BUKAN MENIKAHI CEO TAPI MENIKAH DENGAN SEORANG PELAYAN
Di dalam sebuah klub malam. Terlihat dua orang wanita yang tengah duduk berhadapan. Salah satu wanita itu terus menghembuskan napasnya, turut prihatin dengan wanita di depannya yang terus menerus minum dan mulai berkata kasar.
Untung saja kondisi klub sedang sepi. Jika tidak, mereka pasti akan menjadi pusat perhatian. Tiba-tiba wanita mabuk itu menangis, membuat wanita di depannya yang tidak lain adalah sahabatnya, menghembuskan napas. Tidak tahu harus berbuat apa.
"Hiks! Hiks! Hiks!"
"Kamu jahat, Vin."
Beberapa jam yang lalu.
Kim Ana atau kerap kali disapa Ana oleh teman-temannya. Putri dari pengusaha sukses yang menduduki posisi ke 4 dari 3 perusahaan terbesar se-Asia.
Satu-satunya putri dari Kim Young dan Kim Yana atau kerap disapa Liyana.
Hari ini Ana sangat bahagia. Karena hari ini tepat 1 tahun ia berpacaran dengan Kevin Liu.
Saat ini Ana berada di salah satu mall. Melihat hadiah apa yg bagus untuk kekasihnya.
"Hadiah apa yang sosok untuknya, ya?" guman Ana.
Di saat Ana tengah asik melihat-lihat, tanpa sengaja ia melihat seseorang yang sangat ia kenal.
"Kevin? Ngapain dia di sini?" tanya Ana dengan tatapan yang fokus menatap sosok kekasihnya itu.
Kening Ana mengerut melihat Kevin yang tengah bersama Melinda, sahabat Ana.
Ana masih terus mengikuti mereka, hingga tiba sebuah hotel dan memesan kamar. Ana masih setia mengendap mengikuti langkah kaki sahabat dan kekasihnya itu, hingga keduanya memasuki sebuah kamar.
Karenarasa penasarannya, Ana membuka pintu kamar yang ternyata tidak terkunci itu.
BRAK!
"Apa yg kalian lakukan?" ucap Ana dengan kedua mata terbelalak.
Kedua orang itu mendekat ke arah Ana. Saat Kevin ingin berbicara, sebuah tamparan keras sudah lebih dulu mendarat di pipinya.
PLAK!
Seketika Melinda membelalakkan mata dan segera menolong Kevin.
"Kevin!" teriak Melinda.
"Apa yang kamu lakukan, Ana?" bentak.
"Kenapa, Mel? Kenapa kamu lakuin ini sama aku?! Kamu tau kalau aku adalah pacar Kevin. Kenapa?!" teriak Ana dengan mata berkaca-kaca.
"Ana ... Ana. Kamu harus tau kalau aku dan Kevin akan segera menikah." ucap Melinda.
"Apa?!"
"Kamu itu nggak pantas buat Kevin. Kamu cuma mantan pacar sekarang. Jadi Ana sayang, kamu lebih baik pergi dari sini. Karena kamu nggak pantas berada di sini! Ganggu orang aja." ucap Melinda dengan tersenyum sinis.
"Aku belum putus sama Kevin," ucap Ana masih menahan tangisnya.
"Kita putus!" ucap kevin dengan lantangnya.
Ana terkejut mendengar perkataan Kevin.
"Maksud kamu apa, Vin?" tanya Ana lirih.
"Aku udah nggak cinta sama kamu. Jadi kita putus. Lagipula aku nggak bisa nikah sama orang miskin kayak kamu Ana." ucap Kevin tanpa rasa bersalah sama sekali.
Ana memang tidak pernah memberitahu Kevin. Bahwa dia adalah anak orang kaya.
Yang mereka tahu hanyalah Ana masuk ke dalam universitas mengunakan beasiswa dan dia juga hanya tinggal di kontrakan yang seadanya. Sang Ayah pernah memberinya sebuah apartemen, tapi Ana menolak. Ia mengatakan ingin hidup mandiri, Ayahnya pun tidak bisa menentang keinginan Ana.
Ana juga sudah memberi tahu Ayahnya. Jika dia baru akan pulang saat dia merasa dirinya sudah dewasa dan mau tidak mau Ayahnya menyetujui hal itu. Mengatakan rumah ini akan selalu terbuka jika Ana sudah siap untuk pulang.
Seketika Ana berlari keluar hotel sambil menangis.
***
Sekarang Ana tengah berada di sebuah Club bersama teman masa kecilnya. Sarah Fang atau sering di panggil Sasa.
Ana yang memang sudah mabuk mulai berbicara ngawur. Mulai dari mengutuk Kevin, mencaci maki dan masih banyak lagi.
"Dasar buaya darat. Aku berharap kau ditabrak mobil dan mati bersama dengan jalangmu itu. Hiks!" ucap Ana setengah berteriak.
Sarah yang mendengar hal itu pun, hanya bisa mengelengkan kepala.
Sarah masih setia menemani Ana, hingga Ana tertidur di meja. Sarah berniat untuk mengantarkan Ana pulang.
Ketika sarah hendak merangkul Ana. Tiba-tiba ponselnya berdering.
"Halo," jawab Sarah dengan posisi berdiri.
"Halo, Nona. Bisakah anda segera kembali?" ucap seseorang di seberang.
"Simon. Ada apa? Kenapa suaramu terdengar khawatir?" tanya Sarah pada Simon yang tak lain adalah Kepala pelayan di rumahnya.
"Tuan masuk rumah sakit, Nona!" ucap Simon dengan suara bergetar.
"APA?!"
"Aku akan segera ke sana. Kirim alamatnya lewat pesan, oke." lanjutnya.
"Baik, Nona." jawab Simon.
Sarah mulai bingung. Dia harus segera ke rumah sakit untuk melihat keadaan ayahnya, tapi ia juga tidak bisa meninggalkan Ana sendirian di tempat ini dalam keadaan mabuk. Hingga terlintas di dalam fikirannya untuk menyewa kamar.
Sarah mencari pelayan Di klub itu untuk menyewa kamar agar dia tidak perlu takut meninggalkan Ana sendiri.
"Permisi!" panggil Sarah pada seorang pelayan pria.
"Iya, Nona. Ada yang bisa saya bantu?" jawab pelayan pria itu.
"Apakah masih ada kamar yang kosong?"
"Maaf, Nona. Sepertinya sudah tidak ada lagi kamar yang kosong." jawabnya
"Apakah tidak ada walau hanya satu?" tanya Sarah dengan wajah yang mulai gelisah. Dia harus segera ke rumah sakit untuk melihat keadaan ayahnya.
"Sudah tidak ada lagi, Nona." jawab pelayan pria itu.
"Saya mohon bantu saya, Tuan. Saya harus segera ke rumah sakit untuk melihat keadaan ayah saya, tapi saya tidak tega meninggalkan teman saya sendiri. Saya ingin mengantarnya pulang, tapi arah rumah sakit dengan rumahnya berlawan. Saya mohon bantu saya, Tuan." ucap sarah sambil mengatupkan tangannya.
Pelayan itu menghembuskan napasnya.
"Baiklah, Nona. Saya akan membantu Anda, tapi Anda harus menjemput teman anda pada pukul 6 pagi. Apakah Anda mengerti?" tanyanya pada Sarah yang dibalas anggukan oleh wanita itu.
"Saya mengerti. Terima kasih, Tuan. Terima kasih banyak." ucap Sarah sambil membungkukkan setengah badannya.
"Baiklah. Mari saya antar," ucap pelayan itu. Mengambil alih tubuh mungil Ana dan menggendongnya ala bridel style diikuti oleh Sarah di belakang.
Setelah sampai di kamar. Pelayan itu meletakkan Ana di ranjang dan Sarah pun menyelimuti Ana, lalu segera keluar dari kamar.
"Baiklah, Nona. Anda harus ingat untuk menjemput teman anda besok pagi," ucap pelayan itu mengingatkan Sarah dan berbalik untuk pergi.
Belum sampai tiga langkah pelayan itu melangkahkan kakinya, tiba-tiba Sarah memanggilnya.
"Tuan." panggil Sarah dan pelayan itu pun berbalik menghadap Sarah.
"Iya. Apa masih ada yang lain, Nona?" tanyanya.
"Siapa nama Anda?"
"Nama saya Kimso." jawab pelayan pria itu.
"Ini adalah kartu debit milik saya. Bayaran untuk sewa kamarnya. Kalau begitu saya permisi. Saya titip teman saya." ucap Sarah sambil berlalu pergi setelah meletakkan kartu debitnya di tangan Kimso.
Tiba-tiba, terdengar suara Kimso memanggil nama Sarah, membuat wanita itu menghentikan langkahnya.
"Nona Sarah." panggil Kimso
Sarah berbalik. Terkejut saat Kimso menarik tangannya dan meletakkan Kartu kredit itu di telapak tangan Sarah.
"Anda tidak perlu membayarnya. Saya hanya berniat membantu dan jangan lupa untuk menjemput teman Anda tepat waktu. Soal biaya tidak perlu." jelas Kimso panjang lebar.
Sarah pun mengerti, alu berterimah kasih dan pergi.
'Aku berharap Tuan tidak tau. Jika dia tau, saat itu juga pasti aku akan mati' batin Kimso. Berharap tidak akan ketahuan pada Tuannya.
***
Pukul 02:00 dini hari.
Suara pintu terbuka memperlihatkan seorang pria memasuki sebuah kamar. Sosok iru menyadari bahwa, jika di dalam ruangan itu ada orang lain selain dirinya.
Pria itu membuka pakainnya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Di saat selesai mandi. Pria itu dan mendekat pada tempat tidur. Keningnya mengerut kala melihat sosok wanita yang tertidur pulas di atas ranjangnya. Pria itu semakin mendekat dan dilihatnya dengan seksama wajah wanita itu.
Pria itu membungkukkan kepalanya dan kini wajahnya hanya berjarak 15 centi saja dari wajah Ana. Ditatapnya lama wajah Ana, lalu menghembuskan napasnya pelan.
'Sepertinya aku tidak bisa tidur di sini'.
Di saat Pria itu hendak mengangkat kepalanya. Namun kejadian tak terduga terjadi, membuat kedua bola mata pria itu seolah ingin keluar dari tempatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Salsa Billa
q bca ulg Thor walau dngn aqun brbda ya walau author slh satu author tbst cuma sdh gk brkrya lgi d sini y thor
2024-01-21
0
Dewi Kijang
keren nihh lanjut saya hadir 😁😁😁😁niii
2023-03-27
0
Rentina Sitohang
gua balik lagi guys🤣
kmrin ini kubaca pas tahun 2020
skrang udh 2022🤣🤣
2022-04-21
0