turns out to be the victim

Farka, duduk dengan penuh konsentrasi di depan layar laptopnya, tengah membaca dengan seksama tentang identitas seorang perempuan bernama Casandra.

Casandra Belvarina

Umur 23 tahun

Anak dari pasangan Yunezza Gaxella dengan Reagar kazziel

Sudah menikah

Tak hanya itu ia juga menemukan Berita yang mengungkapkan bahwa perusahaan Casandra, CSAL, telah diambil alih secara sah oleh suaminya yang bernama Ryzard.

"Skandal perusahaan CSAL pembohongan publik menyembunyikan status hubungan dengan isterinya demi bekerja sama dengan perusahaan ternama?'gumam Farka dengan nada heran, sambil memutar otaknya untuk mencerna informasi di dalam artikel yang sedang ia baca tentang biodata Ryzard.

Matanya memperhatikan dengan seksama setiap detail, dari wajah hingga riwayat hidup suami Casandra.

"Hmm, tampang lelaki ini tidak seberapa dibandingkan denganku! Bisa-bisanya melakukan hal itu kepada perempuan secantik itu?" gerutu Farka dengan rasa kesal yang memuncak.

Tiba-tiba, Bi Vina, salah satu pembantu rumah tangga yang setia, tergesa-gesa turun dengan cepat dari anak tangga menuju tempat Farka duduk di ruang tengah. Nafasnya terengah-engah menandakan kekhawatiran yang mendalam.

"Maaf, Den Farka. Non Casandra demam. Dia menangis tanpa henti sejak tadi," ujar Bi Vina dengan suara cemas.

"Demam?" gumam Farka dengan kekhawatiran yang jelas terpancar dari wajahnya

Farka terkejut mendengarnya. Dia segera menutup layar laptopnya dengan tegas, meletakkan laptop di sampingnya, dan bangkit dari tempat duduknya dengan langkah mantap.

"Segera panggilkan dokter, Bi."

Tanpa membuang waktu, Farka melangkah cepat menuju anak tangga dan dengan tenang melangkah maju ke dalam kamar Casandra.

Dengan langkah terburu-buru, Farka melangkah masuk ke dalam kamar. Di dalamnya, dia menemukan Casandra di atas ranjang, sedang menangis dengan memeluk lututnya sendiri.

Farka merasakan kegelisahan mendalam di dadanya dan menghela nafas panjang.

Tanpa ragu, dia melepas dasi yang mengikat lehernya dan meletakkannya dengan hati-hati di atas nakas.

Duduk di sisi ranjang, Farka mendekati Casandra dengan perlahan. Dengan tangan yang penuh kelembutan, ia mengelus punggung perempuan itu, berusaha memberikan dukungan dan kenyamanan yang dibutuhkan.

"Mau sampai kapan lo nangisin dia, lelaki itu ngga pantes buat ditangisi" Farka berbicara dengan suara lembut, mencoba menenangkan hati Casandra yang sedang hancur.

Dengan lembut, Farka meluruskan kaki Casandra, memintanya untuk berbaring dengan nyaman di atas ranjang. Ia kemudian duduk di sampingnya, tangannya menempel di dahi Casandra, mengecek suhu tubuhnya.

"Suhu lo panas sekali" Farka mengungkapkan keprihatinannya. Namun, tiba-tiba Casandra meringis kesakitan, memegangi perutnya dengan erat.

"Aww!'

"Eh kenapa?" Farka kaget dan khawatir, matanya mencerminkan keadaan bingung dan cemas.

Casandra merintih kesakitan, bibirnya tergigit erat mencoba menahan rasa sakit yang membelenggu perutnya. Farka merasa tak bisa berbuat banyak, tapi ia tak bisa hanya berdiam diri.

Dengan lembut, ia mengelus perut perempuan muda yang sedang hamil itu, mencoba memberikan sedikit kenyamanan.

"Stt bayii jangan sekarang ya mainnya kasian mimomnya lagi sakit.. bayi tenang aja ya disini aman kok" bisik Farka dengan penuh kasih sayang, berusaha mengkomunikasikan rasa cintanya kepada bayi yang ada di dalam rahim Casandra.

Farka terus mengelus perut Casandra dengan lembut, mencoba meredakan kram yang melanda. Dalam beberapa saat, Casandra mulai merasa sedikit lebih baik, dan ringisannya berkurang sedikit demi sedikit.

Tidak lama kemudian, Bi Vina datang dengan seorang dokter yang telah dipanggil untuk memeriksa keadaan Casandra. Dokter dengan penuh keahlian memeriksa perempuan itu, mencatat gejala yang terjadi.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter memberitahu bahwa Casandra mengalami demam. Namun, dia tidak bisa minum obat penurun demam karena kondisi janinnya yang tidak stabil.

"Tuan, saya menyarankan agar Nyonya tidak terlalu membebani pikiran dengan hal-hal yang berat. Terutama, hindarilah stres yang berlebihan, karena itu bisa berdampak negatif pada kesehatan janin."

Setelah dokter pergi, para pembantu segera berdatangan dengan membawa bubur yang hangat dan segelas air hangat untuk Casandra. Mereka dengan hati-hati menyimpan makanan di atas meja di samping tempat tidur Casandra.

Farka yang masih sibuk mengompres kening Casandra, melihat kehadiran para pembantu dan dengan cepat menempatkan kain lap yang dia pegang. Dia meminta Casandra untuk sedikit bersandar di bantal sebelum mulai makan.

"Minum dulu air hangatnya, lo belum makan sejak tadi," kata Farka sambil mengulurkan gelas air hangat kepada Casandra.

Casandra, meskipun dalam kondisi yang lemah, menegaskan bahwa dia bisa melakukannya sendiri.

"Gue bisa sendiri, baju lo masih basah Lebih baik lo ganti baju sebelum masuk angin" ucap Casandra sambil memegang gelas dengan gemetar.

"Baiklah," jawab Farka dengan nada pengertian. Dia beranjak dari tempatnya dan pergi ke lemari untuk mengambil baju kering. Setelah itu, dia menuju kamar mandi untuk mandi.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nisa Anisya

Nisa Anisya

/Awkward//Scream/

2024-07-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!