JENDRAL MENJADI TUAN MUDA
Di pedalaman hutan telah terjadi pertarungan antara teroris dan tentara.
"KEJAR MEREKA JANGAN BIARKAN MEREKA KABUR."Suara bariton seorang Jendral memberi arahan pada bawahannya.
DORR
DORR
DORR
Suara tembakan bergema di tengah hutan.
Pertarungan yang begitu sengit akhirnya di menangkan oleh tentara.
"Jendral,apa anda baik - baik saja...??"tanyanya pada sang Jendral dengan raut wajah yang begitu khawatir.
"Aku baik - baik saja kau tidak perlu khawatir "jawabnya dengan enteng meskipun luka di lengannya terus menerus mengeluarkan darah.
"Jendral,anda harus segera di obati"ucapnya dengan nada khawatir.
"Aku baik - baik saja,aku akan mengobatinya sendiri kau tenanglah"jawabnya sambil berdiri.
"Beritahu pada semuanya untuk beristirah,besok kita akan segera pulang tinggal menunggi helikopter datang dan beritahu juga untuk teroris yang masih hidup jaga mereka jangan sampai terlepas mengerti."ucapnya dengan penuh penekanan sambil berbalik untuk mengobati lukanya.
"BAIK."jawab bawahan tersebut dan berbalik pergi.
****
PAGI HARI
Helikopter yang di tugaskan untuk mengantar mereka kembali ke markas sudah datang.
"Jendral Jim,kita sudah siap berangkat"sambil mengangkat tangan memberi hormat.
"Baiklah,.... SEMUANYA BERSIAP UNTUK KEMBALI."dengan suara baritonnya memberi isyarat pada semua orang untuk segera bersiap.
Ada 2 Helikopter yang di kirim untuk menjemput mereka.
'dari tadi perasaanku tidak enak apakah akan ada hal buruk yang terjadi'fikir Rey mulai tidak enak.
Tiba - tiba Rey mendengar ada suara seperti bom akan meledak.
'Suara apa ini,....seperti suara bom menghitung mundur saja'.fikir Rey.
tiba - tiba Rey memberi arahan pada Bawahannya,"LOMPAT SEMUANYA ADA BOM DI DALAM HELIKOPTER INI".
Sedetik kemudian semua orang pun bersiap untuk melompat.Di saat Rey siap melompat dia melihat masih ada 1 orang yg tersisa,yaitu pegemudi.
Rey pun dengan sigap mengambil alih kemudi dan menyuruh orang itu untuk melompat.
"SEGERA MELOMPAT CEPAAAAT.... Waktunya sudah tidak lama lagi"dengan sigap orang itu pun lompat,belum sempat Rey melompat helikopter itu pun meledak.
BOOOMMM
DUAAAR
"JENDARALLLLL......"Teriak sang bawahan.
****
Reyprov.
Namaku adalah Rey Jim,Aku hayalah anak yatim piatu tidak memiliki orang tua atau pun kerabat.Aku mulai mandiri sejak usiaku 15 tahun,Di sekolah aku adalah anak yang pandai,aku selalu menerima beasiswa karena kepandaianku.Disekolah aku tipikal anak yang pendiam,cuek akan semua hal dan dingin.
Aku mendapatkan beasiswa di salah satu universitas ternama di Amerika di usiaku yang baru menginjak 15 tahun.sejak saat itu aku memutuskan untuk meninggalkan panti asuhan.
Aku masuk kuliah di usiaku yang baru menginjak usia 16 tahun dan lulus lebih cepat di usiaku yang ke 18 tahun itupun aku sudah mengambil MAGISTER dan di usiaku yang ke 19 tahun aku memasuki pelatihan Militer dan menjadi jendral 2 tahun setelahnya.
Dan sudah menyelesaikan banyak misi.
Selama menjadi seorang Jendral aku di kenal dengan sebutan dewa kematian.
tingkat kesabaranku sangatlah rendah apabila aku sudah melakukan introgasi,saat aku mengunakan cara baik untuk mengintrogasi seorang teroris dan masih tidak ingin menjawab pertanyaanku aku mulai melakukan kekerasan yaitu mengkulitinya.
Hari itu aku meminta untuk cuti,mereka menyarankan untuk melakukan 1 misi terakhir sebelum cuti dan aku pun menyetujuinya.
mereka mengatakan bahwa ada pergerakan teroris di tengah hutan dan akupun di tugaskan untuk menangkap mereka.
aku tidak menyangka kalau itu akan menjadi misi terakhir untukku.
BOOOMM
DUAAAR
suara ledakan dari helikopter memekakan telingaku,samar - samarku dengar seseorang memanggilku "JENDRAAAAL.....",perlahan suara itu pun menghilang dan ke sadaranku pun mulai menghilang akupun menutup mataku untuk selamanya.
*****
"eukhh..."lenguh Rey saat perlahan - lahan kesadarannya mulai kembali.
pada saat Rey membuka matanya yang ada hanya kegelapan "Aahh,aku ada di mana....??,kenapa gelap yah".ucap Rey dengan sedikit memegang kepalanya yang agak sakit.
'kok sempit...????mana panas.'rengek Rey dalam hati dan tubuhnya pun mulai di penuhi oleh keringat.'seperti di peti mati saja' omelnya dalam hati yang mulai menggerakkan tangannya untuk membuka penutup tempat itu.
sementara itu di suatu ruangan terdapat sepasang suami istri yang menangisi kepergian putra mereka.para pelayat pun tak henti - hentinya memaduki ruangan itu.
Di tengah - tengah isakan itu tiba - tiba terdengar suara.
BRAK
Semua orang pun melihat pada sumber suara yang mana berasal dari peti mati tersebut,Di mana penutup peti mati itu sudah terlempar sangat jauh.
Tiba - tiba seseorang berteriak
"ma....ma...MAYAT HIDUUUUP"teriak orang itu membuat semua orang berlarian tunggang langgang.
"Apa aku terlalu kencang ya mendorongnya"ucap Rey dengan posisi yang mulai duduk di dalam peti mati membuat semua orang semakin histeris di buatnya.
Mendengar keributan, Rey pun berbalik ke sumber suara dan mendapati begitu banyak orang yang berlarian ke sana ke sini dengan tampang seperti orang di buru oleh setan.
Belum sempat Rey mengeluarkan kata - katanya tiba - tiba seseorang memeluknya dengan erat sambil menangis.
"Hiks....hiks....syukurlah kau baik - baik saja"ucap wanita itu dengan wajah yang berderai air mata."Aku fikir.....hiks...aku akan....hiks... kehilanganmu"lanjutnya masih dengan posisi memeluk Rey.
Rey pun sadar dan berkata "Kalian siapa....??"tanya Rey pada pada pasangan suami istri yang memeluknya sambil menangis,membuat semua orang yang lari tunggang langgang pun berhenti dan langsung saling menatap 1 sama lain.
Pasangan suami istri itu pun terkejut di buatnya dan membuat mereka saling menatap 1 sama lain.Tidak lama mereka bertukar pandang,"Nak,kami adalah orang tuamu apakah kau lupa Nak."ucap suami wanita itu.
Rey pun mengeryitkan alisnya,'aku yatim piatu,aku tidak punya ayah dan ibu sejak kecil lalu mengapa mereka berdua mengaku sebagai orang tuaku'kata Rey dalam hati.
Melihat raut wajah putranya seperti orang bingung dia pun berteriak,"FENGDE"ucapnya dengan suara lantang menggelegar di ruangan itu membuat semua orang di dalamnya terkejut, dan orang yang di sebut pun datang.
"Ya tuan."jawab Fengde sambil membungkukkan badannya.
"Saya selaku tuan rumah meminta maaf kepada para tamu,sepertinya ada masalah yang harus kami selesaikan sekali lagi saya minta maaf"ucapnya sambil membungkukkan badan dan berbalik pada asistennya.
"Fengde antar para tamu keluar dan segera telefon Dr.Juan"ucapnya penuh penekanan dan berbalik untuk membantu putranya keluar dari peti mati
"Baik tuan."jawabnya sambil mengantar para tamu ke pintu keluar.
"Tuan saya sudah menelfon Dr.juan Dia sedang dalam perjalanan tuan,30 menit lagi dia akan sampai"ucap Fengde takut membuat tuannya marah.
"Baiklah"sambil membantu Rey berdiri dan membawanya ke kamar.
Rey yang di bawah menuju kamar hanya diam.Begitu banyak pertanyaan di dalam benaknya yang ingin dia keluarkan dari siapa kedua orang ini yang mengaku sebagai orang tuanya dan dia sekarang ada di mana dan masih banyak lagi.
MAAF APABILA ADA SALAH KATA ATAU CERITANYA KURANG MENARIK SAYA MINTA MAAF.
TOLONG DI MAKLUMI KARENA INI NOVEL PERTAMAKU.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Ferdi Polo
diakhir cerita sebaiknya autor diem aja,,bikin jelek suasana menghayati..
2023-10-19
0
787 Erni
bagus ceritanya padat dan mudah untuk di pahami
2023-01-05
0
fifid dwi ariani
trus sehat
2023-01-05
0