Hanya Menunggumu

Ben Derrick dan Keymira baru tidur ketika jarum jam sudah menunjukkan angka sepuluh, tetapi tak langsung terlelap hanya berbaring di atas ranjang yang sama.

Jangan berpikir mereka pisah kamar selama menikah, kebanyakan memang perjodohan akan membuat para pasangan memilih untuk menjaga jarak dengan alasan belum saling mengenal dan canggung jika dalam satu ruangan.

Masih Ben Derrick ingat bagaimana awal dia membawa Keymira masuk ke rumah ini, keputusan apakah mereka akan satu kamar atau tidak cukup membuat awal kesabaran Ben Derrick di uji saat itu.

"Kamar ku sebelah mana, mas?" tanya Keymira sembari membawa koper di tangannya.

"Kamar saya ada di lantai atas, kamu bisa pakai kamar bawah saja"

"Mas gak mau sekamar sama aku?" balas Keymira dengan nada yang terdengar kaget dan tersulut.

Ben Derrick cukup bingung dengan jawaban Keymira, dari awal pertanyaan Keymira yang terdengar ambigu, dia bertanya letak kamarnya bukan kamar mereka, jadi Ben pikir Key ingin punya kamar tidur sendiri.

"Bukannya kamu juga enggak akan nyaman jika tidur satu ranjang dengan saya?"

"Kenapa mas nuduh aku kayak gitu? Emang aku pernah ngomong itu? Tapi kalau emang mas gak mau juga gapapa kok, aku gak akan maksa"

Ben mencoba mengerti, mungkin dia salah menangkap maksud pertanyaan Keymira barusan.

"Saya enggak bermaksud menuduh kamu, kamu bebas mau pilih kamar yang mana. Saya enggak akan melarangnya"

"Mana boleh, rumah ini milik mas jadi mas yang menentukan"

Karena tak mau memperpanjang kesalahpahaman Ben Derrick memutuskan mengajak Keymira sekamar dengan dirinya.

"Baiklah, kita satu kamar saja"

"Mas, aku kan bilang jangan memaksakan sesuatu yang memang mas belum siap, mending mas jujur kalau emang gak nyaman sama aku"

"Saya baik-baik saja, mungkin kamu yang butuh waktu untuk penyesuaian? Kamu boleh pilih sendiri dan untuk kamarnya kamu bebas memilih mau dimana"

"Tapi kata eyang putri dosa kalau suami-istri pisah ranjang"

Oke, kali ini Ben Derrick mulai dibuat bingung dengan wanita di depannya.

"Dan kamu siap untuk satu tempat tidur bersama saya?"

Keymira menggelengkan kepala namun buru-buru dia mengangguk setuju.

Ben Derrick jadi bingung apa sebenarnya mau wanita ini, tapi kalau dia tanggapi lagi pasti akan jadi panjang urusannya. Tanpa kata Ben merebut koper Keymira dan membawa benda itu menuju kamar pribadinya.

Keymira juga tak protes, dia mengekori suaminya hingga sampai di kamar Ben yang kini akan menjadi kamar mereka berdua.

Ben yang sudah lelah tentu langsung terpejam menunggu alam bawah sadarnya datang, sedangkan Keymira masih sibuk mencari posisi yang nyaman.

Dia bergeser terus hingga menghabiskan hampir setengah tempat tidur, terus merapat sampai berdesakan dengan Ben Derrick yang tak bergerak sedikit pun.

Seolah kasur king size itu tak memberi Keymira kenyamanan sedikitpun, Keymira akhirnya naik ke atas tubuh Ben Derrick, berbaring disana bak ranjang kecil favoritnya, tak peduli bagaimana terganggunya Ben akibat ulah Keymira.

Ben sudah menduga hal ini akan terjadi, dia tidak menegur Keymira atau menyuruh sang istri agar turun dari tubuhnya. Tetapi Ben justru memeluk Keymira dan kembali memejamkan mata.

"Mas" cicit Key.

Ben bergumam tanpa membuka mata.

"Eyang putri suruh aku ke rumah utama besok"

Barulah Ben mengangkat kelopak matanya yang sudah terasa berat.

"Ada apa?"

"Katanya mau kasih aku cincin punya eyang pas masih muda, semua perempuan di keluarga kamu udah eyang kasih perhiasan buat dikasih turun-temurun, cuma aku doang yang belum. Jadi eyang suruh aku kesana besok" Jelas Keymira.

"Besok saya antar kalau gitu"

"Tapi...." Keymira seakan ragu untuk melanjutkan ucapannya.

"Kenapa, Hmm?"

"Enggak, cuma agak males aja kalau aku datang selalu di tanya kapan hamilnya" ungkap Keymira.

"Jangan dimasukan ke hati, lagian itu cuma basa-basi supaya mereka punya topik buat ngobrol dengan kamu"

"Emang gitu, mas?"

"Iya, percaya sama saya"

Keymira tak lagi menyahut, dia percaya dengan suaminya, lagian baru satu tahun mereka menikah, apa yang salah kalau belum punya momongan? Mungkin memang hanya basa-basi saja untuk mencairkan suasana karena kecanggungan yang masih ketara.

Mereka akhirnya terlelap bersama dengan posisi yang masih tak berubah, walaupun setengah badan Ben terasa kebas dia tetap menikmati malam itu sampai pagi menjelang.

***

Dari pukul enam sampai pukul tujuh Keymira sudah disibukkan dengan aktivitas nya di dapur. Ya, menyiapkan sarapan untuknya dan suami, Keymira memang tak memperkejakan seorang pelayan tetap di rumah tersebut, dia lebih suka mengerjakannya sendiri. Paling Keymira akan menghubungi pekerja harian untuk membersihkan rumahnya.

Makanan empat sehat lima sempurna itu sudah disajikan di atas meja makan, sambil menunggu suaminya turun Keymira mencuci peralatan yang telah ia gunakan untuk memasak.

Pukul tujuh lebih Ben Derrick turun dengan pakaian kantor yang sudah rapi, dia menghampiri Keymira sembari menyapa istrinya tersebut.

"Selamat pagi, Key"

Keymira menoleh sejenak kemudian melanjutkan kegiatannya.

"Pagi juga mas, hari ini mas ke kantor? Bukannya mas janji mau anter aku ke rumah eyang putri sama eyang kakung?"

"Iya, tapi nanti siang aja. Saya kerja setengah hari habis itu baru kita kesana sama-sama"

Keymira mengiyakan sebagai persetujuan.

Tak lama Keymira bergabung dengan Ben Derrick untuk memulai sarapan, keduanya makan dengan tenang, hanya sesekali Key melontarkan pertanyaan disela-sela peraduan sendok dan garpu yang saling berdenting.

"Hari ini kamu ada kegiatan apa aja?"

"Cuma pergi ke rumah eyang, terusss....... Udah!"

"Besok?"

"Emm... Gak ada, cuma nunggu mas pulang" jawab Keymira seadanya.

"Kamu enggak bosan?"

"Bosen sih, pinginnya setiap hari main sama teman-teman, tapi mereka selalu sibuk kerja di hari biasa. Mas kan tau teman-teman aku kebanyakan masih single belum ada yang menikah kecuali aku" Tutur Keymira.

Ben Derrick memelankan kunyahannya, cukup tercenung mendengar penyataan tersebut, dia bisa membayangkan betapa jenuhnya Keymira selama ini, pantas saja perempuan itu gampang marah kalau dia pulang melewati jam seharusnya.

"Maaf saya belum bisa membagi waktu saya untuk kamu. Akhir-akhir ini saya sedang disibukkan oleh proyek baru dengan pemerintah"

Hening sesaat, Keymira belum menanggapi apa-apa, tangannya fokus memotong daging hingga terbelah menjadi potongan kecil.

Ben Derrick melirik sang istri sebentar, ingin melihat ekspresi Keymira ketika dia berkata demikian, apa dia akan sedih atau malah acuh tak peduli, dan tampaknya Keymira biasa-biasa saja, hal itu Ben lihat dari raut wanitanya yang memasang wajah datar. Ben pun kembali fokus pada makanannya.

Sampai lirihan kecil terdengar memenuhi ruangan itu.

"Emang kapan mas pernah punya waktu buat aku?"

Terpopuler

Comments

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

sepertinya bukan keymira yg blm siap betumah tangga ben jg nyatanya blm bisa bagi waktu buat liburan dg istri

2024-11-14

4

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

keymira butuh perhatian, ben masih bingung gimana cara perhatian ke mira.

2024-11-28

1

Eka ELissa

Eka ELissa

tu prgi brdua sesekali Ben buat mngerti dn tau sifat satu SMA lain dn ngomong dri hati ke hati

2024-10-06

5

lihat semua
Episodes
1 Menjadi Bagian Januartha
2 Giveaway
3 Key Yang Merajuk
4 Hanya Menunggumu
5 Bertemu Eyang Putri
6 Si Pemilik Jari Manis
7 Baru Dimulai
8 Ramuan Pengantin Baru
9 Tak Karuan
10 Dia Yang Minta, Dia Yang Marah
11 Dilarang Berbusana
12 Ben Merajuk
13 Beban Ben Derrick
14 Suka Gaya Apa?
15 Key Poliandri?
16 Mau Es Krim?
17 Bahagia Tanpa Mu
18 Morning Kiss
19 Pertemuan Keymira dan Jennie
20 Satu-satunya
21 Tamu Tak Diundang
22 Hargain Istri Lo
23 Team A vs Team B
24 Cuma Kamu, Keymira
25 Bicara Dengan Mantan
26 Asisten Baru
27 Kelinci Besar
28 Asisten Dingin
29 Perbedaan Sikap Ben
30 Pake Cara Lain?
31 Tidur Diluar
32 Anak Kita Nanti
33 Danau Keabadian
34 Berkemah
35 Ungkapan
36 Single
37 Kucing Keymira
38 Memohonlah
39 Mantan Pacar Suami Lo!
40 Fakta Sebenarnya
41 Memperjelas
42 Cinta Anak Remaja
43 Ikut Merayakan
44 Berhenti Cemburu
45 Rumah Singgah
46 Barang Bekas
47 Boneka Apa?
48 Tamu Tak Diundang
49 Niat Terselubung
50 Tak Sadarkan Diri
51 Dugaan Sementara
52 Pengumuman Pemenang Giveaway
53 Papa Zeroun
54 Tak Ingin Kecewa
55 Tanpa Disadari
56 Berbadan Dua
57 Berakhir
58 3 Bulan
59 Lapor Kepada Eyang
60 Memulai
61 Zeroun dan Jennie
62 4 Bulan
63 Terlewat 3 Bulan
64 Normal
65 Hari Kelahiran
66 Menculik Pengantin Wanita Adik Tiri
67 SAAT AKU SUDAH DIAM
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Menjadi Bagian Januartha
2
Giveaway
3
Key Yang Merajuk
4
Hanya Menunggumu
5
Bertemu Eyang Putri
6
Si Pemilik Jari Manis
7
Baru Dimulai
8
Ramuan Pengantin Baru
9
Tak Karuan
10
Dia Yang Minta, Dia Yang Marah
11
Dilarang Berbusana
12
Ben Merajuk
13
Beban Ben Derrick
14
Suka Gaya Apa?
15
Key Poliandri?
16
Mau Es Krim?
17
Bahagia Tanpa Mu
18
Morning Kiss
19
Pertemuan Keymira dan Jennie
20
Satu-satunya
21
Tamu Tak Diundang
22
Hargain Istri Lo
23
Team A vs Team B
24
Cuma Kamu, Keymira
25
Bicara Dengan Mantan
26
Asisten Baru
27
Kelinci Besar
28
Asisten Dingin
29
Perbedaan Sikap Ben
30
Pake Cara Lain?
31
Tidur Diluar
32
Anak Kita Nanti
33
Danau Keabadian
34
Berkemah
35
Ungkapan
36
Single
37
Kucing Keymira
38
Memohonlah
39
Mantan Pacar Suami Lo!
40
Fakta Sebenarnya
41
Memperjelas
42
Cinta Anak Remaja
43
Ikut Merayakan
44
Berhenti Cemburu
45
Rumah Singgah
46
Barang Bekas
47
Boneka Apa?
48
Tamu Tak Diundang
49
Niat Terselubung
50
Tak Sadarkan Diri
51
Dugaan Sementara
52
Pengumuman Pemenang Giveaway
53
Papa Zeroun
54
Tak Ingin Kecewa
55
Tanpa Disadari
56
Berbadan Dua
57
Berakhir
58
3 Bulan
59
Lapor Kepada Eyang
60
Memulai
61
Zeroun dan Jennie
62
4 Bulan
63
Terlewat 3 Bulan
64
Normal
65
Hari Kelahiran
66
Menculik Pengantin Wanita Adik Tiri
67
SAAT AKU SUDAH DIAM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!