Bab 5 (Saxon Sang Penghasut)

Suasana hening masih tercipta dan menyelimuti kota Air Pasifik. Ketika Nack dan teman-temannya berniat pergi dari markas mereka.

Mereka semua berkumpul di tempat biasa, tempat di mana biasa mereka berkumpul. Untuk mengantarkan Nack dan teman-temannya yang terpilih dalam misi itu. Menuju ke dunia bawah. Dengan tujuan untuk mencari patung Budha Giok. Yang keberadaannya sudah diketahui oleh kelompok mereka.

Nack sebagai pimpinan dari misi itu, terlihat memulai perbincangan dengan Clark. Sebagai pimpinan dari kelompok pembunuh bayaran itu.

"Pimpinan, aku tidak bisa menjamin. Jika aku dapat mendapatkan patung Budha Giok itu. Karena aku rasa kansku kali ini terlalu kecil. Mungkin hanya 60% keberhasilannya," ujar Nack, dengan nada pesimis.

Mendengar perkataan dari Nack yang bernada pesimis itu. Clark memandang ke arah Nack dengan tajamnya. Yang ada di hadapannya, Clark merasa tak suka atas ucapan Nack yang dipenuhi oleh nada yang mengeluh. Dalam misi pencarian patung Budha Giok.

"Tidak perlu pesimis seperti itu, Nack. Aku tahu ini merupakan tugas terberat yang pernah aku berikan untukmu. Karena kau akan berhadapan langsung dengan para pemburu profesional lainnya, yang mungkin memiliki kemampuan dan kekuatan di atasmu," Clark pun menghentikan ucapannya sejenak, ketika ia melihat jam yang berbentuk cangkang kerang laut, yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Apalagi, kemungkinan besar keluarga Well akan ikut campur dalam urusan ini. Belum lagi jika kelompok Gura-Gura Baru ikut campur, maka kansmu akan semakin menciut diambil oleh mereka. Tapi dengan ikutnya Tella, Fabian, Felton dan Holman. Maka kans kita akan bertambah besar hingga 90%," jelas Clark, seakan ingin memberi semangat dan kepercayaan diri, kepada para anak buahnya itu.

Nack menarik napasnya dalam-dalam, mendengar perkataan dari Clark. Yang terdengar baginya, hanya sekedar basa-basinya. Atau hanya sekedar pelipur lara bagi dirinya.

"Ha...h!" Nack menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskan kembali dari kedua lubang hidung mancungnya. Setelah itu ia pun berkata kembali kepada Clark.

"Tapi Pimpinan, keluarga Well dan kelompok Gura-Gura Baru tidak bisa dianggap remeh. Apa Pimpinan sudah lupa dengan peristiwa 1 tahun lalu?" tanya Nack, mengungkit tentang masa lalu. Di mana kelompok mereka pernah bentrok dengan Er Well, yang merupakan ayah angkat dari Mark Well.

"Tidak Nack, aku tidak akan pernah lupa dengan peristiwa itu. Dan aku bersumpah suatu saat nanti, pasti dendam mereka akan aku balaskan," jawab Clark, dengan berapi-api.

"Tapi...!" ucapan Nack pun terpenggal oleh ucapan Clark.

"Nack, sudahlah jangan banyak bicara lagi, yang seakan kau itu menyiratkan seorang pesimis. Yang kalah sebelum bertanding. Tapi baiklah akan kuberitahu informasi. Siapa yang akan turun tangan di dalam keluarga Well!" Clark pun terdiam sejenak, memperhatikan satu persatu anggotanya yang ia beri misi berburu patung Budha giok di dunia bawah.

"Dalam misi kali ini. Keluarga Well hanya mengutus generasi terakhirnya, dengan kemampuan dan kekuatan terendah di dalam keluarga Well. Ia adalah Mark Well, yang bekerja untuk Tuan Jhon Swett, Gubernur Kota Angkasa Khatulistiwa," Clark lalu melangkahkan dua langkah kakinya, agar lebih dekat dengan Nack. Yang tampak masih dibayangi oleh kebimbangan. Yang tengah merajai dirinya.

"Ia seusia dengan dirimu, dengan kemungkinan kemampuan dan kekuatan selevel denganmu. Jadi kau tidak perlu khawatir berhadapan dengan keluarga Well. Karena kali ini Er Well, ayahnya itu. Tidak keluar kandang. Ia malas untuk ikut campur dalam urusan ini, dikarenakan bayaran yang ditawarkan oleh Tuan Jhon Swett terlalu rendah untuk ukurannya," ucapan Clark itu membuat hati anggotanya pun menjadi sedikit tenang.

"Apa Pimpinan!, tadi kau bilang apa?, Mark Well?," tanya Nack, dengan penuh selidik. Ketika nama Mark disebut oleh Clark.

Nack lalu terdiam sejenak. Tetapi akhirnya, ia pun angkat bicara kembali.

"Sepertinya, aku pernah sangat akrab dengan nama itu. Tapi tidak mungkin ia anggota keluarga Well, itu tidak mungkin...," ucapan Nack itu membuat semua yang ada di tempat itu, menjadi tidak mengerti. 'Ada apa dengan Nack?'.

 

Mungkin kata itu yang ada dibenak mereka semua.

"Nack, ada apa dengan dirimu?. Apakah kau memiliki keterkaitan masa lalu dengan orang yang bernama Mark Well?" tanya Tella kepada Nack. Yang berada di samping kanan Nack.

"Ya, sepertinya ada keterkaitan antara aku dan dirinya. Tapi yang aku kenal, dan aku ingat, bukanlah Mark Well. Tapi Mark Kler, namanya. Dan kami telah berpisah selama 15 tahun," jelas Nack, mengingat tentang masa lalunya itu.

"Mungkin itu Mark yang lain, Nack. Bukankah di dunia ini nama Mark bukan dimiliki hanya oleh satu orang saja," ucap Tella.

Dan Nack pun menganggukan kepalanya mendengar perkataan dari kekasihnya itu.

"Ya, Tell mungkin perkataanmu itu benar adanya," sahut Nack, dengan datarnya.

"Sudahlah, kalian jangan bicara terus. Cepat kalian berangkat dan tinggalkan kota Air Pasifik ini. Dan segera temukan patung Budha Giok itu," ucap Saxon, melebihi ucapan seorang Pimpinan di kelompok mereka.

"Saxon!, kau itu bukan Pimpinan kami. Jadi kau tidak memiliki hak untuk memerintah kami!" ucap Nack, menunjukan ketidaksukaannya diperintah oleh Saxon.

"Nack!, kau itu anggota termuda di kelompok ini. Jadi kau jangan membantah dan banyak bicara denganku!" ucapan keras Saxon itu membuat Clark, sebagai Pimpinan mereka harus turun tangan. Untuk melerai pertengkaran mulut di antara dua anak buahnya itu.

"Nack!, Saxon! sudah hentikan!" ujar Clark, sambil menunjukan jari telunjuk kanannya ke arah Nack. Sedangkan jari telunjuk kirinya, ia tunjukanya ke arah Saxon.

"Aku sekarang memberi perintah kepada kalian berlima, untuk segera pergi ke dunia bawah untuk mendapatkan patung Budha Giok itu, sekarang juga!" kata Clark dengan sedikit keras suaranya.

"Baiklah Pimpinan, aku dan mereka berempat akan segera berangkat ke dunia bawah untuk mencari patung itu. Tapi aku ingin tahu, apakah Pimpinan memiliki informasi tentang kelompok Gura\-Gura Baru?" tanya Nack, dengan tatapan penuh selidik kepada Clark.

"Aku tidak tahu tentang mereka, sama sekali. Mereka adalah kelompok misterius. Yang tidak diketahui siapa saja anggotanya. Jadi informasi tentang mereka nihil. Tapi jumlah mereka adalah 18 orang, 2 orang telah dibunuh oleh Er Well 10 tahun yang lalu. Kekuatan mereka rata-rata di atas kita, bahkan Pimpinannya memiliki kekuatan Level S," jelas Clark, dengan penuh keseriusannya.

"Ya sudah, jika Pimpinan tidak mengetahui tentang mereka. Semoga saja, mereka tidak ikut campur dalam masalah ini," ucap Nack, dengan harapannya.

"Aku rasa tidak, mereka lebih suka membunuh orang-orang dunia bawah yang masih percaya akan adanya Tuhan, daripada harus mengurusi hal seperti ini," sahut Clark. Yang membuat Nack tak ingin bertanya kembali.

"Kami, pergi dulu Pimpinan," ujar Nack pamit kepada Pimpinannya.

Mereka berlima lalu pergi menuju ke pangkalan air di kota Air Pasifik. Tetapi Clark tetap mengikuti langkah mereka dari belakang. Dengan meninggalkan Saxon dan anggota lainnya di markas mereka.

"Aku harap kalian kembali dengan selamat, dan membawa patung itu. Tapi jika kalian tidak dapat mengambil patung itu. Tetaplah pulang, karena nyawa kalian lebih berharga dari apapun," Clark menghentikan langkahnya, ketika ke 5 anak buahnya tiba di depan pintu pesawat air, yang akan mengantar mereka ke dunia bawah.

"Dan jangan pernah memaksakan diri kalian, jika keadaan kalian benar\-benar di bawah angin. Ingat jangan seperti Jack dan teamnya. Bodoh, memaksakan diri melawan Er Well. Yang jelas-jelas memiliki kemampuan dan kekuatan di atas kita semua. Tapi untungnya Saxon tidak sebodoh mereka. Ia lebih memilih untuk melarikan diri, daripada harus dibantai oleh Er Well. Yang memiliki kekuatan seperti moster...," jelas Clark, dengan panjang lebarnya.

"Ya, kami mengerti Pimpinan, kami sekarang akan segera pergi," pamit Nack, yang segera masuk ke dalam pesawat air menyusul 4 temannya yang telah berada di dalamnya terlebih dahulu. Yang akan mengantarkan mereka ke tujuan mereka.

Terlihat setelah mereka berlima masuk ke dalam pesawat air itu. Terowongan tempat pesawat air itu pun mulai terbuka. Dan pintu terowongan lainnya mulai tertutup (daerah yang terlindungi oleh air laut). Dan pesawat air itu lalu meluncur di dalam samudera, menuju ke permukaan air laut.

Permukaan samudera yang tenang, tiba-tiba saja bergejolak. Atas keluarnya pesawat air yang ditumpangi oleh Nack dan kawan-kawannya. Dan pesawat air itu pun terus meninggi di permukaan laut, hingga akhirnya mengudara di angkasa. Setelah bertranformasi terlebih dahulu menjadi pesawat hyper jet. Yang mengarungi angkasa dengan kecepatan hypersonik.

"Akhirnya kita bebas di udara, bebas lepas dari wilayah air...!" teriak Nack, yang mengemudikan pesawat itu, dengan penuh kegembiraannya.

"Nack, kau ini seperti anak kecil saja. Senang sekali melihat udara bebas...?" respons Tella, yang duduk di samping Nack, atas sikap Nack itu.

"Ya tentu saja aku senang, Tell. Kau tahu sendirikan?. Jika aku sudah lama tidak keluar dari dunia samudera. Dan ini untuk yang pertama kalinya aku mendapatkan tugas dari Pimpinan untuk naik ke dunia bawah," tutur Nack dengan panjang lebarnya. Hingga Tella pun mengerti, kenapa Nack bisa sebahagia itu.

"Nack sudah, aku tahu perasaanmu itu. Tapi aku takut kau terlalu bahagia, itu pertanda kau akan mendapatkan bencana," ujar Tella, dengan rasa kekhawatirannya itu.

"Jangan percaya dengan mitos seperti itu Tell, ini akhir abad ke 30, yang sebentar lagi akan berganti ke abad 31," timpal Nack, atas kekhawatiran kekasihnya itu.

"Ya sudah, jika kau tidak percaya. Tapi kapan kita akan sampai ke tujuan kita?" tanya Tella.

"Sebentar lagi Tell, mungkin 1 jam lagi," jawab Nack, masih dengan penuh kebahagiannya.

Pesawat air yang telah bertranformasi menjadi pesawat hyper jet itu pun, terus mengukir langit, dengan kecepatan hypersoniknya itu. Untuk menuju di mana kuil yang menyimpan patung Budha Giok itu berada.

 

 

 

Episodes
1 Bab 1 (Negosiasi yang Alot) Arc : Misteri Patung Budha Giok
2 Bab 2 (Jean, Peramal Dengan Ketepatan 100%)
3 Bab 3 (Nack, Anggota Pembunuh Bayaran Kota Air Pasifik)
4 Bab 4 (Jean Kecil, Gabungan Robot dan Kloning)
5 Bab 5 (Saxon Sang Penghasut)
6 Bab 6 (Jasad Jeni Dicuri)
7 Bab 7 (Kuil Tempat Patung Budha Giok)
8 Bab 8 (Bentrokan Dengan Pasukan Robot Bulan-Mars)
9 Bab 9 (Kepedihan Nack)
10 Bab 10 (Kematian Komandan Merah dan Perak)
11 Bab 11 (Mengejar Pencuri Patung Budha Giok)
12 Bab 12 (Pertaruhan 2 Sahabat)
13 Bab 13 (Kemunculan 2 Raja Robot)
14 Bab 14 (Master Waktu Yang Misterius)
15 Bab 15 (Hasutan Saxon, Anggota Gura-Gura Baru nomor 18)
16 Bab 16 (Terbongkarnya Kedok Saxon)
17 Bab 17 (Jebakan Axel, Gura-Gura Baru Nomor 16)
18 Bab 18 (Akhir Dari Saxon)
19 Bab 19 (Pengejaran Jean Kecil)
20 Bab 20 (Clark Menjadi Wasit)
21 Bab 21 (Jean Tertangkap)
22 Bab 22 (Kasandra, Dewi Peramal dari Gura-Gura Lama)
23 BAB 23 (Kesadaran Jean)
24 Bab 24 (Pertemuan Kasandra dan Pusia di Bulan)
25 Bab 25 (Suku Bulan Sabit Merah Murni)
26 Bab 26 ( Jeni yang Hidup Kembali)
27 Bab 27 (Rasa Khawatir Er Well)
28 Bab 28 (Akhirnya Patung Budha Giok Didapatkan)
29 Bab 29 (Permintaan Nack)
30 Bab 30 (Kebangkitan Leluhur Robot Mars dan Bulan) Arc : Teror dari Masa Lalu
31 Bab 31 (Cahaya-Cahaya Merah dan Putih Yang Menuju ke Bulan)
32 Bab 32 (Pertanyaan-Pertanyaan Besar, Hingga Dran Pergi ke Bulan)
33 Bab 33 (Dibangkitkan Untuk Mati Kembali)
34 Bab 34 (Kekuatan Jeni Ditingkatkan Oleh Marandra)
35 Bab 35 (Pertarungan Hingga Mati)
36 Bab 36 (Kenangan dan Kekuatan)
37 Bab 37 (Berkumpulnya 5 Legenda Gura-Gura Lama)
38 Bab 38 (Terkurung di Dalam Kubah Pengurung Raga)
39 Penggambaran Karakter #1
40 Bab 39 (Pencarian Kenia-Keneo di Bulan)
41 Bab 40 ( Kemenangan Para Manusia Masa Lalu)
42 Bab 41. (Warisan Untuk Para Murid)
43 Bab 42 ( 3 Setan Racun Gurun Iblis)
44 Bab 43 (Pertarungan Para Ahli Racun)
45 Bab 44. (Jurus Fusion Terlarang)
46 Bab 45 (Kematian 3 Setan Racun Gurun Iblis)
47 Bab 46 (Kemunculan Mosa)
48 Bab 47 (Mosa yang Salah Tujuan)
49 Bab 48 (Tujuan Sebenarnya Mosa)
50 Bab 49 (Mencari Manusia-Manusia Terkuat)
51 Bab 50 (Dewi Api dan Dewi Angin)
52 Bab 51 (Pil Api Neraka)
53 Bab 52 (Kemarahan Dewi Angin)
54 Bab 53 (Amukan yang Sia-Sia)
55 Bab 54 (Serangan keputus-asaan)
56 Bab 55 (Tidurlah Angin-Api)
57 Bab 56 (Penyerang Gelap)
58 Bab 57 (Mengatur Siasat)
59 Bab 58 (Aksi Para Duplikat)
60 Bab 59 (Akhir dari 5 Orang Terkuat di Bumi)
61 Bab 60 (Lahirnya Gura-Gura)
62 Bab 61 (Gunung Hayded)
63 Bab 62. (Kompromi Rahasia)
64 Bab 63. (Pertarungan Pura-Pura)
65 Bab 64 (Kemunculan Gadis Bertopeng Emas)
66 Bab 65. (Lahirnya Gunung Well)
67 Bab 66. (Pongkha-Pongkhi)
68 Bab 67. (Pertarungan yang Seimbang)
69 Bab 68. (Jurus Naga Kembar)
70 Bab 69. (Lahirnya Pulau Gura-Gura)
71 Bab 70. (Hancurnya Pulau Gura-Gura)
72 Bab 71. (Amukan Pongkha-Pongkhi)
73 Bab 72. (Pertemuan Tak Terduga Jean dan Clark)
74 Bab 73. (Tapak Pongkha dan Pongkhi)
75 Bab 74. (Kekuatan Pongkhakhi)
76 Bab 75. (Kekalahan Pongkhakhi)
77 Bab 76. (Hancurnya Duplikat Chen)
78 Bab 77. (Kekacauan di Gunung Well)
79 Bab 78. (14 Formasi Kematian Gunung Well)
80 Bab 79. (Kematian 15 Kloningan Or Well)
81 Bab 80. (Chen Tiba di Puncak Gunung Well)
82 Bab 81. (Musnahnya Kloningan Or Well Murni)
83 Bab 82. (Kehancuran Gunung Well)
84 Bab 83. (Kepedihan Dalam Pencarian)
85 Bab 84. (Kemarahan Hay dan Ded)
86 Bab 85. (Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
87 Bab 86. (Saling Mengejar)
88 Bab 87. (Pancaran-Pancaran Shen Pertarungan Chen)
89 Bab 88 (Kekuatan Gadis Bertopeng Emas)
90 Bab 89. (Chen VS Duplikat Gadis Bertopeng Emas)
91 Bab 90. (Pasukan Khusus Humsha)
92 Bab 91. (Kekalahan 3 Kepang Bersaudara)
93 Bab 92. (Pelepasan Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
94 Bab 93. (Pertemuan Jeni dan Syam)
95 Bab 94. (Chan Si Kepang Dua)
96 Bab 95. (Aksi Chan)
97 Bab 96. (Pertarungan Cambuk)
98 Bab 97. (Telepati 3 Kepang Bersaudara)
99 Bab 98. (Menunggu Ramalan dan Takdir)
100 Bab 99. (Perintah dari Masa Lalu)
101 Bab 100. (Pencegatan Chan)
102 Bab 101. (Hancurnya Bumi)
103 Bab 102. (Mata Semesta Pengendali Waktu)
104 Bab 103. (Mata Semesta Penghilang Ingatan Mata Langit Super)
105 Bab 104. (Pertemuan Para Anak Muda)
106 Bab 105. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama Vs Chen)
107 Bab 106. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #2)
108 Bab 107. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #3)
109 Bab 108. (Jarum Sejuta Tubuh)
110 Bab 109. (5 Kekuatan Dalam Satu Tubuh)
111 Bab 110. (Tertipu)
112 Bab 111. (Sebuah Pertolongan)
113 Bab 112. (Pertarungan Keneo dan Chen)
114 Bab 113. (Kematian Chen Si Kepang Tiga)
115 Bab 114. (Kemenangan dan Ancaman)
116 Bab 115. ( Kekhawatiran Anak Terhadap Ayahnya)
117 Bab 116. (Jelmaan Patung Budha Giok)
118 Bab 117. (Kebimbangan)
119 Bab 118. (Rahasia Jean Kecil)
120 Bab 119. (Jean Kecil, Sang Pusaka Jean)
121 Bab 120. (Harapan yang Telah Musnah)
122 Bab 121. (Jebakan Para Mantan Anggota Gura-Gura Baru Biru)
123 Bab 122. ( Kematian dan Perjuangan Untuk Hidup)
124 Bab 123. (Pertolongan Kenia-Keneo)
125 Bab 124. (Pergi Menembus Jarak)
126 Bab 125. (Kembali Ke Tubuh Chin)
127 Bab 126. (Permainan Takdir)
128 Bab 127. (Pertemuan Chan dan Chin)
129 Bab 128. (Sang Pencuri Kitab Penyerap Raga)
130 Bab 129. (Panglima Hoa)
131 Bab 130. (Jurus Portal Waktu)
132 Bab 131. (Menuju Tujuan Terakhir)
133 Bab 132. (Perbincangan Antar Masa)
134 Bab 133. (Kedatangan Humsha Ke Masa Depan)
135 Bab 134. (Warisan dari Guru)
136 Bab 135. (Pertarungan Terakhir)
137 Bab 136. (Pengorbanan Chan)
138 Bab 137. (Transaksi Dewi Kipas Ungu)
139 Bab 138. (Perjuangan Hidup Manusia Masa Depan) ~ Tamat
140 Manusia Masa Depan 2 Bab 1. (Era Baru)
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 (Negosiasi yang Alot) Arc : Misteri Patung Budha Giok
2
Bab 2 (Jean, Peramal Dengan Ketepatan 100%)
3
Bab 3 (Nack, Anggota Pembunuh Bayaran Kota Air Pasifik)
4
Bab 4 (Jean Kecil, Gabungan Robot dan Kloning)
5
Bab 5 (Saxon Sang Penghasut)
6
Bab 6 (Jasad Jeni Dicuri)
7
Bab 7 (Kuil Tempat Patung Budha Giok)
8
Bab 8 (Bentrokan Dengan Pasukan Robot Bulan-Mars)
9
Bab 9 (Kepedihan Nack)
10
Bab 10 (Kematian Komandan Merah dan Perak)
11
Bab 11 (Mengejar Pencuri Patung Budha Giok)
12
Bab 12 (Pertaruhan 2 Sahabat)
13
Bab 13 (Kemunculan 2 Raja Robot)
14
Bab 14 (Master Waktu Yang Misterius)
15
Bab 15 (Hasutan Saxon, Anggota Gura-Gura Baru nomor 18)
16
Bab 16 (Terbongkarnya Kedok Saxon)
17
Bab 17 (Jebakan Axel, Gura-Gura Baru Nomor 16)
18
Bab 18 (Akhir Dari Saxon)
19
Bab 19 (Pengejaran Jean Kecil)
20
Bab 20 (Clark Menjadi Wasit)
21
Bab 21 (Jean Tertangkap)
22
Bab 22 (Kasandra, Dewi Peramal dari Gura-Gura Lama)
23
BAB 23 (Kesadaran Jean)
24
Bab 24 (Pertemuan Kasandra dan Pusia di Bulan)
25
Bab 25 (Suku Bulan Sabit Merah Murni)
26
Bab 26 ( Jeni yang Hidup Kembali)
27
Bab 27 (Rasa Khawatir Er Well)
28
Bab 28 (Akhirnya Patung Budha Giok Didapatkan)
29
Bab 29 (Permintaan Nack)
30
Bab 30 (Kebangkitan Leluhur Robot Mars dan Bulan) Arc : Teror dari Masa Lalu
31
Bab 31 (Cahaya-Cahaya Merah dan Putih Yang Menuju ke Bulan)
32
Bab 32 (Pertanyaan-Pertanyaan Besar, Hingga Dran Pergi ke Bulan)
33
Bab 33 (Dibangkitkan Untuk Mati Kembali)
34
Bab 34 (Kekuatan Jeni Ditingkatkan Oleh Marandra)
35
Bab 35 (Pertarungan Hingga Mati)
36
Bab 36 (Kenangan dan Kekuatan)
37
Bab 37 (Berkumpulnya 5 Legenda Gura-Gura Lama)
38
Bab 38 (Terkurung di Dalam Kubah Pengurung Raga)
39
Penggambaran Karakter #1
40
Bab 39 (Pencarian Kenia-Keneo di Bulan)
41
Bab 40 ( Kemenangan Para Manusia Masa Lalu)
42
Bab 41. (Warisan Untuk Para Murid)
43
Bab 42 ( 3 Setan Racun Gurun Iblis)
44
Bab 43 (Pertarungan Para Ahli Racun)
45
Bab 44. (Jurus Fusion Terlarang)
46
Bab 45 (Kematian 3 Setan Racun Gurun Iblis)
47
Bab 46 (Kemunculan Mosa)
48
Bab 47 (Mosa yang Salah Tujuan)
49
Bab 48 (Tujuan Sebenarnya Mosa)
50
Bab 49 (Mencari Manusia-Manusia Terkuat)
51
Bab 50 (Dewi Api dan Dewi Angin)
52
Bab 51 (Pil Api Neraka)
53
Bab 52 (Kemarahan Dewi Angin)
54
Bab 53 (Amukan yang Sia-Sia)
55
Bab 54 (Serangan keputus-asaan)
56
Bab 55 (Tidurlah Angin-Api)
57
Bab 56 (Penyerang Gelap)
58
Bab 57 (Mengatur Siasat)
59
Bab 58 (Aksi Para Duplikat)
60
Bab 59 (Akhir dari 5 Orang Terkuat di Bumi)
61
Bab 60 (Lahirnya Gura-Gura)
62
Bab 61 (Gunung Hayded)
63
Bab 62. (Kompromi Rahasia)
64
Bab 63. (Pertarungan Pura-Pura)
65
Bab 64 (Kemunculan Gadis Bertopeng Emas)
66
Bab 65. (Lahirnya Gunung Well)
67
Bab 66. (Pongkha-Pongkhi)
68
Bab 67. (Pertarungan yang Seimbang)
69
Bab 68. (Jurus Naga Kembar)
70
Bab 69. (Lahirnya Pulau Gura-Gura)
71
Bab 70. (Hancurnya Pulau Gura-Gura)
72
Bab 71. (Amukan Pongkha-Pongkhi)
73
Bab 72. (Pertemuan Tak Terduga Jean dan Clark)
74
Bab 73. (Tapak Pongkha dan Pongkhi)
75
Bab 74. (Kekuatan Pongkhakhi)
76
Bab 75. (Kekalahan Pongkhakhi)
77
Bab 76. (Hancurnya Duplikat Chen)
78
Bab 77. (Kekacauan di Gunung Well)
79
Bab 78. (14 Formasi Kematian Gunung Well)
80
Bab 79. (Kematian 15 Kloningan Or Well)
81
Bab 80. (Chen Tiba di Puncak Gunung Well)
82
Bab 81. (Musnahnya Kloningan Or Well Murni)
83
Bab 82. (Kehancuran Gunung Well)
84
Bab 83. (Kepedihan Dalam Pencarian)
85
Bab 84. (Kemarahan Hay dan Ded)
86
Bab 85. (Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
87
Bab 86. (Saling Mengejar)
88
Bab 87. (Pancaran-Pancaran Shen Pertarungan Chen)
89
Bab 88 (Kekuatan Gadis Bertopeng Emas)
90
Bab 89. (Chen VS Duplikat Gadis Bertopeng Emas)
91
Bab 90. (Pasukan Khusus Humsha)
92
Bab 91. (Kekalahan 3 Kepang Bersaudara)
93
Bab 92. (Pelepasan Tubuh Kutukan Hay dan Ded)
94
Bab 93. (Pertemuan Jeni dan Syam)
95
Bab 94. (Chan Si Kepang Dua)
96
Bab 95. (Aksi Chan)
97
Bab 96. (Pertarungan Cambuk)
98
Bab 97. (Telepati 3 Kepang Bersaudara)
99
Bab 98. (Menunggu Ramalan dan Takdir)
100
Bab 99. (Perintah dari Masa Lalu)
101
Bab 100. (Pencegatan Chan)
102
Bab 101. (Hancurnya Bumi)
103
Bab 102. (Mata Semesta Pengendali Waktu)
104
Bab 103. (Mata Semesta Penghilang Ingatan Mata Langit Super)
105
Bab 104. (Pertemuan Para Anak Muda)
106
Bab 105. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama Vs Chen)
107
Bab 106. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #2)
108
Bab 107. (Pertarungan 5 Legenda Gura-Gura Lama VS Chen #3)
109
Bab 108. (Jarum Sejuta Tubuh)
110
Bab 109. (5 Kekuatan Dalam Satu Tubuh)
111
Bab 110. (Tertipu)
112
Bab 111. (Sebuah Pertolongan)
113
Bab 112. (Pertarungan Keneo dan Chen)
114
Bab 113. (Kematian Chen Si Kepang Tiga)
115
Bab 114. (Kemenangan dan Ancaman)
116
Bab 115. ( Kekhawatiran Anak Terhadap Ayahnya)
117
Bab 116. (Jelmaan Patung Budha Giok)
118
Bab 117. (Kebimbangan)
119
Bab 118. (Rahasia Jean Kecil)
120
Bab 119. (Jean Kecil, Sang Pusaka Jean)
121
Bab 120. (Harapan yang Telah Musnah)
122
Bab 121. (Jebakan Para Mantan Anggota Gura-Gura Baru Biru)
123
Bab 122. ( Kematian dan Perjuangan Untuk Hidup)
124
Bab 123. (Pertolongan Kenia-Keneo)
125
Bab 124. (Pergi Menembus Jarak)
126
Bab 125. (Kembali Ke Tubuh Chin)
127
Bab 126. (Permainan Takdir)
128
Bab 127. (Pertemuan Chan dan Chin)
129
Bab 128. (Sang Pencuri Kitab Penyerap Raga)
130
Bab 129. (Panglima Hoa)
131
Bab 130. (Jurus Portal Waktu)
132
Bab 131. (Menuju Tujuan Terakhir)
133
Bab 132. (Perbincangan Antar Masa)
134
Bab 133. (Kedatangan Humsha Ke Masa Depan)
135
Bab 134. (Warisan dari Guru)
136
Bab 135. (Pertarungan Terakhir)
137
Bab 136. (Pengorbanan Chan)
138
Bab 137. (Transaksi Dewi Kipas Ungu)
139
Bab 138. (Perjuangan Hidup Manusia Masa Depan) ~ Tamat
140
Manusia Masa Depan 2 Bab 1. (Era Baru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!