Anindita dan Aliya berjalan bersama memasuki sekolah.
Aliya
Anin, hari ini kamu udah ngerjain PR dari Bu Tuti belum?
Anindita
Udah dong, aku kan selalu gercep kalau di kasih PR sama Bu Tuti
Aliya
Iya sih, si paling gercep ngerjain PR
Anindita
Hehe*
Anindita dan Aliya tiba-tiba menghentikan langkah mereka ketika melihat kerumunan didalam sekolah.
Anindita
Itu ada apa ya?
Aliya
Biasalah, paling Kak Laura and the geng
Anindita
Aku heran, kenapa sih Laura suka banget ngebully orang?
Aliya
Namanya juga anak orang kaya, bisa berbuat seenaknya.
Aliya
Dan siapa yang bisa melarang? Bahkan guru-guru disini saja takut sama dia
Anindita
Tapi tetap saja nggak bisa begitu dong, kasian kalau nggak ada yang mau tolongin orang itu
Aliya
Sebaiknya kita nggak usah ikut campur atau nanti kita akan dapat masalah
Anindita
terus kamu tega ngeliat orang itu dibully habis-habisan seperti itu?
Aliya
Nggak tega sih, tapi kita bisa berbuat apa?
Anindita
Kita harus tolongin dia!
Aliya
Anin, jangan keras kepala deh, itu urusan mereka, jangan ikut campur!
Anindita
Terus aku harus diam aja gitu ngeliat orang itu disiksa?
Aliya
Anin, please jangan keras kepala!
Aliya
Atau kamu akan membuat hidup kamu seperti di neraka karna mencampuri urusan mereka!
Anindita tidak mendengar peringatan dari Aliya. Dia berjalan dengan gagah berani menghampiri kerumunan itu.
Anindita
HENTIKAN!!
Semua orang spontan menoleh kearah Anindita.
Anindita
Aku bilang hentikan!
Anindita
Apa kalian nggak punya hati memperlakukannya seperti itu!?
Laura dan Michelle berjalan mendekati Anindita sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
Laura
Siapa kamu berani sekali kamu sama aku?
Michelle
Pahlawan kesiangan?
Anindita
Nggak seharusnya kalian bersikap seperti itu padanya, bagaimana pun juga dia manusia, kalau rambutnya ditarik, dijambak seperti itu dia akan merasakan sakit, apalagi kalian melakukan itu didepan semua orang, itu namanya pembullyan!
Laura
Lalu?
Anindita
Jikapun dia punya kesalahan, apa tidak bisa diselesaikan dengan cara yang baik?
Laura
Tidak bisa!
Michelle
Karna jika Laura sekali membenci orang, maka dia akan terus membencinya dan akan membuatnya menderita sampai keluar dari sekolah atau bahkan sampai mati!
Laura
Kenapa? Apa kamu juga ingin seperti dia?
Anindita
nggak, aku hanya nggak mau kamu bersikap semena-mena terhadap semua murid yang ada disini
Laura bertepuk tangan memberi apresiasi atas keberanian Anindita.
Michelle
Wah-wah, berani sekali kamu
Laura semakin mendekati Anindita. Tersenyum smirk kemudian mendorong sisi kiri bahu Anindita sampai mundur selangkah karena hampir jatuh.
Laura
Aku sangat mengapresiasi keberanian kamu. Kalau begitu bagaimana kalau kamu menggantikan posisinya menjadi bahan bullyan ku?
Aliya
Maaf kak, saya meminta maaf atas nama Anin, teman saya yang salah.
Tiba-tiba Aliya datang mencoba menghentikan pertikaian yang telah terjadi.
Anindita
Aliya, kenapa kamu harus meminta maaf? Kita kan nggak salah
Aliya menarik baju Anindita bermaksud memberi isyarat untuk tidak ikut campur lagi.
Aliya
Ssstt* jangan bicara lagi
Laura
Permintaan maaf diterima, tapi jika kalian berbuat masalah lagi sama aku, aku nggak akan segan-segan untuk menghancurkan hidup kalian semua!
Laura
MENGERTI!
Aliya
Mengerti kak,
Laura
Chell, ayo kita pergi,
Laura dan Michelle segera pergi meninggalkan kerumunan itu.
Aliya
Aku nggak mau ya kamu bikin masalah kayak gini lagi, hari ini aku mungkin masih bisa nolongin kamu, tapi besok atau lusa kamu kayak gini lagi aku nggak tau harus gimana lagi nolongin kamu
Anindita
Tapi kita nggak salah, Aliya. Meraka yang salah, mereka tukang bully, dan itu nggak bisa dibiarin begitu aja
Aliya
Benar atau salah, kita tetap salah dan dia yang benar. Jadi nggak usah ikut campur lagi.
Anindita
Huf ~
Anindita menghela nafas berat. Aliya segera menarik tangannya dan membawanya pergi. Namun disisi lain ada beberapa orang yang memperhatikan Anindita dan Aliya dari kejauhan.
Ansel
Gue mau kalian cari tau tentang cewek itu!
Ansel
Semua tentang dia sedetail-detailnya, hari ini juga!
Comments