bab 2

Rita yang tengah bersantai di rumah karena pekerjaan rumah pun sudah ia selesaikan sejak tadi di kagetkan dengan kedatangan ferrel yang masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan salam sama sekali.

Rita yang melihat ferrel masuk pun lantas mengikuti nya dari belakang, mengikuti ferrel yang masuk kedalam kamar.

"mas mau mandi air hangat? Biar cape nya hilang?" ucap Rita.

"Ya sudah sana siapkan sudah tahu aku cape bukannya cepat cepat siapkan air hangat untuk aku mandi biar badan aku rileks ini malah asik main handphone saja tanpa melakukan pekerjaan di dalam rumah, kenapa sudah keenakan ya kamu gak kerja tapi dapat uang setiap bulan tanpa cape cape kerja lagi hah!" Sungut ferrel merasa kesal karena melihat Rita tadi sedang bersantai di rumah.

"kan aku juga kerja di rumah mas beberes, nyuci, masak, dan lain sebagainya".

"Ah kamu ini bisa saja ngeles nya.... Sudah gak becus apa apa... Pendidikan boleh sekretaris tapi gak pernah di pake. Coba kalau kamu kerja pasti itu kamu juga bisa menghasilkan uang tapi apa ini jangan kan uang anak saja kamu gak pernah kasih sampai sekarang sama aku, sampai kapan kita hanya hidup berdua begini Ta" ujar ferrel, wajah nya sudah merah padam memendam kemarahan yang kentara di dalam diri nya.

"ya Allah mas...." gumam Rita dalam hati, dia baru kali ini melihat sang suami marah hingga sebegitu nya kepada Rita sebelum ferrel pergi ke rumah orang tua nya ferrel tak begini malah dia yang berkata untuk bersabar dan bertawakal jika mereka belum juga di beri keturunan hingga sekarang tapi saat ini apa... Ferrel seperti telah berubah ucapan kemarin yang dia lontarkan kepada Rita seakan tak pernah terucap sama sekali.

Rita yang malas untuk berdebat dengan sang suami pun memilih pergi dari kamar mereka dan masuk ke dalam dapur untuk membuatkan teh manis hangat untuk sang suami, Rita berharap dengan minum air hangat suami nya yang sedang marah bisa di redam.

Setelah selesai membuat minuman Rita pun bergegas masuk kembali ke dalam kamar untuk menyajikan minuman itu kepada ferrel.

"Mas.... Ini minum dulu teh manis hangat nya" ucap Rita tanpa ada suara meninggi sama sekali.

"Sudah lah Rita kamu tidak usah baik, so perhatian seperti ini" ucap ferrel ketus.

"Maksud mas apa sih? Ini kan sudah biasa aku lakukan kalau mas baru pulang bekerja.... Kok di bilang so baik dan so perhatian sih, ya emang ini kan bentuk perhatian aku sama kamu ini udah kita lakukan selama kita menikah mas".

"Sudah lah jangan banyak alasan kamu ta.... Sudah aku putuskan mulai bulan depan kamu gak akan mendapat gaji ku lagi. Lagi pula percuma aku kasih gaji ku semua sama kamu, kamu gak pernah memberikan apa yang aku mau selama ini" ucap ferrel merasa geram melihat sang istri yang tak kunjung hamil.

Sedangkan Rita hanya tertunduk lemas, suami nya ini berubah dalam waktu singkat pasti ini ada campur tangan orang lain yang mempengaruhi pikiran ferrel karen baru kemarin suami nya itu berucap kalau mereka berdua harus selalu bersabar dan bertawakal kepada kehendak Nya.

Ya memang selama ini Rita tak pernah menghasilkan uang sendiri karena ia terlalu sibuk dengan keadaan rumah nya, dia selalu menghabiskan waktu untuk beberes, mencuci dan memasak di rumah yang selama ini ia dan suami nya cicil lebih tepat nya dengan gaji sang suaminya, mereka mencicil rumah ini dan juga mobil yang selalu dipakai untuk bekerja ferrel sendiri.

Tetapi selama menikah ferrel tak pernah mempermasalahkan soal uang gaji apa lagi tentang kehamilan. Rita tahu ini pasti ada sangkut paut nya dengan ibu mertua atau kakak ipar nya yang memang bermulut pedas dan suka sekali menyindir Rita tentang keturunan.

"Mas ferrel pasti habis kena hasutan ibu kalau gak mbak Siska karena memang cuma mereka berdua saja yang tak menyukai aku, pasti alasannya tak lain adalah anak tapi mau bagaimana lagi aku sudah usaha bahkan aku juga sudah kontrol dan cek kesuburan, semua nya normal tak ada kecacatan disana sedangkan mas ferrel sendiri tak pernah mau jika aku ajak untuk cek kesuburan pasti alasannya dia sibuk kerja" Rita membatin.

Rita tak menghiraukan ocehan sang suami yang terus saja mengomel, bahkan dia malah asik berselancar di dunia Maya sambil mencari usaha yang bisa ia kerjakan dari rumah.

Tanpa Rita dan ferrel sadari kakak nya Siska bertandang ke rumah mereka tanpa mengetuk pintu siska langsung saja masuk kedalam dan melihat kelakuan Rita yang sedang asik memainkan handphone di tangannya.

"santai sekali jadi istri tak memikirkan pekerjaan, main handphone terooos yang terpenting" ujar Siska.

"reeeel..... Ferrel..... Kamu ini sangat ceroboh ya sama barang barang milik kamu sendiri naro sembarangan, nih handphone kamu ketinggalan di rumah ibu tadi" lanjut Siska memanggil ferrel sambil berteriak teriak sudah seperti di hutan saja.

Tak lama ferrel pun keluar dari kamar nya dan melihat kakak nya sudah berada di ruang keluarga.

"eh ada kak Siska..." ujar ferrel, dia pun melirik ke tangan sang kakak yang sedang menyodorkan handphone yang tertinggal di rumah ibu nya tadi tanpa ia sadari.

"oh ya makasih ya kak sudah mau repot repot mengembalikan handphone aku" ujar ferrel.

"Makanya kalau punya barang tuh di simpan yang baik dan teliti, ini sudah milih istri gak teliti barang juga sama gak teliti nya kaya milih istri gimana sih kamu. Bukannya ngurusin suami yang baru pulang kerja cape ini malah asik maen handphone sendiri saja tanpa memikirkan suami nya yang sudah lelah dan cape, aneh sekali" ucap Siska yang bernada sindiran dan melirik ke arah Rita yang cuek saja sejak kedatangan diri nya ke rumah ini.

Rita tak memperdulikan sindiran yang di lontarkan sang kakak ipar yang sudah jelas di tunjukan untuk diri nya. Saat ini sebenarnya Rita sedang malas meladeni sang kakak ipar.

Tanpa berpamitan kepada Rita, ferrel pun mengantarkan Siska ke depan rumah nya karena Siska akan langsung pulang saja. Sebenarnya Siska pun paling malas jika harus ke rumah adik nya dan melihat Rita dirumah adik nya tersebut.

"Hati hati kakak pulang nya..." ucap ferrel.

"Iya makasih rel" ucap Siska sambil menaiki motor yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi. Tak lama ia pun menyalakan motor itu untuk segera pergi dari sana.

Rita yang masih asik duduk di ruang keluarga pun tak menghiraukan apa yang di lakukan sang suami dan sang kakak ipar nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!