Mutualisme

Mutualisme

MTLS

Announcement kereta
Sesaat lagi kita akan tiba di stasiun tujuan akhir—
Gujes-gujes ... (bunyi rel kereta)
Izan
Izan
Aw!
Izan
Izan
Kaki Ijan keinjek ... sakit..
Izan
Izan
*Narik ujung baju ayah*
Anak kecil yang masih duduk di Taman Kanak-kanak itu terdesak.
Tiba-tiba sekali gerbong penuh dengan puluhan manusia.
Ditya
Ditya
Aduh, tumbenan jam segini ramai
Ditya
Ditya
*Jongkok, lalu menggendong Izan*
Ditya
Ditya
Sabar yah. Sementara Izan, Ayah gendong dulu, oke?
Izan
Izan
*Angguk-angguk*
Izan
Izan
Iyah
Melihat buah hatinya kesulitan, dada Ditya sesak.
Tapi, apa boleh buat.
Dia hanya bisa melakukan usah terbaik yang ia mampu,
yaitu dengan mendekap Izan dan menjadikan badannya sebagai tameng.
Pukul 13.44 dalam perjalanan pulang
Ditya
Ditya
*Bergerak-gerak tidak nyaman*
Semua berjalan lancar.
Izan yang tertidur di gendongan, kresek berisi makanan untuk malam nanti dan orang asing yang menggerayangi pan–
Tunggu, APA?!
Ditya
Ditya
Tch, dasar binatang biadab! *batin*
Ditya
Ditya
*Menahan emosi*
Ditya
Ditya
Sialan...!
Izan
Izan
*Tidur lelap*
Tangan kanan menahan tubuh Izan dan sisi kiri menenteng tas belanja.
Begal
Begal
*Meraba dan tertawa kecil*
Ditya
Ditya
Hentikan.
Ditya
Ditya
*Mengernyit*
Bagaiman Ditya mau melawan, jika sekedar menggerakkan lengan saja sulit.
Ditya
Ditya
Hei...
Ditya
Ditya
Apa matamu bermasalah, hah?
Ditya
Ditya
*Menatam tajam, penuh dendam*
Dia enggan membangunkan Izan. Anak laki-lakinya terlihat damai di bawah alam mimpi.
Begal
Begal
...
Ditya
Ditya
Bagaimana bisa ... *omel batin*
Ditya
Ditya
Bapak-bapak yang terlihat jelas sedang mengendong anak, juga dihap oleh kaum biadab tak tahu tempat! *gerutu*
Huft..
Ada apa dengan orang-orang zaman sekarang?
Hati nurani Ditya berharap untuk bisa menabok muka pelaku, mengunakan sandal jepit bekas dipakai dari beternak ayam.
Biarlah bau tai menempel di wajahnya.
Begal
Begal
Pak
Begal
Begal
Jangan bergerak-gerak, saya jadi kesusahan.
Begal
Begal
*Lancang menempatkan tangan kotor ke Ditya*
Begal
Begal
*Menahan dengan kasar*
Ditya
Ditya
Bajingan, dibiarkan makin gak tau diri!!
Ditya
Ditya
*Bergumam kesal. Segala nama hewan dia sebut*
Di kala Ditya sibuk menggerutu dan menyumpahi yang tidak-tidak
Seorang gadis berbadan lumayan besar menengahi diantara Ditya dan orang mesum itu.
???
???
Lo minggat sekarang atau gue laporin!!
???
???
Heh, jingan! Gue dah tau lo tinggal di mana.
???
???
Jangan sampai adik sama bonyok lo ikut digusur cuma gara-gara anak bangsat kek lo!!
Begal
Begal
*Bedecak kesal & takut*
Begal
Begal
Iya-iya, gue pergi
Begal
Begal
Ganggu aja nih cewek sok.. *kemam*
Orang tersebut pergi menjauh, juga sedikit sepah serapah.
To be continued...
Like & subscribe wajib! 👺

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!