Tahun 2024
"Apa tidak bisa kamu pergi besok saja?"
"Ya ampun suamiku ini sepertinya sangat tidak rela istrinya pergi" ucap Arumi merayu suaminya yang sangat manja karena tidak mau jauh darinya.
"Ini hanya satu hari saja sayang, dan jika aku tidak pergi maka ibu mertua pasti akan marah kepadaku. Kamu tidak mau kan aku dimarahi" ucap Arumi yang berusaha untuk membujuk suaminya agar memberikan ijin untuk dirinya pergi
"Atau bagaimana jika kita pergi bersama saja, jika kita datang bersama pasti ibu dan ayah akan bahagia"
Rangga yang mendengar saran istrinya itu langsung menolaknya
"Tidak,, Tidak sayang. Kamu tahu kan bagaimana emosi mamaku, dia pasti akan marah padaku karena tidak pernah pulang ke rumah dan mama akan mencari alasan agar kita tinggal lebih lama di sana" balas Rangga dengan nada yang ketakutan.
Arumi yang mendengarnya langsung tertawa karena melihat sikap suaminya yang sangat takut dengan ibunya sendiri
"Baiklah aku tidak akan memaksamu, tapi ingat jangan terlalu merindukan ku"
"Baiklah, tapi setelah urusan dengan ibu selesai kamu harus langsung pulang" ucap Rangga dengan nada kecewa
"Ya ampun padahal aku akan menemui ibunya sendiri tapi dia sangat kekanak-kanakan" ucap Arumi dalam hati sambil tersenyum melihat suaminya.
Setelah selesai dengan drama suami istri itu, Arumi bersiap untuk berangkat menemui ibu mertuanya. Tidak lupa sebelum dia keluar apartemen dia memberikan salam manis kepada sang suami berupa ciuman singkat yang membuat wajah keduanya memerah. Keduanya malu seperti pasangan yang baru menikah, padahal keduanya telah menikah selama 3 tahun. Tidak lupa juga dengan mengucap kata ajaib "Aku mencintaimu" dan hanya di balas senyuman manis dari suaminya
Selanjutnya kini Arumi sudah sampai di kediaman keluarga Gunantara yang disambut dengan hangat oleh keluarga mertuanya.
Dalam keluarga Gunantara terdapat ayah dan ibu mertua yang memiliki restauran bintang lima di Jakarta Selatan dan juga memiliki adik laki-laki yang masih SMA, walaupun Arumi adalah menantu tapi dia sudah dianggap sebagai putri kandung sendiri. Kasih sayang yang diberikan sangatlah besar karena mengingat di keluarga Gunantara tidak memiliki anak perempuan jadi mereka menganggap Arumi sebagai putri kandung mereka.
"Rumi putri ku, akhirnya kamu datang juga mama sudah merindukan kamu" ucap Mama mertua sambil memeluknya. "Aku juga merindukanmu ma, bagaimana kabarmu??" Balas Arumi dengan senyum bahagia.
"Mama tidak baik!! mama sangat kesal padamu dan juga Rangga! bagaimana bisa kalian tidak pernah menemui kami" ucapnya dengan nada kesal.
"Ya ampun mama, kamu tahu sendiri putra kesayanganmu itu yang sibuk dengan proyeknya sampai tidak bisa menemui kalian, padahal aku selalu ingin bertemu kalian" ucap Arumi dengan nada yang meyakinkan ibu mertuanya.
"Anak itu lagi, dia bukan putraku. jika mama tidak meminta mu untuk mengantar ke rumah sakit pasti kamu tidak datang juga"
"Tentu saja tidak ma, aku kan putri kesayangan mama jadi aku pasti akan selalu datang untuk mama" ucap manis Arumi yang kemudian obrolan mereka dipotong dengan kedatangan Dion adik dari Rangga.
"Kak Rumi!!!" Teriak Dion yang membuat membuat Arumi langsung melihat ke atas dan kemudian tersenyum cerah.
"Dion,, adik ku. Ayo peluk kakak" ucap Arumi dengan meregangkan tangannya dan bersiap untuk memeluk adik iparnya itu yang sudah dianggap adik kandungnya, namun di luar dugaan karena Dion langsung berhenti dan tidak mau memeluk kakak iparnya itu.
Melihat hal itu membuat Arumi bingung dan saling pandang dengan ibu mertuanya karena sikap dari adiknya itu.
"Apa ada masalah?" Tanya Arumi kepada adik iparnya itu dan terlihat Dion menjadi kaku lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Eemm tidak ada kak, tapi aku ini sudah dewasa dan bukan anak-anak lagi jadi jangan terus ingin memeluk ku seperti seorang anak kecil" balas Dion dengan gaya seolah orang dewasa.
Hal itu langsung membuat orang yang ada di sana tertawa terbahak-bahak
"Ya ampun adik kecilku ternyata sudah besar, padahal baru beberapa bulan kita tidak bertemu tapi kamu sudah menjadi orang dewasa sampai kakak ingin sekali mencubit pipi itu" ejek Arumi yang membuat Dion kesal.
"Apapun itu aku bukan anak kecil lagi, jadi stop memperlakukan ku seperti anak kecil" ucap Dion dengan nada bicara kesal tapi terlihat sangat imut dimata Arumi
" Iya kamu sudah dewasa kakak kecil hehehe"
"Sudah-sudah jangan bertengkar lagi kalian ini belum dewasa, dimata mama kalian masih anak kecil yang perlu kasih sayang" ucap sang ibu mertua yang menengahi perdebatan antara keduanya, dan membuat keduanya langsung memeluk mamanya secara bersamaan.
"Mama yang terbaik" ucap Arumi yang di pandang dengan senyuman oleh Dion yang terus memperhatikan kakak iparnya itu.
"Mama tahu sayang, jadi lebih baik kamu sekarang istirahat dulu. Kamu pasti lelah karena menempuh perjalanan jauh"
"Baik ma, aku ke kamar dulu ya"
Arumi pergi meninggalkan ibu dan adiknya di ruang tamu dan menuju kamar tidur untuk bersih-bersih dan istirahat. Sebelum istirahat dia tidak lupa mengabari suaminya untuk mengatakan jika dia sudah sampai dengan selamat
"Halo Sayang" ucap Arumi kepada suaminya, tapi telepon nya langsung dimatikan dan yang di dengarnya sebelum telepon dimatikan adalah suara laki-laki tapi dia tahu itu bukan suara suaminya.
Merasa khawatir, Arumi pun berusaha menghubungi suaminya lagi tapi tidak diangkat. Pada saat itu dia masih berpikir positif dan tidak mau berpikir yang tidak-tidak, sampai akhirnya ponselnya berbunyi dan itu adalah suaminya yang menelepon.
Tanpa menunggu lama dia langsung mengangkatnya "halo Mas!!! Kenapa kamu mematikan telepon nya tadi dan siapa laki-laki tadi dan dimana kamu sekarang????" Ucap Arumi yang memberikan banyak pertanyaan tanpa memberikan kesempatan pada suaminya untuk menjawab.
"Ya ampun istriku ini, pelan-pelan saja bicaranya aku bahkan belum menjawab sapaan mu kepadaku tapi kamu sudah memberi banyak pertanyaan" balas suaminya dengan nada bicara yang sangat pelan dan juga sangat tenang.
Arumi yang mendengar suara suaminya langsung bernafas lega karena dari awal dia memang mengkhawatirkan keadaan suaminya itu karena dia sangat mencintainya dan tidak mau hal yang buruk terjadi pada orang yang dia cintai.
"Aahh aku minta maaf sayang karena berbicara seperti itu, tadi aku sangat khawatir karena kamu menutup teleponnya tanpa mengatakan apapun padaku" ucap nya dengan tangan yang meremas ujung bajunya karena merasa tegang dan khawatir.
"Emm sayang,, tadi itu aku sedang ada urusan dengan Andy terkait Proyek saat kamu menelepon dan suara laki-laki itu milik Andy" mendengar hal itu membuat Arumi langsung lega
"Oh jadi itu Andy, syukurlah kalau kamu bersamanya aku jadi tidak khawatir lagi" Rangga pun berbalik menanyakan kondisi dari Arumi yang saat ini berada di rumah mertuanya "lalu bagaimana kondisi mu di sana? Apa mama marah karna aku tidak datang?"
"Emmm ya aku baik"
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments