Vanka sekarang telah berada pada taksi yang ia pesan. Sekelebat kejadian yang barusan ia alami teringat oleh benaknya. Vanka benar-benar tak menyangka bertemu dengan pria aneh itu. Bagaimana bisa dirinya disangka kekasih pria itu yang terlahir kembali. ini bukun dongeng, ini dunia nyata. Vanka menyenderkan kepalanya pada tepi jendela taksi. Ia menerawang menatap kearah luar.
"Kenapa gue mendadak kepikiran dia ya? Gue juga sedikit iba melihat tatapan sendu dan suara isak tangis tuh cowok" gumam Vanka mengingat saat Nicky memeluk dirinya dari belakang.
"Semoga cowok itu gak melakukan apa yang ia katakan tadi. Dia gak boleh hadir lagi dalam kehidupan gue, bakal parah kalau Daniel sampai tau" Vanka menghela napasnya, suasana pagi sudah mulai menghangat oleh cahaya matahari.
***
Vanka turun dari mobil Daniel. Mereka terlihat memakai seragam sekolah yang berbeda. Daniel turun dari mobilnya dan mengampiri Vanka yang tersenyum kearahnya.
"Kamu langsung masuk kelas aja ya, jangan keluyuran. Aku gak mau kamu di godain siswa kelas tiga lagi" ucap Daniel mengelus rambut Vanka.
"Iya, mereka juga gak bakal berani lagi kan karena takut sama kamu" sahut Vanka tersenyum manis.
"Ya udah, masuk giih! Aku bakal berangkat kalo kamu sudah gak keliatan lagi" suruh Daniel lalu tertawa kecil.
"Emang aku apaan bisa gak keliatan" komentar Vanka ikut tertawa lalu mengecup pipi Daniel.
"Bye. Hati-hati di jalan" Vanka melambaikan tangannya dan masuk gerbang SMA Merah Putih.
Daniel memandang punggung Vanka dari kejauhan, sampai gadis itu mamasuki koridor sekolah. Daniel sendiri bersekolah di SMA Kartika. Daniel pun masuk kedalam mobil dan melaju meninggalkan tempat itu.
Jam pelajaran Bahasa Inggris, kelas begitu riuh karena Bu Nike belum masuk juga sejak 15 menit jam masuk sekolah berlalu. Keriuhan itu di ciptakan oleh beberapa kegiatan murid di kelas. Kegiatan khas jam kosong. Ada yang ngerumpi para cogan, ada yang nobar konser BTS di Youtube sampai teriak histeris, ada juga yang milih bogan(bobo ganteng) di kursi belakang. Vanka memilih curhat kepada teman sebangkunya, Talita.
"Kemarin ya, gue ketemu cowok aneh waktu lari pagi di taman kota" curhat Vanka mengarahkan tubuhnya menghadap Talita yang asik mengemut lolipopnya.
"terus"
"Dia bilang kalo gue itu Vanya, pacarnya dia. Gila banget kan? padahal gue bilang sudah punya cowok, tapi dia malah ngancem gue, Ta" curhatan Vanka mulai berbaur dengan emosi yang tertahan sejak kejadian kemarin.
"serius lo? Ada cowok kayak gitu?" tanya Talita hampir tak percaya.
" Ya beneran. Dia bilang kalo gue ini milik dia, terus dia bakal selalu ada di samping gue dan bahkan dia ngelarang gue dekat sama cowok lain. Gak tau diri banget kan tuh cowok?" Vanka melipat kedua tangannya di dada.
"Dia-nya ganteng gak?" tanya Talita sedikit antusias.
"Ganteng sih, menarik banget malah. Tapi tetap aja horor bagi gue" sahut Vanka melirik Talita yang tersenyum sendiri.
"Kenapa lo? Ngayal lagi?" terka Vanka seolah tau apa yang dilakukan temannya.
"Hehe...tau aja ko Van. Seandainya yang di gituin gue, gaka bakal nolak deh sama yang ganteng" ucap Talita nyengir lebar.
"Yeey elu gitu mulu. Emang jomblo gak enak yah?" goda Vanka yang mendapat tatapan menusuk dari Talita. Tawa Vanka langsung pecah begitu saja.
Tiba-tiba Bu Nike masuk, seluruh kegiatan murid terhenti seketika. Semua berlarian menuju tempat duduk masing-masing. Bu Nike memang dikenal sebagai guru yang cukup kiler. Mempunyai sepasang mata yang galak ditambah kacamata yang apabila di turunkan kebawah, maka malapetaka akan menyapa.
"Good morning studens"
"Good morning, mom" sahut mereka serempak.
"Ok, kalian kedatangan murid baru hari ini. Saya harap kalian bisa berteman baik dengan dia" ucap Bu Nike dengan tatapan tajamnya.
Bu Nike sedikit mencondongkan badannya ke belakang untuk menyuruh seorang di luar pintu untuk masuk.
"Silahkan masuk"
Dan tampaklah seorang pria menggunakan baju khas murid baru, baju yang baru dan terlihat bersih dari yang lainnya. Pria itu masuk kedalam kelas dengan wajah datarnya, namun langsung memikat kaum hawa kelas 12 IPA-1. Vanka yang sedari tadi sibuk mengeluarkan buku Bahasa Inggris-nya, tak menyadari kedatangan pria itu.
" Silahkan perkenalkan diri kamu terlebih dahulu" suruh Bu Nike.
"Hello guys. My name is Nicky Ferdian Nanda. I moved from Kartika High School. Thanks" perkenalan diri yang singkat dengan wajah super datar
Deg
Jantung Vanka bagai berhenti berdetak, posisinya masih membelakangi yang ada di depan sana.
Suara itu? Nicky?
Vanka perlahan membalikkan badannya menghadap depan, diiringi degup jantung yang mulai tak beraturan. Vanka sukses terbelalak, ketika manik mata Nicky bertemu tatap dengannya. Pria itu tampak tersenyum simpul penuh makna.
"Nicky, silahkan kamu duduk di samping Ari, pojok kanan" suruh Bu Nike menunjuk Ari yang mengangkat satu tangannya.
Nicky berjalan perlahan, matanya terus tertuju pada Vanka yang juga menatapnya dengan wajah sedikit pucat.
Cowok itu? Kenapa berjalan kearah sini?
Nicky berhenti di samping Talita yang tersenyum menatap pria yang berdiri disampingnya. Nicky mengalihkan pandangannya pada Bu Nike yang menatapnya bingung.
"Boleh saya duduk di sebelah Vanka, Bu?" tanya Nicky dingin.
Deg...
Vanka menganga lebar, sepertinya awal dari malapetaka akan segera dimulai.
"Yah...jangan dong Bu, saya sudah betah di samping Vanka" keluh Talita cemberut. Vanka langsung mengangguk membenarkan perkataan Talita, yang langsung memeluknya seolah tak ingin terpisah
"Tidak usah lebay kalian berdua. Talita, kamu bisa pindah di samping Ari sekarang" titah Bu Nike tegas.
"Tapi Bu, saya gak mau duduk di belakang" protes Talita.
"Saya lihat kamu selalu duduk di barisan depan dari kelas 10, saatnya kamu berbagi sama teman untuk duduk di depan" sahut Bu Nike.
Talita cemberut, ia benar-benar tak ingin jauh dari Vanka. Lebay memang, tapi itulah Talita, ia bahkan tak melepaskan pelukannya pada Vanka, hingga sebuah suara melepaskan tautan pelukan itu.
"Please!" ucap Nicky dengan nada memohon ia menyunggingkan sedikit senyuman hingga membuat Talita membuka mulutnya lebar.
"Manisnya" gumam Talita terpana lalu melepaskan pelukan pada Vanka yang berekspresi bingung.
Talita menyampirkan tas pada bahunya dan meraih beberapa buku yang ada diatas meja, tanpa mengalihkan pandangannya pada Nicky.
"Silakan Nicky ganteng" ucap Talita membiarkan pria yang sedari tadi berdiri disampingnya untuk duduk.
Talita langsung beranjak mengambil posisi duduk di sebelah Ari.
Nicky menaruh tas Army miliknya di atas kursi. Ia duduk dengan tenang dengan tatapan lurus kedepan. Vanka masih shock dengan apa yang terjadi hari ini. Ia menoleh pria aneh itu sekarang duduk manis disampingnya. Vanka menggigit ujung tasnya yang sedari tadi ada diatas meja.
Drama korea akan segera dimulai. Dan pemeran utama wanita akan tersiksa sekarang. ~ Vanka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
irna salut
mulai seru nich
2020-07-09
5
Sumiy Bunga Lestari
Sekarang hempaskan daniel ke laut biar nicky bisa leluasa ngejar vanka😂😂
2020-06-28
4
Ilan Irliana
hahaha...pst pmrn cwok'y nicky dah..
2020-05-16
4