episode 3

"Sebenarnya waktu 10 menit tak cukup untukku, tapi yang terpenting sekarang aku bisa bicara dengan baik-baik dengan mereka." ucap Daniel dari dalam hati.

"Silahkan masuk." ucap Vanya. Daniel pun masuk kedalam dan mendudukkan dirinya di sofa bersama Reno, sedangkan Vanya sendiri duduk di sebelah ranjang persakitan Rasti.

"Cepat katakan waktumu tidak banyak" ucap Reno dengan ketus. Sebenarnya Reno hanya ingin tau jalan keluar apa yang akan di keluarkan Daniel.

"Gini Om, sebelumnya saya minta maaf atas kesalahan Kakak saya, yang tega mempermainkan dan mempermalukan Keluarga om.." ucap Daniel. Namun belum selesai Daniel berbicara, Reno sudah memotong perkataan Daniel.

"Langsung ke intinya saja, jangan terlalu banyak basa-basi." ucap Reno.

"Baiklah, sebenarnya saya ingin mengatakan, bahwa saya akan menikahi Vanya dan menggantikan kak Kevin di pelaminan. Apa Om setuju..?" ucap Daniel to the point. Vanya yang mendengar perkataan Daniel sontak terkejut, Vanya gak mau melakukan hal gila itu.

"Apa kamu bilang, menikah dengan mu. Gak aku gak mau, pokoknya aku gak setuju." protes Vanya.

"Kenapa gak mau..?" tanya Daniel sambil menaikan sebelah alisnya.

"Pokoknya aku gak mau, sekarang aku tanya sama kamu. Umur kamu berapa, pasti tua aku jauh dan aku gak mau menikahi berondong." ucap Vanya dengan Menggeleng-geleng kan kepalanya.

"Umurku 23 tahun. Gak ada larangan kan menikah di umur 23 tahun, dan menikah dengan wanita lebih tua." jawab Daniel.

"Bukan masalah diperbolehkan atau tidak diperbolehkannya menikah di umur 23 tahun Daniel, masalahnya adalah umurku dan umurmu berbeda 4 tahun, dan satu lagi kau lebih muda dariku." ucap Vanya dengan kesal.

"Umur gak jadi masalah bagiku, kalau memang sudah jadi jodohnya pasti nggak akan kemana." jawab Daniel acuh tak acuh. Sedangkan Vanya makin kesal dengan jawaban Daniel, pendirian Vanya tetap gak mau menikah dengan Daniel.

"Pokok nya gak mau." ucap Vanya dengan mengerucutkan bibirnya.

"Setidaknya fikirkan keluargamu Vanya, undangan juga sudah tersebar luas Jika mereka tahu kalau Kakak meninggalkanmu di pelaminan reputasi keluargamu akan jelek." ucap Daniel lagi. Sedangkan Reno sedaritadi hanya diam dan memandang Daniel dengan teliti, Reno berusaha mencari cela yang jelek dari diri Daniel, tapi Reno tak menemukan itu.

"Anak ini memang lebih muda dari Vanya, tapi Pemikiran yang sangat bagus. Bahkan aku mulai suka dengan pemikirannya." ucap Reno dalam hati.

"Apa kamu serius ingin menikahi Putriku, dia sangat manja dan tidak bisa apapun." jawab Reno tiba-tiba.

"Papa" protes Vanya.

"Diam lah sebentar, Vanya." ucap Reno dengan nada penekanan.

"Iya saya serius Om, jika masalah cinta atau pacaran atau pendekatan kita bisa lakukan itu saat sudah menikah. Dan untuk masalah manja atau tidaknya setiap manusia akan mempunyai sifat yang berbeda Om, jadi Saya memaklumi itu." jawab Daniel dengan lancar.

"Baiklah, aku terima permintaan mu untuk menikahi putriku, tapi ingat jangan pernah Menyakitinya" ucap Reno.

"Papa, Vanya gak mau..?"

"Vanya ini yang terbaik, Sayang." ucap Rasti yang sedari tadi mendengarkan Daniel.

"Tapi, Ma."

"Mama yakin Daniel bisa membimbing kamu, dia terlihat sangat baik, Sayang." ucap Rasti. Sedangkan Vanya tak bisa berbuat apa-apa lagi, mau tak mau dia harus setuju.