Pelajaran hari ini sudah selesai, Keynna memang sudah tak tahan lagi--bukan mau boker tapi tak tahan dengan segala pesona si mantan yang berjarak hanya 10 cm dari darinya. Apalagi dengan tingkah modus Arshaka, dimulai penghapusnya jatuh ke kolong kursi Keynna, tangan kanannya yang tidak bisa diam alhasil beberapa kali bersentuhan dengan tangan Keynna sampai-sampai meniup-niup telinga Keynna. Entah apa faedahnya untuk si arca batu, tapi itu berhasil bikin jantung Keynna berdisko. Dan selama itu pulalah, Arshaka GAK NGOMONG SAMA SEKALI.
Setelah berpamitan dengan Anna dan Lisa, Keynna kini sedang menunggu di pos satpam dan Keynna yang memang pada dasarnya gak tau malu dan mudah beradaptasi, membuat ia sudah berteman baik dengan kedua satpam, Pak Ijal dan Pak Budi tapi untungnya gak ada ibu Budi apalagi anak Budi.
Keynna saat ini sedang menunggu taksi lewat, karena ia memang tidak dijemput oleh sang nyonya, ada meeting katanya. Mau telfon ****** buat jemput, Keynna gada duid buat jajanin abangnya yang matrenya minta ampun. Mau pake online, Keynna gak ada kuota. Sip alhasil dia menunggu taksi sampe kesemutan dan jadi semut sambil main cacing.
“Neng Keynna, di Amerika banyak bule ya?” tanya pak Ijal tiba-tiba.
“Namanya juga luar negeri pak, banyak. Di kita juga ada kok pak,” balas Keynna masih tetap fokus pada gamenya.
“Wah beneran neng?” Mata pak Ijal malah berbinar-binar.
“Namanya bulek, tapi pake k.” Ujar gue cengengesan. Pak Ijal seketika menatap datar. garing
“Tapi saya jadi penasaran deh pak, kalau orang asing ke Indonesia dipanggil bule. Kalau kita ke Luar negeri dipanggil bule juga gak ya?” pertanyaan unfaedah itu kembali muncul di otak Keynna.
“Yang jelas kalau saya kesana bukan dipanggil bule tapi dipanggil gelandangan.” Celetuk pak Budi membuat Keynna dan Pak Ijal ketawa.
“Pak Budi kalau ngomong suka leres.”
Tin tin
Di tengah canda tawa yang tercipta antara mahluk berbeda generasi ini, tiba-tiba terdengar suara klakson motor. Keynna mendongak dan matanya bertubrukan dengan seseorang yang memakai helm fullface berwarna merah.
“Naik.” Ujar seseorang itu.
Keynna bingung, apakah yang sedang diajak bicara itu dirinya atau pak Ijal. Pasalnya gak ada angin gak ada air adanya juga cinta, orang ini malah menawarkan tumpangan.
“Gue?” Keynna menunjuk dirinya sendiri.
“Iya, masa pak Budi.”
“Siapa elo? Gue gak kenal, sorry.” Tolak Keynna.
Dia membuka helmnya, dan jreng jreng seperti adegan sinema hidayah yang ada cahaya illahi terpampanglah makhluk Tuhan paling seksi dan rupawan. Si MANTAN.
“Ayo pulang. Gue anterin.”
“Gak usah.” Tolak Keynna lagi sok mahal.
“Neng Keynna jual mahal amat, padahal tadi ngegerutu ‘Ya Allah tolongin anak cantik semoga ada pangeran berkuda besi yang khilaf dan nawarin Keynna tumpangan. Aamin’ Sekarang giliran udah ada malah jual mahal. kumaha sih ieu teh?” celetuk Pak Ijal. Asli Keynna ingin mengarungkan pak Ijal untuk ia buang ke segitiga bermuda.
“Apa sih pak Ijal, kapan Keynna ngomong gitu? Makanya pak kalau makan kuaci jangan sama kulitnya, mentang-mentang enak diemut.” Elak Keynna.
“Neng Keynna itu namanya passion. Kuaci itu ibarat paket komplit, murah, banyak, dan awet. Saya malu kalo harus ngemut permen apalagi permen susu kan saya udah punya dari asalnya. Jadi alhasil saya ngemut kuaci, lumayan sebijinya bisa 5 menit.” Watdefak—
“Udah neng Keynna itu terima tumpangan dari den Arshaka yang gantengnya sama kayak bapak pas muda. Kasian orang ganteng dianggurin mending diapelin, ya gak?” ujar Pak Budi sambil menaik turunkan alisnya, kumis lebatnya juga ikut bergoyang jadinya.
“Sip pak Budi. Saya do’ain, rezekinya lancar asal do’ain saya juga biar pendekatan saya lancar. Oke gak tuh?” Arshaka malah ikutan menggoda Keynna. Membuat Keynna jadi tersipu sendiri.
“Gombal banget lo. Gue gak mau berharap ya!”
“Gapapa. Gue tanggung jawab.” Oh ya ampun, kenapa mahluk tampan yang sudah jadi mantan ini, begitu mempesona. Bikin hati ambyar aja deh.
“Ayo naik. Gue pegel nahan motor.”
“Ada standart nya kan. Susah amat.”
“Ayo Nana, kalau engga naik gue gendong!” ancam Arshaka.
“Haish, iya deh. Malu banget musti di gendong, pacar aja bukan, pengantin baru juga bukan.” Ucap Keynna sambil naik ke motor besar si mantan.
“Nunggu gue sukses dulu baru gue halalin.”
***
Keynna kira Arshaka akan langsung mengantarkan dirinya pulang, tapi ternyata cowo itu malah membawanya ke taman sekitar komplek Kejora. Dan disinilah Keynna, duduk disalah satu bangku taman sendirian, iya sendiri. Cowo itu tadi pamit mau beli minum.
Tak lama, Arshaka datang membawa dua buah cup es krim di tangan kanan kirinya. Lalu duduk di sebelah Keynna dan memberikan cewe itu es krim coklat sedangkan dirinya stroberi. Ah ternyata, arca batu masih ingat kesukaan Keynna!
Tak ada percakapan, mereka asik dengan es krimnya. Hingga suara Arshaka memecah keheningan, “Gue gak tau mesti ngomong apa. Tapi gue cuma pengen tau, lo kemana 2 tahun ini?”
Keynna menghela nafas pelan, “Gue ke Amrik ikut nyokap. Sempet sekolah juga disana.”
“Kenapa lo gak bilang? Gue kelimpungan nyariin lo, kita bahkan lost contact, Nana.” Tekan Arshaka.
“Gue saat itu lagi kalut banget, nyokap bokap mutusin buat berpisah. Gue ngerasa diri gue hancur, dunia gue runtuh. Dan jelas gue gak mau ikut papa yang nyatanya bawa orang baru, jadi gue milih ikut nyokap ke luar negeri. Sorry udah bikin lo repot.”
“Gue khawatir, lo sama sekali gak ada kabar. Gue takut gak bisa ngeliat lo lagi,”
Keynna menoleh, pernyataan Arshaka barusan memunculkan perasaan aneh yang meletup di dadanya. “Kenapa lo khawatir dan setakut itu?” tanya Keynna.
“lo masih tanya kenapa?”
“Gue rasa kita udah gak punya urusan lagi setelah kita putus.” Keynna menunduk.
“Gue mencoba mengenyahkan semua tentang lo. Tapi nyatanya gak bisa, gue gak tau kenapa bisa sekacau ini setelah putus dari lo.” Mendengar pernyataan arca batu barusan, bolehkah Keynna berharap bahwa perasaan Arshaka masih sama?
“Lo harusnya bisa. Kisah itu udah lama berakhir.” Ego Keynna.
“Lo sendiri emang bisa?” Arshaka menoleh ke arah Keynna, mengintimidasi Keynna melalui tatapannya. Tapi entah kenapa, Keynna malah melihat hal lain dalam sorot mata Arshaka—tatapan kerinduan dan kekhawatiran.
“Masalah perpisahan papa dan mama membuat gue mengalihkan semua fikiran gue ke masalah itu. Gue kira gue udah ngelupain lo, dan itu berhasil selama dua tahun gue disana, gue gak pernah mikirin lo lagi. Tapi pas gue balik ke sini, entah kenapa semua hal tentang lo seakan muncul lagi.” aku Keynna.
Arshaka tersenyum tipis lalu mengusap rambut Keynna lembut, “Kerja bagus. Lo gak boleh lupain gue.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
spertinya nana panggilan spesial saka ya
2021-08-29
0
Aestech
uwuu semangatt aku udah mampirr
2021-01-31
1
Mei Shin Manalu
Lnjuttt
2020-08-25
0