8

 

di sisi alfian

 

seperti hari - hari biasa jam dua siang aku sudah berada di rumah, baru saja ku membuka pintu, ku melihat mamah berlari ke arah ku.

dapat ku lihat raut wajah nya yang menampakan rasa khawatir,

" nak tolong anter mamah dan papah ke bandung sekarang.. " ucap mamah yang mulai menangis

aku yang tidak tahu apa - apa merasa binggung pasal nya aku tidak memiliki keluarga di bandung, lalu kami akan ke tempat siapa..??

di saat aku masih memikirkan tujuan kami pergi ke bandung papah sudah ada di hadapan ku.

" ayo nak... kita tidak punya waktu banyak lagi.. "

aku pun bergegas kembali keluar rumah dan mulai menyalakan mesin mobil ku.

aku masih tidak mengerti kenapa kedua orang tua ku terlihat sangat cemas, apa yang sebenar nya terjadi....??

tepat jam 7.30 malam kami sudah sampai di rumah sakit, mamah langsung bertanya kepada suster jaga ruangan yang mamah cari.

setelah ruangan nya ketemu mamah langsung membuka pintu dan berlari ke arah wanita paruh baya, mungkin seumuran dengan mamah ku.

di sana juga aku melihat ada seorang perempuan cantik, wajah nya sayu, mata nya sembab dan ada lingakran hitam dia area mata nya.

seperti nya akhir - akhir ini dia sering menangis dan kurang tidur.

alfisn pun mulai mendengar kan percakapan kedua orang tua nya dengan ibu paruh baya itu.

tidak lama ibu itu menyuruh anak nya untuk meninggalkan mereka disana, setelah gadis itu pergi kami pun mulai mengobrol.

" mia.. maaf sebelum nya kalau aku harus merepotkan keluarga kalian, tapi aku tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa lagi. boleh kah aku meminta sesuatu kepada kalian, aku janji ini permintaan ku yang terakhir.. ? "

" kamu jangan ngomong gitu sa, kamu pasti kuat.. kamu mau minta tolong apa kalau memang kami bisa membantu pasti kami bantu.. " jawab papah alfian

" terima kasih mas... aku ingin kalian menjaga dan merawat tiara, dia sudah tidak punya siapa - siapa lagi di dunia ini, aku tidak tega kalau harus meninggalkan nya seorang diri... " ibu elsa pun mulai menangis

" sa kamu jangan ngomong gitu, aku mohon kamu pasti bisa sembuh lagi.. " ujar mamah ku

bu elsa hanya menggelengkan kepala nya.

" waktu ku sudah tidak banyak lagi, aku hanya ingin melihat anak ku bahagia, aku percaya kalian bisa menjaga nya dengan baik... " bu elsa tersenyum ke arah mamah

lama kami terdiam sampai suara papah mengalih kan pandangan ku.

" kamu tenang saja, kami pasti akan menjaga dan merawat anak mu. tapi sebelum itu apa kah boleh kami menjaga nya sebagai menantu kami... "

perkataan papah sontak membuat ku terkejut, memang aku ini belum memiliki kekasih, tapi saat ini aku sedang menyukai seorang wanita.

wanita sederhana yang selalu dapat membuat ku tersenyum bahagia, aku selalu merasa terbang ke awan bila di dekat nya.

nama nya rere, ya rere adalah salah satu muridku di sekolah, entah kenapa aku sangat menyukai nya, dan aku berniat melamar nya setelah dia lulus sekolah.

lalu kalau aku menikah dengan pilihan papah rere bagai mana...? aku terus berfikir bagai mana cara nya aku dapat menolak keinginan papah itu.

papah pun mulai menanyakan kesedian ku untuk menikahi anak bu elsa yang ku tahu nama nya tiara.

aku pun meminta waktu untuk berfikir, setelah kami mengobrol cukup lama akhirnya aku bisa keluar juga dari rumah sakit ini.

aku dan kedua orang tua ku memutuskan tinggal di hotel untuk sementara waktu.

setelah masuk ke dalam kamar hotel aku langsung memutuskan untuk bersih - bersih terlebih dahulu.

tidak butuh waktu lama bagi ku untuk bersih - bersih, saat aku ingin naik ke atas tempat tidur, aku mendengar pintu di ketuk dari arah luar.

tok... tok.. tok..

aku pun bergegas berjalan ke arah pintu dan mulai membuka nya. aku melihat papah ku sudah berdiri disitu.

aku pun mempersilahkan papah masuk kedalam kamar ku.

kami duduk di sofa yang ada di kamar ku.

" papah kemari hanya ingin tahu apa kamu sudah memutuskan nya...? "

aku mengerti arah bicara papah.

aku pun menggelengkan kepala ku sebagai jawaban.

aku dapat melihat kesedihan di wajah papah, papah mulai menarik nafas nya dengan kasar dan membuang nya.

" fian papah harap kamu menyetujui ke putusan papah, anggap saja ini sebagai balas budi kita kepada keluarga tiara... "

"aku tidak mengerti arah pembicaraan papah.. apa maksudnya semua ini.. ? "

" maksud papah apa.. ? " tanya ku yang sudah sangat penasaran.

" fian kamu harus tahu satu hal dulu wijaya adalah sahabat baik papah, kami sudah berteman dari kecil. kami membangun usaha kami bersama - sama, perusahan yang papah bangun dari nol tidak bisa bertahan lama, papah mendapat banyak kerugian. tapi waktu itu usaha wijaya mulai sukses papah masih ingat waktu itu umur mu baru 4 tahun,

kita bangkrut sampai - sampai untuk makan pun kita susah, kita tidak memiliki tempat tinggal, karena rumah kita di sita oleh pihak bank, sedangkan hutang perusahaan masih banyak. kalau papah tidak bisa membayar hutang papah terpaksa di penjara, dan belum cukup itu saja papah di ponis gagal ginjal dan harus cuci darah seminggu sekali.

wijaya yang mengetahui itu dia malah menolong papah dengan memberikan uang yang dia punya untuk membayar hutang - hutang papah. dan biaya rumah sakit pun dia yang menanggung semua nya, bahkan sampai keperluan kita sehari - hari pun dia yang menanggung nya.

padahal papah tahu usaha nya belum benar - benar sukses tapi dia rela menolong papah, sampai pada akhir nya papah harus segera mendapat donor ginjal, papah waktu itu sudah pasrah mungkin ini waktu nya papah untuk pergi, tapi lagi - lagi tuhan mengirim malaikat ke hadapan papah, wijaya mau mendonorkan ginjal nya untuk papah. dan dia pun lagi - lagi membiayai operasi papah, padahal papah tahu dia masih butuh modal banyak serta yang papah tahu di juga pasti sedang butuh biaya untuk istrinya melahirkan.

setelah papah sembuh dia pun memberikan sedikit modal untuk papah membuka usaha lagi. bertahun - tahun papah tidak pernah lagi mendengar kabar nya, karena papah memutuskan untuk pindah ke jakarta,

terakhir kabar yang papah dengar perusahaan nya bangkrut karena pabrik nya ada yang membakar. papah sudah berusaha mencari nya, tapi yang papah dengar dia sudah pindah keluar kota. dan papah baru mengetahui kabar nya lagi kemarin dari istri nya.. " aku pun mencoba menenang kan papah yang mulai menangis.

" fian papah harap kamu mau menerima tiara, anggap saja kita sedang membalas budi kepada nya, kalau bukan karena ayah tiara mungkin sekarang kita tidak akan seperti ini, mungkin sekarang kita masih hidup serba kekurangan, papah mohon kamu mau menikahi tiara kasihan dia sudah tidak punya siapa - siapa lagi.. "

aku pun memikirkan perkataan papah dan mulai memutuskan nya

" baik lah pah fian mau menikah dengan tiara.. "

papah langsung memeluk ku dan mengucapkan terima kasih. setelah obrolan panjang kami akhirnya papah kembali ke kamar nya dan aku kembali termenung memikirkan semua ucapan papah.

aku tidak mungkin seegois itu setelah apa yang telah keluarga nya tiara lakukan untuk ku masa hanya dengan menikahinya saja aku tidak bisa dan aku pun memantap kan hati ku untuk menikahi tiara.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

kl Fian suka Rere gimana sama Tiara nanti apa Fian mau di ceraikan gitu🤔🤔🤔🤔🤔

2021-05-08

0

nur

nur

kok gk ada ngobrol dengan teman baru rere

2021-02-21

0

~Liyana zahirah~ [Sol.4M]

~Liyana zahirah~ [Sol.4M]

Thor..kok crtanya mndur mju gtu??jd bingung bacanya

2020-02-26

10

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!