Perpustakaan, Si Saksi Bisu.

NovelToon
Adhisa mengemasi barang-barangnya, karena sudah waktunya pulang.
Reyhan
Reyhan
Woy!
Reyhan
Reyhan
Di ajak ngomong kok malah ngalamun
Adhisa
Adhisa
Huh?
Pikiran Adhisa saat ini sedang kacau, karena pernyataan kakak kelasnya beberapa hari yang lalu.
Namun, sampai sekarang dirinya belum mendapatkan pesan dari kakak kelas tersebut.
Kenapa Adhisa jadi berharap begini coba.
Reyhan
Reyhan
Kamu bolot apa gimana sih?
Adhisa
Adhisa
Kenapa?
Reyhan
Reyhan
Mau nomor Kak Belinda enggak?
Adhisa mengeryit bingung. Atas dasar apa Reyhan tiba-tiba menawarkan nomor kakak kelas tersebut.
Yang juga kebetulan ada di pikirannya beberapa hari ini.
Adhisa
Adhisa
Buat?
Reyhan
Reyhan
Ya, karena aku punya nomornya dan kamu kan suka sama Kak Belinda
Reyhan
Reyhan
Jadi aku-
Ucapan Reyhan tertahan karena mulutnya di tutup oleh Adhisa.
Bagaimana tidak coba, Reyhan membicarakan hal tersebut dengan suara yang amat keras. Bikin malu saja.
Untung teman-teman kelasnya tidak mendengar ucapan Reyhan.
Adhisa
Adhisa
Kamu ngomong sekali lagi, ku solasi mulutmu
Reyhan
Reyhan
Apaan dah
Reyhan
Reyhan
Aku cuma nawarin
Setelah berkata seperti itu ponsel Adhisa mengeluarkan notifikasi.
Adhisa segera mengambil ponselnya yang berada di meja.
Adhisa tersenyum tatkala melihat siapa yang memberi pesan padanya.
Reyhan penasaran kenapa temannya itu tersenyum pada layar ponsel pun sedikit melirik.
Reyhan
Reyhan
Oalah, ternyata udah punya duluan toh
Reyhan
Reyhan
Pantesan di tawarin enggak mau. Pake sok-sokan nolak
Adhisa
Adhisa
Apaan, udah ya aku mau pergi ke perpus dulu
Reyhan
Reyhan
Iya deh iya, yang lagi di mabuk cinta
Reyhan
Reyhan
Semangat buat pdkt nya
Adhisa
Adhisa
Aku mau belajar doang!
Reyhan terkekeh melihat temannya marah-marah padanya, lalu pergi begitu saja.
NovelToon
Belinda saat ini sedang duduk di bangku perpustakaan sembari menunggu seseorang.
Adhisa
Adhisa
Halo kak, maaf aku lama
Belinda
Belinda
Santai aja. Lagian enggak lama juga kok
Adhisa
Adhisa
Maaf ya kak
Belinda
Belinda
Aku yang ngasih tau mendadak
Belinda
Belinda
Udah jangan minta maaf terus ih!
Kemudian Adhisa menaruh tasnya di bawah, lalu duduk di seberang Belinda.
Belinda
Belinda
Nah, kamu bisa ajarin aku ini?
Belinda
Belinda
Aku pusing. Nyari jawaban enggak ketemu-ketemu
Adhisa
Adhisa
Bisa..
Adhisa mengajari Belinda yang merupakan kakak kelasnya.
Jujur saja dirinya agak gugup, karena ini kali pertamanya berbicara dengan seorang gadis dengan jarak sedekat ini.
Kegugupan Adhisa semakin memuncak saat Belinda mendekat kearahnya.
Adhisa bahkan bisa mencium aroma parfum milik Belinda.
Belinda
Belinda
Ohh.. ternyata gitu. Ini mah kecil
Adhisa
Adhisa
Tapi kakak enggak bisa
Belinda
Belinda
Aduh, kamu menyakiti hati kecilku
Adhisa
Adhisa
Maaf kak
Belinda
Belinda
Aku bercanda doang. Jangan minta maaf terus, dikira aku senioritas lagi
Belinda
Belinda
Eh, ayo pulang
Belinda
Belinda
Udah jam segini
mendengar hal tersebut membuat Adhisa melirik kearah jam perpustakaan.
Sudah jam lima lewat. Cukup lama juga dirinya belajar bersama kakak kelasnya.
Belinda
Belinda
Kamu pulang naik apa?
Adhisa
Adhisa
Aku naik sepeda kak
Adhisa
Adhisa
Rumahku enggak jauh dari sini soalnya
Belinda
Belinda
Oh gitu
Belinda berdiri di depan gerbang sekolah, sembari menunggu penjemputnya datang.
Adhisa sudah mengambil sepedanya dan melihat Belinda sendirian di depan gerbang sekolah.
Ia berinisiatif untuk mendekati Belinda dan menemaninya sebentar.
Belinda
Belinda
Loh kamu enggak pulang?
Belinda
Belinda
Udah mau gelap loh
Adhisa
Adhisa
Nungguin kakak pulang dulu
Belinda
Belinda
Astaga, padahal aku enggak apa-apa
Suasana hening beberapa saat.
Adhisa mulai tidak tahan dengan keheningan ini pun membuka suaranya, walau dengan nada gugup.
Adhisa
Adhisa
Kakak, sepupunya Reyhan ya?
Belinda
Belinda
Iya, dia sepupu jauh aku
Belinda
Belinda
Kebetulan aja kita di sekolah yang sama
Belinda
Belinda
Eh itu aku udah di jemput!
Setelah mengucapkan itu, Adhisa menoleh di mana mobil hitam sudah berada tepat di depannya.
Belinda
Belinda
Makasih ya Acil, udah nemenin aku. Besok aku traktir deh!
Belinda
Belinda
Oh iya, besok-besok ajarin aku lagi ya Acil, dah!
Adhisa melambaikan tangannya pada Belinda dan menatap kepergian Belinda.
Adhisa
Adhisa
Kok namaku jadi Acil?
NovelToon
To Be Continued.
Terpopuler

Comments

novi

novi

kaya study date yee... biasa orang pinter mah beda/Smirk//Scream/

2025-03-16

0

novi

novi

uhuy, udah punya panggilan kesayangan aja/Sob//Angry/

2025-03-16

0

Cubin Camata

Cubin Camata

krna u masih kecil 🤏🏻

2025-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!