"Maaf atas kesalahan sebelumnya." -Author
Hani menatap Alex tajam. Pria itu dengan santainya berbaring di ranjangnya sembari bersiul pelan. Hani tidak habis pikir bagaimana bisa orang itu sebegitu santainya padahal bersama orang yang sama sekali tidak di kenalnya.
Beberapa saat kemudian Hani mendengar seseorang mengetuk pintu kamar sehingga ia bergegas membukakannya karena mungkin saja itu seseorang yang mengantar sarapan untuknya.
Namun detik itu juga Hani kaget melihat siapa yang kini berdiri dihadapannya dengan wajah tersenyum merekah.
"Bonjour Kak, I'm here," pekik Jhoni seraya menerobos masuk ke kamar Kakaknya itu dengan santainya, "Gue bawa makanan kesukaan lo, Kak," ucapnya menunjuk paper bag di tangannya.
Sepersekian detik kemudian, Jhoni terdiam begitu melihat keberadaan seorang pria yang tidak dikenalinya sedang berbaring di atas ranjang dengan keadaan bertelanjang dada. Melihat hal itu membuat Jhoni spontan menatap Hani dengan wajah penuh tanda tanya, "Dia siapa, Kak?" tanyanya seraya menunjuk Alex yang hanya mengangkat tangan kanannya seolah berkata 'hallo'.
Jantung Hani berdetak kencang, dia lupa dengan keberadaan Alex di kamarnya. Terlebih lagi pria itu sedang bertelanjang dada sehingga itu pasti membuat Jhoni — adiknya akan berpikiran yang aneh terhadapnya.
"Eh, dia bukan siapa-siapa, Dek. Gue nggak kenal dia," sangkal Hani sembari mendekati adiknya yang terlihat syok itu.
Jhoni melirik Hani dengan mata sipit, lalu mengangguk kecil, "Jadi lo punya pacar juga, Kak? Oh my God, gue terharu Kak, dan lagi pacar lo ganteng banget," celetuknya heboh, "Lo sengaja bilang liburan sendiri biar bisa liburan bareng pacar lo ya Kak? Lo udah nakal ya Kak," kekeh Jhoi seraya menyenggol Hani kemudian tertawa keras.
Jhoni dengan santainya mendekati Alex, "Hai Abang ipar, gue Jhoni, Adik Kak Hani. Salam kenal," Jhoni menjulurkan tangannya yang langsung disambut Alex, "Gue Alex, salam kenal Adek ipar."
"Maksud lo apa?" teriak Hani menatap Alex tajam. Hani melirik mereka Alex dan Jhoni heran, apa maksud Alex hanya diam dan tidak membantunya mengelak agar adiknya itu tidak berprasangka aneh terhadap mereka.
Jhoni tertawa lantang, "Nggak usah akting Kak, gue tau Bang Alex ini pacar lo. Gue bakal tutup mulut nggak bilang sama Papa Mama kok, janji."
"Jhoni, gue nggak kenal dia serius Dek, dan dia bukan pacar gue," sangkal Hani namun Jhoni malah tidak percaya lalu berbisik sesuatu pada Alex hingga pria itu tertawa lantang.
"Kalian bisik-bisik apa?" teriak Hani mulai emosi. "Jangan-jangan lo berdua ngerjain gue ya? Nge-prank gue?"
Jhoni menggeleng kecil, "Eh, nggak usah malu Kak, gue ngerti kok. Btw, kemaren kalian ngapain sampai Abang telanjang dan, oh, sorry, gue ngerti kok," Jhoni terkekeh aneh dan Hani tahu jika adiknya itu sedang memikirkan sesuatu yang aneh.
"Gue stress, pergi lo berdua!" Hani menarik Jhoni lalu mendorongnya keluar dari kamarnya. Dia lalu menatap Alex, "Lo pergi sana!"
"Mager ah, aku nggak tau mau kemana," tukas Alex santai, "Apa kau punya makanan? Aku lapar," ucapnya lagi seraya mengelus perut kotak-kotaknya.
"Kau harus ke kantor polisi. Dasar orang nggak jelas, aneh!" Hani menarik Alex agar bangkit dari tidurnya lalu mendorongnya ke luar kamar.
"Lo pergi sekarang!" ucap Hani cerewet. Ia lalu melihat Jhoni yang belum juga pergi, "Dan lo tunggu di sini Dek, gue mau ngomong."
Sesaat kemudian pintu tertutup. Jhoni melepas jaketnya lalu memberinya pada Alex yang masih bertelanjang dada, "Ini Bang, dingin. Sorry Kak Hani gue emang suka sensian.
Alex mengangguk kecil, "Jadi namanya Hani," gumamnya kecil dengan senyum manis tercetak di bibirnya.
***
"Hani, aku lapar," gerutu Alex berjalan mengikuti Hani yang bahkan tidak menghiraukannya.
Jhoni menatap Hani dan Alex bergantian lalu mendekati Kakaknya kemudian berbisik, "Kalo gue ganggu, gue pergi aja deh, Kak."
Hani mendecak kesal, "Enggak, emang dia siapa gue."
"Sayang, aku lapar," oceh Alex lagi yang kini membuat Hani menoleh menatapnya.
"Kau bilang apa? Sayang?"
Alex mengangguk, "Hani itu kan artinya sayang," jawabnya polos.
Kehabisan akal, Hani hanya mengacak rambutnya. "Itu honey. Aku Hani. H-A-N-I," tukasnya seraya mengeja namanya huruf demi huruf.
"Terserah. Aku lapar, ayo makan," keluh Alex dengan wajah seperti anak-anak yang kelaparan.
"Ya, kalo lapar, beli makan sendiri sana."
"Aku nggak punya uang, dompetku ada pada bawahanku," celoteh Alex.
"Bawahan?" Hani mengerutkan keningnya. "Jangan-jangan lo preman ya?" tanyanya dengan tatapan ngeri.
Alex mendecak, "Iya, aku bakal mencurimu setelah ini jika kau tidak memberiku makan."
"Ah, terserah, emang di Paris ada preman yang miskin sepertimu?!" Hani kembali berjalan lurus dengan senyum penuh kemenangan.
"Sayang, sayang," ucap Alex kecil lalu merangkul Jhoni, "Kakak lo lucu ya."
***
Pria bertubuh tegak itu berbicara serius dengan perempuan cantik yang kini sudah duduk dengan angkuhnya di sofa itu.
"Di mana Alex? Jangan bilang kau kehilangannya lagi?!" teriak perempuan itu marah.
Pria itu hanya diam sesaat lalu menjawab, "Maaf Nona Chelsa. Aku akan menemukannya."
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Eti Guslidar
mudahan bgs kelanjutannya...
2020-11-10
3
Purwati Tati
sukaaaaa bgt thor.. lucu lgi
2020-08-13
0
Kas Tini
siapa Alex 🙄🙄
2020-07-14
0