Hoek…hoek…
Serena sudah merasakan gejolak dalam perutnya sejak masih berada ditempat pesta.Terus berusaha menahan sekuat tenaga untuk tidak mempermalukan diri. Dia tahu dengan jelas kalau Sherly sengaja memanipulasi hasil game, yang akhirnya membuat Serena selalu kalah dan menerima hukuman.
“Sial! Sial sial sial….”
Nafsu yang membara dengan tensi yang paling tinggi, kini hilang seketika. Serena memuntahkan semua isi perutnya tepat disaat Farrel akan melakukan penyatuan. Kotoran yang keluar dari mulut Serena berhasil membuat mood Farrel hancur berkeping dan menumbuhkan rasa jijik yang sangat kuat.
Kini kotoran itu menyebar di selimut. Bahkan ada sedikit dari kotoran itu yang terciprat ke tubuh Farrel.
“Bangs*t! lo ngerjain gue ya?!” bentak Farrel
Farrel adalah orang yang gila kebersihan. Dia sangat tidak suka dengan lingkungan atau tempat yang berdebu sekalipun. Ketidaksukaannya itu sudah mencapai level yang tidak bisa ditoleransi. Jadi, ketika Serena muntah dalam keadaan tidak sadarnya, itu langsung membuat Farrel menjauhkan diri dengan sangat cepat seolah takut Serena akan memberikan dampak paling buruk pada tubuhnya.
Dengan langkah seribu, Farrel berlari ke kamar mandi dan membanting pintunya sampai menggetarkan tembok. Serena sadar seketika. Perutnya masih bergolak dan ingin terus mengeluarkan cairan yang sudah menyiksanya.
BRAAK…
Pintu kamar hotel tempat Serena dan juga Farrel berada terbuka dengan sangat keras. Memunculkan sosok yang terlihat sangat marah dengan tangan mengepal.
Seseorang itu bisa melihat dengan jelas gadis yang sedang berada di atas kasur. Dan dalam keadaan yang…..naked.
“Brengs*k! Kurang ajar! Berani beraninya bajing*n itu melakukan ini!”
Setelah mengucapkan sumpah serapah, seseorang itu berjalan cepat menghampiri Serena yang sudah menatapnya dengan tatapan memohon pertolongan. Membuka jekat yang sedang dipakainya untuk menutupi tubuh Serena. Mengumpulkan semua baju yang berserakan dilantai dan menyerahkannya pada Serena.
“Cepet pakai”
Tidak ingin melihat Serena memakai baju, dia membalikkan badan dan memberi waktu untuk Serena memakai kembali pakaiannya dengan terburu buru.
“Pakai topi ini” memerintah dengan tatapan tajam “ Jaketnya juga”
Serena sama sekali tidak ingin membantah. Dia melakukan semua yang diperintahkan sambil menunduk. Rasa bersalah dan juga rasa syukur karena ada yang datang untuk menolongnya disaat saat yang sangat dia butuhkan, membuat matanya menggenang.
“Terima kasih Bang Jon” Cicit Serena
Joni langsung menarik tangan Serena dan membawa gadis itu untuk secepatnya pergi meninggalkan kamar hotel.
-------------------------------------------
Farrel terus menggerutu sambil membersihkan diri. Entah sudah berapa kali dia membasuh dan menggosok bagian yang tadi terkena muntahan Serena.
“Ngga tepat waktu banget sih!”
“Padahal tinggal sedikit lagi”
“Junior gue jadi sakit karena ngga dapet pelepasan”
Farrel kembali menggosokkan sabun mandi ke seluruh tubuhnya. Ingin memastikan kalau semua sudah bersih dan tidak ada kotoran yang tersisa dan menempeli tubuhnya.
“Gimana nih….terusin ngga yah? Tapi gue jijik”
Farrel sudah memakai mantel mandi yang tersedia di kamar mandi hotel. Sejenak mondar mandir sambil menggigit kuku kuku jarinya. Ingatan tentang Serena yang muntah membuatnya ragu untuk membuka pintu.
“Ah...bodo amatlah”
Farrel menarik knop pintu kamar mandi dan berjalan lurus. Tidak ingin melihat ke atas ranjang tempat dia menikmati tubuh Serena yang malah tertunda tadi.
Mencari cari semua pakaian yang dia buang sembarangan. Dia tidak ingin bertemu atau melihat Serena yang sudah pasti masih dalam keadaan kotor menurutnya. Setelah menemukan semua pakaiannya Farrel berjalan ke kamar mandi kembali dan hendak berganti pakaian. Sampai….
“Serena…..Serena….Serena…”
Farrel tidak menemukan wanita yang membuatnya sakit kepala karena telah membanting gairahnya dengan muntah di depan matanya.
Farrel tetap tidak menemukan Serena, walau sudah mengitari kamar VIP hotel ternama itu.
“Kemana tuh perempuan?” Gumamnya
“Terserahlah! Mendingan gue cepet pergi dari sini. Bisa gila gue kalau ingat kejadian tadi”
Tiba tiba lampu kamar itu padam. Farrel tidak bisa melihat apapun. Udara disekitar Farrel pun ikut berubah menjadi dingin, bahkan sangat dingin. Pintu kamar mandi terbuka dengan sendirinya.
Farrel merasakan sesak dan tercekik. Asap tebal yang entah datang dari mana meliputi seluruh ruangan tempatnya berdiri.
Tubuhnya terasa terangkat dan…….
“Aakh……”
BRUUK
Farrel terbanting ke lantai yang dingin dengan sangat keras.
-----------------------------------------
“Selain untuk kepentingan kerja, bisa nggak sih mbak pakai pakaian yang lebih pantas!” Bentak Joni pada Serena saat mereka sudah berada di dalam mobil.
“Kalau mbak pakaiannya kayak gini terus, akan ada laki laki lain yang bisa kapan saja mengincar mbak!”
“Kalau tadi saya ngga liat bajing*an itu bawa mbak ke kamar hotel, saya ngga tau mbak bakal diapain”
“Bisa ajakan dia sengaja memotret mbak yang lagi ngga pakai baj…..” Bang Jon sejenak menghela nafas kasar dengan letupan marah yang berapi api “lalu menyebarkannya ke wartawan!!” tambahnya
Serena terus saja menunduk. Tidak berani menatap Joni yang sedang memarahinya. Semua kata kata Joni dinilainya benar. Bisa saja kalau ini adalah jebakan lain yang direncanakan oleh orang orang yang sedang mengincar untuk menjatuhkan karir dan hidupnya.
“Maaf…..” hanya itu yang mampu keluar dari mulut Serena
***
Ini udah ditambahin ya, walau ngga sepanjang kemarin
Jangan lupa bintangnya ya reader
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Berdo'a saja
enak jadi pembaca terakhir jd ga nunggu up lama2
2022-02-21
2
Sulis
hajar''serena bang
2022-02-20
0
bang jon Jan galak galak 😂
itu om ghoib juga dah balas perbuatan farel 😬
2021-10-10
1