Jack menarik tangan Icha ke suatu tempat untuk membicarakan tentang permintaan maaaf atau bagaimana cara Icha menebus kesalahannya, memang benar kesalahan Icha tidak seberapa namun Jack adalah pem buly di Sekolah itu dan Jack tidak bisa Terima dirinya di perlakuan seperti itu.
Jack membawa Icha ke ruang kelas yang kosong, menarik Icha masuk dan menutup pintu di belakangnya. Dia menoleh ke arah Icha, senyum sinis di wajahnya.
"Sekarang, ayo kita bahas tentang gimana lo akan nebus kesalahan lo karna lo udah bikin gua malu di depan seluruh kelas." Tegas Jack kepada Icha
"Yaudah mau lo apa gua mau pulang udah sore loh Jack" Ucap Icha dengan nada sedikit tinggi
Jack mencengkeram kerah baju Icha, mendorong nya ke dinding.
"lo nga akan pergi ke mana pun sampai gua puas bully lo, secara gua kan pem buly di Sekolah ini. Dan lo harus inget bahwa ga ada yng brani di Sekolah ini sama gua termasuk lo" Ucap Jack
Mendengar hal itu Icha pun memberanikan diri buat nendang selangkangan Jack dan lari sekuat mungkin.
"Huh huh huh untung gua bisa kabur dari cowo gila itu" Ucap Icha sambil terenggah enggah
"Anj*** sialan tu cewek lo liat aja besok di sekolah"
Ucap kesal jack
Icha bergegas pulang, terengah-engah dan kehabisan nafas. Begitu sampai di rumah Icha langsung mandi dan berganti pakaian, namun Icha masih terpikir akan hal tadi.
"Duhh gua salah ga si ambil keputusan itu, habis nya dia sensi banget orang cmn masalah sepele jugaa seakan akan gua nyolong duit nya"
Gerutu Icha yang masih kesal
Icha berbaring di tempat tidur, pikirannya berpacu dengan Jack. Jari-jarinya memang masih bermain dengan ponselnya, tetapi pikirannya berada di tempat lain. Icha merenungkan bagaimana Icha harus menghadapi situasi besok. Haruskah Icha bersikap tegas dan berani? Atau haruskah Icha meminta maaf dan mencoba menebus kesalahannya?. Setelah lamunannya yang panjang tak terasa akhirnya Icha tertidur.
Icha bangun pagi-pagi keesokan harinya, merasakan rasa campuran antara gugup dan tekad. Ia menjalani rutinitasnya, mandi, berpakaian, dan sarapan dengan cepat sebelum keluar rumah. Jalan menuju sekolah terasa lebih lama dari biasanya, dan setiap langkah terasa seperti selangkah lebih dekat untuk bertemu Jack. Jantungnya berdebar kencang saat ia mendekati gerbang sekolah, bertanya-tanya apa yang akan terjadi menantinya di dalam.
Saat Icha berjalan menyusuri lorong menuju kelasnya, Icha terkejut melihat Jack tiba-tiba muncul di depannya, menghalangi jalannya. Jack yang bersandar di dinding, dengan ekspresi puas di wajahnya dan berkata.
"Hei, anak baru," katanya, dengan suara dipenuhi rasa dendam.
"Menurut lo, ke mana lo bisa pergi?" Ucap Jack dengan wajah gembiranya
"M-minggir gua mau lewat" Ucap Icha yang mulai sedikit ketakutan
Jack terkekeh dan mencondongkan tubuhnya lebih dekat, seringai licik di wajahnya mulai tergambarkan.
"Wah wah, lo pikir lo bisa ngelewatin gua gitu aja? Pikirkan lagi, nona Icha" Ucap Jack dengan nada mengancam
"Udah mau bel gua ga ada waktu buat main main sama lo" Kata Icha
Jack mengambil tas Icha dan mulai melemparnya ke sana ke mari bersama teman-temannya, sambil menertawakan dan mengejek Icha.
"Hahaha apa yang akan lo perbuat sekarang, hah?
Ucap Jack dengan senang bisa mempermainkan Icha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments