Empat
"EL BANGUN KAMU UDAH SIANG, KAMU GAK KESEKOLAH HAH" teriakan itu mengganggu tidur seseorang di balik selimut tebal itu.
Dor
Dor
Suara gebrakan pintu kamar yang sangat kencang dari luar "EL BANGUN, KALAU GAK BANGUN BUNDA SITA MOTOR KAMU" ancam wanita itu.
"Engghhh...siapa?" ucap pemuda yang baru saja bangun dari tidurnya tapi matanya masih tertutup.
Seakan teringat sesuatu dia membuka matanya lalu dengan sekali dorongan dia duduk, raut wajah bingung terlihat di wajahnya.
"AXELO ROLAND ALEXIS " teriak wanita itu kembali.
Karena tidak tahan dengan suara teriakan itu Axel membuka pintu kamarnya menatap dingin orang yang berteriak itu "Kenapa?"
Wanita itu melotot marah, lalu menarik telinga kanan Axel "Kamu itu yang sopan sama bunda, cepat sana mandi udah siang" ucap wanita itu.
Axel bingung apa yang sebenarnya terjadi, Axel mencari ponselnya dan saat membuka ponselnya kalender di layar itu menunjukan 6 tahun yang lalu, itu artinya dia kembali ke masa lalu?, tapi apa mungkin?.
Axel yang masih tak percaya pun pergi keluar, saat di ruang makan ia melihat bunda dan ayah nya sedang sarapan bersama. Axel menghampiri mereka "Bunda sekarang tahun berapa?"
Kedua orang tua Axel melihat Axel "Kamu belum mandi?, ck anak ini " ucap bunda Axel.
"Bun.."
"2024" jawab ayah Axel.
Mendengar jawaban ayahnya Axel semakin terkejut itu artinya dia benar-benar kembali pada 6 tahun lalu, dan itu artinya dia masih sekolah SMA artinya Azura masih hidup.
Dengan tergesa-gesa Axel lari ke kamarnya dia ingin bertemu dengan Azura istrinya. Tak butuh waktu lama Axel siap dengan seragam sekolah, menyambar kunci motor lalu pergi untuk ke sekolah. Hey tidak tahu kah sekarang sudah pukul berapa? Sekarang sudah jam 08:15 itu artinya gerbang sekolah sudah di tutup.
Axel sampai di sekolah dia memarkirkan motornya di sebelah motor sahabatnya. Berlari seperti orang yang di kejar oleh rentenir Axel sampai di kelasnya.
Bruk
"Axel, kenapa kamu baru datang hah?, lihat ini udah setengah sembilan, mau jadi apa kamu kalau seperti ini" omel buSun.
Axel menghiraukan omelan guru itu, dia lebih memilih berjalan ke arah bangkunya dan duduk dengan anteng. Bu Sun yang melihat itu menggelengkan kepala, dia tidak bisa menghukum Axel karena dia adalah anak pemilik sekolah, yang ada pekerjaan nya yang akan terancam. Aneh memang.
10:15
Waktu nya istirahat pertama Axel dan kawan-kawan nya pergi ke kantin. Di perjalanan mereka terus saja mendapat banyak pujian, sampai di kantin mereka duduk di meja yang biasa mereka tempati.
"Pesan" ucap Axel.
"Iya apaan njir?" jawab Kai.
Ingat Kai dia adalah asisten Axel di masa depan nama lengkapnya adalah Kaidan Saputra Erland dia memiliki sifat yang ramah dan bar-bar entah bagaimana di masa depan Kaidan menjadi asisten Axel.
"Kayak biasa aja Kai" jawab Elang
Elang Pramudza sifatnya sangat ceplas-ceplos dan dia sangat julid pada sesuatu yang sangat ia tidak sukai, terkadang dia akan mengatakan sesuatu yang sangat menyakitkan dan Kai adalah teman seprkuensi nya.
"Yaudah" ucap Kai menarik tangan Elang.
"Ngapain lo narik tangan gue njir?" ucap Elang.
"Lo ikut gue lah" jawab Kai, Elang pasrah saja.
Tak lama mereka kembali dengan masing-masing satu nampan. "Nah"
"Eh Zun kenapa lo diem bae dari tadi?" tanya Elang.
"Tidak" jawab Arzuna.
Arzuna Nathanlio Xavier ketua osis yang dingin dan ia sangat irit bicara pada semua kecuali pada satu gadis, dan semua orang tahu itu jika Arzuna selalu membela gadis itu walaupun dia harus bertengkar dengan Axel.
"ZUNAAA" teriakan itu memenuhi kantin. Mereka semua melihat kearah pintu masuk kantin disana ada seorang gadis dengan rambut hitam legam jepit hello kitty yang terselip di salah satu rambutnya.
Gadis itu mendekati Arzuna dengan wajah memerah menahan marah, tapi di mata Arzuna itu terlihat sangat menggemaskan, bagaimana tidak pipi bulat, mata bulat dengan bulu mata lentik, hidung mancung tapi kecil, bibir semerah ceryy dan mungil dia seperti balita saja.
"Zuna!" panggil nya lagi.
Namun tidak ada respon apapun dari sang empu, melihat itu gadis itu mengembungkan pipinya.
"Zunaaa~~" rengeknya.
Karena tidak tahan dengan kegemasan gadis itu Arzuna menarik kepala gadis itu menyembunyikan di balik jas sekolahnya "Zuna..pengap ih" ucap gadis itu.
"Kenapa hm?" baru lah Arzuna membalas panggilan gadis itu.
"Kenapa Zuna gak ke kelas Zura padahal Zura udah nunggu Zuna dari tadi"
"Haha maaf-maaf Zuna lupa" jawab Zuna tertawa kecil. Zura mengerucutkan bibirnya lalu memalingkan wajahnya dan pergi dari meja Zuna.
Tidak tahukan jika semua gerak gerik Azura di perhatikan oleh Axel sejak tadi.
"Tumben tuh mak lampir gak ganggu si Axel" ucap Elang.
"Lo lupa? Kan si Axel kemarin nyuruh Zura buat jauhin dia dan jangan pernah ganggu dia, lo lupa hah? Bahkan kemarin si Axel bully Zura parah banget" jawab Kai.
"Tapikan biasanya kalau pun si Axel nyuruh dia buat menjauh dia bakal tetep tuh deketin si Axel, iya gak El?" ucap Elang.
"Mana gue tahu njir" jawab Kai.
Sedangkan Axel dia membeku itu artinya dia kembali saat dia menyuruh Azura untuk menjauh, walaupun sejak dulu itu yang selalu dia pinta tapi Azura keras kepala hari esok nya dia pasti akan menganggu kembali Axel, tapi kenapa sekarang tidak.
Axel menatap Arzuna dengan lamat apa dia sudah terlambat?, tidak Azura adalah istrinya di kehidupan pertama dan selamanya. Dia tidak akan membiarkan Azura menjadi milik Arzuna atau siapa pun itu, Azura hanya miliknya ingat miliknya.
Merasa ada yang menatapnya Arzuna menoleh ke kanan dan benar saja Axel menatap dia dengan tatapan yang sangat err.
"Kenapa?" tanya Arzuna.
Axel menggeleng "Jauhi Azura" ucapnya. Mereka yang mendengar itu mengeritkan kening, heran dengan ucapan Axel.
"Weh ada apa nih, Axel ngomong gitu" heboh Kai.
"Bener, wah apa jangan-jangan Axel udah kepincut sama mak lampir itu?" sahut Elang.
"Diam" ucap Axel, seketika Kai dan Elang diam mereka tidak lagi berisik.
"Emm permisi kak..boleh aku ikut duduk soalnya meja lain udah penuh" tanya seorang siswi.
Kai dan Elang menoleh sedangkan Axel dan Arzuna hanya melirik saja.
"Boleh-boleh duduk aja neng Marsha" ucap Elang.
"Dih lo mah, si Axel belum ngebolehin juga" ucap Kai.
"Gak papa kali kan El?" tanya Elang.
"Hm"
"Makasih kak" ucap Marsha. Kenapa Marsha memanggil mereka Kak, bukan kah mereka satu angkatan?.
"Kak Axel kenapa gak makan?" tanya Marsha, namun tidak di jawab oleh Axel dan itu membuat Marsha mengepalkan tanganya. Axel melihat itu seringai kecil muncul saat ia melihat itu.
'Ingin bermain-main bitch' batin Axel.
Azura kembali ke menghampiri Arzuna "Zuna, boleh gak kalau Zura sama temen-temen Zura duduk di sini?"
Arzuna tersenyum "Boleh duduk aja masih kosong"
"Yey, makasih Zuna, nah duduk"
Azura memperhatikan Marsha yang sejak tadi terus saja mencuri pandang ke Axel namun di hiraukan oleh Axel.
"Nih minum lo Zur" ucap Raya.
"Thanks Ray"
Rayana Floriza Atmaja adalah teman Azura, memiliki sifat tengil dan bar-bar dia sering sekali keluar masuk bk, entah apa yang diinginkan gadis blasteran itu.
"Malam ini bisa?" celetuk Reva.
Revalina keysa gadis tomboy dan dingin dia kejam pada orang yang menyakiti orang terdekatnya, dia sering bolos dan balapan.
"Tentu, siapa lawan nya" jawa Azura.
Azura Nathalia Xavier gadis imut yang memiliki sifat bar-bar dan keras kepala, tapi dia juga tomboy dan suka balapan sifatnya bisa dibilang gabungan dari sifat Raya dan Reva, terkadang tengil, jahil, bar-bar dan terkadang juga dingin, datar. Tapi ia akan bersikap manja pada orang tertentu salah satunya adalah Arzuna.
"Aaaaa"
Tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments