Kampus

Pagi hari Rindu sudah merapihkan tempat tidurnya, mengambil roti yang ada di meja belajar dan menambahkan susu kental manis coklat kesukaannya. Dia bersiap untuk pertama kalinya kuliah.

Rindu mengambil jurusan Sastra dan dia sekarang sudah masuk semester empat. Dia memeluk map di dadanya berisi berkas-berkas pindahannya dari kampus yang lama.

"Rindu." teriak seorang lelaki di belakangnya.

"Rendi? kok kamu bisa di sini?" tanyanya heran.

" Mestinya gue yang nanya, ngapain lo ada di kampus gue?"

"Oh ... ternyata kamu kuliah di sini juga? ni mau masukin berkas pindahan aku,"

"Gue anter yu!" Rindu mengangguk tersenyum.

Mereka berdua asik ngobrol sambil berjalan.

"aaaw ...." map yang di bawa Rindu terjatuh saat menabrak seorang pria tinggi yang ada di depannya.

"Lo ga punya mata ya?" teriak pria itu dengan lantang. Rindu yang sedang mengambil map yang dalamnya berhamburan pun merasa kaget.

"Sorry bro, kita ga sengaja,"

"Rendi, lain kali lo ajarin cewek kampung ini caranya berjalan." pria itu pun pergi.

"Rindu, lo ga apa-apa 'kan?" Rindu berdiri dia menggelengkan kepalanya.

"Dia siapa?" tanya Rindu.

"Namanya Aditya kendrick, dia memang seperti itu sama orang yang baru dia kenal, tapi kalau lo udah kenal orangnya baik kok." jelasnya dan Rindu hanya diam.

Setelah memasukan berkas pindahannya, Rindu segera pergi ke ruang admistrasi.

"Rendi?" pria itu dari menunggu Rindu di luar.

"Kenapa masih menungguku?"

"Aku takut kamu nyasar," katanya sambil tersenyum.

"Oia, kamu jurusan apa?"

"Sastra semester empat," jawabnya.

"Berarti kita sama donk." Rendi hanya tersenyum dan mereka pun lanjut ke ruang administrasi.

Selesai membayar uang kuliahnya, Rendi pun pamit karena dia ada kelas saat itu. Rindu memang belum aktif sebagai mahasiswa di sana, karena dia baru saja memasukkan data dirinya.

"Sampai ketemu di tempat kerja ya." kata Rendi dan langsung meninggalkan Rindu.

Mereka berdua sengaja megambil shift malam hari, karena tidak ingin menganggu jam kuliah mereka. Rindu melangkahkan kakinya menuju toko buku yang ada di dekat kampusnya.

Tid ... tid ... suara klakson mobil membuat Rindu melangkah ke sisi jalan. mobil sport biru melaju kencang melewatinya.

"Dasar orang kaya, ga tau sopan santun," celetuk Rindu.

Dia memasuki toko buku mengambil buku yang segelnya sudah terbuka dan duduk di pojok tempat orang membaca. Rindu memang sangat menyukai buku-buku sastra. Dia merasakan getaran yang berasal dari saku celananya.

"Rindu bagaimana kabarmu?" Farel mengirim pesan padanya. Dengan cepat Rindu membalasnya.

"Aku baik-baik saja Farel, kamu ibu dan kakak bagaimana?" walaupun dia sering di perlakukan tidak baik, tapi Rindu selalu menginggat tentang mereka.

"Mereka baik-baik saja, kamu hati-hati disana ya saat libur semester nanti, aku akan mengunjungi mu,"

"Terimakasih Farel, aku tunggu!" Rindu melanjutkan membaca buku sastra yang di ambilnya tadi.

Tidak terasa waktu menunjukan pukul lima, sudah waktunya dia untuk bekerja. Rindu berjalan dengan cepat ke halte bis yang ada di depan toko itu. Dia menyandarkan tubuh kecilnya di dekat jendela. Mobil yang tadi pikirnya saat melihat mobil sport biru di samping bis yang dia tumpangi. Rindu melihat pria yang tadi menabraknya, pantes saja dasar orang ga punya perasaan kata Rindu dalam hati.

Rindu turun di pemberentian selanjutnya. cukup berjalan kurang lebih lima belas menit untuk sampai ke kedai tempatnya bekerja.

"Ini 'kan mobil tadi lagi?" kata Rindu yang melihat mobil yang di lihatnya tadi dalam bis, terpakir depan kedai tempatnya bekerja. Dia tidak menghiraukannya dan segera masuk ke dalam berganti shift dengan rekan kerjanya.

"Hai Rindu, kita pulang ya!" ucap rekan-rekan kerjanya yang sudah bersiap untuk pulang. Rindu membalasnya dengan senyuman itu.

"Rindu, tadi kamu kemana setelah dari kampus?" bisik Rendi saat sedang mengadakan breafing sebelum memulai kerja.

Mata Rindu terus memperhatikan kedepan. Setelah selesai breafing yang, semua menyatukan tangan dan berteriak 'SIAP SEMANGAT' dengan kompak.

"Aku, ke toko buku, bu" Rindu menjawab pertanyaan Rendi tadi. dan mereka memulai kerja di tempat yang berbeda

Tring ...

"Pesanan," teriak salah satu karyawan bagian dapur. Rindu yang sedang membersihkan meja langsung mengambil baki pesanan meja no empat.

Tfk menyangka meja itu di isi oleh pria yang tadi di kampus bersama wanita blasteran cantik dan super seksi.

" maaf ini pesanannya" Rindu meletakan dua buah gelas minuman. dia menyadari pria sombong itu melihatnya. setelah mengantar pesanan Rindu langsung pergi "wait, this is not my order. I ordered with a little sugar. Didn't you hear that?" teriak wanita blasteran itu.

"Forgive us miss, maybe we didn't hear it earlier, we will replace it with a new one" Rindu menjawabnya dengan sangat fasih dan mengambil es jeruk dimeja itu untuk mengantinya. semua mata menatapnya karena wanita tadi cukup keras mengatakannya.

" kamu tidak perlu berlebihan Gabby " ucap Adit Gabby hanya menaikkan bahunya dan kembali memainkan ponsel yang ada di tangannya.

"Kenapa bule itu?" tanya Nissa teman kerjanya.

"Dia bilang ini terlalu manis," Rindu menyodorkan gelas yang berisi es jeruk.

"Dia tadi tidak mengatakan kalau harus mengurangi gula, maafkan aku ya Rindu kamu jadi kena marahnya." Rindu hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.

Mata Adit terus menatap Rindu, dia baru melihat wanita cantik natural yang sederhana tanpa memakai polesan make up di wajahnya.

"Bro, cewe baru lo?" tegur Rendi sambil mengantarkan es jeruk Gabby. Adit langsung memalingkan pandangannya dari Rindu.

"Sepupu gue baru datang dari Amerika." jelas Adit dan dia memperkenalkan Rendi padanya. Adit dan Rendy memang cukup dekat di kampus.

"Hy ... kenalin nih temen kampus gue Rendy." Gabby menggulurkan tangannya

"Gabby." Rendi pun membalasnya.

Hari itu kedai sangat penuh, Rindu dan karyawan lainnya hanya istirahat sekedar perut dan lanjut bekerja kembali. Rindu menyandarkan tubuhnya di dinding menarik nafas panjang, sungguh tidak mudah untuk mendapatkan uang, pikirnya.

TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN NYA

Terpopuler

Comments

AsriMaesya

AsriMaesya

menarik

2020-12-07

0

Juli Mahtin

Juli Mahtin

awal yang bagus

2020-09-29

0

⭐Nda 1-2⭐

⭐Nda 1-2⭐

pasti Adit jatcin ke rindu..😁

2020-06-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!