Tiongkok city
Jarum jam berdetak begitu cepat. Satu bulan setelah kejadian itu kini tidak ada satu berita pun, tentang Lee Ji An. Pria itu terus mencari informasi tentang keberadaan dari wanita yang bernama Lee ji an. Tidak ada kabar berita sama sekali. dia tidak bisa mendapatkan informasi sedikitpun. Nathan kebingungan karena terus mencari keberadaan Lee ji an.
Pria itu kini sudah berada di puncak lelah untuk pencarian, karena sudah sebulan bahkan Lee tidak bisa ditemukan. Nathan kini hanya bisa duduk termenung di bangku depan kolam renang di mansion-nya. Bahkan sebulan ini dia tidak bisa fokus mengerjakan pekerjaannya. Dia pun tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya.
Waktunya tersisa semuanya hanya untuk mencari keberadaan gadis yang sempat memadu kasih dengannya. sampai sampai detik ini bahkan keberadaan Lee Ji An benar-benar diragukan.
"Ada apa denganmu, kenapa kamu menjadi Sepucat ini?" ucap seorang wanita paruh baya yang kini sedang berusaha memijat leher Nathan dengan penuh kasih sayang. Nathan memang terlihat dalam kondisi yang tidak baik, wajahnya pucat dan Dia terlihat lemas.
"Beberapa hari ini pencernaan ku tidak baik Nek, aku terus saja muntah, dan merasa mual, kepala ku pusing dan aku tidak bisa makan apapun." Nathan Berkata sambil menundukkan kepalanya karena sang nenek masih setia memijat lehernya.
"Apa itu sangat mual nak?" Nenek begitu cemas melihat kondisi sang cucu. Nathan adalah cucu satu-satunya, dan dia adalah seorang pewaris dari perusahaan yang dia miliki. Mereka hidup berdua setelah kematian kedua orang tua Nathan. Kedua orang tua Nathan meninggal pada saat Nathan berusia 3 tahun dan mereka meninggal di akibatkan oleh sebuah kecelakaan.
Semenjak saat itu Nathan hidup berdua Bersama sang nenek di rumahnya yang begitu besar. Keluarga Nathan bukanlah keluarga biasa, tetapi keluarga yang cukup terpandang dengan perusahaan yang begitu terkenal. Nenek adalah pemilik perusahaan tersebut tadinya perusahaan tersebut dibantu oleh ayah Nathan untuk beroperasi. Tetapi setelah ayahnya meninggal, nenek harus sendirian memimpin perusahaan tersebut, karena itu nenek berharap Nathan bisa secepatnya lulus sekolah dan membantu neneknya di perusahaan.
"Nathan tidak bisa makan apapun nek, semuanya pahit semuanya bau dan hambar, dan rasa mual ini terus mengganggu nek. Aduh Nathan tersiksa, jika terus seperti ini," pria itu memang terlihat tersiksa. Wajahnya pun begitu pucat dan dia lebih kurus dari sebelumnya.
"Apa kamu sudah memeriksakan tubuhmu ke Dokter?" tanya sang nenek kepada sang cucu.
"Aku sudah memeriksakan ini nek, tetapi Dokter mengatakan Aku baik-baik saja, dia bilang aku hanya perlu istirahat yang cukup dan meminum obat, tetapi anehnya walaupun sudah meminum obat, rasa pusing dan mual ini tidak juga hilang nek."
"Ya Tuhan. Kamu itu seperti orang yang sedang mengidam saja, cukup sabarlah ya, nanti suatu saat kamu akan sembuh, istirahat dulu tidak usah berangkat ke kampus."
"Ngidam? Kenapa anda bercanda, aku seorang laki-laki mana mungkin aku ngidam, dan aku belum menikah kan nek."
"Iya nenek tahu, tetapi hal seperti ini biasanya terjadi jika sang istri sedang mengandung nak."
"Lalu siapa yang menjadi istriku?" Nathan terkekeh mendengar ucapan sang nenek, dia merasa aneh kenapa neneknya bisa berkata seperti itu. Dan sang nenek hanya bisa tersenyum simpul.
"Nenek jangan bercanda lagi, Nathan benar-benar sakit dan Nathan tidak berbohong."
"Siapa yang mengatakan bahwa kamu berbohong cu? Nenek kan hanya mengatakan Biasanya hal seperti terjadi jika sang istri mengidam, kamu suka aneh-aneh saja."
"Nenek yang aneh, mana mungkin aku mengidam dan mana mungkin dia hamil?"
"Dia siapa ?" Nenek menghentikan aktivitas memijat leher Nathan. Nenek sungguh penasaran dengan sebutan dia yang Nathan keluarkan.
"Bukan siapa-siapa nek, di hanya kenalan Nathan. Tetapi dia menghilang begitu saja." wajah Nathan berubah menjadi sendu ketika mengingat bahwa dia sudah lelah mencari keberadaan Lee Ji An.
"Menghilang?"
"Iya nek, sudahlah kita lupakan dia." Nathan tersenyum manis kepasa sang nenek.
"Apa dia tidak penting?"
"Iya, dia tidak penting," ucap Nathan.
Sebetulnya Nathan berkata dengan penuh kebohongan dia berbohong dan mengatakan bahwa wanita itu tidak penting. Padahal sampai saat ini Nathan masih mencari keberadaan wanita tersebut, wanita yang dia kenal sesaat, dan kini bahkan tidak diketahui keberadaannya.
Tapi kini Nathan sudah memutuskan untuk tidak mencari keberadaannya lagi, untuk apa Nathan mencari keberadaan Lee Ji An jika ia sendiri tidak mau diketahui keberadaannya oleh Nathan. Lagian sama sekali gadis tidak meninggalkan jejak dia pergi entah kemana. Karena itu Nathan memutuskan untuk berhenti mencari keberadaan gadis tersebut.
Walaupun bagaimana, ucapan sang Nenek sungguh mengganggu pikirannya, dia tidak bisa tenang karena nenek mengatakan, bahwa dia mengalami tanda dan gejala seseorang yang mengidam tetapi Nathan yakin bahwa kejadian satu malam itu, tidak akan membuat gadis itu mengandung.
Buktinya gadis itu sama sekali tidak kembali ke tempat itu, dan tidak mencari keberadaan Nathan. Nathan jadi lebih sedikit tenang, karena Nathan yakin kalau saja gadis itu mengandung, maka pasti gadis itu akan menyusul Nathan ke rumahnya. Sangat mudah untuk mencari keberadaan Nathan. Karena Nathan memang begitu terkenal di Tiongkok. Maklumlah Nathan adalah pemilik perusahaan terbesar nomor 3 di Tiongkok.
Nathan bukan tipikal pria yang tidak mau bertanggung jawab. Nathan sudah berusaha mencari keberadaan Gadis itu tetapi, gadis itu benar-benar tidak bisa ditemukan di negara Cina. Nathan bahkan sudah menyebar beberapa anak buahnya untuk mencari keberadaan gadis itu. Nathan masih ingat bahwa Gadis itu masih kuliah dengan jurusan yang sama dengannya.
Nathan pun sudah berusaha mencari keberadaan gadis itu di daerah asalnya yaitu Korea Selatan. Tidak tanggung-tanggung Nathan bahkan menyewa anak buah yang profesional untuk mencari keberadaan Gadis itu namun sama sekali hasilnya nihil. Gadis itu menghilang tanpa jejak. Hari ini adalah hari terakhir Nathan mencari Nathan tidak akan mencarinya lagi.
🌺🌺🌺
Jakarta.
"Ada apa kak Lee, kenapa wajah kakak pucat seperti itu?" Kim nana terus memperhatikan kakak sepupunya dengan kening yang mengerut. Namun Lee tidak bisa berkata apapun. Tubuhnya bergetar dan melemah tidak bisa tersangga. Wajahnya pucat penuh dengan kekhawatiran. Dia benar-benar merasakan kegelisahan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Ini adalah sebuah masalah besar untuk hidupnya. Dia tak percaya dengan alat yang dipegang. Sebuah alat tes kehamilan dengan dua garis merah. Kim Nana pun datang menghampiri kakak sepupunya. Dia lalu meraih benda yang di pegang oleh Lee.
"What?" Mata Gadis itu membulat ketika melihat alat tersebut positif.
🌺🌺🌺 bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 265 Episodes
Comments
Darti Aryani
hmmm.. hamidun..
2020-08-07
0
Bucinny jiwook
suka thor
2020-05-11
2
Echa0710
kereen
2020-05-11
1