Love U My Husband Tunangan

melangkah memasuki kamar Jenaya, lalu membuka pintu

Bu Rina

Jenaaaa sayang! Ini jam berapa?

Bu Rina

Kenapa masih tidur? Bangun! (menyibak selimut putrinya)

Jenaya

(Menggeliat) Apa sih Ma! (menarik selimut) Ini masih pagi!

Jenaya

(lanjut tidur)

Bu Rina

(menarik selimut putrinya)

Bu Rina

Bangun, ini sudah siang. Kamu lupa ini hari apa?

Jenaya

Bukan hari ulang tahunku, kan, Ma?

Bu Rina

(berdecak kesal) Jena, hari ini kamu harus ke salon, siap-siap karena nanti malam pertunanganmu!

Jenaya

(terkejut dan bangun) Tunangan?

Bu Rina

(Mengangguk)

Jenaya

Sama siapa? Aku gak punya pacar, Ma!

Bu Rina

Bangun dulu, terus mandi! Lalu ikut Mama. Nanti kamu tahu sendiri calon suami kamu

Jenaya

Emang ada yang mau sama aku?

Bu Rina

(menahan kesal) Ya Ampun, Jenaaa... kamu itu putri mama paling cantik sejagat raya. Pasti banyak yang mau sama kamu

Jenaya

(menatap penuh selidik)

Bu Rina

Bangun!

Bu Rina

Mandi

Bu Rina

Ikut Mama ke salon

Jenaya

Gak mau mandi

Bu Rina

Jenaaa!

Bu Rina

(gemas sendiri)

Bu Rina

("Kalau bukan anak sendiri udah kuusir!" ngomong dalam hati)

Bu Rina

Ayo bangun!

Bu Rina

Mama tunggu di ruang depan, ya. Kalau dalam sepuluh menit gak nyusul Mama, nanti mama seret paksa! (mengancam)

Jenaya

(mengatupkan bibir, lalu mengagguk)

Bu Rina pun meninggalkan Jenaya

Jenaya segera turun dari tempat tidur dengan malas, lalu bergegas menuju kamar mandi

Selesai bersiap, Jenaya keluar kamar dan menemui ibunya

Bu Rina

Tuh kannn... Putri mama sudah cantik (mengagumi)

Bu Rina

Ayo kita berangkat

Jenaya

Kalau sudah cantik, kenapa harus ke salon?

Bu Rina

Jangan protes (menarik tangan Jenaya menuju mobil)

Jenaya

Memang, siapa yang mau nikahin aku, Ma?

Bu Rina

Ada deh, pastinya kamu nggak akan nolak

Jenaya

(menatap ibunya)

Mobil pun melaju menuju salon

Sesampainya di salon, Jenaya dan Tante Rina segera turun.

Malam harinya, Jenaya dan kedua orang tuanya tiba di hotel tempat pertunangan yang mendadak itu

Bahkan Jenaya tidak tahu akan bertunangan dengan siapa. Setiap kali ibunya di tanya, jawabannya selalu 'rahasia'

Jenaya tampil cantik dengan gaunnya

Jenaya

Mama, siapa nama calon tunanganku itu? Memang Mama yakin kalau dia gak akan kabur?

Jenaya

Gimana kalau kabur?

Jenaya

Nanti aku tunangan sama siapa?

Jenaya

Mana aku udah pamer ke temen temen aku

Pak Andreas

Dia nggak akan kabur, kenapa khawatir?

Pak Andreas

Tentunya dia putra dari sahabat Papa yang tidak akan menolak putri Papa yang cantik ini. (Tersenyum ke arah Jenaya)

Mereka di sambut oleh staf hotel

Lalu berjalan menuju ruangan yang di pesan khusus untuk pertemuan keluarga.

Beberapa tamu sudah ada di ballroom

Semua mata melirik ke arah kedatangan Jenaya dan keluarganya

Penampilan Jenaya dangat mempesona bagi siapa saja yang melihatnya

Namun tidak membuat pria bernama Giovano melirik

Bu Clarissa

Sayang, calon besan kita sudah tiba

Pak David

(melirik ke arah kedatangan keluarga Pak Andreas.) Jena memang sangat cantik, pas untuk putra kita yang gak mau punya istri. (Melirik ke arah Giovano)

Giovano

.....