Vanny dan kedua orang tuanya telah sampai ke kota B untuk berlibur, sperti yang telah mereka rencanakan sebelumnya. Mereka akan mengunjungi kediaman tuan Kevin. Budi langsung menelepon tuan Kevin untuk memberitahukan keberadaan mereka yang sudah sampai di kota B.
"Halo tuan, ini saya Budi. Kami baru saja sampai di kota B, sekarang kami masih berada di stasiun kereta."
"Ok pak Budi, tunggu saja disana, nanti akan ada orang yang menjemput pak Budi dan keluarga".
"Ok tuan"
Pengawal Kevin telah sampai di stasiun kereta, dan segera membawa Vanny dan kedua orang tuanya untuk pergi ke mansion keluarga Kevin.
"Permisi pak, saya pengawal keluarga tuan Kevin, apakah benar bapak bernama pak Budi.?"
"Benar pak, saya sendiri bernama Budi."
"Baik pak, saya adalah pengawal tuan Kevin dan ditugaskan untuk menjemput bapak dan keluarga. Mari ikut saya, saya akan mengantar bapak ke mansion tuan Kevin."
Merekapun langsung pergi ke mansion Kevin. Sesampainya di mansion keluarga Kevin, Vanny dan orang tuanya sangat kagum dan kaget melihat mansion yang begitu mewah.
Vanny sangat kagum melihat mansion keluarga Kevin yang begitu luas dan mewah.
"Wah rumah nya besar banget ya, bagai mana bisa ada rumah seluas ini,? bahkan lebih luas dari perkampungan kita, gila sih ini.! Kaya banget yang punya rumah"
Ucap Vanny yang baru pertama kali melihat rumah mewah yang tak lain adalan mansion keluarga Kevin.
Mereka dipersilahkan masuk, dan Kevin menyambut hangat keluarga mereka, dengan jamuan makanan mewah. Beberapa pelayan sibuk menghidangkan makanan mewah itu untuk keluarga Vanny.
"Selamat datang dirumah ku pak Budi dan keluarga, silahkan masuk, mari kita nikmati dulu makanan yang telah dihidangkan para pelayan saya."
Lalu mereka pun makan dengan hikmat. Vanny dan keluarga sempat kebingungan menggunakan peralatan makan yang tak pernah mereka pakai, seperti pisau dan garpu yang dihidang kan. Vanny bingung, biasanya pisau dirumahnya digunakan untuk memotong daging ataupun sayuran untuk dimasak. Bagai mana bisa pisau ini digunakan untuk makan, Vanny bertanya dalam hati, begitupun kedua orang tua Vanny.
"Maaf tuan Kevin, apakah tidak ada disediakan sendok dimeja makan ini ? saya tidak terbiasa menggunakan ini, saya biasanya kalo makan pakai tangan dan terkadang memakai sendok. Bagai mana caranya saya bisa makan dengan menggunakan pisau.? Ntar lidah saya kepotong lagi." Celetuk Vanny tanpa merasa malu.
Tanpa basa basi Kevin langsung memanggil pelayan untuk menaruh sendok dimeja makan, sambil melihat Vanny dengan senyum.
"Pelayan, !! Ambilkan sendok dan taruh dimeja makan ini."
Setelah selesai makan, Vanny dan keluarga belum diperkenankan untuk meninggalkan mansion oleh Kevin.
"Oh ya, pak Budi dan bu Lastri, kalau tidak keberatan kalian menginap disini saja. Kita akan pergi berlibur bersama besok hari, sembari saya akan mengenalkan anak saya yang bernama Arvan kepada kalian."
"Tidak usah pak, kami takut menyusahkan jadinya, kami sudah memesan hotel disekitar sini pak, dan besok pagi kami berencana berlibur disekitaran kota ini."
Kevin menjawab dengan ramah dan senyum "Tidak ada yang disusahkan pak Budi. Justru saya malahan tidak enak hati jika bapak menolak tawaran saya"
Dengan perasaan tidak enak menolak tawaran Kevin, orang tua Vanny pun dengan berat hati menerima tawaran itu, meski ada rasa segan karena mereka tau Kevin tidak lah layak bergaul dengan mereka yang hanya orang biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
4U2C
aku juga dulu sama Vanny waktu itu aku diajak pertama kali makan diresto,,aku heran kenapa ada pisau dimeja makan,,aku diam saja lihat orang dan baru aku tahu pisau tuh untuk potong daging stick,,aku coba potong tapi daging stick nya terbang keluar dari pinggan🤣🤣🤣🤣🤣🤣betapa malunya aku,,dan aku hilangkan rasa malu,,last-last aku pakai jari makan🤣🤣🤣🤣🤣
2024-10-07
2
Elvani Yunita
Itulah herannha, kita malah sibuk ngikutin budaya barat /Facepalm//Facepalm/
2024-09-04
0
Elvani Yunita
maklum lah gadis kampung yang baru saja ke kota/Facepalm//Facepalm/
2024-09-04
0