Dewasa Di Tangan Pak Guru
Drama perpisahan
Hinata Ritsuka (Nana)
Menjadi dewasa itu... apa sih?
Kring... Kring... Kring....
Bel pulang yang menandakan berakhirnya waktu sekolah, sore ini turut mengakhiri kisah pahit yang di alami gadis berambut cokelat, bernama Hinata Ritsuka, di SMA Brillianz yang baru di tempuh nya selama enam bulan terakhir.
Setiap langkah yang Nana ambil menuju pintu kelas, semua itu diiringi tatapan sinis dan bisikan murid lain di sekitarnya.
Mereka yang hanya bisa bergosip, membuat berita palsu, bahkan membesarkan isu yang sebenarnya tidak Nana lakukan pada sekelompok sampah. Mereka tidak memahami Nana.
Para sampah itupun kini menyombongkan sisi menang di sudut kelas, seolah mereka berhasil membuat hidup Nana berantakan.
Dengan memutarbalikkan fakta dan membuat Nana keluar dari sekolah.
Hinata Ritsuka (Nana)
Hah .... Aku muak.
Tapi Nana tak peduli lagi.
Tentang semua pembullyan yang ia dapatkan, dan masalah yang terjadi hingga keluarganya memutuskan memindahkan nya ke sekolah lain. Nana tidak lagi peduli pada semua itu.
Hembusan angin membawa atensi Nana pada sesosok laki laki yang bersandar di koridor di depan.
Hinata Ritsuka (Nana)
Yuuki...
Laki-laki itu menoleh padanya. Dengan sorot mata dingin yang sungguh ingin Nana abaikan saat itu juga.
Sakurai Yuuki
Masih Ada kesempatan Jika kamu jujur padaku.
Hinata Ritsuka (Nana)
Aku sudah cukup memberitahumu semuanya.
Sakurai Yuuki
Kamu tidak jujur!
Hinata Ritsuka (Nana)
Kamu gila!
Hinata Ritsuka (Nana)
Kamu pikir aku akan mengakui kesalahan yang tidak pernah aku lakukan?!
Memberi tatapan marah ketika Nana melantangkan suara. Cara Yuuki menatapnya telah menyimpulkan bukan lagi sebagai kekasih, tapi laki laki itu menatap Nana sebagai seorang musuh.
Hinata Ritsuka (Nana)
(sial!)
Inilah satu-satunya alasan Nana setuju pada keputusan kedua orang tuanya, untuk memindahkannya ke sekolah lain setelah kasus pembullyan seminggu lalu.
Fakta bahwa kekasihnya sendiri, cinta pertama yang dia puja-puja selama ini, justru memihak sisi korban yang sebenarnya adalah biang dari masalah.
Nana tidak bisa menerima semua itu.
Hinata Ritsuka (Nana)
Kamu tidak mempercayai ku, kan?! Kamu juga tidak mau mendengar kebenarannya dari mulutku. Lalu, untuk apa kamu menghalangi jalan ku?
Sakurai Yuuki
Karena aku masih mencintaimu!
Sakurai Yuuki
Tapi sikapmu telah membuatku kecewa...
Hinata Ritsuka (Nana)
Cinta? Kamu pikir aku tidak tau yang sebenarnya kalian lakukan di belakang ku?
Sakurai Yuuki
... Apa yang kamu maksud?
Bersama langkahnya melewati Yuuki, untuk sesaat, Nana menoleh menatap punggung Yuuki yang masih terdiam di tempat.
Hinata Ritsuka (Nana)
Kamu dan sampah itu bermain di belakangku sejak awal hubungan kita.
Hinata Ritsuka (Nana)
Tapi karena aku bodoh sangat mencintai mu, aku pura pura buta, sambil berharap lama kelamaan kamu dapat melihat ketulusan ku.
Hinata Ritsuka (Nana)
Tapi sudah cukup sekarang.
Memutar haluan tubuh menggapai tangan Nana, Yuuki tak menyangka gadis itu akan menepis genggamannya.
Haegawa Haruki
Sudah cukup, anak anak...
Haegawa Haruki
Aku muak sejak tadi melihat adegan seolah kalian berada di drama series.
Menyela perbincangan keduanya, seorang pria berbadan tinggi muncul menahan tangan Yuuki yang hendak kembali menyentuh Nana.
Keduanya terkejut. Namun entah mengapa, Nana sedikit bersyukur orang asing ini muncul saat dirinya sudah tidak tahan menghadapi Yuuki.
Yuuki menatap tajam. Mencoba melepaskan tangannya dari genggaman pria itu namun tak bisa. Perbedaan kekuatan mereka rupanya cukup besar.
Haegawa Haruki
Bisa di bilang, aku orang yang akan menjaga mantan mu kedepannya... ?
Hinata Ritsuka (Nana)
A-aku?
Di beri seulas senyuman lembut. Nana kesulitan mengartikan kalimat di ucapkan pria itu.
Haegawa Haruki
Salam kenal, aku Haruki...
Comments