Gue ga peduli, bukan urusan gue klo lo hamil, itu urusan lo
Shaka
*datar
Shaka
*pergi
Shaqila
*menangis terisak-isak
Shaqila
Qila harus gimana tuhan?
.
Di rumah
Pranggg
Vas pecah terlempar
Shaqila
*gemetar takut
Shaqila
*berlutut
Shaqila
Maaf
Shaqila
Maafin qila, ayah *menangis
Ayah(tiri)
*hanya diam
Plakk
Shaqila
*ditampar
Shaqila
*kaget, kecewa
Shaqila
Bunda..?
Bunda Arumi
Kamu selalu mempermalukan bunda *teriak
Bunda Arumi
Kamu tau itu qila?!
Bunda Arumi
Kamu lihat Anna, kakakmu, dia selalu membanggakan bunda
Bunda Arumi
Prestasi cemerlang, pintar, selalu nurut. Kamu? *kecewa
Bunda Arumi
Gak cukup kamu kecewain bunda?
Bunda Arumi
*sedih
Shaqila
Bunda, bunda qila minta maaf
Shaqila
Bunda jangan nangis *makin nangis
Shaqila
Bunda jngan nangis karena qila
Bunda Arumi
*menangis kecewa
Ayah(tiri)
*memeluk Arumi* calm down babe
Shaqila
*menunduk
Ayah(tiri)
Lalu sekarang apa rencanamu *dingin
Shaqila
*mendongak
Shaqila
qila...qila akan merawat bayinya
Anna (Kakak tiri)
QILA!!
Anna (Kakak tiri)
Itu aib, kenapa kamu harus menyimpannya
Shaqila
Kak, ini bayi qila *lirih
Anna (Kakak tiri)
qila kamu... *tak bisa berkata-kata
Bunda Arumi
Merawat bayi itu tidak mudah qila
Ayah(tiri)
siapa ayahnya *dingin
Shaqila
*menggelengkan kepala
Anna (Kakak tiri)
qila jawab ayah, siapa ayahnya
Bunda Arumi
*terus menangis
Shaqila
Dia tidak menginginkan bayinya *makin menunduk
Bunda Arumi
Kamu bereskan barang-barang mu dan pergi dari rumah ini *kecewa
Shaqila
*kaget
Ayah(tiri)
*2in
Anna (Kakak tiri)
*3in
all: bunda *bersamaan
Ayah(tiri)
Sayang, kamu jangan gegabah
Bunda Arumi
Gak mas, qila udah buat kamu malu, aku malu sama kamu mas, bukan cuma gak membanggakan dia juga gak nurut
Bunda Arumi
suka keluar, pulang malem, dia harus belajar
Anna (Kakak tiri)
Bunda, anna gak setuju
Shaqila
apapun demi bunda
Anna (Kakak tiri)
*kaget
Anna (Kakak tiri)
Lo gak usah aneh-aneh anjing
Anna (Kakak tiri)
Kagak, kagak ada pergi
Shaqila
*pergi ke kamar membereskan barang-barang
Anna (Kakak tiri)
*natap bunda
Anna (Kakak tiri)
Bun? *mengejar qila ke kamar
Ayah(tiri)
Sayang, kamu yakin?
Bunda Arumi
*menangis
Bunda Arumi
Aku cuma pengen dia belajar
Ayah(tiri)
tapi qila masihlah remaja, dia akan bingung akan berteduh dimana
Ayah(tiri)
Apalagi dengan kondisinya
Ayah(tiri)
Kamu harus memikirkan itu juga
Bunda Arumi
Aku yakin qila akan pergi ke rumah mas Gavin
fyi: Shaqila lahir dari pasangan Gavin dan Arumi yang menikah karena perjodohan yang diatur oleh kakek dari Gavin, setelah kakek pergi(mati) terjadilah perceraian saat usia Shaqila 5 tahun
Ayah(tiri)
Kamu yakin?
Bunda Arumi
*ragu
Bunda Arumi
*mengangguk
Shaqila
*kembali dengan koper besar
Shaqila
bunda, bunda jangan nangis karena qila ya
Shaqila
Qila sedih kalau karena qila bunda kecewa, sedih, sampai air mata bunda tumpah kek gini *terbata-bata
Shaqila
Ayah, maafin qila ya, qila malu-maluin jadi anak ayah *senyum sendu
Ayah(tiri)
*memeluk qila
Ayah(tiri)
Anak ayah, bunda hanya marah padamu dan itu tidak akan bertahan lama, tidak bisakah kamu tidak pergi terlebih dahulu
Anna (Kakak tiri)
*nangis
Anna (Kakak tiri)
Bunda, cegah qila, bunda, qila anak bunda
Bunda Arumi
*memalingkan wajah
Shaqila
Bunda marah sama qila
Ayah(tiri)
Arumi
Bunda Arumi
*ragu-ragu*
Shaqila
qila pamit ya *pergi
Bunda Arumi
*terus menerus menangis tanpa suara
Anna (Kakak tiri)
Bunda!! Qila pergi bunda, cegah dia! Bunda jangan biarin qila pergi *panik
Bunda Arumi
*pergi ke kamar
Ayah(tiri)
Shh...bundamu sedang dalam kondisi tidk baik
Anna (Kakak tiri)
Tapi ayah..ini sudah malam, qila akan tidur dimana nanti *panik
Ayah(tiri)
qila akan pergi ke rumah papanya, jangan khawatir *memeluk Anna
.
Di trotoar
Shaqila
bunda kecewa sama qila, ayah juga sedih karena qila, qila harus kemana tuhan *menangis
Hujan pun turun
Tidak terlalu deras namun mampu membuat qila basah kuyub
Comments