)
64
Bab 63. (Pertarungan Pura-Pura)
65
Bab 64 (Kemunculan Gadis Bertopeng Emas)
66
Bab 65. (Lahirnya Gunung Well)
67
Bab 66. (Pongkha-Pongkhi)
68
Bab 67. (Pertarungan yang Seimbang)
69
Bab 68. (Jurus Naga Kembar)
70
Bab 69. (Lahirnya Pulau Gura-Gura)
71
Bab 70. (Hancurnya Pulau Gura-Gura)
72
Bab 71. (Amukan Pongkha-Pongkhi)
73
Bab 72. (Pertemuan Tak Terduga Jean dan Clark)
74
Bab 73. (Tapak Pongkha dan Pongkhi)
75
Bab 74. (Kekuatan Pongkhakhi)
76
Bab 75. (Kekalahan Pongkhakhi)
77
Bab 76. (Hancurnya Duplikat Chen)
78
Bab 77. (Kekacauan di Gunung Well)
79
Bab 78. (14 Formasi Kematian Gunung Well)
80
Bab 79. (Kematian 15 Kloningan Or Well)
81
Bab 80. (Chen Tiba di Puncak Gunung Well)
82
Bab 81. (Musnahnya Kloningan Or Well Murni)
83
Bab 82. (Kehancuran Gunung Well)
84
Bab 83. (Kepedihan Dalam Pencarian)
85
Bab 84. (Kemarahan Hay dan Ded)
86
Bab 85. (Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
87
Bab 86. (Saling Mengejar)
88
Bab 87. (Pancaran-Pancaran Shen Pertarungan Chen)
89
Bab 88 (Kekuatan Gadis Bertopeng Emas)
90
Bab 89. (Chen VS Duplikat Gadis Bertopeng Emas)
91
Bab 90. (Pasukan Khusus Humsha)
92
Bab 91. (Kekalahan 3 Kepang Bersaudara)
93
Bab 92. (Pelepasan Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
94
Bab 93. (Pertemuan Jeni dan Syam)
95
Bab 94. (Chan Si Kepang Dua)
96
Bab 95. (Aksi Chan)
97
Bab 96. (Pertarungan Cambuk)
98
Bab 97. (Telepati 3 Kepang Bersaudara)
99
Bab 98. (Menunggu Ramalan dan Takdir)
100
Bab 99. (Perintah dari Masa Lalu)
101
Bab 100. (Pencegatan Chan)
102
Bab 101. (Hancurnya Bumi)
103
Bab 102. (Mata Semesta Pengendali Waktu)
104
Bab 103. (Mata Semesta Penghilang Ingatan Mata Langit Super)
105
Bab 104. (Pertemuan Para Anak Muda)
106
Bab 105. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama Vs Chen)
107
Bab 106. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #2)
108
Bab 107. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #3)
109
Bab 108. (Jarum Sejuta Tubuh)
110
Bab 109. (5 Kekuatan Dalam Satu Tubuh)
111
Bab 110. (Tertipu)
112
Bab 111. (Sebuah Pertolongan)
113
Bab 112. (Pertarungan Keneo dan Chen)
114
Bab 113. (Kematian Chen Si Kepang Tiga)
115
Bab 114. (Kemenangan dan Ancaman)
116
Bab 115. ( Kekhawatiran Anak Terhadap Ayahnya)
117
Bab 116. (Jelmaan Patung Budha Giok)
118
Bab 117. (Kebimbangan)
119
Bab 118. (Rahasia Jean Kecil)
120
Bab 119. (Jean Kecil, Sang Pusaka Jean)
121
Bab 120. (Harapan yang Telah Musnah)
122
Bab 121. (Jebakan Para Mantan Anggota Gura-Gura Baru Biru)
123
Bab 122. ( Kematian dan Perjuangan Untuk Hidup)
124
Bab 123. (Pertolongan Kenia-Keneo)
125
Bab 124. (Pergi Menembus Jarak)
126
Bab 125. (Kembali Ke Tubuh Chin)
127
Bab 126. (Permainan Takdir)
128
Bab 127. (Pertemuan Chan dan Chin)
129
Bab 128. (Sang Pencuri Kitab Penyerap Raga)
130
Bab 129. (Panglima Hoa)
131
Bab 130. (Jurus Portal Waktu)
132
Bab 131. (Menuju Tujuan Terakhir)
133
Bab 132. (Perbincangan Antar Masa)
134
Bab 133. (Kedatangan Humsha Ke Masa Depan)
135
Bab 134. (Warisan dari Guru)
136
Bab 135. (Pertarungan Terakhir)
137
Bab 136. (Pengorbanan Chan)
138
Bab 137. (Transaksi Dewi Kipas Ungu)
139
Bab 138. (Perjuangan Hidup Manusia Masa Depan) ~ Tamat
140
Manusia Masa Depan 2 Bab 1. (Era Baru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!