Naura Abicandra. Nama indah yang di berikan mamanya. Mama yang rela menukarkan nyawanya dengan putrinya
Tentang mamaku, aku hanya bisa memandanginya dari foto atau beberapa video yang di ambil oleh papa. Kata papa, mamaku meninggal sesaat aku lahir ke dunia. Tentang mamaku tidak banyak yang aku tau. Papaku memilih diam ketika aku menanyakannya. Aku memiliki ibu pengganti sejak berumur tiga tahun. Tentang ibu tiriku, ia sedikit kejam memperlakukan ku.
Setelah selesai kuliah Naura tidak bekerja di perusahaan milik keluarganya. Naura tidak ingin ikut campur, alasannya cukup klasik
"Ini hasil pencarian kami berdua, jadi yang berhak atas perusahaan ku adalah anak pertama ku" Ucap Ibu tirinya
"Iya tante"
Naura tidak ambil pusing, karena ia ingin kebebasan. Dua puluh dua tahun sudah cukup rasanya ia di kekang.
Namun, tiba pada hari yang menyeramkan itu. Dengan alasan yang tidak di mengerti, Naura di jodohkan oleh seseorang yang belum pernah ia temui sekali pun.
"Aku yang berhak atas hidupku bukan kalian" Jelas Naura
"Naura, sekali saja bantu papa. Semenjak kau lahir sampai sekarang papa tidak pernah meminta apapun. Hanya hari ini, selamatkan perusahaan Papa"
Naura menepis air matanya "Aku tidak minta di lahirkan"
Naura keluar dari rumahnya yang terasa mencekik, ia menangis terisak, seakan semesta tidak mau ikut andil. Hanya penyiksaan yang selalu ia dapatkan. Langit bergemuruh, seakan ikut menyayat luka di hati.
Suara langkah kaki semakin mendekat, helaannya terdengar cukup jelas "Jika kau tidak ingin melihat Papamu berumur pendek. Turuti keinginannya" Ucapannya dengan nada memaksa
"Kau tidak ingin sakit jantung papamu kambuh bukan?"
Naura hanya diam sembari menyapu air mata.
...----------------...
Ardan Cakrawangsa, pria berusia dua puluh dua tahun. Parasnya yang tampan tidak akan membuat ia kesepian. Seorang wanita cantik lagi pintar selalu ada bersamanya. Kekasih hati yang begitu di sanjung, Zizi Arina Putri, wanita yang memiliki kebebasan. Ia bisa terbang kemana saja.
Hidupnya tidak pernah susah. Uang keluarganya tidak berseri. Papanya seorang pengusaha mobil bermerek, mamanya salah satu pejabat negara. Ardan yang beruntung mendapatkan dia? Atau dia yang beruntung mendapatkan Ardan? Entahlah. Semesta seakan menyetujui hubungan mereka.
Namun, malam itu tiba-tiba menjadi gelap. Seakan sebuah peluru di tembakkan ke dadanya. Ardan terdiam dalam lamunan, permintaan papanya sangat sulit di pahami
"Maksud Papa apa?" Tanyanya sekali lagi
"Putuskan Zizi, kau akan menikah dengan orang pilihan Papa"
Ardan tidak tau harus mengatakan apa?
"Jika tidak, kau akan hidup menjadi gelandang. Kau dan Zizi hanya sibuk berpoya-poya. Kau sulit di atur-"
"Pa-"
"Turuti aturan Papa, jika tidak silahkan keluar dari rumah tanpa sehelai baju pun!"
Setelah malam itu, lebih dari sepuluh hari Ardan tidak menemui Zizi. Ia mencintai kekasihnya. Ia tidak akan memutuskan hubungan yang telah mereka jalin selama ini.
Zizi mendobrak pintu ruangan kerja Ardan, keterkejutan tidak bisa ia sembunyikan.
"Apa maksudmu? Tidak menghubungi ku? Tidak menemuiku?" Tanya Zizi
"Maaf, tapi aku ada alasannya"
"Apa? Kau di jodohkan orang tuamu?"
"Dari mana kau tau soal itu?"
"Huh? Jadi benar?"
"Sayang dengarkan aku, aku tidak menyetujui perjodohan itu. Aku akan tetap memilih kamu"
Zizi tertawa getir
"Baiklah, mari kita putus"
Kata-kata itu terasa mencekik, Ardan berjalan mendekati kekasihnya. "Jangan sentuh aku, kita sudah putus" Sela Zizi menepis tangan Ardan. Dan ia berlalu pergi meninggalkan Ardan dalam kesunyian
Sejak hari itu, Zizi menghilang tidak tau kabar. Ardan sudah mencari kesana kemari. Tetap tidak menemukan tujuan
Perjodohan itu mendekati harinya. Ardan mendatangi rumah Naura seoarang diri. Ia membawa surat perjanjian yang menguntungkan dirinya sendiri
...Perjanjian pernikahan...
Pihak pertama : Ardan Cakrawangsa
Pihak kedua : Naura Abicandra
Hal-hal yang perlu di ikuti oleh pihak kedua, tanpa gugatan dan bantahan.
1. Pihak kedua harus tunduk kepada pihak pertama
2. Pihak kedua tidak boleh menyentuh pihak pertama
3. Pihak kedua tidak boleh bekerja
4.Pihak kedua tidak boleh meninggalkan rumah tanpa izin
5. Pihak pertama sudah membeli pihak kedua
6. Pihak kedua tidak boleh kabur. Jika melanggar , semua yang di berikan kepada keluarga pihak kedua akan di sita kembali.
Naura menghela nafas, kenapa perjanjian yang ia buat hanya menguntungkan satu pihak saja.
"Baiklah saya setuju" Ucap Pak Heri menandatangani surat tersebut
"Pa, tapi aku tidak setuju! Dimana kebebasan yang aku miliki"
Ardan tertawa ejek, sembari menatap tidak suka
"Jika tidak setuju perjodohan ini di batalkan saja"
"Tidak kami setuju, sangat setuju"
Semenjak hari itu semua berubah menjadi kelam. Hari-hari Naura tidak lagi bewarna. Setiap hari Naura menyalahkan takdirnya, setiap hari Naura berdoa, memohon kepada pemilik takdir hidup. Sekali saja hadiahkan ia kebahagiaan.
Sebaliknya Ardan, ia tidak berhenti mencari keberadaan Zizi. Ia juga tersiksa karena merindu. Ia terluka tanpa ada obat penawarnya. Kemana lagi langkahnya harus pergi? Kemana lagi ia harus mencari?
Berhari-hari, berbulan-bulan. Zizi tidak pernah kembali, hari pernikahan itu semakin dekat. Ardan dan Naura adalah dua orang yang di korbankan karena bisnis
Hari pernikahan.
"Aku akan menyiksa mu, sebagaimana orang tuamu menginginkan perjodohan ini" Ucap Ardan di kala mereka duduk berdua sebagai pasangan suami istri yang sedang menanti tamu undangan
Naura tersenyum kecil "Penyiksaan seperti apa, aku sudah banyak melaluinya"
"Lebih kejam dari yang kau lalui biasanya" Otot-otot di wajah nya mengeras seakan ucapannya tidak main-main
"Apa kau akan membunuh ku juga? Jika ia aku akan berterima kasih"
Ardan yang tadi mengedarkan pandangannya ke sisi gedung, beralih menatap Naura yang menyedihkan
"Jika kau mati cepat permainannya tidak seru"
Naura tertawa seakan mengejek
"Apa nanti kau masih bisa tertawa setelah hari ini? Akan ku pastikan hari-harimu akan terasa kelam dan mencekik."
Naura mendongakkan kepala menatap pria yang memiliki tinggi 180cm tersebut. Lagi-lagi Naura tersenyum
"Dan ku harap kau tidak akan jatuh cinta kepadaku tuan" Ucap Naura percaya diri
Sesaat pandangan mereka bertemu. Ardan terdiam melihat keindahan di depannya, Naura memainkan peran, membuat Ardan mati kutu
"Atau jangan-jangan kau sudah jatuh cinta kepadaku?"
Ardan menelan saliva sembari memejamkan mata lalu berdecak "Tuan putri yang tidak tau malu, silahkan bangun, berkaca. Kau tidak pantas untuk di berikan cinta"
"Orang-orang seperti kalian ini hanya perlu di lemparkan beberapa lembar uang maka kalian akan merangkak untuk mengambilnya"
Naura menghela nafas kasar mendengar hinaan Ardan
"Silahkan nikmati pesta ini, lumayan. Hasil jerih payah orang tuamu karena telah menjual anaknya" Kemudian Ardan berlalu meninggalkan Naura .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
istri king kurkan
list cewek ardan: zizi, naura, Bilqis,
siapa yg mo daftar lagi masih dibuka nih😌
2024-08-16
2
💫0m@~ga0eL🔱
kejam nya dikau 😪
2024-08-08
0