PH | 5

Waktu berjalan begitu cepat bagi seorang Hani, apalagi menghabiskan waktu di kota cinta yang memiliki sejuta pesona yang membuatnya jatuh cinta setiap saat.

Sebenarnya selain alasan itu, Hani tidak bisa memungkiri jika liburannya kali ini terasa sangat menyenangkan mungkin karena keberadaan Alex — pria tanpa identitas yang baru ditemuinya kemarin malam.

Semuanya terasa menyenangkan karena kemana saja dia pergi, Alex selalu bersamanya. Padahal dia tidak meminta agar Alex terus mengikutinya, tapi entah mengapa dia juga tidak ingin mengusir pria itu. Karena jujur, pria bernama Alex itu lucu juga. Apalagi saat pria itu memanggilnya 'sayang' karena mengira namanya itu honey yang memang jika di baca akan sama dengan cara baca namanya sendiri. Awalnya dia merasa risih namun sekarang dia sudah terbiasa.

Kini mereka ada di rooftop restoran di Paris yang pemandangannya langsung tertuju pada menara Eiffel yang merupakan ikon dari kota itu. Sejak tadi Hani tidak bisa memalingkan pandangannya dari menara indah itu.

"Hei, Sayang. Kau ingin makan apa?" tanya Alex berusaha menyadarkan Hani dari lamunannya, "Hello?" Alex mengetuk meja hingga akhirnya Hani tersadar.

"Ya?" ucap Hani linglung.

Melihat ekspresi lucu Hani spontan membuat Alex terkekeh, "Hei Sayang, secinta itu kah kau pada menara tua itu? Padahal disini ada yang jauh lebih menarik."

"Hello, tuan tanpa identitas, jangan bermimpi," seru Hani begitu mengerti maksud Alex.

Alex mendecak, "Jangan bilang kau tidak mengakui ketampananku ini, Sayang?" ucapnya percaya diri.

"Jika kau tampan, seharusnya aku sudah jatuh cinta padamu," kekeh Hani seraya melihat menu.

"Jangan meremehkanku, Sayang," ucap Alex serius, "Aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku. Beri aku waktu hingga esok hari dan kupastikan kau akan jatuh cinta padaku."

Mendengar ucapan Alex membuat Hani tertawa terbahak-bahak. Dia tidak menyangka pria aneh itu akan mengatakan hal aneh juga. "Kenapa aku harus memberimu waktu jika setelah ini kita tidak akan pernah bertemu lagi."

"Siapa bilang?" ujar Alex terlihat begitu serius, "Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku, percayalah."

Hani melambaikan tangannya tidak mengubris ucapan Alex. Dia sudah kelaparan dan ingin makanannya tiba dengan cepat. Dia segera memesan makanannya begitu pula dengan Akex.

"Kau tidak boleh meremehkan ucapanku tadi, Sayang. Aku yakin kau akan mencintaiku besok," ucap Alex serius yang semakin terlihat meyakinkan begitu pemain musik di sisi kiri rooftop itu mulai memainkan melodi yang membuat Hani terbawa perasaan, ditambah wajah Alex yang tidak bisa Hani sangkal jika pria itu sangat tampan.

"Terserah, kita lihat saja besok, " gumam Hani lalu kembali fokus pada menara indah di depan matanya.

***

"Kenapa kau masih mengikutiku?" tanya Hani risih saat Alex mengikutinya masuk ke hotel tempatnya menginap, "Jangan bilang kau mau menginap di kamarku lagi."

Alex berkacak pinggang lalu memperlihatkan kartu kamar ditangannya, "Tidak, aku akan menginap di kamar lain. Apa kau mau tidur bersamaku, Sayang?" goda Alex membuat Hani merinding.

"Dasar gila! Tapi kau bilang kau tidak punya uang? Dari mana kau mendapatkan uang, hah?" ucap Hani waswas.

"Sudah kubilang jangan meremehkanku, Sayang. Masuklah dan langsung istirahat. Besok akan menjadi hari yang panjang," gumam Alex membuat dahi Hani berkerut.

"Apa maksudmu?" tanya Hani heran.

Alex tersenyum lebar, "Kau akan tahu besok. Selamat malam, Sayang," ocehnya seraya berlalu memasuki kamar hotel yang hanya berbeda beberapa nomor dengan kamar hotel Hani.

Hani hanya tersenyum kecil, "Dasar pria aneh."

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***