SELINGKUH
Sefia adalah wanita berumur 29 tahun, Ia menikah dengan pria bernama Angga.
Pernikahan mereka sudah berjalan sepuluh tahun sejak Sefia tamat SMA, Ia langsung di nikahkan dengan Pria bernama Angga pilihan orangtua nya.
Walau pernikahan mereka sudah berjalan sepuluh tahun tapi mereka belum juga dikaruniai momongan.
****
Untukmu, semua hati yang pernah mencintai dan dicintai. Yang pernah di khianati sampai tak ingin hidup lagi. Baca kisah ini dengan hati hati.
****
Sefia menyibukkan diri didapur untuk menyiapkan bekal untuk suaminya berangkat kerja, Ia juga sudah menyiapkan nasi goreng andalannya untuk menu sarapan suaminya.
Angga sudah keluar dari kamarnya dan tampak mengenakan setelah jas resmi.
Sefia yang melihat Angga keluar, buru buru menyiapkan kotak sarapan mengejar Angga yang dirasa keluar terburu buru.
"mas, gak sarapan dulu?" tanya Sefia mendekati
"gak, aku buru buru sekarang akan ada meeting penting"
"ya sudah, kalau gitu bawak bekal ini ya mas, ya? mas harus ngisi perut mas yang kosong dulu biar kerjanya tenang nanti", Sefia menyodorkan kotak makanan
"ga usah, buat apa sih pake bawak bekal segala. di kantor kan sudah ada kantin, aku bisa sarapan disana", sahut Angga tanpa menoleh pada istrinya
"tapi mas, aku sudah..."
"buat kamu sendiri saja, katanya kamu hari ini interview kerja?"
"iya mas"
"yaudah aku berangkat kerja dulu!" ucap Angga kemudian berlalu pergi begitu saja tanpa memperhatikan raut wajah istrinya yang bersedih.
Sefia menghembuskan nafasnya merasa lelah atas sikap suaminya yang selalu menganggap dia tidak ada dan tak menghargai usahanya.
Kotak makan itu Ia letakkan diatas meja, dengan perasaan teramat sangat kecewa.
Ia bangun pagi pagi hanya untuk menyenangkan hati suaminya tetapi segala usahanya sia sia, bahkan di lirikpun tidak.
tak terasa air matanya mengucur begitu derasnya. Sefia mencoba menahan tangis, mencoba berpikir lebih positif tapi sungguh, kali ini Ia merasa sangat lelah atas sikap suaminya tak pernah menganggap dia ada.
"Sefia, kau tidak boleh cengeng!", ucapnya menguatkan diri sendiri, "mas Angga kan bukan cuma satu dua kali seperti ini. jangan lemah, dia mencintaimu"
Sefia menghapus air matanya, mencoba tenang dan tegar lalu Ia putuskan untuk mengguyur tubuhnya di aliran air dingin untuk menetralkan perasaannya yang mulai kacau, dan dirasa berpikiran kemana mana.
"mas Angga mencintaiku", yakinnya pada diri sendiri.
****
"terimakasih pak, terimakasih", ucap Sefia senang karena akhirnya interviewnya lolos dan dia diterima bekerja.
"iya, sama sama", balas pewawancara, "kau bisa memulai kerja hari ini, Bu Nadin akan membimbingmu"
"mari ikut aku!" ucap Nadin
"baik Bu, mohon bantuannya" Sefia membungkuk memberi hormat lalu pergi mengikuti Nadin.
Nadin mengenalkan Sefia pada setiap divisi diperusahaan, juga memberi tahu letak mesin fotokopi dan lain hal yang menjadi kebiasaan dikantor.
tak luput juga berkenalan pada para senior ataupun rekan satu tim.
"oh ya, kamu kan sudah berkenalan pada semua devisi termasuk rekan satu tim mu. sekarang kebetulan pak direktur ada dikantor, sebaiknya kau memperkenalkan dirimu padanya" ucap Nadin memberi tahu
"iya baik Bu, saya akan keruangan direktur sekarang"
Sefia pun melangkah pergi menuju ruangan direktur utama diperusahaannya.
tok tok tok
"masuk" sahut direktur didalam
Sefia pun melangkah masuk penuh kehati hatian dan sangat gugup karena harus bertemu memperkenalkan diri pada pemilik perusahaan.
Sosok pria itu tak terlihat karena sedang duduk berbalik memunggunginya, dan ketika direkturnya membalikkan kursi untuk berhadapan dengannya. Sefia refleks membungkuk memberi hormat.
"perkenalkan nama saya Sefia Andini, mohon bantuannya" ucap Sefia membungkuk memberi hormat
"F I A"
eh
Sefia kaget karena direkturnya menyebut namanya yang tak asing, dan memberanikan diri untuk berdiri lurus menatap Pria yang tengah duduk dikursi kerajaannya.
"ini beneran kamu Fia? aku gak nyangka ketemu kamu lagi disini" ucap Pria itu senang
"Dedi?" Sefia juga kaget karena tak mengira akan bertemu dengannya disini, terlebih dia adalah pemilik perusahaan.
Ketika Sefia sadar akan posisinya dan telah lancang memanggil namanya tak sopan, Ia langsung menunduk, "maaf, saya tidak tahu kalau Anda direktur perusahaan ini, maaf atas kelancangan saya?"
tanpa menjawab permintaan maaf Sefia, Dedi langsung beranjak dari duduknya dan langsung memeluk Sefia dengan erat.
"pak, tolong jangan begini! lepaskan saya pak"
"Fia, aku merindukanmu. aku tidak mengira Tuhan telah mengembalikanmu lagi kepadaku"
"Bapak direktur!" ronta Sefia melepas pelukan erat Dedi, "tolong jaga sopan santun Anda, saya ini bawahan Anda!" tegas Sefia
"tapi Fi..."
"maaf, sepertinya saya harus mengundurkan diri hari ini" ucap Sefia kesal dan hendak melangkah membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan Dedi.
"tunggu!" Dedi menggapai lengan Sefia, "maaf aku tidak sadar dan berlaku tidak sopan, kembalilah bekerja. anggap saja hari ini pertamakalinya kita bertemu!"
"terimakasih pak, saya undur diri dulu"
Sefia pun undur diri melangkah pergi meninggalkan Dedi dan kembali ke meja kerjanya.
ada perasaan berkecamuk dalam hati Sefia, Pria yang dahulu sangat Ia cintai, cinta pertamanya waktu sekolah dahulu. Kini tak disangka mereka bertemu kembali setelah sepuluh tahun lamanya.
ya, tepat saat Sefia menikah karena desakan orangtuanya. Ia pergi begitu saja tanpa kabar dan meninggalkan cinta pertamanya dan kini mereka harus bertemu kembali pada saat yang tidak tepat.
"Dedi, maafkan aku", Sefia menghapus air matanya yang meluap mengingat bagaimana begitu kejam dirinya terhadap Dedi mantan kekasihnya dahulu.
Sedangkan Dedi menatap nanar biodata milik Sefia yang berada digenggamnya.
"Fia, aku tidak menyangka kita akan bertemu kembali, tapi kenapa kau tega meninggalkan aku dahulu dan lebih memilih menikah dengan pria lain, kenapa Fia?!"
Dedi *** Biodata milik Sefia lalu melemparkannya dengan kasar, Ia menjambak rambutnya dengan gusar sama seperti suasana hatinya yang terasa sakit.
walau ikatan cinta mereka sudah berakhir sepuluh tahun lamanya, tetapi cinta milik Dedi tetap utuh dan terjaga.
"aku masih mencintai mu, Fia"
****
Sefia pulang pergi dari perusahaanya bekerja selalu menggunakan Busway, ketika Bus berhenti dihalte dekat rumahnya. Sefia selalu berjalan kaki seorang diri menggunakan hak tingginya yang menyakitkan tumitnya.
karena lelah, bahkan Sefia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan bahkan mengikutinya pulang kerumahnya.
"bocah, sini!" panggil Dedi pada salah satu anak yang sedang bermain bola.
"apa om ganteng?" tanya anak itu
"ini uang untukmu, tapi kau harus melakukan sesuatu untukku!"
"apa om?"
Dedi memberikan sebuah hansaplast, "berikan pada tante itu ya", menunjuk Sefia yang tengah berjalan sedikit pincang, "tapi jangan bilang kalau ini dari om ya?"
"oke om ganteng, siap!"
lalu anak kecil tersebut menuruti perintah Dedi dan berlari mengejar Sefia yang tengah berjalan pincang dan berkahir duduk mengistirahatkan kakinya.
"kaki tante sakit ya?" tanya anak itu, "ini buat tante" memberikan hansaplast
"wah makasih sayang, kau baik sekali", ucap Sefia sembari mengacak rambut anak kecil tersebut dengan gemas.
"aku pergi main bola lagi ya tante?"
"iya sayang, makasih ya?"
"makasihnya sama om ganteng aja ya tante, oke!" ucap anak itu ketika berlari pergi
"om ganteng? ah, aneh aneh saja"
Sefia tertawa lalu menempelkan hansaplast pada tumitnya yang terluka.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Lanjut
2023-02-28
0
Anonymous
Seesse
2022-01-27
0
Cencik Gaut
nyimak dulu,kykx seru
2021-07-17
0