Apology

"Sesuatu akan sangat berharga, ketika sangat sulit untuk didapatkan." -Kaivan.

...•••...

Razka menundukkan kepala nya sambil memainkan oximeter yang menjepit jari telunjuknya. Sudah di pastikan kalau ia menyesal atas apa yang sudah ia katakan tadi.

Di depan nya ada Yohan yang tengah berkacak pinggang dan menatapnya garang, sedangkan Kaivan hanya diam. Bibirnya berkedut menahan tawa karena merasa gemas dengan ekspresi yang di keluarkan oleh Razka.

"Bagus banget ya makan seblak di saat kakak kakakmu yang lain tidak memperhatikanmu? Hmm... Patut di acungi jempol," Ucap Yohan sebagai pembukaan sebelum marah.

"J,jadi bang... Gini...

"Apa?"

Razka memejamkan matanya ketika Yohan menyela ucapan nya. Benar benar mengesalkan. Tapi ini juga salahnya sendiri karena tidak memperhatikan pola makan nya. Seharusnya ia memakan makanan yang sehat dan bergizi, bukan macam seblak.

Macan kumbang yang ada di depan nya ini tentu akan mengamuk.

"Tadi Razka laper. Gak kepikiran beli nasi goreng karna bosen makan nasi goreng terus. Razka coba menu baru lah, ada seblak. Penasaran gitu rasanya kayak gimana. Ternyata enak banget bang, walaupun udah agak dingin sih... "

"Seneng bikin abang khawatir mulu hah? Kita khawatir karna kamu masuk rumah sakit, sedangkan kamu malah enak enak nya bikin seblak pas di sekolah??? Bagus banget sih..." Yohan tertawa miris melihat nasib adiknya.

"Iya bang, selain itu—

Krieeet...

Razka menarik senyum seringai ketika Yudas memasuki ruangan nya bersama Daniel.

"Si Yudas ngajak Razka ngebut bang di jalanan! Udah hampir mau tubruk tubruk orang dia tuh! Kaget, lemes, gejolak perutku semakin bertambah bang! Emang gila dia bang!" Seru Razka yang memprovokasi Yudas agar ikut di marahi.

Daniel yang ada di sebelah Yudas lantas menoleh meminta penjelasan.

Yudas sekarang merasa terpojokkan karena semua tatapan tertuju padanya.

"Bener apa yang di bilang Razka?"

"Iya, Yudas ngebut." Jawabnya enteng. Ia kembali menatap Razka datar lalu menunjuk nya.

"Dia gak mau pegangan. Yudas takut dia jatoh, makannya di kebut." Sambung nya.

"Aisshh! Iya, maapin Razka. Razka udah makan seblak, Razka juga tadi cari masalah sama wewe gombel, Razka gak pegangan sama kak Yudas sampe bikin jantung Razka joget gak karuan karna kaget. Razka perutnya sakit, Razka bikin kalian semua khawatir karna masuk rumah sakit. Maafin Razka, Razka bener bener minta maaf.   I'm so sorry, Gomennasai, miannhe, Afwan,"

Sumpah demi apapun Yohan sama Kaivan udah gak bisa nahan ketawa gara gara kelakuan si Razka. Akhirnya mereka tertawa sampai membuat Yudas ikut terkekeh. Razka kaget ngeliat mereka terbahak seperti itu. Apakah permintaaan maaf nya bisa di anggap lucu?

Ia kembali menunduk dan menekuk bibirnya sebal. Kalau misalnya lagi gak lemes kayaknya dua abang nya ini udah di bantai habis sama si Razka.

"Razka serius minta maaf... Ngapain ketawa? " Ujar Razka yang melipat kedua tangannya. Daniel tersenyum dan menghampiri Razka.

Di peluk lah si bungsu Ganendra ini. Ia kemudian mengelus kepala Razka dan meminta nya untuk tidak merajuk kepada kedua abang nya.

"Keluar lah. Bang Kai sama Bang Yo di coret dari daftar KK. Sana pergi," Usir Razka benar benar kesal.

Yohan dan Kaivan yang masih tertawa itu saling merangkul dan berjalan menuju keluar ruangan nya.

Razka menghela nafas gusar dan menatap Daniel tidak percaya.

"Mereka gak minta maaf kak?" Tanya Razka tak percaya.

"Gak akan sadar diri." Jawab Daniel yang kembali mengelus kepala adiknya.

"Bunda sama ayah bilang minta maaf, beliau belum bisa jenguk," Ucap Daniel mewakili Mahesa dan Ratih.

Sebenarnya kedua nya sangat khawatir akan keadaan Razka ketika tau bahwa anak itu masuk rumah sakit lagi. Namun pekerjaan mereka tak dapat di gantikan oleh sekretaris mereka sehingga harus di tangani keduanya.

"Gak papa, cukup dengan kehadiran kalian." Ucap Razka tertunduk sambil tersenyum.

Yudas ikut tersenyum. Adik nya kembali waras setelah tadi bertingkah agak aneh.

"Eh bentar. Tadi kamu bilang berantem sama wewe gombel ya?" Kaivan kembali mengintipkan kepala nya di pintu ruangan Razka.

Razka kembali datar. "Iya, kenapa emang? Mau nyobain sensasi nya?"

Kaivan kembali menutup ruangan Razka, membuat si Empu keheranan dengan tingkah dua abang nya yang beda dengan spesies lainnya.

"Mmmm... Mau abang bawain ustadz gak? Abang takut kamu ketempelan tuyul eung. Soalnya tingkah kamu jadi  kurang waras," Sahut Yohan yang ikut mengintipkan kepala nya.

Tangan Razka terkepal erat. Rahangnya mengeras karena sebal dengan tingkah keduanya.

"RUQYAH DULU DIRI ABANG SENDIRI WEH! TINGKAH NYA KAYAK TUYUL MINTA SUSU!"

The end.

Hadeuuuh... Kalau si Kaivan sama si Yohan di persatukan ya gitu. Ancur dunia nya si Razka. Bikin streesss tujuh keliling.

Selamat membaca ya wan kawan... Jangan lupa tinggalkan jejak^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!