Waktu terus berputar, hari terus berganti.
Sudah satu minggu berlalu, setelah perkenalannya dengan Jihyo, Zoya menjalani hari-harinya seperti biasa.
Pagi berangkat bekerja lalu pulang di malam hari, ia habiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja dan bekerja.
Harapannya hanya satu menghasilkan banyak uang sebelum kontrak kerjanya di Korea habis. Semakin cepat tabungannya terkumpul semakin cepat pula ia bertemu dengan keluarganya.
Jika orang lain bekerja di Korea sekaligus untuk bersenang-senang, tidak demikian dengan Zoya.
Bahkan hari libur ia gunakan untuk bekerja paruh waktu, sekeras itu ia pada dirinya sendiri. Seakan lelah tak pernah ia rasakan.
Waktu menunjukkan pukul 9 malam, Zoya sedang berjalan-jalan di food court setelah pulang bekerja. Perutnya sudah terasa sangat lapar, jadi ia putuskan makan dulu sebelum pulang.
Setelah mendapatkan makanan yang ia inginkan, Zoya mencari tempat duduk yang jauh dari keramaian.
Baru beberapa suap ia menikmati makanannya, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya pelan.
Ia terlonjak saking terkejutnya. "kamu membuat ku hampir tersedak karena terkejut." Zoya menatap Jihyo dengan tatapan tajam.
Jihyo hanya tersenyum tipis sambil mengisyaratkan agar Zoya melepas earphone yang ia gunakan.
"ada apa?" kesal Zoya setelah melepas earphonenya.
" aku sudah beberapa kali memanggil mu," duduk didepan Zoya. "kenapa kamu suka memakai earphone?"
" karena dunia terlalu bising,"
"lalu musik apa yang kamu dengarkan?" tanya Jihyo lagi.
Sambil melanjutkan acara makannya Zoya menunjuk poster idol K-Pop yang sangat besar tidak jauh dari tempat mereka duduk.
Jihyo mengerutkan kening, " kamu suka mereka?"
"memang ada orang yang tidak suka mereka?" Zoya balik bertanya.
" kamu ini naif sekali Zoya," Jihyo menatap Zoya gemas. " jika ada penggemar pasti ada pembenci."
Zoya menggeleng mendengar kalimat Jihyo "mereka bukan pembenci, mereka hanya terlalu perhatian."
"apa kamu ingin bertemu mereka, Zoya?" Menatap lembut wanita yang masih sibuk mengunyah makanannya.
Zoya mengedikkan bahu, "mungkin jika ada kesempatan." ia menunjuk ke poster lagi. "bertemu dalam mimpi saja sepertinya tidak mungkin, apa lagi di dunia nyata."
" kenapa begitu?"
Zoya terkikik mendengar pertanyaan Jihyo, "ayolah Jihyo, kamu pasti tahu benar bagaimana dunia Idol kan, mereka itu tidak tersentuh."
" tapi jika kamu bisa bertemu mereka, bagaimana?"
"yaah seandainya bisa, aku pasti orang yang beruntung.."
"apa yang akan kamu lakukan atau apa yang akan kamu katakan pada mereka?"
"aku akan ucapkan, terima kasih."
Jihyo mengerutkan keningnya. "Terima kasih? untuk apa?"
Helaan nafas panjang terdengar jelas ditelinga Jihyo "karena mereka aku tidak kesepian dan aku lupa pada luka ku,"
Deg
"Zoya..." Jihyo bisa melihat dengan jelas luka yang dalam dari mata Zoya.
Dengan cepat Zoya mengalihkan pembicaraan, "bagaimana kamu tahu aku disini?"
"kebetulan aku sedang jalan-jalan lalu melihat mu duduk disini."
"hmm begitu .." Zoya mengangguk. "Jihyo, aku sudah selesai makan, kamu ingin tetap disini atau pulang?". Zoya membersihkan bekas makanannya lalu beranjak dari duduknya.
Jihyo meraih tangan Zoya lembut, "Zoya, apa kamu mau menemani ku jalan-jalan sebentar?"
" tapi...."
Jihyo menakutkan kedua tangannya didepan dada, " aku mohon..."
Huufftt....
"baiklah, ayo" Menarik tangan Jihyo.
Mereka berjalan mengelilingi food court, sesekali Jihyo membeli makanan untuk mereka makan berdua sambil mengobrol.
Meski malam semakin larut tapi keramaian kota semakin terasa. Ada yang hanya berjalan-jalan santai, ada yang sekedar ingin mengisi perut ada pula yang hanyut dengan gemerlapnya dunia malam kota Seoul.
Memang siapa yang tidak akan terlena, kota dengan sejuta kebebasan. Siapapun bisa bersenang-senang tanpa harus takut ada yang melarang.
Karena waktu semakin larut, Zoya akhirnya mengajak Jihyo untuk pulang. "Jihyo, sebaiknya kita pulang sekarang. Ini sudah terlalu larut malam."
Jihyo mengangguk mengikuti langkah cepat Zoya. "untuk seorang wanita, langkah mu benar-benar sangat cepat Zoya."
Zoya menepuk jidatnya kesal, "kamu yang lambat." Ia menyilangkan kedua tangan di dada sedikit tersenyum melihat Jihyo kelelahan mengejarnya. "sebaiknya kamu pulang, apartment ku sudah dekat."
"aku akan mengantarmu sampai apartemen."
"Jihyo kenapa kamu keras kepala?" Memukul lengan Jihyo dengan kesal. " pulanglah, aku bahkan tidak tahu dimana rumah mu, pasti jauh dari sini kan." Mendorong pria tampan itu.
Dengan terpaksa ia menuruti keinginan Zoya. Jika Zoya bertanya dimana rumahnya, tentu saja ia tidak akan bisa menjawabnya.
"aku akan pulang, terima kasih sudah meluangkan waktu bersama ku,"
Zoya melambaikan tangan, " tentu, hati-hati dijalan."
" selamat malam." Jihyo melangkah menjauh dengan tidak bersemangat.
****************
Apartemen....
Zoya baru saja selesai membersihkan diri, lalu merebahkan diri diatas ranjang.
Ia menyalakan musik seperti biasa, tinggal di apartemen sendirian tentu membuatnya merasakan kesepian.
Terlebih ia tidak bisa terlalu sering menghubungi keluarganya, karena perbedaan waktu.
Besok ia libur dan tidak ada pekerjaan sampingan yang bisa ia kerjakan. Entah apa yang akan Zoya lakukan besok.
Perlahan tapi pasti Zoya memejamkan mata dan tertidur lelap.
Jika Zoya sudah masuk kedalam dunia mimpi, tidak demikian dengan Jihyo pria tampan dan misterius itu masih belum bisa memejamkan mata.
Sejak tadi dia memikirkan Zoya, meski tembok tinggi masih menjadi jarak diantara mereka tapi Jihyo bisa melihat dengan jelas, banyak luka yang Zoya simpan sendiri.
Luka yang seperti menghalangi kebahagiaannya, membuatnya begitu tertutup akan segala hal.
Meski dia wanita yang perhatian dan hangat Zoya lebih suka menyendiri dan menjauhi keramaian.
Sering kali Jihyo melihat sendiri bagaimana Zoya tidak nyaman dengan keramaian disekelilingnya.
Sebelumnya tidak ada wanita yang bisa mengalihkan perhatiannya seperti sekarang, selama bertahun-tahun lamanya Jihyo hanya menjalani hidup untuk mengejar mimpi-mimpinya.
Tapi kini saat ada wanita yang membuat hatinya berdebar, wanita itu justru memberikan jarak yang entah berapa lama bisa ia kikis sedikit demi sedikit.
Tidak banyak yang Jihyo tahu tentang Zoya, yang dia tahu hati dan pikirannya hanya tertarik pada wanita sederhana itu.
................
Next....
Selamat malam semua....
Semoga kalian suka dengan karya author ini...
jangan lupa like subscribe dan komen ya ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments