"Dir, tunggu Dir," Rai mencoba memegang lengan nya dan menghentikan langkahnya.
"PLAAKK" tamparan keras pun mendarat di pipi Rai di belakang sekolah yang hanya ada mereka ber dua.
"Ternyata benar ya kata orang orang kamu itu cuma cowok brengsek!!! tega banget sih kamu lakuin itu ke aku!! aku nyesel pernah suka sama kamu Rai," ucap Dira sambil menangis dan hendak meninggalkan Rai.
"Dir, aku minta maaf, aku bisa jelasin semuanya," Rai mencoba tetap menahan lengan Dira yang hendak meninggalkan nya.
"JANGAN GANGGU AKU LAGI!! AKU BENCI KAMU RAINAN!! " Dira melepaskan paksa tangan Rai dan berlari meninggalkan nya. Rai hanya terdiam mendengar ucapan Dira, ada perasaan aneh di hati nya entah perasaan bersalah atau bukan Rai tidak mengerti. Rai kembali menemui teman teman nya.
"Rai, udah kelar ribut nya? " tanya Arya saat Rai menghampiri mereka.
"Pipi loe merah Rai?? abis di tampar loe?? " Kemal menatap lekat pipi Rai yang memerah sambil menahan tawa.
"Serius loe di tampar Rai?? Nanda pun bertanya sambil melihat pipi Rai yang memerah.
"Aduh.. sakit banget donk Rai.. sini sini sayang.. papa obatin," ledek Arya di sambut tawa Nanda dan Kemal.
"Puas loe puas?? seneng loe ya gue di tampar," ucap Rai sambil merampas minuman Arya dan meminum nya.
"Kurang puas lah, ulang coba gue pengen liat," jawab Kemal sambil tertawa.
"Makan nya pensiun loe jadi Playboy.. sekarang baru di gampar siapa tau besok loe di bawa ke kamar mayat." celetuk Nanda yang juga di sambut tawa Arya dan Kemal.
"Sialan loe." jawab Rai yang masih terus terbayang wajah Dira yang terlihat sangat sedih atas kelakuan nya.
***
Sepulang sekolah Dira langsung merebahkan dirinya di kasur, sambil terus meneteskan air mata, dia tidak menyangka kalau Rai akan berbuat seperti itu pada nya. Padahal sejak awal masuk SMA Dira sudah sangat menyukai Rai, dia juga kerap sering mendengar berita tidak enak tentang Rai yang beranggapan Rai hanyalah pria Playboy dan tidak pernah serius dengan semua pacarnya.. tapi Dira mencoba menepis semua berita yang di dengar nya. Sampai saat ini dira benar-benar merasakan dan membenarkan berita tersebut kalau Rai hanya lah Playboy yang tak punya hati.
"Aku benci kamu Rai.. benci kamu.. aku tidak akan pernah memaafkan mu, " gumam Dira sambil terus menangis
***
5 tahun kemudian..
Saat ini Rai pun sudah lulus sekolah dan baru saja menyelesaikan kuliah nya di salah satu universitas di jakarta ,
tapi Rai tidak pernah berubah dia tetap lah pria yang menyukai kesenangan, setelah lulus kuliah Rai lebih sering menghabiskan waktunya di club malam bersama teman teman nya. Pagi itu Rai pun pulang jam dinding sudah menunjukkan pukul 02.00 pagi, Rai mencoba membuka pintu rumah nya dengan kunci cadangan yang di bawa nya, dan melangkah kan kaki nya untuk masuk ke dalam rumah yang sudah gelap karena penghuninya sudah terlelap.
"RAINAN !! " sentak papa Rai yang langsung menyalahkan lampu di ruangan tersebut yang membuat Rai harus menghentikan langkah nya.
"Papa? papa belum tidur?? " ucap Rai yang melihat papa dan mama nya pagi itu.
"PLAAKKK" tamparan keras pun mendarat di pipi Rai.
"Pah hentikan pah!! " pekik mama Rai yang terkejut karena putra kesayangan nya itu mendapat tamparan
"Ini.. ini jadinya kalau kamu selalu memanjakan nya, dia menjadi anak yang mengecewakan!!! " sentak papa rai
"Papa tuh kenapa sih?? apa salah Rai?? "
"Kamu masih bertanya apa salah mu??? kamu tidak sadar bagaimana kelakuan mu??? hampir setiap hari kamu itu hanya menghabiskan waktu di club malam dan pulang sudah pagi begini!! kamu itu sudah lulus kuliah harusnya kamu mulai memikirkan masa depan mu Rainan !!! " jawab papa rai dengan penuh emosi
"Kan Rai sudah bilang rai mau kok mengurus perusahaan papa tapi papa tidak mengizinkan nya bukan?? "
"Jelas papa tidak mengizinkan kalau tingkah laku mu seperti ini!! yang ada perusahaan papa bisa bangkrut di tangan mu!!"
"Yasudah jadi enggak usah salah kan aku.. itu kan keinginan papa,"
"Kamu itu benar-benar anak kurang ajar, " ucap papa rai sambil mengerakan tangan nya untuk kembali menampar Rai.
"Sudah pah, sudah, jangan tampar Rai lagi," pekik mama Rai yang mencoba menahan gerakan tangan suaminya.
"Seperti nya kamu harus menikah supaya kamu bisa merubah kelakuan mu."
"Apa menikah?? " Rai mengerutkan kening nya seolah tidak percaya dengan apa yang di ucapkan papa nya itu.
"Iya menikah, papa akan menjodohkan mu dengan wanita untuk merubah kelakuan mu,"
"Tidak, aku tidak ingin menikah," jawab Rai sambil berlalu meninggalkan mama dan papa nya.
"KAMU HARUS MENIKAH RAI, HARUS SEGERA MENIKAH!!! " tegas papa Rai sambil menahan emosi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Irhna Whaty
di jodohkan tuh😆
2023-03-14
0
Julia Lia
gimana kabarnya nadira, apa masih culun, mudah mudahan udah gak, trus gak murahan lagi******
2021-08-16
0
Nisa Rozam
tu kan kena batunya...
2021-08-13
0