Awalnya Philip semakin merasa tertantang, setahun kemudian ia melamar Keiko dan dengan mudah ia juga mengangguk.
“Kenapa kau menerima lamaranku?” tanya Philip yang kembali Philip di buat heran Oleh jawaban dari Keiko.
“Kedua kakakku menikah muda, dan kau tahu Crystal keponakanku ia sangat menggemaskan, aku ingin kita secepatnya menikah dan memiliki anak.”
“Jadi kau ingin menikah muda hanya karena ingin secepatnya memiliki anak?” tanya Philip. “Kei, pernikahan bukan mainan, kau benar benar aneh,” keluh Philip.
“Aku tidak memiliki niat untuk mempermainkan pernikahan, tapi memiliki anak di usia muda terlihat sangat menyenangkan bukan?” tanya Keiko dengan nada sangat riang dan tanpa beban.
‘See.....! Dia benar benar aneh, ia sepertinya bukan gadis yang berusia 22 tahun!!!! Ia lebih seperti remaja 15 tahun yang tidak memiliki emosi, benar benar tidak memiliki keinginan menjalin asmara!!!’ gerutu Philip dalam hati
Keiko yang hanya menginginkan anak yang lucu, ia hanya berpikir menikah itu adalah sarana untuk bereproduksi.
Philip mulai merasa hubungannya dengan Keiko sangat kekanak kanakan, Philip merasa jenuh dan mulai bosan, ia merasa tidak tahan lagi, hubungan macam apa? Jika hanya ada satu orang yang ingin menjalin hubungan itu namanya cinta bertepuk sebelah tangan.
Tapi ia tidak mungkin mengakhiri hubungannya dengan Keiko begitu saja, karena Keiko adalah sahabatnya, ia yang pertama mengajak Keiko berhubungan lebih dari sekedar pertemanan.
Dan yang pasti ia mencintai Keiko, sedangkan Keiko? Tidak sama sekali.
Hatinya bahkan tidak tergerak sedikit pun, gadis itu memang aneh.
Sudah lama Philip ingin menggagalkan pernikahan itu, namun Keiko justru selalu membuat Philip tak berdaya.
“Kei, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan,” Philip bermaksud ingin menegaskan hubungan mereka dan mengakhirinya jika memang Keiko tak mencintainya.
“Philip aku sudah menyewa wedding organizer untuk kita, oh iya aku juga sudah memilih designer untuk merancang gaunku,” kata Keiko tanpa mempedulikan apa yang hendak Philip bicarakan.
“Bagus.” akhirnya hanya kata itu yang terlontar dari bibir Philip, ia tak mampu mengatakan untuk mengakhiri hubungan mereka karena Keiko sangat antusias saat mengatakan telah mengurus keperluan pernikahan, ia tidak tega membuat Keiko kecewa.
“Oh iya, setelah kita menikah apa kau akan membelikanku mansion? Atau kau pent house ? Atau mobil sport?” tanyanya sambil terkekeh
“Kau mau apa?” Philip justru menatap wajah Keiko dengan tatapan geli, gadis yang duduk di depannya dengan wajah polos itu seolah ia sedang meminta mainan baru.
“Aku? Terserah kau saja, apa pun aku terima,” katanya. “Oh iya pesta pernikahan kita ku rasa lebih baik di tunda saja, tahun ini jadwalku sangat padat, aku akan meminta asistenku mengatur pesta tahun depan.”
Hening sejenak, Keiko memainkan sendok pengaduk di gelas matchanya, sedangkan Philip memandangi wajah cantik Keiko tanpa melewatkan sejengkal pun.
“Kei aku belum melamarmu secara resmi,” kata Philip memecah keheningan.
“Tidak perlu, kau seperti orang kuno saja,” jawabnya enteng.
“Kei? Keluargamu akan mengira aku pria yang seenaknya saja ingin menikahimu tanpa melamarmu.”
“Setelah semuanya beres kau boleh melamarku secara resmi,” katanya sambil melirik jam di pergelangan tangannya, “oh iya aku harus pergi, sampai jumpa Philip.”
Philip bahkan belum menjawab perkataannya gadis itu telah melesat meninggalkan Philip yang mematung, selalu begitu setiap kali Philip mengajaknya berbicara serius mengenai hubungan mereka, Keiko memilih menghindarinya dengan berbagai alasan.
Dan 3 bulan sebelum pernikahan mereka.
“Kei, kita batalkan saja pernikahan ini,” Philip membulatkan tekadnya untuk mengucapkan hal yang bagi Philip terasa sangat sulit.
“Kenapa?” Keiko dengan nada kesal bertanya, “Semuanya telah kusiapkan Philip!” kedua alisnya tampak berkerut dalam.
“Aku akan mengganti semua biayanya, jangan khawatir.”
“Tidak bisa Philip!"
“Kei, kau tidak mencintaiku, mustahil kita lanjutkan jika hanya aku yang mencintaimu,” Philip mencoba menjelaskan mengapa ia ingin membatalkan rencana pernikahan mereka.
“Omong kosong Philip kita harus menikah! Aku tidak mau tahu!” air matanya Keiko tiba tiba turun membanjiri wajahnya, membuat Philip tak berdaya.
Di rengkuhnya Keiko ke dalam pelukannya, “Baiklah, kita pasti menikah,” jawab Philip, perasaannya sendiri justru terasa sakit, ia tak bisa mendapatkan hati Keiko meskipun mereka sangat dekat. Dan kini gadis itu bersikeras ingin dinikahi olehnya hanya karena ia menginginkan seorang anak.
Dia memang Yamada Keiko, setiap keinginannya harus terjadi seperti sihir dalam dongeng.
Dan hingga dua bulan kemudian mereka juga tidak pernah bertemu, Keiko juga tidak menghubunginya terlebih dulu. Philip berkaki kali menghubunginya namun Keiko selalu berkata dirinya sedang sibuk, lelah dan alasan lain.
Philip menyudahi lamunannya dan pergi meninggalkan balkon, mengambil jaket dan kunci mobilnya.
---
Keiko mengambil biolanya, menggeseknya dengan hati hati dan memainkan lagunya.
Sejak dua hari yang lalu Crystal telah di bawa kembali ke Tokyo, ia merasakan kesepian.
‘Bodoh sekali, semakin ingin memiliki putri sendiri yang lucu imut dan menggemaskan agar bisa ku kuasai sendiri.’ batin Keiko begitu kesal pada keinginan di benaknya yang semakin menggebu gebu.
Sejak Crystal ada di dunia ini, ia sering iri melihat Olivia dan Crystal mengenakan gaun pesta senada, piyama yang lucu, dan hal hal imut lainnya.
Dan untuk mendapatkan anak bukankah ia harus menikah????
Menikah! Ya menikah! tidak penting itu dengan siapa, yang penting bisa bereproduksi menghasilkan putri yang lucu bagaimanapun caranya.
Meskipun hidup di tengah keluarga yang penuh cinta namun nyatanya hingga umur Keiko mendekati 23 tahun ia masih tetap belum pernah jatuh cinta, hidupnya datar datar saja, ia merasa hidupnya selama ini cukup bahagia hanya dengan bermain musik, bekerja sebagai model, menghabiskan uangnya untuk membeli semua kesenangannya. Semua berjalan dengan baik meskipun tanpa cinta bukan? Berarti menikah tanpa cinta juga akan baik baik saja.
Keiko tahu banyak pria yang dengan rela untuk tidur dengannya, namun siapa yang mau jika Keiko meminta anak dari pria itu??? Pria mana yang mau menabur benih dengan cuma cuma? Mereka pasti akan berpikir Keiko akan meminta pertanggung jawaban dengan sebuah komitmen bernama pernikahan.
Frustrasi, Keiko menghentikan permainan biolanya dan membawa biola itu menuju mobilnya. Ia meminta bodyguard mengikuti mobilnya dan mengemudikan mobilnya menuju sebuah cafe, tepat di samping toko bunga yang bernama 'There Florist'.
“Oh, rupanya tempat ini benar benar terberkati, seorang super model datang tanpa di undang,” seloroh Theo sang pemilik cafe, pria itu sahabat kakak iparnya Olivia.
“Theo beri aku matcha terbaikmu,” pinta Keiko.
“Baiklah, im your barista,” kata Theo sambil menyilangkan satu tangannya di dada dan membungkukkan badannya sedikit.
Keiko terkekeh.
Kalian yang sabar ya bacanya 😆😆
Author dikit dikit update chapternya biar hemat 😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
queenbee
emaknya dl g sepolos ini 😂
2021-05-31
0
Bundha Zhazhi
di sini aku baru memahami cerita mu thoor
2021-05-26
0
Nety
keiko terlalu berambisi pingin punya anak, sampai sampai ga peduli dengan perasaan, emang nya enak gitu nikah tampa adanya cinta??
2021-04-11
0