Alesha adalah anak kedua dari pengusaha real estate. Namun, dia memilih jalannya sendiri. Dia tidak mau menjadi penerus perusahaan Papanya, biarlah Kakaknya yang meneruskan.
Dia memilih menjadi desainer perhiasan. Sedangkan Aalifa, Ia menggeluti usaha rotinya sejak lulus kuliah. Bermula dari hobi menjadi cuan untuknya. Ayahnya memiliki beberapa cafe di ibu kota. Ia pandai membuat kue dan roti karena Ibunya. Bisa dikatakan Aalifa dari keluarga yang cukup, tidak kaya tapi cukup.
▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎
•Restoran XXX•
Aalifa terlihat duduk dengan gelisah. Matanya tak henti melihat kesana kemari seperti ada yang Ia tunggu.
Tiba-tiba, seorang lelaki duduk tepat di depannya.
Aalifa meluruskan pandangannya, menatap sosok yang duduk tepat didepannya.
Aalifa tidak berkedip, susah payah Ia menelan saliva.
Someone
Ehem...
Someone
Nona Alesha.
Azalia Nur Aalifa
*tersadar
Azalia Nur Aalifa
I.. Iya..
Azalia Nur Aalifa
Anda, Tuan Zayyan?
Zayyan Al Fathan Wijaya
Zayyan saja.
Azalia Nur Aalifa
Ahh iya..
Zayyan Al Fathan Wijaya
Maaf sudah lama menunggu, ada berkas yang harus segera saya selesaikan.
Azalia Nur Aalifa
It's okay.
Zayyan Al Fathan Wijaya
Sudah pesan sesuatu?
Azalia Nur Aalifa
*menggeleng
Azalia Nur Aalifa
Belum.
Zayyan Al Fathan Wijaya
*melambaikan tangan memanggil pelayan
Pelayan itu memberikan dua buku menu. Aalifa meraih buku menu itu dan betapa terkejutnya dia dengan harga setiap menu disana.
Azalia Nur Aalifa
"Astogeh, ini makanan ada emasnya apa ya? Mahal bener, kalau nggak habis gue bungkus aja deh."
*gumam Aalifa dalam hatinya
Zayyan Al Fathan Wijaya
Kamu ingin pesan apa?
Setelah berfikir beberapa saat, akhirnya Aalisa menyebutkan pesanannya begitu juga dengan Zayyan.
Usai memesan keheningan mulai terjadi. Hawa dingin malam membuat Aalifa yang mengenakan setelan panjang masih merasa dingin. Tentu hal itu karena mereka makan di rooftop dan karena lelaki dihadapan Aalifa yang sedari tadi hanya diam sibuk dengan ponsel di tangannya.
Azalia Nur Aalifa
Zayyan.
Zayyan Al Fathan Wijaya
Alesha.
Mereka berucap bersamaan, berakhir salah tingkah. Tentu Aalifa yang salah tingkah.
Zayyan Al Fathan Wijaya
Kamu duluan.
Azalia Nur Aalifa
Terus terang saja.
Azalia Nur Aalifa
Aku minta untuk batalkan perjodohan ini.
Zayyan Al Fathan Wijaya
Why?
Azalia Nur Aalifa
Aku sudah memiliki kekasih dan tidak mungkin aku mengkhinatinya hanya karena perjodohan.
Azalia Nur Aalifa
Dan lagi, aku yakin aku bukan type mu dan begitupun sebaliknya.
Zayyan Al Fathan Wijaya
Kamu bukan type ku?
Azalia Nur Aalifa
*mengangguk
Zayyan Al Fathan Wijaya
Bagaimana kamu bisa seyakin itu?
Azalia Nur Aalifa
Bukankah kamu lebih suka wanita yang seperti model?
Azalia Nur Aalifa
Mantan Istri mu adalah seorang model.
Zayyan Al Fathan Wijaya
Itu benar.
Zayyan Al Fathan Wijaya
Tapi bukan berarti kriteria wanita yang menjadi Istri ku harus seperti model.
Azalia Nur Aalifa
*tersenyum sinis
Azalia Nur Aalifa
Aku yakin pebisnis seperti mu mempunyai selera yang tinggi untuk wanita.
Pelayan datang membawa pesanan Aalifa dan Zayyan.
Azalia Nur Aalifa
Aku tidak mau tahu, batalkan perjodohan ini.
Azalia Nur Aalifa
Orang tua ku tidak akan mendengarkan ku.
Azalia Nur Aalifa
Tapi kalau yang membatalkan adalah diri mu, aku yakin ceritanya akan berbeda.
Azalia Nur Aalifa
*menyesap kopi
Zayyan Al Fathan Wijaya
*melihat Aalifa dengan seksama
Zayyan Al Fathan Wijaya
Aku mengerti, akan aku pikirkan.
Azalia Nur Aalifa
Kalau begitu aku permisi.
Azalia Nur Aalifa
*berdiri
Zayyan Al Fathan Wijaya
Tidak ingin aku antar?
Azalia Nur Aalifa
Tidak perlu, aku bawa mobil.
Azalia Nur Aalifa
*berlalu
Zayyan Al Fathan Wijaya
"Menarik.."
*gumam Zayyan dalam hati
Aalifa keluar dari hotel itu dengan terburu-buru. Yah.. Mereka makan malam di rooftop sebuah hotel bintang lima.
Aalifa segera menaiki mobilnya dan pergi dari tempat itu.
Azalia Nur Aalifa
Ale, awas kalau kamu tidak menepati janji mu.
Azalia Nur Aalifa
Demi ayang Erik... Gue rela gantiin adiknya yang somplak.
Azalia Nur Aalifa
Sumpah tuh cowo dingin bener, gue yang udah pake setelan panjang masih berasa dingin di dekatnya.
Azalia Nur Aalifa
Ehh tapi ganteng juga sih...
*bicara sendiri
▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎
Ke esokan harinya, seperti biasa Aalifa bersiap untuk berangkat ke toko rotinya.
Tiba-tiba...
"Tring.. Tringg... Tringgg...."
Ponsel Aalifa berbunyi.
Satu panggilan dari Alesha, Aalifa pun segera menjawabnya.
Comments